Bab 9 Part 9
by Dinda Tirani
17:09,May 08,2024
Dengan dibantu jari jemari nya, Ika mengarahkan penisku ke dalam memek Ika yang terasa sangat becek. Mungkin selain sisa cairan orgasme dan sperma ku, Ika juga terpancing oleh nafsu akibat serangan yang dia berikan kepada Ratna.
Sekali hentak, penisku langsung masuk kembali ke memek Ika. Penisku yang daritadi sudah tegang melihat adegan erotis mereka langsung kegirangan dapat kembali bersarang ke memek nikmat milik Ika.
“Oughhhh… akangggg… enak banget memek Ikah… duh gustiiiihhh… nikmatnyahhhh…” Ika meracau ketika kami sudah mulai saling mengayunkan pinggul kami.
“Kontol akang gede bangettt… memek Ika penuhhhh…” Ika benar-benar meracau dengan bebas, seakan menyombongkan kenikmatan yang ia peroleh saat ini kepada Ratna yang terikat tak berdaya.
Ratna hanya bisa memandangi adegan persetubuhan kami dengan pandangan nanar. Di balik lakban hitam itu. bibirnya dikulum menahan gairah nya yang tak tersalurkan. Gelombang klimaks yang tadi sudah di pucuk itu membuat Ratna kini begitu frustasi. Andai saja kedua tangannya tak terikat, mungkin ia sudah mengocok memek nya sendiri.
“Remeshhh tetek Ikahhh kangggg… cepetinnnhhhh.. Ikahhh dah mo nyampehhh..” setelah beberapa menit kami bergoyang di kursi ini, seperti nya Ika sudah mau mencapai orgasme nya lagi.
“Duh gustiii…. Ikahhh nyampehhh… duhhhh nikmattttthhhh….” erang Ika sambil menghentak-hentakan tubuhnya mencapai orgasme kedua nya malam ini. Ratna memejamkan matanya seakan tidak kuat melihat adegan kami bercinta.
“Udah kang..” bisik Ika lemas ketika aku mau mulai menghajarnya kembali.
“Sok dipake si Ratna kang, Akang udah kepengen kan daritadi? Ika mah udah puas..” ucap Ika sambil merebahkan tubuhnya ke kasurku. Ika akhirnya memberikan izin untuk aku ‘menggunakan’ Ratna.
Aku yang memang sudah sangat menunggu momen ini pun langsung bergegas ke arah Ratna. Ratna langsung panik melihat penisku yang besar mengacung di depan muka nya. Mungkin saat ini dia membayangkan pompaan penisku yang besar ini menghajar memek dan pantat nya. Dari cerita Ika dulu, penis suami Ratna memang tidak sebesar torpedo kebanggaanku ini.
Hmm memek dulu apa anal dulu ya? Biasanya aku melakukan pemanasan yang panjang kalau mau anal, tapi melihat lubang pantat Ratna sudah merekah lebar akibat timun itu membuatku tidak perlu melakukan pemanasan lagi.
“Memek nya dulu aja kang, kalo di pantat nanti akang keluarnya cepet..” ujar Ika melihatku masih bimbang mau menggarap lubang yang mana dulu.
Ah betul juga, aku memang sudah sedikit lagi mencapai klimaks ku setelah permainan ku barusan dengan Ika.
Blesss….
Hangat memek Ratna akhirnya dapat kurasakan. Ratna terpekik kaget ketika aku melakukan penetrasi dengan tiba-tiba. Saat ini mungkin memek nya langsung penuh dengan batang penisku yang gagah ini.
“Uhhh.. enak naa…” ujarku merasakan hangat nikmat memek Ratna. Aku pun langsung memulai pompaan di memek Ratna yang nikmat ini. Walaupun tidak sesempit milik Ika, tapi tubuh seksi milik Ratna membuat tubuhku terpancing nafsu.
“Nggggghhhh….” Ratna kembali menggeleng keenakan merasakan nikmatnya sodokan penisku di dalam memeknya. Sepertinya rasa gatal di memeknya mulai terobati dengan sodokan kencang dari penisku mengobok-obok vagina nya.
