Bab 1 Salah Mengenali Istri CEO

by Stanley 08:01,Dec 06,2022
Kota Jiang, The Times Hotel.

Di pinggir kolam renang dalam ruangan, seorang pemuda mengenakan kemeja bermotif dan celana pantai sedang bersandar di kursi dengan santai, tangannya membawa sebuah teleskop.

“Astaga, ini sangat besar!”

“Paling tidak sebesar dua kepalaku!”

Johnny Lin memandang sebuah kue tart besar di pinggir kolam renang sambil menelan air liur.

“Ternyata di kota ada begitu banyak barang bagus, pantas saja hal pertama yang guru suruh aku lakukan setelah turun gunung adalah datang kemari.”

Johnny Lin dengan tidak puas menyimpan teleskop, teringat pesan guru sebelum turun gunung, dia mengulurkan tangan ke dalam saku celana, beberapa saat kemudian mengeluarkan sebuah kartu nama.

“Crystal Jiang, CEO Capital Corp.”

Johnny Lin memainkan kartu nama di tangannya, bergumam : “Namanya sangat indah, tidak tahu apakah parasnya cantik atau tidak, guru berkata dia adalah istri yang sudah ditentukan denganku sejak kecil, bila wajahnya buruk, aku tidak akan bersedia.”

Memasukkan kembali kartu nama ke dalam saku, Johnny Lin mengusap janggut tipis di wajahnya, seperti memikirkan sesuatu.

Karena akan bertemu calon istri, tentu saja harus merapikan diri dulu.

Memikirkan ini, Johnny Lin menaruh teleskop, lalu berjalan ke ruang ganti.

Beberapa saat kemudian, pintu ruang ganti dibuka, Johnny Lin berganti jas yang dia curi dari gurunya, rambutnya ditata klimis, mengulurkan tangan merapikan dasi kupu-kupu, dia berjalan keluar.

“Bocah setampan ini, siapa yang tidak terpesona!”

Johnny Lin meninggalkan cermin dengan tidak rela, baru berjalan keluar dari gedung renang, dia tiba-tiba kembali.

Melihat ke kiri dan kanan, melihat tidak ada orang yang memperhatikan, Johnny Lin diam-diam memasukkan segelas anggur merah ke dalam pelukannya, lalu berjalan keluar dengan cepat.

“Jas, anggur merah, sekali lihat adalah orang berkelas yang memiliki selera, mengenakan pakaian ini bertemu calon istri, bukankah akan membuatnya terpesona?”

Johnny Lin dengan gembira berjalan di lorong hotel, tangannya membawa selembar kertas bertuliskan nomor kamar, gurunya yang memberikannya dulu padanya.

Tiba di depan pintu, Johnny Lin melihat kertas di tangannya, kembali mengangkat kepala melihat ke arah papan di pintu kamar.

“Benar, ini adalah kamar calon istri, hanya saja pertama kali bertemu sudah bertemu di dalam kamar hotel, apakah terlalu cepat?”

Dia adalah seorang pria yang sopan, namun bila calon istri bersikeras seperti ini, dia juga tidak enak menolak.

Johnny Lin menggaruk-garuk kepala dengan risau.

Saat Johnny Lin menyiapkan perasaan mengetuk pintu, pintu tiba-tiba dibuka sendiri.

Dari belakang pintu menyembul sebuah wajah, membuat Johnny Lin seketika tertegun.

Itu adalah wajah yang cantik dan putih, matanya jernih, hidungnya tinggi, bibir tipis menawan, mata besarnya mengerjap menilai Johnny Lin.

“Ini, ini, aku, aku adalah....”

Johnny Lin seketika menjadi tegang, dia dari kecil tumbuh besar di gunung dengan gurunya, mana pernah melihat wanita secantik ini, dia tidak mampu bicara.

Wanita itu melihat jas Johnny Lin, kembali melihat gelas anggur merah di tangannya, matanya berputar : “Cepat masuk.”

