Bab 10 Membuat Masalah!

Di depan gerbang sekolah.

Jenny Shen dengan ekspresi yang panik tiba di sana, dia melihat di depang gerbang sudah ada banyak orang yang berkumpul, di antaranya juga ada wali murid.

Seorang pria paruh baya yang gemuk melihat Jenny Shen datang, dia segera menyambutnya, namanya adalah Jonathan Zheng, direktur dari Jianghai University, tadi yang menelepon Jenny Shen adalah pria paruh baya ini.

“Direktur Zheng, sebenarnya apa yang terjadi?”

Jenny Shen bertanya.

Jonathan Zhen menyeka keringat di dahinya, lalu berkata: “Aku juga baru memahami situasi sekarangnya. Di luar sana ada sekumpulan preman yang mengejar murid sekolah kita, murid itu berlari ke ruangan satpam untuk bersembunyi, namun para preman itu masih tidak berhenti, mereka ingin kita menyerahkan murid itu kepada mereka.”

Jenny Shen mengerutkan alisnya setelah mendengarnya, saat ini sekumpulan orang di depan sana ada yang mengeluh, Jenny Shen segera menghampiri mereka.

“Apa yang terjadi? Mereka ini siapa? Kenapa mengejar seorang murid dan berteriak seperti itu?”

“Apakah pihak sekolah tidak ada yang datang mengurus?”

“Bukankah Jianghai University adalah universitas ternama? Kenapa hal seperti ini bisa terjadi? Keamanannya begitu buruk, bagaimana bisa membiarkan anak sekolah di tempat ini dengan tenang.”

“Memang. Jika para preman di luar sana bisa meneriaki para murid tanpa rasa takut, maka itu sudah keterlaluan!”

Ketika Jenny Shen berjalan mendekat, dia mendengar perbincangan para wali di sekitar sana.

“Tolong menyingkir sebentar. Aku adalah Jenny Shen selaku wakil kepala sekolah Jianghai University, kalian semua tenang saja, pihak skeolah pasti akan mengambil tindakan, dan juga akan melindungi setiap murid.”

Jenny Shen berakata, kemudian dia masuk ke dalam kerumunan orang.

Para wali yang mendengar ucapan Jenny Shen segera menoleh ke arahnya, mereka semua tercengang——Ini wakil kepala sekolah Jianghai University? Begitu muda dan cantik!

Setelah Jenny Shen maju ke depan, diia telah melihat kondisi di depan sana, saat ini ada sekumpulan pria kekar dengan wajah yang ganas sedang berhadapan dengan sekitar 6 satpam.

Dan di belakang para satpam itu, ada seorang murid pria yang kurus dan tinggi.

Para satpam itu sedang melindungi murid tersebut.

Di depan sana, pemimpin dari para pria kekar memandangi satpam, lalu berkata: “Lebih baik serahkan orang itu kepada kami. Jika tidak kalian semua harus ingat, aku ini bukan orang biasa.”

Ketika ucapan itu keluar, para satpam sedikit terlihat ketakutan, namun mereka tidak melupakan pekerjaan mereka, mereka tetap melindungi murid itu.

“Siapa kalian sebenarnya? Bisa-bisanya begitu angkuh di siang hari seperti ini, sebenarnya apa yang terjadi?”

Jenny Shen berdiri keluar, ekspresinya terlihat dingin, kemudian dia berteriak.

“Kepsek, Kepsek Shen, kamu datang. Sekumpulan orang ini bersikeras mengatakan murid ini telah mencuri barang mereka, dan meminta kami menyerahkan murid in kepada mereka. Satpam yang sedang berpatroli meliha orang-orang ini mengejar murid ini, jadi kami khawtir jika kita menyerahkan murid ini kepada mereka, murid ini akan dalam masalah.”

Seorang pria paruh baya yang mengenakan seragam satpam berkata, usianya sekitar 40 tahun, kulitnya sedikit hitam, terlihat sangat bugar, dia adalah Budi Zhao selaku Kepala Seksi Keamanan Jianghai University.

“Aku tidak mencuri, mereka fitnah. Mereka itu preman, mereka ingin memeras aku.”

Murid yang dilindungi oleh para satpam berkata, terlihat jelas dia merasa kesal dan takut, lalu hidungnya juga bengkak, terlihat jelas sebelumnya sudah terpukul, lalu tubuhnya yang kurus juga teurs bergetar.

Jenny Shen mengangguk, dia menarik nafas yang mendalam, menoleh ke arah para pria kekar, lalu berkata: “Jika kalian benar-benar merasa murid ini telah mencuri benda kalian, maka kalian bisa membicarakannya baik-baik, kenapa harus memukul? Masalah seperti ini, sudah sepenuhnya bisa diserahkan kepada pihak kepolisian.”

Sebenarnya ketika Jenny Shen muncul, para pria kekar itu sudah menyadarinya, dan ketika tatapan mereka tertuju ke arah Jenny Shen, mereka semua tercengang,

Ya Tuhan, mereka tidak pernah melihat wanita yang cantik dan seksi seperti ini, saat ini mereka merasa kehidupan mereka selama ini sudah sia-sia.

Wajahnya yang cantik seperti giok lembut, tubuhnya memancarkan aura yang elegan, di tambah lagi dengan seragam yang dia kenakan membuat lekukkan tubuhnya terlihat jelas, sehingga nafsu para pria kekar itu langsung tergoyahkan!

Wanita yang seperti ini, membuat orang-orang melupakan pahitnya hidup setelah melihatnya, bahkan para artis cantik di TV pasti juga akan malu ketika bertemu dengannya.

Selain itu, wanita yang begitu cantik ini ternyata Wakil Kepala Sekolah Jianghai University?

Pemimpin pria kekar menyipitkan matanya, dia menatap dada Jenny Shen dengan tatatpan yang serakah, kemudian dia menelan ludahnya, dan beekata: “Kamu ini Wakil Kepala Sekolah Jianghai University? Benar-benar cantik! Murid kalian ini tidak jujur, dia telah mencuri kaling emas aku, harganya mencapai puluhan ribu Yuan, bukankah aku tidak bisa melepaskannya begitu saja?”

“Aku tidak mencuri, aku tidak bersalah! Mereka sedang fitnah, sudah jelas ingin memeras aku, mereka itu hanya ingin memeras aku!” Murid itu berkata dengan kesal.

Pria kekar itu mendengus dingin, lalu berkata: “Bocah, jangan tidak tahu diri. Lebih baik mengakulah, karena mempertimbangkan kepala sekolah yang cantik ini, aku dapat memaafkanmu.”

Jenny Shen mengerutkan alisnya, lalu berkata: “Kalian yakin murid ini mencuri benda kalian? Jika benar-benar seperti itu, seharusnya membiarkan kepolisian yang mengurusinya, dan jika kalian sudah memukul orang seperti ini, maka ini adalah kesalahan kalian.”

“Seorang pencuri tentu saja harus dipukul agar mereka mendapatkan pelajaran. Namun boeh saja jika Kepsek ingin melapor polisi. Namun jika polisi datang, lalu menemukan bocah itu benar-benar seorang pencuri, bukankah nama sekolahmu yang akan tercoreng?” Pria kekar itu tersenyum dingin dan berkata.

Setelah terdiam sejenak, pria itu menatap Jenny Shen, dan berkata lagi: “Sesuai pikiranku, lebih baik kita selesaikan masalah ini secara pribadi saja. Bagaimana jika kepsek mencari waktu kosong, lalu temani kami minum. Dengan ini masalah selesai, bagaimana?”

“Tidak tahu malu!”

Jenny Shen berteriak, tatapan tidak bersahabat yang tertuju ke arahnya membuat dia merinding, dan membuatnya merasa jijik.

Murid yang berada di belakang para satpam itu saat ini tiba-tiba merasakan ada orang yang melesat melalui sisinya, namun ketika menoleh, dia tidak melihat siapa pun, dia mengira karena penonton terlalu banyak, jadi ada yang tidak sengaja menabraknya.

Selanjutnya, suara yang acuh tak acuh muncul di tengah kerumunan orang-orang——

“Dari mana datangnya orang-orang tidak berguna ini? Berani-beraninya membuat keributan di depan sekolah! Apakah kalian tidak bercermin, wajah kalian itu saja sudah mempengaruhi penampilan kota, namun kalian masih berani datang membuat masalah?”