“Ngggggghhhhhhhhhhhhh….” lenguhan panjang sepertinya menandakan Ratna akhirnya dapat mencapai orgasme nya yang tertunda tadi. Badannya sudah tidak menegang seperti tadi. Mungkin karena ini klimaks nya yang ketiga hari ini sehingga tubuh Ratna mulai kehabisan tenaga.
Merasa klimaks ku juga hampir sampai, kugenjot terus memek Ratna walaupun dia sudah kepayahan. Mulut dan tangan ku tidak lupa mencaplok tetek Ratna yang sudah kuidam idamkan sejak dikantornya tadi.
Mmmmhhh… luar biasa kenyal tetek Ratna ketika mulut ku menghisap tetek nya mengacung menggoda itu.
Jilatan ku menyapu semua kulit dada nya. Ada sedikit rasa asin karena campuran peluh keringat Ratna dengan sisa liur dari Ika. Tak lupa puting kecil milik Ratna juga kukenyot dengan penuh nafsu. Aku benar-benar memuaskan dahaga nafsu ku yang tertahan akibat tergoda oleh tetek Ratna.
Ratna mulai kembali menggeleng tak kuat merasakan rangsangan yang simultan terus kuberikan. Apalagi karena berjarak tidak begitu jauh dari klimaksnya barusan, Ratna sepertinya sudah mau mencapai klimaksnya lagi secara beruntun.
“GUE KELUARRRGHHHH….” tak kuat menahan nikmat memek dan seksi tubuh Ratna, akhirnya aku pun menyemprot sperma ku hingga habis di dalam rongga memeknya.
Merasakan hangat semburan sperma ku di dalam memeknya, Ratna sepertinya juga mencapai orgasme nya lagi. Pinggulnya menghentak kuat menyambut penisku serta desahan nya terdengar cukup keras.
Aku pun terengah menikmati persetubuhan ku dengan Ratna. Sperma ku terlihat mengalir keluar dari memeknya ketika penisku telah tertarik keluar.
Duh gila enak banget nyobain istri orang. Apalagi kalau nanti Ratna sudah benar-benar melayaniku sepenuh hati ya? Wah bisa dikuras habis sperma ku oleh memek nya yang legit itu..
“Mau langsung nyobain pantat nya ga kang?” tiba-tiba dari arah samping Ika datang berjongkok menghampiri ku.
Dengan hisapan dan permainan lidahnya yang sangat lihat, sisa sperma di penisku langsung dibersihkan dan ditelan oleh Ika. Merasakan nikmat dari hisapan Ika, penisku pun terasa kembali bangun walaupun badan ku sudah terasa amat lelah.
Ika melirik Ratna yang sudah tidak berdaya.
Dengan cepat semua tali temali dilepas oleh Ika. Tubuh Ratna yang seksi direbahkan menungging di kasur. Tidak ada perlawanan sama sekali dari Ratna.
Melihat pantatnya yang menungging, nafsuku langsung terpancing lagi ingin merasakan nikmat nya menggoyang bongkahan pinggul besar milik Ratna. Wah gue bisa ketagihan nih buat ngedoggy si Ratna....
“Masukkin kang..” ujar Ika setelah kembali melumuri pantat Ratna dan penisku dengan pelumas.
Aku pun langsung bersiap merasakan anal pertama ku dengan Ratna. Aku langsung membayangkan sempit lubang pantat Ratna yang sepertinya masih perawan. Wah.. kayak nya harus dicoba juga nih anal pantat nya si Ika, memek nya aja sesempit itu apalagi pantat nya hehehe..
Kepala penisku sudah mulai menyeruak masuk ke lubang pantat Ratna. Penetrasi itu terasa tidak begitu sulit karena pantat Ratna memang sudah menganga lebar akibat sodokan timun tadi.
Tapi sepertinya ukuran penisku yang lebih besar dari timun itu tetap menimbulkan rasa nyeri di pantat Ratna. Ratna yang sudah terbujur lemas kembali mengerang kencang dan meremas paha ku kuat kuat seakan menahan penetrasi ku di pantat nya.
