Bab 4 Wanita Cantik Yang Sedang Nyeri Datang Bulan!

by Cassandra Chu 12:45,Feb 21,2020
Villanya besar, tapi hanya ada Aurora sendiri yang tinggal disini.

Christian sengaja pindah kesebuah kamar dilantai dua, diseberang nya adalah kamar Aurora.

Dia pikir, dengan begitu setiap hari bisa bertemu, mungkin saja keluar masih bisa bersamaan, dengan begitu, tidak lama kemudian, Aurora mungkin akan luluh padanya.

"Sayang sekali tidak ada uang, jika tidak aku bisa membawa dia untuk kencan, bukankah aku masih harus menunggu selama 3 bulan lamanya?" sekali mengatakan uang, Christian marah besar, dasar kakeknya itu sungguh tidak berperikemanusian!

Beberapa tahun ini, Christian menjalankan tugasnya dan menghasilkan banyak uang untuknya, sekarang Christian hendak menikah, namun dia hanya memberikannya dua ratus ribu, dan juga karena Christian mengancamnya menggunakan pisau, barulah dia bersedia memberikannya!

Baiklah.

Dari Gunung Naga hingga ke kota Yang, biaya transportasi dan lainnya, sekarang sisa uang dikantong Christian tersisa seratus ribu......

"Sepertinya aku harus mencari sebuah pekerjaan barulah bisa makan dengan kenyang."

Setelah membereskan kamar, Christian menghela napas, dan memutuskan untuk keluar mencari pekerjaan, meskipun dia merasa dirinya bisa makan dengan mengandalkan parasnya, namun istrinya sendiri tidak mau.

......

Bulan 9.

Matahari terik, disamping membawakan cahaya bagi dunia ini, juga ada panas yang mengikut, dijalanan kota Yang, jalanan seolah terbakar, seolah sedang dipanggang.

Didekat Li's Corp, ada seorang wanita cantik yang sedang menunduk dijalanan, kedua tangannya sedang memegang perutnya, wajah cantiknya terlihat pucat, bahkan bibirnya juga mulai pucat.

Rasa sakit yang tidak tertahankan.

Disampingnya terkumpul beberapa orang, melihat tampang menderita wanita cantik ini, orang jalanan tetap menjaga jarak, mereka suka keramaian namun juga tidak berani mencampuri urusannya.

Ada seseorang yang sedikit gendut dan mengenakan pakaian serba bermerek setelah melihat tampang paras wanita cantik itu, matanya bersinar dan langsung mendekat.

"Gadis cantik, ada apa denganmu? Apakah kamu butuh bantuan?" Sigendut menunduk dan seolah memperhatikannya.

"Aku, perutku terasa nyeri karena datang bulan....." Ariel melirik sigendut itu, dan berkata dengan suara pelan.

"Nyeri karena datang bulan?" Sigendut itu, Elbert Xia tercengang, dia sangatlah senang, wanita secantik ini, sungguh susah dicari.

"Aku harus bertindak dengan baik!"

Elbert sangatlah senang, dia terus mengingattkan dirinya sendiri, "Jangan khawatir, gadis cantik, jangan takut! Namaku Elbert Xia, aku adalah lelaki baik dikalangan masyarakat! Aku akan memanggil dokter pribadiku untuk berobat untukmu!"

Seusai berkata, Elbert mengeluarkan hp dan menelepon.

Orang-orang disekitarnya berbisik, dokter pribadi? Orang kaya!

Setelah merasakan rasa iri disekitarnya, Elbert sedikit bangga.

Namun disaat ini, sebuah suara yang tidak begitu enak didengar berbunyi, "Tunggu dokter pribadimu datang, gadis cantik ini sudah sakit hingga pingsan."

Elbert mengerutkan keningnya, ada yang membantahnya?

Orang-orang melihatnya, itu adalah anak muda yang tidak enak dipandang, kumisnya berantakan, pakaiannya kusam, rasanya adalah orang yang kotor, sepasang sendalnya itu bahkan sudah banyak copotnya......

Orang inilah yang berbicara!

