Bab 16 Aura Dingin Rumah Dalam
by Constellation
08:01,May 24,2023
“Tuan Zhang.” Larry Qian sangat ketakutan, lalu menangkap Dennis Zhang, “Apakah Anda ada cara untuk menyelamatkannya? Cepat selamatkan putriku!”
Lina li memegang putrinya, sambil memegang tangan Dennis Zhang, “Tuan Zhang, bolehkah Anda beritahu dimana akar penyakit putriku? Bagaimana ini?”
Hantu-hantu beraksi dan menghisap darah manusia pada tengah malam, tentu saja mereka akan melakukannya sewaktu orang tidur nyenyak, maka itu akan terjadi di dalam rumah. Dennis Zhang berujar, “Menurut pengalamanku, akar penyakit putrimu berada di rumah kalian.”
“Rumah kita?” Kedua suami istri itu saling berpandang.
Saat ini, polisi lalu lintas tiba. Larry Qian dan supir sudah memberikan rekaman kasus masing-masing. Polisi lalu lintas mengamati lokasi kejadian dan memberitahu kedua orang datang esok hari untuk mengurus kecelakaan tersebut.
Usai melakukan semua ini, Larry Qian menelepon dan memanggil supir pribadinya. Supir datang dengan sebuah mobil, lalu mengantar Dennis Zhang dan Larry Qian mereka bertiga ke sebuah rumah mewah di pinggir kabupaten.
Rumah ini memiliki dua tingkat, dan satu lantai bawah tanah, totalnya ada dua puluh kamar, ditambah lagi dengan gaya interior kuno, bisa disebut rumah mereka ini sangat mewah.
“Kalian sudah tinggal berapa lama di sini?” Dennis Zhang memunggung tangannya dan mengamati berbagai sisi dalam rumah, apalagi beberapa pojokan dalam rumah.
“Rumah ini baru dekat-dekat ini kita beli. Kita baru minggu kemarin tinggal di sini.” balas Lina Li.
“Oh, oh.” Ditemai Larry Qian dan istrinya, Dennis Zhang melihat selesai sekeliling rumahnya. Melalui mata dewa ajaibnya, ia menyadari ada banyak pojokan gelap dalam rumah yang janggal, seperti samping lemari pakaian besar, belakang jamban toilet dan beberapa belakang tumbuhan berdaun besar dalam rumah, mereka semua terasa dingin, hingga terasa agak mengerikan. Ia dapat memastikan bahwa semua ini berhubungan dengan hantu.
“Rumah ini ada masalah.” ujar Dennis Zhang.
“Rumah ini bermasalah?” Wajah Larry Qian muncul kepanikan, kemudian ia melihat Lina Li dan mengeluh, “Semua ini salahmu, memilih sini hanya karena lingkungannya tenang. Waktu kita membahas harga dengan mereka, aku sudah merasa janggal, setidaknya harga pasar rumah ini bisa mencapai lima juta RMB, namun pemilik rumah ini hanya menjual dua juta setengah, apakah ia bodoh?”
Dennis Zhang membujukk, “Sekarang mengeluh juga tidak ada gunanya, yang paling penting adalah menyelesaikan masalah.”
Lina Li dibuat sangat terkejut dan menangis berujar, “Tuan Zhang, apakah Anda ada cara? Aku hanya punya seorang putri ini saja, jika terjadi sesuatu, apa yang harus aku lakukan untuk akhir hidupku?”
Dennis Zhang tentu saja paham akan kekhawatiran Lina Li, kemudian menghiburnya berujar, “Tante jangan oanik dulu. Tante pergi beli kertas sembahyang dan tiga batang dupa dulu, sisanya kita bahas malam nanti.”
Sebenarnya dalam Silsilah Medis Xuan Dao tidak ada bilang harus memakai kertas sembahyang dan dupa, namun Dennis Zhang hanya ingin memakai kedua barang ini untuk menutupi dirinya yang mengusir pergi hantu.
Lina Li buru-buru menyeka air matanya, kemudian menyuruh pelayan rumah membeli sayur memasak makanan, bahkan juga memesan beberapa macam lauk di restoran, memberi pelayanan baik untuk Dennis Zhang.