Slebbb…
Akhirnya penisku masuk ke dalam anus nya. Lubang pantat Ratna terasa begitu sempit memijat penisku. Sepertinya memang baru kali ini Ratna di anal.
Dengan perlahan aku mulai memaju mundurkan pinggul ku menggoyang pantat Ratna yang semok itu.
Engahan Ratna seperti nya mulai berganti dari rasa sakit menjadi rasa nikmat. Remasan tangan Ratna di pahaku mulai terlepas. Tangan Ratna kini sibuk meremasi sprei menahan nikmat yang mulai menjalar di dinding pantatnya.
“Ngggggghhhhhh….” kembali Ratna melenguh kencang.
Pantatnya semakin mencengkram penisku dengan kuat. Nikmat ini begitu membiusku. Di bawah sana, ternyata Ika sedang berjongkok dan menancapkan timun ke dalam memek Ratna.
Pantas saja Ratna melenguh kencang, sepertinya dia merasakan double penetration dari penisku dan timun yang dipegang Ika. Muka Ratna sudah kembali merah padam. Nafsu nya yang sempat lenyap kembali merangsek menuju puncak.
Aku pun semakin bernafsu menyodok penisku keluar masuk liang tai Ratna. Ika pun mengimbangi dengan mencolok-colokkan timun itu ke dalam memek nya. Tubuh Ratna semakin mengejang menikmati sodokan-sodokan kami di semua lubang berharga milik nya.
Kurasakan klimaksku sebentar lagi akan kembali datang. Dari goyangan pinggang Ratna pun sepertinya tak lama lagi dia juga akan sampai.
“Na.. ayo barenghhhh….” ucapku sambil menyodok penisku kuat-kuat. Tanganku mencengkram pantat Ratna yang semok itu.
“Nghh nghh nghhh…” entah apa yang diucap oleh Ratna, tapi sepertinya dia pun semakin bernafsu menghempaskan pinggul nya.
“Gue sampeeeeeghhhh…. nghhhhhhhh......” erang ku diiringi lenguhan Ratna menandakan orgasme kami tiba bersamaan.
Timun yang bersarang di memek Ratna sampai terlepas terdorong oleh muncratan cairan kelamin Ratna. Ratna kembali squirt menikmati double penetration nya barusan. Semprotan cairan bening itu sudah tidak sekencang dan sebanyak tadi. Kulihat, ternyata Ratna langsung pingsan usai klimaksnya usai.
Setelah bersih-bersih, aku dan Ika sudah di kasur dengan tubuh seksi Ratna yang masih pingsan berada di tengah kami berdua.
Ika sudah setuju untuk mau mengajak Ratna berbicara baik-baik, toh tujuan awal kami adalah membuat Ratna jatuh dalam jajahanku.
Kalau pun Ratna nanti mencaci maki dan mengancam Ika, aku sudah menyiapkan kamera di kamar yang merekam semua pergumulan kami barusan. Bisa lah video itu menjadi alat ancaman kalau Ratna menolak menyerahkan tubuh nya untukku. Aku tidak rela kalau Ratna sampai lepas dari cengkraman ku.
Aku dan Ika pun kembali tersenyum jahat..
Tak berapa lama kemudian, Ratna akhirnya terbangun dari pingsannya. Wajah Ratna yang cantik itu terlihat lemas dan sayu akibat orgasme berkali-kali hari ini.
Kini lakban yang menutup mulut Ratna sudah dilepaskan oleh Ika. Aku dan Ika sudah bersiap kalau saja Ratna sampai teriak atau mencaci kami dengan ancaman.
Melihat aku dan Ika berada di sebelah kanan dan kirinya, Ratna sempat kaget sebentar namun dilanjutkan dengan menyunggingkan senyum kepada kami berdua. Senyuman Ratna yang begitu tulus. Seakan tidak ada dendam atau sakit hati dari nya karena perlakuan kami barusan. Terutama untuk Ika.
Hingga akhirnya Ratna bersuara..
“Teteh mau jelasin sesuatu ke kamu..” ujar Ratna sambil meremas lembut tangan Ika.
