-
-
-
Chapter 201
Dinda Tirani
11:00,Apr 22,2024
Dan perempuan itu? Kulihat wajahnya memang cantik. Rambut panjang terurai dengan cat pirangnya. Kulit putih, meskipun tidak seputih susu. Tinggi semampai, dengan tubuh yang proporsional. Dengan dada dan bokong yang besar.
Ah, tapi tetap saja, aku lebih cantik tentunya.
Coba deh, tanyakan ke Mas Ali. Dia pasti akan bilang, bahwa aku adalah yang tercantik. Aku harus percaya diri.
"Kamu jangan khawatir, sebentar lagi juga kamu bakalan jadi ratu di rumah ini. Menggantikan mantuku yang mandul itu. Kita hanya harus pintar bersandiwara. Kamu mainkan peranmu secantik mungkin. Jangan sampai rencana kita berantakan. Rayulah Ali, sampai dia jadi milikmu. Berikan aku cucu. Ok?"
Spontan, aku menutupkan telapak tanganku, menutupi mulutku, yang membentuk huruf o.
What ? Mantu mandul? Ibu mertuaku bilang, mantu mandul?
Ok, baiklah. Orang bodoh pun tahu arah pembicaraan mereka. Tak perlu menerka-nerka, aku sudah sangat paham.
Sepertinya aku akan ikuti sandiwara mereka, dan akan kupastikan, mereka hanya akan jadi figuran saja.
-
-
-
-
-
-
Chapter 100
Ayu
08:00,Jan 01,1970
Putri keluarga Qin memiliki tubuh lemah dan sering sakit, setelah 4 tahun, kabarnya dia akan kembali, putra-putra keluarga Qin berkata dengan beragam sikap: "Saya tidak".
Putra kedua: "Ada tambahan mainan."
Putra ketiga: "Jangan ganggu aku!"
Putra lainnya: "Siapa itu? Tidak kenal!"
Saat acara penyambutan, sekelompok orang menunggu untuk melihat pertunjukan, dan mereka melihat adegan yang mengejutkan. Putra sulung keluarga Qin yang selalu serius, bahkan membiarkan bayi duduk di bahunya! Putra kedua keluarga Qin yang selalu menjadi pengganggu, sibuk memberi makan.Katanya, putra ketiga yang selalu pemarah, bahkan tidak marah ketika dipukul.
Menonton pertunjukan: Apakah dunia telah berubah ataukah kita yang telah berubah?
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Chapter 40
Zhao Kang
08:01,Dec 23,2023
Dalam dunia yang dipenuhi perang dan kekacauan, Domino Zhao menjalani perjalanan keliling negeri dan mencapai posisi hakim tingkat sembilan di Kabupaten Jiangyuan, pada masa Dinasti Dajiang.
Meskipun memiliki keahlian yang luar biasa, Domino Zhao bukanlah individu yang penuh ambisi untuk mendominasi dunia. Baginya, impian terbesarnya adalah menjadi seorang kaisar lokal yang dapat menikmati hidup sederhana dan menunggu kedatangan kematian, seraya terlibat dalam tindakan-tindakan yang tidak selalu baik. Kabupaten Jiangyuan sendiri menjadi saksi kejadian aneh, mulai dari Kota Pemandian, Pusat Penghiburan, hingga Toko Perawatan Kesehatan.
Suatu hari, kehidupan Domino Zhao dihadapkan pada kejutan luar biasa ketika Kaisar Wanita secara diam-diam mengunjungi Kabupaten Jiangyuan. Dalam pertemuan itu, Domino Zhao menyampaikan dengan penuh tulus, "Yang Mulia, izinkan saya memberikan alasan mengapa saya berada di sini. Saya benar-benar hanya ingin menyelamatkan wanita yang telah kehilangan kakinya!"
Kaisar Wanita dengan nada tanya, "Bagaimana dengan pole dancing?"
Tanggapan cepat dari Domino Zhao menggambarkan sikapnya yang unik, "Itu adalah seni!"
-
-
-