Bab 14 Kenapa Membencinya

by Sisy 10:06,Jun 15,2021
“Aku akan mengantarmu ke rumah sakit.”

Lucas Hua menggendong Patricia Lin pergi dari sana, selain tamparan itu, pandangannya bahkan tidak menatap ke arah Priska Lin, bahkan saat dia terburu-buru menabraknya hingga terjatuh ke atas lantai, dia juga tidak bereaksi.

Beruntung, Kakak Zhang yang mengikuti dari belakang menyadari keanehan Priska Lin, dan segera memapahnya, “Nyonya, apa kamu baik-baik saja?”

“Aku baik-baik saja.” Priska Lin menggelengkan kepalanya, padahal sebenarnya lututnya terasa hampir tidak bisa berdiri.

Lalu memangnya mengapa?

Perhatian Lucas Hua tidak pernah tertuju padanya!

Namun yang lebih menyedihkan adalah, setelah terjadi masalah seperti ini, hatinya masih berharap, di saat dia bisa perhatian pada Patricia Lin, suatu hari pria itu juga akan menatap ke arahnya.

Priska Lin, kamu tidak seharusnya mengharapkannya.

“Ah! Nyonya, lututmu berdarah, aku akan mengambilkan kotak obat!” Kakak Zhang melihat lutut Priska Lin yang berdarah, langsung memekik dan mengambil kotak obat, namun dirinya ditahan.

”Kakak Zhang, tidak perlu.”

Di rumah sakit.

Saat Priska Lin datang menaiki taksi, luka Patricia Lin telah selesai diobati dan sedang beristirahat di kamar rawat, setelah bertanya pada suster, dia berjalan mencari kamar rawatnya, baru saja membuka pintu sebuah bayangan hitam langsung mencengkeram pergelangan tangannya dan menariknya keluar.

Tiba di sebuah lorong yang tidak ada orang, Priska Lin dihempaskan dengan kuat, jika dia tidak bereaksi dengan cepat, mungkin dia akan terjatuh lagi ke atas lantai, namun, saat terjatuh ke dinding, rasanya sungguh tidak menyenangkan, terutama saat lututnya terbentur.

Belum sempat berucap, rahangnya langsung terasa sakit, Lucas Hua mencengkeram wajahnya dengan marah, dan terlihat tatapan kebencian di matanya pada Priska Lin.

“Priska, kuperingatkan, jangan main-main denganku, apalagi melakukan hal-hal yang melewati batas statusmu!” cengkeraman pria itu semakin mengerat, membuat rasa sakitnya semakin tak tertahankan.

Teringat dengan masalah siang tadi, tiba-tiba matanya memanas dan berkaca-kaca, dia berusaha ingin menjelaskan, “Aku......”

“Jangan menunjukkan dirimu yang terlihat menjijikan seperti ini di hadapanku, Priska, sebaiknya kamu jangan menguji kesabaranku, sejak awal aku sudah memberitahumu, jadilah Nyonya Hua yang baik, Patricia adalah orang yang tidak bisa kamu sandingkan, dan juga tidak bisa kamu sentuh, jika kamu mengabaikan ucapanku lagi, jangan salahkan aku jika aku bersikap kasar padamu!”

Lucas Hua yang tidak menutupi rasa sayangnya pada Patricia Lin sungguh menyakiti Priska Lin, ini juga membuatnya mengerti, tidak seharusnya dia mencintai pria ini!

Tidak seharusnya dia mencintai Lucas Hua.

Dia tidak berbakti, jadi dia mencintai orang yang tidak seharusnya dia cintai!

Wajahnya tersenyum mengejek dirinya sendiri, “Bersikap kasar, seperti ayahk...... kapan kamu pernah bersikap tidak kasasr padaku?” baru berbicara setengah, Priska Lin langsung mengalihkan pembicaraannya, ingin menjelaskan semuanya, namun sekarang bukanlah saatnya, dia harus menanyakan semuanya secara jelas pada Patricia Lin.

“Sebaiknya kamu tahu dengan jelas siapa dirimu, posisi siapa yang telah kamu rebut, jangan sampai aku melihatmu melukai Patricia lagi.” selesai berucap, dia membalikkan tubuhnya berjalan ke arah kamar rawat.

“Lucas, kenapa kamu sangat membenciku?” untuk pertama kalinya, dia memberanikan dirinya, bertanya pada Lucas Hua.

Walaupun tidak mencintainya, dia juga harus tahu dengan jelas.

Lucas Hua yang ingin membuka pintu langsung terdiam, menoleh dengan cepat, dan memberikan tatapan merendahkan yang tidak bisa Priska Lin lupakan seumur hidup ini, “Wanita jahat adalah yang paling menjijikkan.”

……

“Lucas, kamu sedang berbicara dengan siapa?” di dalam kamar rawat, di kening Patricia Lin terlilit perban, dan masih bisa terlihat ada darah yang merembes keluar.

Teringat pada wanita jahat yang ada di depan pintu, raut wajah Lucas Hua mendingin, dan tidak langsung menjawab Patricia Lin.

Raut wajah Patricia Lin terlihat sedih, “Lucas, apakah kamu menyalahkanku karena pergi ke rumahmu tanpa memberitahumu? Aku tidak sengaja, aku hanya ingin bertemu dengan kakak karena sudah lama tidak melihatnya.”

“Jangan mengungkit wanita itu!”

Lucas Hua memotong ucapan Patricia Lin dengan dingin, berjalan ke sisi ranjang kemudian memeluknya, berucap dengan lembut: “Dokter bilang kamu tidak apa-apa, hanya butuh istirahat saja, usahakan dalam beberapa hari ini lukamu jangan terkena air.”

“Hmm.” Patricia Lin menyandarkan kepalanya di bahu Lucas Hua, lalu berucap pelan dengan penuh cinta: “Lucas, terima kasih telah menemaniku di saat aku membutuhkanmu.”

“Tenang saja, aku akan selalu berada di sisimu!”

“Lucas, tolong maafkan keegoisanku, sebentar saja biarkan aku berbaring di dalam pelukanmu seperti dulu! Hanya sebentar, aku janji, setelah ini aku hanya akan menganggapmu sebagai kakak ipar, kamu cintailah kakak sepupuku dengan baik, dia sangat...... mencintaimu.”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

305