Setelah Lina Li pergi, Larry Qian juga mulai berbincang dengan Dennis Zhang.
“Tuan Zhang, aku lihat diri Anda seperti pernah kuliah, mengapa Anda……hanya menjadi seorang dokter desa?”
“Tuan Qian terlalu menganggap diriku hebat. Haha, sebenarnya aku baru lulus dari SMK jurusan medis, aku ingin mengumpulkan sedikit pengalaman kedokteranku, jadi aku memulainya dari dokter desa.” Dennis Zhang tersenyum canggung.
Kalimat ‘memulainya dari dokter desa’ tentu saja tidak membuat Larry Qian percaya. Tapi ia tahu jelas apa yang harus ia katakan pada pertemuan pertama kali, maka itu ia tidak banyak cakap, melainkan menepuk pundak Dennis Zhang dan berujar, “Untungnya Anda jadi dokter desa! Kalau bukan Anda yang menjadi dokter desa, mungkin Anda tidak lewat jalan sana, mungkin tidak akan ketemu kecelakaan, dan kita bertiga akan mati di sana. Untuk budi ini, aku akan membalasnya pelan-pelan untuk akhir hidupku. Untuk sekarang ini, apakah ada yang bisa aku bantu untuk Anda?”
Bantu?
Sekarang ini Dennis Zhang tengah menghasilkan uang dengan menjual obat, mendengar ada orang yang mau membantu, ia tentu saja tidak menolak.
“Kebetulan aku ada……” Dennis Zhang memberitahu seputar tentang dirinya yang menjual obat ke Kota Jiangqing. Untuk orang semacam Larry Qian yang sering berkumpul dengan kalangan orang kaya, obat ini tentu saja bisa membuka pasar baru di kalangan orang kaya sana.
“Jika di kalangan teman Tuan Qian ada yang membutuhkannya, boleh tolong bantu kenalkan juga ya. Tapi, harap jangan disebarluaskan, lagi pula obat ini belum ada sertifikatnya, aku takut sana akan mengeceknya.”
“Tentu saja!” Larry Qian menepuk pahanya semangat.
Awalnya Larry Qian ingin bilang kalau dirinya butuh, namun karena hubungannya dengan Dennis Zhang masih tidak begitu dekat, ia pun merasa kurang enak untuk memberitahu privasinya kepada orang lain, jadi ia hanya berkata begitu saja.
Dennis Zhang buru-buru berkata, “Kalau begitu, aku terima kasih Tuan Qian dulu.”
Mereka berdua berbincang ria, makan malam juga minum banyak, bagai teman yang menyesal telat bertemu dari dulu.
Tanpa disadari, langit juga sudah menggelap.
Setelah merapikan piring-piring bersama pelayan, Lina Li mengeluarkan kertas semabahyang dan dupa bertanya, “Tuan Zhang, kalau boleh tahu, kapan Anda mulai mengusir hantunya?”
“Tidak sampai tengah malam, hantunya tidak akan datang.” ujar Dennis Zhang.
“Apakah perlu bantuan kita? Kalau butuh, aku telepon lagi mencari dua orang untuk membantu?” tanya Larry Qian.
“Untuk mengusir hantu, perlu mengeluarkan kekuatan, orang lain tidak dapat membantu. Jika di tempat terlalu banyak orang, malah lebih bahaya. Kalian kembali ke kamar dan tidur saja, nanti aku tunggu di kamar putri kalian saja.”
“Baiklah kalau begitu.” Lina Li berujar, “Kalau begitu, Anda tidur di kamar putriku, lalu putriku tidur bersamaku.”
“Jangan, jangan, putrimu harus tidur di kamarnya sendiri.” ujar Dennis Zhang tegas.
Larry Qian dan Lina li terkejut, ‘Apakah Dennis Zhang berduaan dengan putrinya?’
Kedua……suami istri ini pun menunjukkan pandangan yang sedikit cemas.
