Bab 9 Tidak Akan Ada Yang Bisa Membantunya
by Lexa
10:01,Jan 05,2021
Danny Xu lagi-lagi menghela nafas lega. Temannya yang memberikannya? Dia bahkan tidak ingin mengungkapkan namanya, mereka seharusnya bukan teman baik. Keluarga He mungkin saja meminjamkan kartu ini kepada temannya, lalu ada juga teman dari temannya, tidak apa-apa, semuanya baik-baik saja......
Dia kembali mengangkat kepalanya dengan penuh senyuman,"Nona Su, tenang saja, hotel kami tidak akan pernah membuat kesalahan dengan menyediakan satu kamar untuk dua orang pada saat yang sama, kita adalah jaringan hotel bertaraf internasional, kamu bahkan mempunyai Gold Card kami, apakah kamu mungkin tidak merasa percaya sedikitpun terhadap kami?”
"Tapi……"
Joelle Su juga mengira bahwa itu adalah hal yang tidak memungkinkan, tetapi bagaimana dengan pria yang muncul tadi malam? Apakah dia mungkin melihat hantu?
“Tidak ada tapi, hal seperti itu tidak akan mungkin terjadi.” Danny Xu bersikeras menenangkan Joelle Su mengerutkan alisnya, tetapi pada saat yang bersamaan juga merasa tidak nyaman,“Nona Su, selain pertanyaan ini, apakah masih memerlukan bantuan lainnya? Kamu boleh datang mencariku kapan saja jika memang ada pelayanan yang kurang memuaskan, namun aku menghadiri shift malam tadi malam dan baru saja hendak pulang kerja, lihat......”
Joelle Su menggigit sisi bawah bibirnya dengan giginya, dia bahkan menggigitnya hingga meneteskan darah.
Apakah masih memerlukan bantuan lainnya?
Apakah dia mungkin menghabiskan malam dengan pria yang tidak dia kenal tadi malam, lalu sekarang ingin mencari tahu siapa pria itu?
Dia langsung bergegas menuju ke kantor manajer tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Ucapan manajer itu seperti seember air dingin yang mengguyur Joelle Su.
Apa yang akan dia lakukan jika dia menemukannya?
Membalasnya?
Jangan mencoba-coba untuk bercanda lagi!
Keluarga Su tidak sanggup menanggung skandal seperti itu, terlebih lagi dengan Joelle Su sendiri.
Dia tidak punya reputasi di Kota A, jika hal ini tersebar, siapa yang akan mempercayainya? Dia bahkan mungkin hanya akan ditertawai dan disindir, bukan?
Hati Joelle Su tiba-tiba seperti ditusuk oleh jarum yang tak terhitung jumlahnya, penuh dengan lubang yang tidak terhitung jumlahnya, disertai dengan rasa sakit yang tak tertahankan.
"Nona Su, kamu......" Danny Xu melihat bahwa ada yang kurang tepat dari eksrpesi Joelle Su, dia melangkah maju dan bertanya dengan khawatir.
Joelle Su mengulurkan tangan kanannya dan mengangkatnya dengan lemah, bibirnya yang pucat itu menuturkan jawaban singkat,“Tidak apa-apa.” Dia kemudian berpaling dan melangkah dengan berat, lalu berjalan keluar dari kantor manajer selangkah demi selangkah.
Setelah bayangan Joelle Su menghilang di depan pintu, Danny Xu pun menghela nafas panjang.
Bahkan menghela nafasnya dengan suara pelan.
Siapa yang membuat kejadiannya sekebetulan itu? Siapa yang menyuruhmu tidak datang di lain hari, tetapi harus datang tadi malam?
Aku hanya bisa...... Merasa bersalah terhadap dirimu.
Setelah hening beberapa saat, Danny Xu mengangkat telepon dan menelepon sebuah nomor.
"Cassie, apa yang terjadi dengan wanita yang kutugaskan kepadamu kemarin? Apakah dia sudah datang?"
"Kamu juga baru tahu? Apendisitis tingkat akut? Apakah dia tidak bisa menelepon ketika dia tidak sempat datang?"
"Sudah, sudah, pergi dan ambil kembali kartunya, tidak ada yang boleh mengungkit permasalahan ini lagi kedepannya, mengerti?"
"Baiklah, ini saja untuk sementara waktu ini."
Kenapa harus dirinya?
Kenapa dia harus mengalami hal seperti itu?
Kenapa……
Setelah bertahun-tahun berlalu, Joelle Su berulang kali bertanya pada dirinya sendiri, tetapi tidak pernah ada jawaban.
Sedangkan sekarang, Joelle Su perlahan keluar dari Royal Suite Hotel sambil menarik kopernya, matanya terlihat kering dan menyedihkan, air matanya tidak boleh menetes tidak peduli bagaimanapun keadaannya.
Dia menahan air matanya, dia sudah terbiasa selama dua tahun ini.
Tepat ketika baru saja melangkah keluar dari gerbang, sebuah Cayenne hitam perlahan berhenti di sisi Joelle Su, mobil tersebut sangat rendah, tetapi namun orang yang melangkah keluar dari mobil tidak pendek, sebaliknya tinggi dan tampan, disertai aura yang dingin.
“Joelle Su, pulanglah bersamaku,”ucap Dexter Nian dengan tatapan dingin yang menyembunyikan segala emosinya di dalamnya.
Joelle Su menghentikan langkah kakinya dan menatapnya.
"Jika aku tidak kembali hari ini, apa yang akan kamu lakukan?"
Bukannya berdiskusi, melainkan hanyalah sebuah pernyataan, dia bertanya dengan sangat tenang, tenang seakan-akan menerima takdirnya.
“Paman dan Julia sudah menunggumu di rumah, kamu tidak bisa bersikap keras kepala seperti kemarin,” ucap Dexter Nian sambil perlahan mengerutkan alisnya.
Dia sebenarnya juga tidak tahu harus pergi kemana jika dia tidak pulang. Kota A sangat luas, namun tidak ada tempat yang cerah bagi diri Joelle Su.
Tidak ada percakapan di sepanjang perjalanan.
Setelah naik ke mobil, tidak ada yang berinisiatif untuk terlebih dahulu berbicara.
Joelle Su jelas merasakan toleransi Dexter Nian, sepertinya ada banyak sekali hal yang ingin dia bicarakan dengannya. Tapi Joelle Su tidak mau mendengarkannya ataupun mengatakannya. Hubunganny dengan Dexter Nian sudah berakhir dua tahun lalu, sudah sepenuhnya berakhir. Tamparan itu menghantam wajahnya dengan keras, seperti cakar tajam yang menghancurkan hatinya.
"Sudah sampai."
Mobil melaju ke halaman dan berhenti, Joelle Su langsung melangkah setelah turun dari mobil, tanpa menunggu Dexter Nian.
Keadaan di dalam rumah keluarga Su terasa sangat akrab, namun juga terasa sangat asing, dua tahun sudah berlalu, dia akhirnya kembali menginjak rumah yang pernah menjadi tempat tinggalnya ini, pemandangannya sangat indah, di taman itu juga terdapat mawar indah yang pernah Joelle Su tanam sendiri, sepertinya tidak ada yang berubah, tapi Joelle Su merasa sedih dan sadar bahwa semuanya telah berubah.
Joelle Su berjalan memasuki pintu, lalu disambut dengan seorang wanita asing yang berusia empat puluh tahun.
"Halo, permisi, siapa yang kamu cari......" Dia melihat Joelle Su dari atas sampai ke bawah, lalu bertanya dengan sangat sopan.
Setelah dua tahun tidak kembali, para pelayan bahkan sudah tidak mengenalnya. Ketika berjalan kemari, sepertinya orang-orang yang dulu akrab dengannya sudah tidak lagi ada.
Joelle Su mengabaikannya dan langsung melangkah masuk.
Wanita itu tidak menyangka Joelle Su akan bertindak seperti ini, dia merasa sedikit khawatir, lalu bergegas mengulurkan tangan untuk menghentikannya,"Hei, Nona, kamu tidak boleh masuk ke sini begitu saja."
Dia kembali mengangkat kepalanya dengan penuh senyuman,"Nona Su, tenang saja, hotel kami tidak akan pernah membuat kesalahan dengan menyediakan satu kamar untuk dua orang pada saat yang sama, kita adalah jaringan hotel bertaraf internasional, kamu bahkan mempunyai Gold Card kami, apakah kamu mungkin tidak merasa percaya sedikitpun terhadap kami?”
"Tapi……"
Joelle Su juga mengira bahwa itu adalah hal yang tidak memungkinkan, tetapi bagaimana dengan pria yang muncul tadi malam? Apakah dia mungkin melihat hantu?
“Tidak ada tapi, hal seperti itu tidak akan mungkin terjadi.” Danny Xu bersikeras menenangkan Joelle Su mengerutkan alisnya, tetapi pada saat yang bersamaan juga merasa tidak nyaman,“Nona Su, selain pertanyaan ini, apakah masih memerlukan bantuan lainnya? Kamu boleh datang mencariku kapan saja jika memang ada pelayanan yang kurang memuaskan, namun aku menghadiri shift malam tadi malam dan baru saja hendak pulang kerja, lihat......”
Joelle Su menggigit sisi bawah bibirnya dengan giginya, dia bahkan menggigitnya hingga meneteskan darah.
Apakah masih memerlukan bantuan lainnya?
Apakah dia mungkin menghabiskan malam dengan pria yang tidak dia kenal tadi malam, lalu sekarang ingin mencari tahu siapa pria itu?
Dia langsung bergegas menuju ke kantor manajer tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Ucapan manajer itu seperti seember air dingin yang mengguyur Joelle Su.
Apa yang akan dia lakukan jika dia menemukannya?
Membalasnya?
Jangan mencoba-coba untuk bercanda lagi!
Keluarga Su tidak sanggup menanggung skandal seperti itu, terlebih lagi dengan Joelle Su sendiri.
Dia tidak punya reputasi di Kota A, jika hal ini tersebar, siapa yang akan mempercayainya? Dia bahkan mungkin hanya akan ditertawai dan disindir, bukan?
Hati Joelle Su tiba-tiba seperti ditusuk oleh jarum yang tak terhitung jumlahnya, penuh dengan lubang yang tidak terhitung jumlahnya, disertai dengan rasa sakit yang tak tertahankan.
"Nona Su, kamu......" Danny Xu melihat bahwa ada yang kurang tepat dari eksrpesi Joelle Su, dia melangkah maju dan bertanya dengan khawatir.
Joelle Su mengulurkan tangan kanannya dan mengangkatnya dengan lemah, bibirnya yang pucat itu menuturkan jawaban singkat,“Tidak apa-apa.” Dia kemudian berpaling dan melangkah dengan berat, lalu berjalan keluar dari kantor manajer selangkah demi selangkah.
Setelah bayangan Joelle Su menghilang di depan pintu, Danny Xu pun menghela nafas panjang.
Bahkan menghela nafasnya dengan suara pelan.
Siapa yang membuat kejadiannya sekebetulan itu? Siapa yang menyuruhmu tidak datang di lain hari, tetapi harus datang tadi malam?
Aku hanya bisa...... Merasa bersalah terhadap dirimu.
Setelah hening beberapa saat, Danny Xu mengangkat telepon dan menelepon sebuah nomor.
"Cassie, apa yang terjadi dengan wanita yang kutugaskan kepadamu kemarin? Apakah dia sudah datang?"
"Kamu juga baru tahu? Apendisitis tingkat akut? Apakah dia tidak bisa menelepon ketika dia tidak sempat datang?"
"Sudah, sudah, pergi dan ambil kembali kartunya, tidak ada yang boleh mengungkit permasalahan ini lagi kedepannya, mengerti?"
"Baiklah, ini saja untuk sementara waktu ini."
Kenapa harus dirinya?
Kenapa dia harus mengalami hal seperti itu?
Kenapa……
Setelah bertahun-tahun berlalu, Joelle Su berulang kali bertanya pada dirinya sendiri, tetapi tidak pernah ada jawaban.
Sedangkan sekarang, Joelle Su perlahan keluar dari Royal Suite Hotel sambil menarik kopernya, matanya terlihat kering dan menyedihkan, air matanya tidak boleh menetes tidak peduli bagaimanapun keadaannya.
Dia menahan air matanya, dia sudah terbiasa selama dua tahun ini.
Tepat ketika baru saja melangkah keluar dari gerbang, sebuah Cayenne hitam perlahan berhenti di sisi Joelle Su, mobil tersebut sangat rendah, tetapi namun orang yang melangkah keluar dari mobil tidak pendek, sebaliknya tinggi dan tampan, disertai aura yang dingin.
“Joelle Su, pulanglah bersamaku,”ucap Dexter Nian dengan tatapan dingin yang menyembunyikan segala emosinya di dalamnya.
Joelle Su menghentikan langkah kakinya dan menatapnya.
"Jika aku tidak kembali hari ini, apa yang akan kamu lakukan?"
Bukannya berdiskusi, melainkan hanyalah sebuah pernyataan, dia bertanya dengan sangat tenang, tenang seakan-akan menerima takdirnya.
“Paman dan Julia sudah menunggumu di rumah, kamu tidak bisa bersikap keras kepala seperti kemarin,” ucap Dexter Nian sambil perlahan mengerutkan alisnya.
Dia sebenarnya juga tidak tahu harus pergi kemana jika dia tidak pulang. Kota A sangat luas, namun tidak ada tempat yang cerah bagi diri Joelle Su.
Tidak ada percakapan di sepanjang perjalanan.
Setelah naik ke mobil, tidak ada yang berinisiatif untuk terlebih dahulu berbicara.
Joelle Su jelas merasakan toleransi Dexter Nian, sepertinya ada banyak sekali hal yang ingin dia bicarakan dengannya. Tapi Joelle Su tidak mau mendengarkannya ataupun mengatakannya. Hubunganny dengan Dexter Nian sudah berakhir dua tahun lalu, sudah sepenuhnya berakhir. Tamparan itu menghantam wajahnya dengan keras, seperti cakar tajam yang menghancurkan hatinya.
"Sudah sampai."
Mobil melaju ke halaman dan berhenti, Joelle Su langsung melangkah setelah turun dari mobil, tanpa menunggu Dexter Nian.
Keadaan di dalam rumah keluarga Su terasa sangat akrab, namun juga terasa sangat asing, dua tahun sudah berlalu, dia akhirnya kembali menginjak rumah yang pernah menjadi tempat tinggalnya ini, pemandangannya sangat indah, di taman itu juga terdapat mawar indah yang pernah Joelle Su tanam sendiri, sepertinya tidak ada yang berubah, tapi Joelle Su merasa sedih dan sadar bahwa semuanya telah berubah.
Joelle Su berjalan memasuki pintu, lalu disambut dengan seorang wanita asing yang berusia empat puluh tahun.
"Halo, permisi, siapa yang kamu cari......" Dia melihat Joelle Su dari atas sampai ke bawah, lalu bertanya dengan sangat sopan.
Setelah dua tahun tidak kembali, para pelayan bahkan sudah tidak mengenalnya. Ketika berjalan kemari, sepertinya orang-orang yang dulu akrab dengannya sudah tidak lagi ada.
Joelle Su mengabaikannya dan langsung melangkah masuk.
Wanita itu tidak menyangka Joelle Su akan bertindak seperti ini, dia merasa sedikit khawatir, lalu bergegas mengulurkan tangan untuk menghentikannya,"Hei, Nona, kamu tidak boleh masuk ke sini begitu saja."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved