-
Chapter 57
Princess Kinan
01:01,Aug 04,2023
~Saat melihatnya kembali maka saat itu pula aku tak akan pernah melepaskannya lagi~
Ting!
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pintu lift terbuka lebar dan ia segera memasukinya tanpa pikir panjang. Namun, seketika pandangannya tertuju pada seseorang. Suasana di dalam lift itu langsung terasa begitu mencengkam, seperti ada aura gelap dan menakutkan menyelimuti lift. Wanita itu langsung menoleh ke belakangnya untuk memastikan apakah pandangannya keliru, dan tatapannya beradu dengan mata abu gelap yang begitu tajam milik seseorang yang pernah ia kenal. Orang itu menyeringai kecil dengan tatapan lapar menelusuri seluruh tubuhnya, membuat sang wanita merasa sangat gugup dan ketakutan.
“Se-selamat siang, Pak Davero,” gumamnya dengan gugup.
“Siang,” jawabnya dengan suara serak.
Pria tinggi nan tampan itu melangkahkan kakinya mendekati sang wanita, membuat sang wanita terperangah dan mundur perlahan. Pria yang dipanggil Davero itu tak menghentikan gerakannya. Ia terus melangkah memojokkan sang wanita hingga menyentuh dinding lift di belakangnya, ia terlihat ketakutan karena sang pria semakin merapat.
“Lama tak bertemu,” ucap Davero diiringi seringaian yang membuat bulu kuduk berdiri.
Sang wanita tak bisa berkutik sedikit pun. Apalagi sebelah tangan pria itu menyentuh dinding tepat di samping kepala wanita cantik itu.
“A-apa yang kau inginkan dariku?” tanya sang wanita dengan suara lemah, nyaris berbisik setelah mengumpulkan segenap keberaniannya.
“Kau!”
Seketika tubuh wanita itu menegang dan merinding karena mendengar bisikan penuh ancaman dan penekanan yang tak terbantahkan. Tanpa sadar wanita itu menahan napasnya karena rasa takut.
“You’re Mine!”
-
-
-
Chapter 448
Bernice Lee
12:13,Jun 08,2020
Demi membalas dendam pada kekasih dan sahabat baiknya,Alicia Shen mencium seorang pria tampan dihadapan umum memberitahu semua orang jika dia berselingkuh, namun ternyata dia salah mencium orang......
Zayn Xiao tersenyum jahat: Apa kamu tahu akibat dari menciumku?
Alicia Shen terbingung: tidak tahu.
Zayn Xiao: Menikah denganku.
Alicia: Tapi kamu adalah kakak mantan kekasihku.
Zayn Xiao: Apakah ini tidak baik? Menjadi nyonya di keluarga Xiao, siapa cepat dia dapat, jika ingin mempertahankannya maka pertahankan, jika ingin mencampakannya maka campakan saja, jika hatimu merasa tidak nyaman kamu bisa memberhentikan uang bulanannya, agar dia tidak memiliki uang lagi untuk membuka kamar.
Alicia Shen: Apakah bisa juga melarangnya untuk menikahi selingkuhannya itu?
Zayn Xiao: Tentu saja.
Alicia Shen: Bagus, aku akan menerima pernikahan ini!
-
Chapter 100
ELRAHA
17:51,Mar 05,2021
Pewaris Tan Company—Olivia Tan—yang menggodanya, pada akhirnya meninggalkannya setelah malam pertama, meninggalkan surat gugatan cerai, melemparkan uang di wajahnya, mencuri aset perusahaan, menghancurkan tokoh ibunya, juga menertawakan kebodohannya yang tergila-gila lalu menikah dengan pengusaha kaya raya, tersenyum dengan bangga.
Beberapa tahun kemudian, Marvin Li berubah jadi sosok nomor satu digilai banyak wanita. Dia kembali mencari Olivia yang hilang setelah bercerai dengan suami kedua dan bangkrut, kemudian menemukan gadis lusuh dengan kaki kiri yang cacat, punya adik kecil yang mengemis di jalanan.
Bermaksud membalaskan dendamnya, nyatanya Olivia yang kembali Marvin nikahi tampak tidak menyesal sama sekali meski dalam keadaan menyedihkan, bahkan bersumpah untuk kabur atau membunuhnya.
Dalam pernikahan berduri, untuk ribuan kalinya pada suaminya dia berteriak, “Lepaskan aku! Lepaskan aku! Anda membuatku takut! Aku tidak pernah mencintai Anda! Tidak akan pernah!” Air mata yang jatuh dari mata jernih dan indah milik sang gadis sesaat melukainya. Dengan keberanian dia membalas, “Sudah kukatakan, kita berpisah hanya jika aku mati.”
Tapi suatu hari, dengan peluru yang bersarang di dada kiri, dengan napas yang tersenggal-senggal, lelaki yang sangat dibencinya itu memeluknya , tersenyum untuk pertama kalinya dan berbisik, “Sekarang, kau boleh pergi. Aku melepaskanmu.”
-
-
Chapter 30
BundaRey
10:09,Aug 22,2023
"Mas ... menikahlah lagi." Bagai di sambar petir, apa yang dikatakan Azzura malam itu terdengar seperti sebuah lelucon untuknya. Setelah percintaan panas keduanya, bahkan rasa lelah dan peluh yang bercampur belum hilang sepenuhnya. Azzura mengucapkan kalimat yang tak pernah Brian duga sebelumnya. Atau mungkin Brian sama sekali tidak pernah memikirkannya.
"Apa maksud kamu, Zura?" Brian lelaki normal yang mungkin akan menjadi serakah akan cinta, tetapi tidak sekali pun dia memiliki pikiran seperti itu.
Sebanyak apa pun hartanya, setampan apa pun dirinya, dia tak berniat melihat ke arah wanita lain. Untuk apa mendua, jika apa yang dia mau telah dia dapatkan dari Azzura.
"Aku ingin Mas menikah lagi." Melihat wajah Azzura kali ini, dia sedang tidak bercanda. Brian sangat tahu jika saat ini istrinya itu tengah serius. Bahkan mungkin tak pernah seserius ini.
"Iya. Tapi, untuk alasan apa, Zura?" Brian merasa geram. Bahkan lelaki itu sampai mengepalkan tangannya. Apalagi melihat Zura yang nampak begitu santai saat mengucapkannya.
"Tidak ada alasan apa pun. Aku hanya ingin Mas menikah lagi."
"Apa kamu sudah bosan padaku dan tak mencintaiku lagi, Zura?" Baru kali ini dia merasa tidak percaya diri di hadapan istrinya. Brian meringsut sedikit menjauhkan tubuhnya dari Azzura.
Merasa suaminya sedikit menghindar, Zura mengeratkan pelukannya. Dia membenamkan wajahnya di dada Brian. "Mana mungkin aku bisa bosan padamu, Mas. Dan jangan kamu ragukan rasa cintaku padamu. Aku begitu mencintaimu, hingga rasanya aku tak mampu jauh darimu."