Namun, Larry Qian hanya ragu beberapa detik, kemudian langsung berujar, “Baik, baik, begitu saja.”
Bagi Larry Qian, nyawa putrinya ini diselamatkan oleh Dennis Zhang, apalagi sekarang ia ia datang untuk mengobati putrinya, jika mereka masih berwaspada padanya, ini sungguh tidak baik. Apalagi, kamar putri mereka dengan kamar mereka hanya terhalang oleh selapis dinding. Jika malam-malam ada gerak-gerik, mereka juga bisa langsung mendengarnya.
Lina Li juga merupakan orang yang pintar. Setelah awal-awal terkejut sesaat, ia pun langsung menunjukkan senyuman, kemudian menarik tangan Dennis Zhang, “Tuan Zhang, kita serahkan putri kita kepada Anda.”
Lina Li merasakan tangan Lina Li yang dingin dan licin, serta terasa enak bagai sepotong keju.
Mendengar ucapan istrinya, Larry Qian pun merasa ada kesalahan dalam artinya, kemudian buru-buru memperbaikinya. “Tuan Zhang, kita serahkan masalah putri kita kepada Anda.”
Dennis Zhang tersenyum melirik Nana Qian dan berujar sedikit malu, “Entah Nana sini……”
Saat ini, Nana Qian yang terus bermain ponsel setelah selesai makan malam mendadak mengangkat kepala berujar, “Kak Dennis tidur di kamarku saja, rumah ada hantu, mana mungkin aku berani tidur sendiri!”
Selesai berkata, ia juga mengulur tangan menggenggam tangan Dennis Zhang.
Ibu dan anak masing-masing menggenggam tangan Dennis Zhang.
Dennis Zhang merasa tangan putrinya jauh lebih lembut dan lentik dari tangan Ibunya. Ketika menggenggam tangannya, kelima jarinya bergerak bagai seekor ular kecil yang merangkak di atas punggung tangannya, sehingga membuatnya merasa merinding.
Dennis Zhang masing-masing melirik kanan kira, hingga ia melirik perkembangan payudara Nana Qian yang lebih baik dari Lina Li. Ia pun seperti kesetrum dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah Larry Qian, “Aku tidur di atas sofa dalam kamar Nana.”
Lina li memegang putrinya, sambil memegang tangan Dennis Zhang, “Tuan Zhang, bolehkah Anda beritahu dimana akar penyakit putriku? Bagaimana ini?”
Hantu-hantu beraksi dan menghisap darah manusia pada tengah malam, tentu saja mereka akan melakukannya sewaktu orang tidur nyenyak, maka itu akan terjadi di dalam rumah. Dennis Zhang berujar, “Menurut pengalamanku, akar penyakit putrimu berada di rumah kalian.”
“Rumah kita?” Kedua suami istri itu saling berpandang.
Saat ini, polisi lalu lintas tiba. Larry Qian dan supir sudah memberikan rekaman kasus masing-masing. Polisi lalu lintas mengamati lokasi kejadian dan memberitahu kedua orang datang esok hari untuk mengurus kecelakaan tersebut.
Usai melakukan semua ini, Larry Qian menelepon dan memanggil supir pribadinya. Supir datang dengan sebuah mobil, lalu mengantar Dennis Zhang dan Larry Qian mereka bertiga ke sebuah rumah mewah di pinggir kabupaten.
Rumah ini memiliki dua tingkat, dan satu lantai bawah tanah, totalnya ada dua puluh kamar, ditambah lagi dengan gaya interior kuno, bisa disebut rumah mereka ini sangat mewah.
“Kalian sudah tinggal berapa lama di sini?” Dennis Zhang memunggung tangannya dan mengamati berbagai sisi dalam rumah, apalagi beberapa pojokan dalam rumah.
“Rumah ini baru dekat-dekat ini kita beli. Kita baru minggu kemarin tinggal di sini.” balas Lina Li.