Selesai bicara, tanpa menunggu reaksi Johnny Lin, dia mengulurkan tangan menarik kerah Johnny Lin lalu menariknya masuk kamar.

Sampai pintu tertutup, Johnny Lin masih belum tersadar sebenarnya apa yang terjadi.

“Kamu pelayan bukan? Bantu aku.”

Gadis itu tidak menunggu reaksi Johnny Lin, langsung menariknya berjalan ke dalam kamar.

Johnny Lin pertama tertegun, melihat sebentar jas dan anggur merah di tangannya, untuk sesaat sedikit tidak terima.

Aku berdandan setampan ini, kamu berkata aku adalah pelayan?

“Nona, kelihatannya perlu menjelaskan sebentar, aku bukan pelayan...”

Baru akan menjelaskan identitasnya dengan ekspresi serius, Johnny Lin menoleh kebetulan melihat seluruh tubuh gadis itu, seketika tertegun di tempat.

Dia melihat seluruh tubuh gadis itu hanya ditutupi sebuah jubah mandi, betis yang halus dan ramping ditunjukkan di depan Johnny Lin begitu saja.

Kulitnya halus dan putih seakan direndam di dalam air susu dari kecil.

“Gluk.”

Johnny Lin tanpa sadar menelan air liur, teringat wanita cantik ini nanti akan menjadi istrinya, jantungnya berdebar kencang.

Dia berdeham, menepuk-nepuk dada, seketika berubah menjadi bermartabat : “Katakanlah, ingin aku membantu apa!”

Wajah gadis itu tiba-tiba memerah, menoleh berbisik : “Lepaskan baju.”

“Lepas... Ba, baju?”

Johnny Lin tertegun.

Mana ada begitu datang langsung menyuruh orang melepas baju?

Masih di dalam kamar hotel.

Walaupun kamu adalah calon istriku juga tidak bisa secepat ini bukan!

Bagaimanapun saling memperkenalkan diri dulu...

“Menyuruhmu lepas maka lepas, kenapa begitu banyak bicara.”

Gadis itu memutar mata, berbalik mengambil sebuah jubah mandi dari dalam kamar mandi, melemparkannya ke tangan Johnny Lin.

“Ini, tidak terlalu baik.”

Mulut Johnny Lin berkata tidak baik, namun gerakannya sangat luwes, melesat masuk ke dalam kamar mandi dan langsung mencopot semuanya, sudah dari tadi tidak sabar ingin berganti jubah mandi.

“Aku sudah siap! Ayo, sesuka hati...”

Johnny Lin berganti jubah mandi, baru akan berjalan keluar kamar mandi, pintu kamar tiba-tiba ditendang terbuka oleh orang.

“Christina Jiang, aku berpikir kenapa kamu tidak bertemu denganku, ternyata bersembunyi di kamar ini!”

Seorang pria mengenakan jas putih bermerek dan rambut dilicinkan ke belakang melesat masuk ke dalam kamar, di belakangnya masih ada belasan pria berbaju hitam yang mengikuti, seketika menghadang pintu dengan rapat.

“Christina Jiang?”

Johnny Lin bengong di dalam kamar mandi, lama kemudian baru tersadar gadis ini bukan calon istrinya, Crystal Jiang.

Sekarang sepertinya pacar gadis ini datang mencarinya.

Johnny Lin melihat dirinya yang telanjang di balik jubah mandi, ekor matanya berkedut.

Kali ini salah paham besar!

Gadis yang bernama Christina Jiang itu mengernyit, berkata tidak senang : “Donny Li, aku sudah lama berkata kita tidak cocok, kamu masih terus menggangguku, bila pacarku tahu, dia tidak akan sungkan padamu.”

“Pacarmu? Christina Jiang, jangan bercanda lagi, di seluruh Kota Jiang siapa yang tidak tahu namaku, Donny Li, tidak mungkin ada orang yang berani menyentuh wanitaku!”