"Eh, apa yang kamu katakan? Mengapa kamu begitu kejam? gadis cantik ini sudah begitu menderita, kamu masih berkata seperti itu? Jika kamu memiliki kemampuan segera pikirkan cara lain!" kata Elbert dengan tidak bersahabat.

"Hanya sakit karena datang bulan saja, mana perlu memikirkan apa? Hanya perlu satu jarum saja sudah bisa mengatasinya!" Christian mendekat ke samping Ariel, dia hanya numpang lewat saja, namun sebagai seorang dokter, Christian selalu mengutamakan menolong sesama sebagai kepentingannya, terutama menolong gadis cantik.

"Satu jarum?" Elbert bingung.

"Aku adalah dokter." jelas Christian.

"Kamu adalah dokter?" Elbert menatapinya penuh tidak percaya.

Selanjutnya.

"Hahaha! Sungguh lucu!"

Elbert tertawa lepas, dia penuh sindiran terhadap Christian, "Jika kamu ingin gombal ke gadis cantik ini kamu seharusnya segera katakan saja, bocah, aku nasehati kamu untuk tidak berpura-pura saja, jika nanti kamu tidak bisa menyelesaikannya, gagal gombal adalah masalah kecil, dipandang rendah oleh wanita cantik barulah kamu menderita!"

"Dasar orang gila." Christian melirikk Elbert dan malas untuk melanjutkannya lagi.

Dia menundukkan badannya dan menatapi Ariel, "Cantik, aku beritahu kamu secara sederhana saja, sakit karena datang bulanmu ini aku hanya butuh satu jarum saja sudah bisa atasi, beberapa menit saja sudah bisa diatasi dan tidak meninggalkan dampak buruk, jika kamu mempercayaiku maka bekerjasamalah denganku, setelah teratasi kamu tinggal memberiku 200 ribu saja."

Sebelum Ariel berkata, Elbert sudah tertawa, "Aku kira seberapa hebat dan baik, dia berani bilang dirinya adalah dokter, ternyata dia adalah penipu!"

Christian menaikkan alisnya, "Kamu tidak perlu membayar jika berobat?"

Bukannya Christian yang jahat, tapi memang ada peraturan tertulis bahwa di keturunan dokter hebat keluarganya, asalkan membantu orang mengobati sakit, bagaimanapun juga harus mendapatkan imbalannya, sekalipun hanya 2 ribu rupiah saja juga sudah boleh.

Bagaimana mungkin dia merusak peraturan itu? Lagi pula, saat ini dia juga kekurangan uang........

"Hmph, aku lihat kamu adalah penipu!"

Wajah Elbert merah dan berkata, "Baik! Kamu obati saja! jika benar bisa seperti seajaib yang kamu bilang, aku akan membantu sicantik untuk memberikan uangnya, aku berikan kamu uang 10 kali lipat!"

"Aku lihat dari samping, jika kamu berbohong, aku akan langsung menyuruh polisi untuk menangkapmu!"

Elbert merasa bahwa dirinya sangatlah pintar, obati, biarkanlah dia oabti, setelah dia nanti malu, barulah dirinya menelepon dokter juga masih sempat!

Christian tidak mempedulikannya, dia bertanya kepada Ariel lagi, "Bagaimana menurutmu, gadis cantik?"

Ariel mengedipkan matanya, dia tidak mengenal Christian maupun Elbert, siapa sebenarnya yang harus dia percayai, dia juga tidak tahu, hanya saja saat ini dia sudah merasa tatapannya mulai basah dan tidak bisa melihat dengan jelas. terlalu sakit.......dia sepertinya tidak mempunyai pilihan lain.

Dengan terpaksa, dia menganggukkan kepalanya, "Terima kasih, tolong, tolong bantu aku!"

"Baik."

Christian lalu tidak banyak bicara, dia lalu segera menggendong Ariel dan berlari kearah tempat istirahat tidak disamping sana, tangannya yang lembut membuat Christian sedikit tersentuh.

Wajah Ariel merah, dia malu.

Elbert tercengang, dia lalu panik, "Eh! Aku bilang ada apa denganmu dasar penipu? Sudahlah jika menipu orang, mengapa kamu juga bertindak tidak sopan?"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

611