-
Chapter 963
Amelia Forsman
08:00,Apr 25,2024
Amelia Gray menikah dengan Diego Navarro selama tiga tahun penuh perjuangan, akhirnya berakhir dengan perceraian. Di seluruh Kota Medoria, dia diolok-olok sebagai istri yang ditinggalkan oleh keluarga ternama.
Enam tahun kemudian, Amelia Gray pulang ke tanah air dengan sepasang anak kembar dan berubah menjadi dokter yang terkenal di tingkat internasional. Banyak orang berduyun-duyun mendekatinya, ingin menjadikannya bagian dari keluarga mereka.
Pengagum pertama berkata, "Nona Jiang, apakah anak-anak Anda membutuhkan figur ayah? Bagaimana jika Anda memilih saya? Saya pasti akan merawat mereka seakan-akan anak kandung sendiri."
Pengagum kedua berkata, "Dokter Jiang, sejak pertama kali bertemu dengan Anda, kecantikan dan bakat Anda sungguh memukau saya. Saya bersedia melakukan segalanya dan mencintai Anda sepanjang hidup. Jika Direktur Diego Navarro tidak menghargai Anda, itu karena dia buta. Saya pasti akan selalu bersama Anda!"
Pada saat itu, seorang gadis kecil muncul, memeluk paha Amelia Gray dan berkata, "Mommy, Daddy sudah berlutut di atas papan cuci selama tiga hari tiga malam, dia ingin tahu apakah Mommy sudah mereda amarah. Jika Mommy tidak marah lagi, dia akan pergi ke kantor pendaftaran pernikahan untuk mengajukan permohonan rujuk."
-
-
Chapter 201
Dinda Tirani
11:00,Apr 22,2024
Dan perempuan itu? Kulihat wajahnya memang cantik. Rambut panjang terurai dengan cat pirangnya. Kulit putih, meskipun tidak seputih susu. Tinggi semampai, dengan tubuh yang proporsional. Dengan dada dan bokong yang besar.
Ah, tapi tetap saja, aku lebih cantik tentunya.
Coba deh, tanyakan ke Mas Ali. Dia pasti akan bilang, bahwa aku adalah yang tercantik. Aku harus percaya diri.
"Kamu jangan khawatir, sebentar lagi juga kamu bakalan jadi ratu di rumah ini. Menggantikan mantuku yang mandul itu. Kita hanya harus pintar bersandiwara. Kamu mainkan peranmu secantik mungkin. Jangan sampai rencana kita berantakan. Rayulah Ali, sampai dia jadi milikmu. Berikan aku cucu. Ok?"
Spontan, aku menutupkan telapak tanganku, menutupi mulutku, yang membentuk huruf o.
What ? Mantu mandul? Ibu mertuaku bilang, mantu mandul?
Ok, baiklah. Orang bodoh pun tahu arah pembicaraan mereka. Tak perlu menerka-nerka, aku sudah sangat paham.
Sepertinya aku akan ikuti sandiwara mereka, dan akan kupastikan, mereka hanya akan jadi figuran saja.