Bab 6 Melamar Menjadi Satpam!

by Cassandra Chu 12:45,Feb 21,2020
Setelah mengikuti Ariel hingga ke Li's Corp, Christian sedikit bingung, bukankah ini adalah perusahaan istrinya?

"Dunia ini sungguh kecil!"

Christian berpikir dalam hati, dirinya dengan Aurora sungguh lumayan ditakdirkan.

Ariel tertawa, "Seiring dengan penggantian CEO baru beberapa tahun ini, Li's Corp semakin bagus disemua bidang, bekerja disini memang akan lebih nyaman daripada bekerja ditempat lain."

CEO baru? Christian tersenyum, ternyata istrinya sendiri juga lumayan hebat.....

"Oh iya, aku lupa memberitahu kalian, perusahaan kami mencari security sepertinya masih harus melewati seleksi karena tugas security adalah untuk menjaga keamanan perusahaan, jadi tidak perlu latar belakang pendidikan, namun harus melewati sebuah ujian bertempur."

Kata Ariel.

"Ujian tempur? Para pelamar saling bertempur?"

"Dengan kata lain, berarti berkelahi?" Elbert senang.

Berkelahi? sungguh bagus! Semenjak kecul dia tumbuh di sebuah kelas taekwondo, badannya membuatnya tidak pernah takut dalam berkelahi!

Ariel sedikit khawatir dan menatapi Christian, "Christian, apakah kamu bisa?"

"Tentu saja, beruang hitam saja juga bukan lawanku." kata Christian sambil tersenyum.

"Benarkah?" Wajah Ariel kaget.

"Kak Ariel, kamu juga percaya dengan ini? Ini sudah zaman apa, mana ada beruang hitam lagi?"

Sebelum Christian mengonfirmasi, Elbert menambahkan, "Bocah ini jelas sedang mengarang! Aku lihat dia begitu kurus, nanti ujian bertempur sebaiknya kamu tidak bertemuku, jika tidak kamu akan sue!"

Christian mencibir, sepanjang perjalanan ini, Christian dan Ariel tahu bahwa Elbert sungguh benar-benar idiot.....

Tapi mendengar perkataan Elbert, Ariel sebenarnya lumayan khawatir terhadap Christian, meskipun dia adalah dokter ajaib, namun jika beradu tempur, badannya ini sepertinya sedikit.....

Sejenak kemudian, Ariel membawa mereka berdua tiba di area pelamaran security Li's Corp.

Ini adalah sebuah lapangan yang luas, disamping sana dibangun sebuah tenda kecil, ada beberapa orang yang mengenakan pakaian jas tengah terduduk diatas kursi, dan didalam lapangan itu tengah ada banayak orang yang menonton ada dua orang sedang bertempur.....

"Hmph, dasar lemah!" Elbert melirik mereka dan mengatakannya.

Ariel pergi ketempat juri, setelah mengatakannya, dia balik.

"Itu.....mereka bilang, kalian tempur dulu, orang yang menang bisa langsung menjadi security perusahaan kami." kata Ariel.

"Kita berdua beradu? Bukan seperti itu kan?"

Elbert melirik Christian keatas dan kebawah, dia merendahkan, "Ini sungguh tidak menantang, kami berdua tidak berada dilevel yang sama."

"Aku juga memikirkannya seperti itu." kata Christian tersenyum mesum.

Ariel terlihat bingung, awalnya dia hanya ingin mencarikan lawan yang sedikit mudah untuk Christian, dengan begitu Christian baru mungkin berhasil......

"Eh! Kalian berdua, cepat! Sekarang sudah tidak ada lawan lagi untuk kalian!" Desak para juri.

"Baiklah, dengan begitu aku juga hanya bisa menerimanya."

Elbert berlagak tidak berdaya, dia menatapi Ariel dan berkata, "Kak Ariel, sebentar lagi aku akan memukul bocah ini hingga tidak bisa bangkit, kamu jangan menyalahkanku! aku juga ingin bekerja denganmu di sebuah pekerjaan yang sama!"

Ariel tidak mempedulikannya dan setelah melirik Christian, dia lalu berputar meninggalkan lapangan.

"Bocah, bukannya aku merendahkanmu, mungkin kamu hebat di medis, namun jika mengatakan berkelahi, sungguh bukan menjadi masalah untuk menghadapi kamu!"

Elbert menatapi Christian dan berkata, "Kedepannya ingat akan beberapa wanita tidak cocok untukmu!"

"Perkataanmu sunggu banyak." kata Christian sudah tidak sabaran.

“Hmph, aku tidak pernah bertemu dengan yang tidak sabaran untuk dihajar oleh orang lain!" kata Elbert sambil tertawa.

Setelah itu dia beraksi, gerakan taekwondo yang standar, seperti benar-benar hebat.......

Elbert dengan percaya dirinya malju kehadapan Christian dan lalu menendang dengan cepat.

Namun hasilnya adlaah Elbert ditendang hingga terbang beberapa meter.

"ini......."

Ariel yang mengkhawatirkan Christian tercengang.

Astaga, badan Elbert yang begitu besar saja dan mengaku telah belajar Taekwondo, ternyata dia bukan tandingannya Christian?

Sama sekali bukan!

Ariel melihatnya dengan jelas dari samping, Christian berdiri dan tidak bergerak sama sekali, namun tiba-tiba menendang terbang Elbert.

menendang terbang tiba-tiba.....

"Astaga, apa-apaan dengan kamu ini!"

Setelah Elbert terjatuh kelantai, wajahnya berubah, dia ingin bangun, namun sekali bergerak, dia merasakan ototnya sangat sakit, dia hanya bisa memegang perutnya dengan kedua tangannya lalu menyusut dilantai, sambil berteriak.

Benar-benar sakit!

Dia Sama sekali bingung, sudahlah jika ilmu medis Christian hebat, mengapa ilmu bela dirinya saja juga begitu hebat? Badannya yang begitu kurus........ini tidak masuk akal!

Kekuatan mereka..........................memang tidak berada pada satu standar yang sama!

"Belajarlah dengan baik, mengapa harus belajar sombong."

Setelah mengatasi Elbert dengan mudah, Christian sama sekali tidak peduli, dia lalu mengangkat kepalanya dan menatapi para juri yang melongo, lalu bertanya, "Apakah aku sudah menang?"

"Su, sudah! sini isi dulu identitas dirimu, besok langsung datang bekerja!" para juri masih terlihat deg-degan.

.........

Setelah bekerja selama seharian, Aurora pulang.

ketika di parkiran, dia masuk kedalam mobil Maserati mewahnya, dia menyalakan mobilnya namu dia tidak langsung meninggalkan parkiran yang gelap ini.

Dia sedikit bingung, setelah pulang dari kantor, kemanakah seharusnya dia pergi?

Biasanya, dia akan langsung pulang, namun sekarang dia tidak ingin pulang, karena sekali pulang, dia akan melihat Christian, lelaki yang sangat amat menjijikan itu!

Yang paling membuat orang marah adalah setelah berpikir seharian, Aurora tidak mendapatkan cara untuk mengatasinya.

"Aduh! Benar-beanr tidak ingin melihat bajingan itu!" Aurora marah, suasana hatinya buruk.

Namun saat ini, sebuah suara tawakan lelaki terdengar, "Istriku, bajingan dalam perkataanmu adalah aku? Aku harus membenarkan kamu, meskipun aku jahat, tapi aku bukanlah bajingan.....oh iya, mengapa kamu masih tidak jalan? kita sudah seharusnya pulang untuk makan malam!"

Didalam mobil tiba-tiba berbunyi suara seperti ini, ini membuat Aurora ketakutan, untung saja dia cukup tenang, dia setidaknya tidak menjerit seperti perempuan biasa......

beberapa detik kemudian, Aurora melirik kearah sampingnya yang mana merupakan tempat lelaki yang tiba-tiba muncul ini, suasana hatinya stress.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

611