“Oh, oh.” Ditemai Larry Qian dan istrinya, Dennis Zhang melihat selesai sekeliling rumahnya. Melalui mata dewa ajaibnya, ia menyadari ada banyak pojokan gelap dalam rumah yang janggal, seperti samping lemari pakaian besar, belakang jamban toilet dan beberapa belakang tumbuhan berdaun besar dalam rumah, mereka semua terasa dingin, hingga terasa agak mengerikan. Ia dapat memastikan bahwa semua ini berhubungan dengan hantu.
“Rumah ini ada masalah.” ujar Dennis Zhang.
“Rumah ini bermasalah?” Wajah Larry Qian muncul kepanikan, kemudian ia melihat Lina Li dan mengeluh, “Semua ini salahmu, memilih sini hanya karena lingkungannya tenang. Waktu kita membahas harga dengan mereka, aku sudah merasa janggal, setidaknya harga pasar rumah ini bisa mencapai lima juta RMB, namun pemilik rumah ini hanya menjual dua juta setengah, apakah ia bodoh?”
Dennis Zhang membujukk, “Sekarang mengeluh juga tidak ada gunanya, yang paling penting adalah menyelesaikan masalah.”
Lina Li dibuat sangat terkejut dan menangis berujar, “Tuan Zhang, apakah Anda ada cara? Aku hanya punya seorang putri ini saja, jika terjadi sesuatu, apa yang harus aku lakukan untuk akhir hidupku?”
Dennis Zhang tentu saja paham akan kekhawatiran Lina Li, kemudian menghiburnya berujar, “Tante jangan oanik dulu. Tante pergi beli kertas sembahyang dan tiga batang dupa dulu, sisanya kita bahas malam nanti.”
Sebenarnya dalam Silsilah Medis Xuan Dao tidak ada bilang harus memakai kertas sembahyang dan dupa, namun Dennis Zhang hanya ingin memakai kedua barang ini untuk menutupi dirinya yang mengusir pergi hantu.
Lina Li buru-buru menyeka air matanya, kemudian menyuruh pelayan rumah membeli sayur memasak makanan, bahkan juga memesan beberapa macam lauk di restoran, memberi pelayanan baik untuk Dennis Zhang.
Setelah Lina Li pergi, Larry Qian juga mulai berbincang dengan Dennis Zhang.
“Tuan Zhang, aku lihat diri Anda seperti pernah kuliah, mengapa Anda……hanya menjadi seorang dokter desa?”
“Tuan Qian terlalu menganggap diriku hebat. Haha, sebenarnya aku baru lulus dari SMK jurusan medis, aku ingin mengumpulkan sedikit pengalaman kedokteranku, jadi aku memulainya dari dokter desa.” Dennis Zhang tersenyum canggung.
Kalimat ‘memulainya dari dokter desa’ tentu saja tidak membuat Larry Qian percaya. Tapi ia tahu jelas apa yang harus ia katakan pada pertemuan pertama kali, maka itu ia tidak banyak cakap, melainkan menepuk pundak Dennis Zhang dan berujar, “Untungnya Anda jadi dokter desa! Kalau bukan Anda yang menjadi dokter desa, mungkin Anda tidak lewat jalan sana, mungkin tidak akan ketemu kecelakaan, dan kita bertiga akan mati di sana. Untuk budi ini, aku akan membalasnya pelan-pelan untuk akhir hidupku. Untuk sekarang ini, apakah ada yang bisa aku bantu untuk Anda?”
Bantu?
Sekarang ini Dennis Zhang tengah menghasilkan uang dengan menjual obat, mendengar ada orang yang mau membantu, ia tentu saja tidak menolak.
“Kebetulan aku ada……” Dennis Zhang memberitahu seputar tentang dirinya yang menjual obat ke Kota Jiangqing. Untuk orang semacam Larry Qian yang sering berkumpul dengan kalangan orang kaya, obat ini tentu saja bisa membuka pasar baru di kalangan orang kaya sana.
“Jika di kalangan teman Tuan Qian ada yang membutuhkannya, boleh tolong bantu kenalkan juga ya. Tapi, harap jangan disebarluaskan, lagi pula obat ini belum ada sertifikatnya, aku takut sana akan mengeceknya.”
“Tentu saja!” Larry Qian menepuk pahanya semangat.
Awalnya Larry Qian ingin bilang kalau dirinya butuh, namun karena hubungannya dengan Dennis Zhang masih tidak begitu dekat, ia pun merasa kurang enak untuk memberitahu privasinya kepada orang lain, jadi ia hanya berkata begitu saja.
Dennis Zhang buru-buru berkata, “Kalau begitu, aku terima kasih Tuan Qian dulu.”
Mereka berdua berbincang ria, makan malam juga minum banyak, bagai teman yang menyesal telat bertemu dari dulu.
Tanpa disadari, langit juga sudah menggelap.
Setelah merapikan piring-piring bersama pelayan, Lina Li mengeluarkan kertas semabahyang dan dupa bertanya, “Tuan Zhang, kalau boleh tahu, kapan Anda mulai mengusir hantunya?”
“Tidak sampai tengah malam, hantunya tidak akan datang.” ujar Dennis Zhang.
“Apakah perlu bantuan kita? Kalau butuh, aku telepon lagi mencari dua orang untuk membantu?” tanya Larry Qian.
“Untuk mengusir hantu, perlu mengeluarkan kekuatan, orang lain tidak dapat membantu. Jika di tempat terlalu banyak orang, malah lebih bahaya. Kalian kembali ke kamar dan tidur saja, nanti aku tunggu di kamar putri kalian saja.”
“Baiklah kalau begitu.” Lina Li berujar, “Kalau begitu, Anda tidur di kamar putriku, lalu putriku tidur bersamaku.”
“Jangan, jangan, putrimu harus tidur di kamarnya sendiri.” ujar Dennis Zhang tegas.
Larry Qian dan Lina li terkejut, ‘Apakah Dennis Zhang berduaan dengan putrinya?’
Kedua……suami istri ini pun menunjukkan pandangan yang sedikit cemas.
Namun, Larry Qian hanya ragu beberapa detik, kemudian langsung berujar, “Baik, baik, begitu saja.”
Bagi Larry Qian, nyawa putrinya ini diselamatkan oleh Dennis Zhang, apalagi sekarang ia ia datang untuk mengobati putrinya, jika mereka masih berwaspada padanya, ini sungguh tidak baik. Apalagi, kamar putri mereka dengan kamar mereka hanya terhalang oleh selapis dinding. Jika malam-malam ada gerak-gerik, mereka juga bisa langsung mendengarnya.
Lina Li juga merupakan orang yang pintar. Setelah awal-awal terkejut sesaat, ia pun langsung menunjukkan senyuman, kemudian menarik tangan Dennis Zhang, “Tuan Zhang, kita serahkan putri kita kepada Anda.”
Lina Li merasakan tangan Lina Li yang dingin dan licin, serta terasa enak bagai sepotong keju.
Mendengar ucapan istrinya, Larry Qian pun merasa ada kesalahan dalam artinya, kemudian buru-buru memperbaikinya. “Tuan Zhang, kita serahkan masalah putri kita kepada Anda.”
Dennis Zhang tersenyum melirik Nana Qian dan berujar sedikit malu, “Entah Nana sini……”
Saat ini, Nana Qian yang terus bermain ponsel setelah selesai makan malam mendadak mengangkat kepala berujar, “Kak Dennis tidur di kamarku saja, rumah ada hantu, mana mungkin aku berani tidur sendiri!”
Selesai berkata, ia juga mengulur tangan menggenggam tangan Dennis Zhang.
Ibu dan anak masing-masing menggenggam tangan Dennis Zhang.
Dennis Zhang merasa tangan putrinya jauh lebih lembut dan lentik dari tangan Ibunya. Ketika menggenggam tangannya, kelima jarinya bergerak bagai seekor ular kecil yang merangkak di atas punggung tangannya, sehingga membuatnya merasa merinding.
Dennis Zhang masing-masing melirik kanan kira, hingga ia melirik perkembangan payudara Nana Qian yang lebih baik dari Lina Li. Ia pun seperti kesetrum dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah Larry Qian, “Aku tidur di atas sofa dalam kamar Nana.”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved