-
Chapter 200 Bernard Frans 08:05,Oct 02,2025 Namaku Ye Xuan. Aku seorang penjelajah lintas dunia. Sudah delapan belas tahun sejak aku tiba di dunia fantasi asing ini. Selama delapan belas tahun ini, aku berlatih siang dan malam tanpa henti. Untungnya, bakatku cukup baik— Usia tiga tahun sudah membuka Laut Qi, lima tahun membangkitkan Tulang Dewa, dan saat berusia enam belas, aku menjadi murid inti termuda dari Sekte Xuantian. Kalau tidak ada halangan, dalam ujian hidup-mati sebulan lagi, aku akan menjadi calon pewaris kepala sekte berikutnya. Setelah itu, tinggal menunggu waktu untuk berdiri di puncak dunia! Tapi... beberapa hari lalu, keluargaku tiba-tiba mengirim surat. Katanya di Kota Muyun yang jauh di sana, aku punya tunangan yang belum resmi menikah—dan dia itu seorang gadis sampah?! Padahal dulunya dia adalah jenius dari klan kecil, tapi entah kenapa suatu hari kekuatannya menghilang, dan di tangannya ada sebuah cincin misterius. Keluarga bilang dia sudah tak pantas lagi untukku, dan menyuruhku segera ke sana... untuk memutuskan pertunangan?! Sialan! Apa-apaan ini?! Aku sudah bekerja keras selama delapan belas tahun, dan sekarang kalian mau bilang aku ini tokoh antagonis?!
-
Chapter 100 Alberto Yohanes 08:07,Jul 26,2025 Dia bahkan tak sebanding dengan prajurit tingkat paling rendah, tetapi berhasil merekrut lima Raja Bela Diri tertinggi sebagai bawahannya! Dia tak pernah menjalani wajib militer satu haripun, tetapi memiliki pasukan terkuat di seluruh planet! Dewa Agung yang bereinkarnasi, bersaudara di empat penjuru dunia! Sahabat sehidup semati, cinta masa kecil yang setia, menaklukkan dunia persilatan demi negara dan keadilan!
-
Chapter 280 Lucien Drex 08:05,Oct 24,2025 Delapan belas tahun lalu, perjodohan anak-anak ditetapkan oleh seorang pendeta tua. Saat Lu Ming turun gunung dan melihat—loh?! Empat saudari kembar?! Kakak pertama: CEO wanita berhati dingin dan berkuasa. Kakak kedua: pewaris seni bela diri kuno yang cerdik dan usil. Kakak ketiga: bintang panas nomor satu di dunia hiburan. Kakak keempat: 'Dewi Maut' di dunia kedokteran! Lu Ming langsung bingung: Ini… gimana milihnya?!
-
Chapter 101 Vincent Ambolie 08:07,Aug 08,2025 Enam puluh tahun yang lalu, seorang lelaki paruh baya membawa Qilin yang tampak seperti pesek dan bebek mandarin yang tampak persis seperti bebek, berjalan ke Kota Kekaisaran Dataran Tengah untuk pertama kalinya. Tahun itu, pria paruh baya ini melintasi Mountains dan Seas Ridge, melewati Dataran Four Seasons dan berjalan ke Akademi Qingluan. Enam puluh Tahun kemudian, Lin Xi duduk di atas kereta tua, mulai dari Desa Deerwood, ia melewati setengah Kekaisaran Yun Qin dan langsung ke utara, pergi ke Akademi Qingluan … Ini adalah kisah yang melibatkan kehormatan Kekaisaran, kesetiaan dan pengkhianatan, melibatkan pemuda dan darah panas, melibatkan seorang pemuda dengan perspektif dunia yang berbeda, dan akademi budidaya yang kuat.
-
Chapter 150 Miles Thorn 08:05,Oct 05,2025 Seorang lelaki sederhana dari pegunungan—di hutan ia memburu harimau dan macan tutul, turun gunung memburu nama dan kejayaan. Begitu melangkah ke dunia fana, setiap jejaknya menjadi medan pertarungan. Di dalam hutan, benar dan salah begitu jelas; namun di luar sana, hati manusia sulit dibedakan hitam dan putihnya. Apa itu mimpi? Saat menoleh pada jalur yang rimbun dan hijau, siapa sangka ternyata sedang bermimpi. Apa itu tujuan? Saat menoleh ke belakang, dirinya telah menjadi sosok yang dikagumi ribuan orang.
-
Chapter 150 Rafael Crowantara 22:27,Jul 26,2025 Seseorang akan menciptakan lautan. Seseorang akan memanggil ladang mulberry. Seseorang akan membantai iblis yang tak terhitung jumlahnya. Seseorang akan memusnahkan abadi tak terhitung banyaknya. Hanya kehendak saya … yang abadi. A Will Eternal menceritakan kisah Bai Xiaochun, seorang pemuda yang menawan tetapi menjengkelkan yang terutama didorong oleh rasa takut akan kematian dan keinginan untuk hidup selamanya, tetapi yang sangat menghargai persahabatan dan keluarga.
-
Chapter 20 Arden Cross 12:51,Oct 26,2025 Di depan pintu para aktor, tamu tak pernah sepi; di depan makam sang jenderal, ilalang tumbuh lebat. Sang kecantikan ingin menikmati angin dan hujan, di atas tulang belulang kering, berdiri menara megah. Para cendekia dan pahlawan di lantai atas menumpahkan tinta penuh gairah, sementara prajurit tanpa nama di lantai bawah meneteskan darah bercampur air mata keruh.
