Bab 10 Pengakuan Amanda

by Missecha 20:16,Jun 29,2021
Firasat seorang wanita terlebih Ibu tidak mungkin salah, sudah beberapa hari Celine terus memikirkan tentang Amanda dan Antonio dan ternyata dugaannya benar, hubungan keduanya sedang tidak berjalan dengan baik dan sewajarnya suami dan istri.


"Ma--asuk, silahkan masuk dulu Ma," ajak Manda masih dengan perasaan canggung karena terkejut dengan kedatangan sang mertua yang tiba tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu padanya..

Celine pun hanya tersenyum melihat menantunya sangat terkejut dan tidak menyangka akan kedatangannya.

"Apa kamu habis menangis sayang?" tanya Celine penuh curiga.


"Apa? oh.. enggak kok mah, tadi.. tadi ini abis nonton drama korea jadi kebawa deh," balas Manda.
Semoga Mama gak berpikiran macam macam, Manda minta maaf Mah,
Maafkan Manda yang harus berbohong, Manda gak mau Mama terus membantu Manda~batin Manda.

Kamu tidak bisa membohongi Mama sayang, Mama tau kamu pasti habis menangis, malang sekali nasib kamu Nak, Mama minta maaf~batin Celine bermonolog sendiri.
Seolah keduanya saling bicara dari hati ke hati.


"Ayo silahkan duduk dulu Mah," ucap Manda. Celine dan Manda pun kini saling berhadap hadapan satu sama lain, ini pertama kalinya setelah menikah bagi keduanya untuk berbicara secara intens muka ketemu muka seperti ini. Dengan lembut Celine memegang tangan Manda.


"Sayang, Maafkan Mama yah.." lirihnya.

"Mah! Kenapa ngomong begitu? Mama gak salah apa apa kok Mah," jawab Manda.

"Karena keegoisan Mama, Mama sudah memaksa kalian berdua untuk mengikuti kemauan Mama.. Maafkan Mama, Mama gak berpikir lebih jauh apakah kamu akan bahagia atau tidak, Maafkan Mama..," serunya. Airmatanya bahkan sudah tidak bisa dibendung lagi,"Nak, Maafkan Mama kalau kamu menahan rasa sakit sendirian sayang."
Tangis Celine pun pecah, permintaannya untuk menikahkan Manda dengan Antonio, dia berpikir akan berjalan lancar. Nyatanya, hubungan keduanya tidaklah berjalan mulus dan lancar.


"Mama, Manda mohon jangan seperti ini Mah.. hiks, Mama gak salah.. ini bukan salah Mama, Manda bahagia kok Mah, Manda sekarang punya keluarga, Manda punya Mama Papa juga Eta yang sayang Manda," lirih Manda. Suara Manda bergetae saat mengatakan itu, tidak ada kebohongan di dalamnya, pasalnya Manda benar benar bahagia bisa memiliki sebuah keluarga, orangtua yang mengasihinya, karena Manda tidak pernah mendapatkan itu semua.


"Sayang... Mama benar benar sayang Manda, Mama sudah anggap kamu seperti anak Mama sendiri, Mama cuma ingin lihat Manda bahagia...."

"Manda tau Ma, Manda juga sayang Mama Celine," jawab Manda.

Keduanya pun saling memeluk
"Manda.. kalau kamu.. kalau kamu tidak bahagia dalam pernikahan ini, kamu.. (Celine berusaha kuat mengatur suaranya, bibirnya seakan berat berkata seperti ini) kamu bisa bercerai....."

"Tidak Mah.. Manda akan bertahan, karena Manda.. Manda mencintai suami Manda."

"Apa?" bagai disambar petir Celine mendengarnya. Pengakuan langsung di ucapkan Manda. "Kamu benar men....."

"Iyah Mah.. biar bagaimanapun, dia adalah suami Manda sekarang, pernikahan ini adalah takdir hidup Manda Mah.. Manda, mencintai Antonio hiks.." kembali tangis Manda pecah memenuhi kamar itu.
Pengakuan jujur langsung dari hati terdalam Manda.

Celine memeluk sang menantu erat erat seraya menguatkannya. "Bertahanlah sayang! berikan cinta tulusmu untuk Antonio... batu yang keras sekalipun tetap akan terkikis dan hancur, apalagi hati seorang manusia," ucap Celine.

Keduanya pun berbicara dari hati ke hati di dalam kamar.


XPlore City Mall

Antonio dan Ramon memilih makan siang di sebuah Mall termewah khusus kalangan elit di kota itu, Mall yang terhubung dengan Apartemen dan Hotel bertaraf Internasional.

"Apa jadwal kita selanjutnya?" tanya Antonio.

"Belanja," jawab Ramon terkekeh.

"Ditanya serius juga," cebik Antonio.

Kring
(Dering ponsel Ramon berbunyi)
.
"Mama?" seru Ramon.
"Angkat cepat! kau membuat aunty menunggu lama," seru Antonio.

Saat Ramon sedang mengangkat telefon dari Andini sang Ibu, tanpa sadar mata Antonio melihat keluar dan menemukan dua sosok wanita yang sangat dia kenal.
"Mama dan Manda ada disini?" gumamnya.
"Jadi dia sudah mulai berani menunjukkan kedoknya, cita cita menjadi wanita kaya yang bisa belanja barang mahal sepuasnya, Cih! semua wanita sama aja ternyata."

Flashback On~

"Ya udah, sekarang biar tenang mending temani Mama belanja ya?" ajak Celine.

"Tapi Mah, aku gak suka belan....."

"Udah ikut Mama aja cepat," potong Celine memaksa sang menantu.

Flashback off~

"Ada apa dengan Aunty?" tanya Antonio saat Ramon sudah kembali ke mejanya.

"Mama suruh aku balik sebentar, ya udah yuk.. aku antar ke kantor," ucap Ramon.

"Gak usah.. kamu balik aja dulu, aku akan berkeliling sebentar," balas Antonio.

"Baiklah.. aku jalan dulu ya," seru Ramon berpamitan.

Kring
(Kali ini dering ponsel Antonio berbunyi)

"Nadine?"
Ah, lebih baik aku suruh Nadine kesini.. lebih bagus kalau wanita itu melihatnya~pikir Antonio.


"Kenapa kamu tidak belanja sayang? pilihlah baju atau sepatu atau apa saja yang kamu mau... Mama yang belikan," kekeh Celine.

"Hhmm.. Mah, bolehkah kita ke swalayan dibawah?" tanya Manda.

"Swalayan? kamu mau beli apa?"

"Aku mau belanja untuk keperluan panti asuhan Mah," jawab Manda.

Kamu benar benar gadis baik Manda, Antonio akan menyesal nanti kalau dia mengenalmu~batin Celine.

Tanpa banyak bicara, Celine pun menuruti permintaan sang menantu.


"Hai Antonio!" sapa Nadine. "Maafkan aku terlambat ya," ucapnya lagi.

"Gak apa apa, kamu mau makan? atau?"

"Apa kamu akan mentraktirku belanja?" goda Nadine mengapit tangan Antonio.

"Hemm!"

"Yeayyy.. makasih Antonio, ayo kita jalan," balas Nadine gembira.


Nadine tidak menyia-nyiakan kesempatannya saat itu, dia membawa Antonio berkeliling toko brand brand ternama, dan saat yang bersamaan Manda melihat Antonio, begitu juga Antonio.
Kedua mata mereka saling bertemu satu sama lain, namun kehadiran Nadine yang tiba tiba menggandeng tangan Antonio membuat Manda memalingkan wajahnya.

Bagus! sepertinya ini hariku.. kamu sudah melihatnya, aku yakin kamu akan mengadu kepada Mama.. sebentar lagi pasti Mama akan menghubungiku~pikir Antonio.

Aku tidak mau Mama melihat Antonio disini, Mama bisa marah besar.. lebih baik aku bawa Mama keluar dari sini~batin Manda.

Penilaian Antonio salah besar, dia berpikir bahwa Manda akan mengadu kepada Celine tanpa Antonio tahu justru sang Istri berusaha menutupi keberadaanya dengan wanita lain~batin Manda.
"Mama.. Ma.. hhhmm, kita pulang sekarang yuk," ajak Manda.

"Loh, kenapa sayang!"

"Hhmm.. gak apa apa sih Ma, cuma lebih baik kita pulang aja," ucap Manda tergesa gesa.

"Kita makan dulu disink ya," seru Celine.

"Kita makan diluar aja Mah," seru Manda.

Aneh! kenapa dia tiba tiba minta pulang seperti ini, pasti ada sesuatu yang Manda sembunyikan~pikir Celine.
"Mama lapar tapi.. boleh yah, kita makan dulu," pinta Celine.

Astaga.. bagaimana ini, semoga Mama tidak melihat Antonio disini ya Tuhan.. aku tidak mau ada masalah lagi~batin Manda.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

45