Apa yang mau dijelaskan Ratna? Aku dan Ika tidak sabar untuk segera mendengarnya..
Bersambung
Sekali hentak, penisku langsung masuk kembali ke memek Ika. Penisku yang daritadi sudah tegang melihat adegan erotis mereka langsung kegirangan dapat kembali bersarang ke memek nikmat milik Ika.
“Oughhhh… akangggg… enak banget memek Ikah… duh gustiiiihhh… nikmatnyahhhh…” Ika meracau ketika kami sudah mulai saling mengayunkan pinggul kami.
“Kontol akang gede bangettt… memek Ika penuhhhh…” Ika benar-benar meracau dengan bebas, seakan menyombongkan kenikmatan yang ia peroleh saat ini kepada Ratna yang terikat tak berdaya.
Ratna hanya bisa memandangi adegan persetubuhan kami dengan pandangan nanar. Di balik lakban hitam itu. bibirnya dikulum menahan gairah nya yang tak tersalurkan. Gelombang klimaks yang tadi sudah di pucuk itu membuat Ratna kini begitu frustasi. Andai saja kedua tangannya tak terikat, mungkin ia sudah mengocok memek nya sendiri.
“Remeshhh tetek Ikahhh kangggg… cepetinnnhhhh.. Ikahhh dah mo nyampehhh..” setelah beberapa menit kami bergoyang di kursi ini, seperti nya Ika sudah mau mencapai orgasme nya lagi.
“Duh gustiii…. Ikahhh nyampehhh… duhhhh nikmattttthhhh….” erang Ika sambil menghentak-hentakan tubuhnya mencapai orgasme kedua nya malam ini. Ratna memejamkan matanya seakan tidak kuat melihat adegan kami bercinta.
“Udah kang..” bisik Ika lemas ketika aku mau mulai menghajarnya kembali.
“Sok dipake si Ratna kang, Akang udah kepengen kan daritadi? Ika mah udah puas..” ucap Ika sambil merebahkan tubuhnya ke kasurku. Ika akhirnya memberikan izin untuk aku ‘menggunakan’ Ratna.
Aku yang memang sudah sangat menunggu momen ini pun langsung bergegas ke arah Ratna. Ratna langsung panik melihat penisku yang besar mengacung di depan muka nya. Mungkin saat ini dia membayangkan pompaan penisku yang besar ini menghajar memek dan pantat nya. Dari cerita Ika dulu, penis suami Ratna memang tidak sebesar torpedo kebanggaanku ini.
Hmm memek dulu apa anal dulu ya? Biasanya aku melakukan pemanasan yang panjang kalau mau anal, tapi melihat lubang pantat Ratna sudah merekah lebar akibat timun itu membuatku tidak perlu melakukan pemanasan lagi.
“Memek nya dulu aja kang, kalo di pantat nanti akang keluarnya cepet..” ujar Ika melihatku masih bimbang mau menggarap lubang yang mana dulu.
Ah betul juga, aku memang sudah sedikit lagi mencapai klimaks ku setelah permainan ku barusan dengan Ika.
Blesss….
Hangat memek Ratna akhirnya dapat kurasakan. Ratna terpekik kaget ketika aku melakukan penetrasi dengan tiba-tiba. Saat ini mungkin memek nya langsung penuh dengan batang penisku yang gagah ini.
“Uhhh.. enak naa…” ujarku merasakan hangat nikmat memek Ratna. Aku pun langsung memulai pompaan di memek Ratna yang nikmat ini. Walaupun tidak sesempit milik Ika, tapi tubuh seksi milik Ratna membuat tubuhku terpancing nafsu.
“Nggggghhhh….” Ratna kembali menggeleng keenakan merasakan nikmatnya sodokan penisku di dalam memeknya. Sepertinya rasa gatal di memeknya mulai terobati dengan sodokan kencang dari penisku mengobok-obok vagina nya.
“Ngggggghhhhhhhhhhhhh….” lenguhan panjang sepertinya menandakan Ratna akhirnya dapat mencapai orgasme nya yang tertunda tadi. Badannya sudah tidak menegang seperti tadi. Mungkin karena ini klimaks nya yang ketiga hari ini sehingga tubuh Ratna mulai kehabisan tenaga.
Merasa klimaks ku juga hampir sampai, kugenjot terus memek Ratna walaupun dia sudah kepayahan. Mulut dan tangan ku tidak lupa mencaplok tetek Ratna yang sudah kuidam idamkan sejak dikantornya tadi.
Mmmmhhh… luar biasa kenyal tetek Ratna ketika mulut ku menghisap tetek nya mengacung menggoda itu.
Jilatan ku menyapu semua kulit dada nya. Ada sedikit rasa asin karena campuran peluh keringat Ratna dengan sisa liur dari Ika. Tak lupa puting kecil milik Ratna juga kukenyot dengan penuh nafsu. Aku benar-benar memuaskan dahaga nafsu ku yang tertahan akibat tergoda oleh tetek Ratna.
Ratna mulai kembali menggeleng tak kuat merasakan rangsangan yang simultan terus kuberikan. Apalagi karena berjarak tidak begitu jauh dari klimaksnya barusan, Ratna sepertinya sudah mau mencapai klimaksnya lagi secara beruntun.
“GUE KELUARRRGHHHH….” tak kuat menahan nikmat memek dan seksi tubuh Ratna, akhirnya aku pun menyemprot sperma ku hingga habis di dalam rongga memeknya.
Merasakan hangat semburan sperma ku di dalam memeknya, Ratna sepertinya juga mencapai orgasme nya lagi. Pinggulnya menghentak kuat menyambut penisku serta desahan nya terdengar cukup keras.
Aku pun terengah menikmati persetubuhan ku dengan Ratna. Sperma ku terlihat mengalir keluar dari memeknya ketika penisku telah tertarik keluar.
Duh gila enak banget nyobain istri orang. Apalagi kalau nanti Ratna sudah benar-benar melayaniku sepenuh hati ya? Wah bisa dikuras habis sperma ku oleh memek nya yang legit itu..
“Mau langsung nyobain pantat nya ga kang?” tiba-tiba dari arah samping Ika datang berjongkok menghampiri ku.
Dengan hisapan dan permainan lidahnya yang sangat lihat, sisa sperma di penisku langsung dibersihkan dan ditelan oleh Ika. Merasakan nikmat dari hisapan Ika, penisku pun terasa kembali bangun walaupun badan ku sudah terasa amat lelah.
Ika melirik Ratna yang sudah tidak berdaya.
Dengan cepat semua tali temali dilepas oleh Ika. Tubuh Ratna yang seksi direbahkan menungging di kasur. Tidak ada perlawanan sama sekali dari Ratna.
Melihat pantatnya yang menungging, nafsuku langsung terpancing lagi ingin merasakan nikmat nya menggoyang bongkahan pinggul besar milik Ratna. Wah gue bisa ketagihan nih buat ngedoggy si Ratna....
“Masukkin kang..” ujar Ika setelah kembali melumuri pantat Ratna dan penisku dengan pelumas.
Aku pun langsung bersiap merasakan anal pertama ku dengan Ratna. Aku langsung membayangkan sempit lubang pantat Ratna yang sepertinya masih perawan. Wah.. kayak nya harus dicoba juga nih anal pantat nya si Ika, memek nya aja sesempit itu apalagi pantat nya hehehe..
Kepala penisku sudah mulai menyeruak masuk ke lubang pantat Ratna. Penetrasi itu terasa tidak begitu sulit karena pantat Ratna memang sudah menganga lebar akibat sodokan timun tadi.
Tapi sepertinya ukuran penisku yang lebih besar dari timun itu tetap menimbulkan rasa nyeri di pantat Ratna. Ratna yang sudah terbujur lemas kembali mengerang kencang dan meremas paha ku kuat kuat seakan menahan penetrasi ku di pantat nya.
Slebbb…
Akhirnya penisku masuk ke dalam anus nya. Lubang pantat Ratna terasa begitu sempit memijat penisku. Sepertinya memang baru kali ini Ratna di anal.
Dengan perlahan aku mulai memaju mundurkan pinggul ku menggoyang pantat Ratna yang semok itu.
Engahan Ratna seperti nya mulai berganti dari rasa sakit menjadi rasa nikmat. Remasan tangan Ratna di pahaku mulai terlepas. Tangan Ratna kini sibuk meremasi sprei menahan nikmat yang mulai menjalar di dinding pantatnya.
“Ngggggghhhhhh….” kembali Ratna melenguh kencang.
Pantatnya semakin mencengkram penisku dengan kuat. Nikmat ini begitu membiusku. Di bawah sana, ternyata Ika sedang berjongkok dan menancapkan timun ke dalam memek Ratna.
Pantas saja Ratna melenguh kencang, sepertinya dia merasakan double penetration dari penisku dan timun yang dipegang Ika. Muka Ratna sudah kembali merah padam. Nafsu nya yang sempat lenyap kembali merangsek menuju puncak.
Aku pun semakin bernafsu menyodok penisku keluar masuk liang tai Ratna. Ika pun mengimbangi dengan mencolok-colokkan timun itu ke dalam memek nya. Tubuh Ratna semakin mengejang menikmati sodokan-sodokan kami di semua lubang berharga milik nya.
Kurasakan klimaksku sebentar lagi akan kembali datang. Dari goyangan pinggang Ratna pun sepertinya tak lama lagi dia juga akan sampai.
“Na.. ayo barenghhhh….” ucapku sambil menyodok penisku kuat-kuat. Tanganku mencengkram pantat Ratna yang semok itu.
“Nghh nghh nghhh…” entah apa yang diucap oleh Ratna, tapi sepertinya dia pun semakin bernafsu menghempaskan pinggul nya.
“Gue sampeeeeeghhhh…. nghhhhhhhh......” erang ku diiringi lenguhan Ratna menandakan orgasme kami tiba bersamaan.
Timun yang bersarang di memek Ratna sampai terlepas terdorong oleh muncratan cairan kelamin Ratna. Ratna kembali squirt menikmati double penetration nya barusan. Semprotan cairan bening itu sudah tidak sekencang dan sebanyak tadi. Kulihat, ternyata Ratna langsung pingsan usai klimaksnya usai.
Setelah bersih-bersih, aku dan Ika sudah di kasur dengan tubuh seksi Ratna yang masih pingsan berada di tengah kami berdua.
Ika sudah setuju untuk mau mengajak Ratna berbicara baik-baik, toh tujuan awal kami adalah membuat Ratna jatuh dalam jajahanku.
Kalau pun Ratna nanti mencaci maki dan mengancam Ika, aku sudah menyiapkan kamera di kamar yang merekam semua pergumulan kami barusan. Bisa lah video itu menjadi alat ancaman kalau Ratna menolak menyerahkan tubuh nya untukku. Aku tidak rela kalau Ratna sampai lepas dari cengkraman ku.
Aku dan Ika pun kembali tersenyum jahat..
Tak berapa lama kemudian, Ratna akhirnya terbangun dari pingsannya. Wajah Ratna yang cantik itu terlihat lemas dan sayu akibat orgasme berkali-kali hari ini.
Kini lakban yang menutup mulut Ratna sudah dilepaskan oleh Ika. Aku dan Ika sudah bersiap kalau saja Ratna sampai teriak atau mencaci kami dengan ancaman.
Melihat aku dan Ika berada di sebelah kanan dan kirinya, Ratna sempat kaget sebentar namun dilanjutkan dengan menyunggingkan senyum kepada kami berdua. Senyuman Ratna yang begitu tulus. Seakan tidak ada dendam atau sakit hati dari nya karena perlakuan kami barusan. Terutama untuk Ika.
Hingga akhirnya Ratna bersuara..
“Teteh mau jelasin sesuatu ke kamu..” ujar Ratna sambil meremas lembut tangan Ika.
Apa yang mau dijelaskan Ratna? Aku dan Ika tidak sabar untuk segera mendengarnya..
Bersambung
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved