-
-
-
-
-
-
-
Chapter 40
Sandi Dimas
09:00,Feb 24,2024
Raja prajurit Su Mu yang putus asa diperintahkan untuk menikahi CEO cantik yang mendominasi. Dia awalnya berpikir bahwa dia akan menikahi Bai Fumei dan mencapai puncak hidupnya. Tanpa diduga, dia menjadi penyewa kecil, menggunakan tubuhnya sebagai sewa, dan dia sangat sibuk dalam seminggu. Satu, tiga, dan lima harus menjadi pendorong presiden yang mendominasi, dua, empat, dan enam harus menjadi asisten selebriti yang dingin dan sombong, dan pada hari Minggu, mereka harus menjadi pengawal primadona sekolah. Dia memutuskan untuk berjuang sampai akhir.
-
-
-
Chapter 100
Ayu
08:00,Jan 01,1970
Putri keluarga Qin memiliki tubuh lemah dan sering sakit, setelah 4 tahun, kabarnya dia akan kembali, putra-putra keluarga Qin berkata dengan beragam sikap: "Saya tidak".
Putra kedua: "Ada tambahan mainan."
Putra ketiga: "Jangan ganggu aku!"
Putra lainnya: "Siapa itu? Tidak kenal!"
Saat acara penyambutan, sekelompok orang menunggu untuk melihat pertunjukan, dan mereka melihat adegan yang mengejutkan. Putra sulung keluarga Qin yang selalu serius, bahkan membiarkan bayi duduk di bahunya! Putra kedua keluarga Qin yang selalu menjadi pengganggu, sibuk memberi makan.Katanya, putra ketiga yang selalu pemarah, bahkan tidak marah ketika dipukul.
Menonton pertunjukan: Apakah dunia telah berubah ataukah kita yang telah berubah?
-
-
-
-
Chapter 201
Dinda Tirani
11:00,Apr 22,2024
Dan perempuan itu? Kulihat wajahnya memang cantik. Rambut panjang terurai dengan cat pirangnya. Kulit putih, meskipun tidak seputih susu. Tinggi semampai, dengan tubuh yang proporsional. Dengan dada dan bokong yang besar.
Ah, tapi tetap saja, aku lebih cantik tentunya.
Coba deh, tanyakan ke Mas Ali. Dia pasti akan bilang, bahwa aku adalah yang tercantik. Aku harus percaya diri.
"Kamu jangan khawatir, sebentar lagi juga kamu bakalan jadi ratu di rumah ini. Menggantikan mantuku yang mandul itu. Kita hanya harus pintar bersandiwara. Kamu mainkan peranmu secantik mungkin. Jangan sampai rencana kita berantakan. Rayulah Ali, sampai dia jadi milikmu. Berikan aku cucu. Ok?"
Spontan, aku menutupkan telapak tanganku, menutupi mulutku, yang membentuk huruf o.
What ? Mantu mandul? Ibu mertuaku bilang, mantu mandul?
Ok, baiklah. Orang bodoh pun tahu arah pembicaraan mereka. Tak perlu menerka-nerka, aku sudah sangat paham.
Sepertinya aku akan ikuti sandiwara mereka, dan akan kupastikan, mereka hanya akan jadi figuran saja.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-