Donny Li berdecak tertawa, tiba-tiba menyadari Christina Jiang hanya mengenakan sebuah jubah mandi, di matanya seketika muncul ekspresi cabul, tatapannya menjelajahi tubuhnya.

“Bila menidurimu di sini, maka rasanya seharusnya sangat enak bukan?”

Donny Li menggosokkan tangan, sambil tertawa dingin perlahan mendekati Christina Jiang.

“Jangan, jangan mendekat! Aku sudah punya pacar!”

Ekspresi Christina Jiang berubah, bergegas berjalan masuk kamar mandi, tanpa menjelaskan dengan ekspresi canggung menarik Johnny Lin keluar, di depan Donny Li, langsung masuk dalam pelukan Johnny Li, berkata manja : “Dia adalah pacarku!”

Kulit Christina Jiang halus dan lembut, menggesek-gesek tubuh Johnny Lin, tangannya masih sengaja membuat lingkaran di depan dadanya, membuat hati Johnny Lin terasa gatal.

Ada wanita di dalam pelukannya, namun sekarang Johnny Lin mana punya suasana hati menikmatinya, di depannya ada sekelompok pria kekar galak, dia merentangkan kedua tangan berkata tak berdaya : “Salah paham, sungguh sebuah salah paham, bila aku berkata aku salah masuk kamar, apa kalian akan percaya?”

Donny Li tidak berani percaya di dalam kamar ternyata sungguh ada pria lain, melotot melihat jubah mandi di tubuh Johnny Lin, matanya hampir menyemburkan api : “Kamu bahkan sudah melepas baju, masih berkata padaku salah masuk ruangan?”

Johnny Lin memanyunkan bibir, dia juga sangat tak berdaya, namun kenyataannya seperti ini, dia tidak pernah kenal dengan gadis bernama Christina Jiang ini.

Melihat ekspresi Johnny Lin yang tidak peduli, Donny Li seketika menjadi marah, mengayunkan satu tinju.

Jantung Christina Jiang berdebar, dia tahu Donny Li sudah berlatih campuran seni bela diri selama bertahun-tahun, tubuh kecil Johnny Lin mana bisa menahan serangan dengan seluruh tenaga ini!

“Duk!”

Tidak menunggu Christina Jiang menahan, dia melihat Donny Li langsung melayang keluar seperti sebuah layangan putus!

Ekspresi Johnny Li tak berdaya, dia mengusap darah di tangannya : “Tidak menunggu orang menjelaskan sudah main tangan, apa perlu seperti ini.”

Christina Jiang melongo, Donny Li yang sudah mendapatkan juara bertarung bertahun-tahun dan memukul sekuat tenaga, tak disangka dibuat melayang oleh satu tinjuan Johnny Lin yang terlihat lemah.

“Cari mati!”

Donny Li diangkat orang, mengusap darah di ujung bibir, seketika sangat marah!

“Maju semuanya! Bila ada yang mati aku yang tanggung jawab!”

Donny Li dengan cepat mengayunkan tangan, pria kekar berbaju hitam di belakangnya seketika berbinar.

Hati Christina Jiang tegang, tanpa sadar menarik lengan Johnny Lin, mulai sedikit menyesal melibatkannya.

Namun Johnny Lin tidak peduli, bahkan tanpa menoleh menghibur Christina Jiang : “Tenang saja, sekelompok sampah masih tidak cukup untuk aku pukul.”

Donny Li tertawa dingin : “Sekarang masih berlagak pahlawan, nanti aku akan membuatmu berlutut di hadapanku!”

Baru selesai bicara, kilatan garang di mata belasan pria kekar berbaju hitam itu membesar, seperti binatang buas melihat makanan, langsung menyerbu ke arah Johnny Lin!

Datang dengan garang, Christina Jiang seketika panik.

Namun dia belum sempat berseru terkejut, pemandangan selanjutnya membuatnya tercengang di tempat!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

600