-
Chapter 200 Calvin 08:02,Jul 26,2024 Uang Ivan Lin sebesar enam ratus juta yang dikumpulkan dengan susah payah untuk pengobatan adiknya, dipakai oleh pacarnya untuk membantu adik laki-lakinya membeli rumah. Ivan Lin merasa sangat putus asa. Namun, dengan tak sengaja, dia membangunkan ingatan warisan peninggalan dari kehidupan sebelumnya, memperoleh Mata Surgawi, ilmu kedokteran Guimen, dan ilmu bela diri tertinggi. Mereka yang pernah mengganggunya kini akan diinjak di bawah kakinya.
-
Chapter 200 Dark Blue Coconut Milk 08:02,Apr 26,2025 Marvin, yang merupakan seorang pemain legendaris, bertransmigrasi ke malam dimana Bencana Besar akan terjadi. Ini adalah akhir dari era keempat, semua dewa bergandengan tangan untuk menghancurkan Kolam Sihir Alam Semesta. Tablet Nasib ke empat datang pada waktunya dan semua dewa, setan, legenda, iblis, lich, naga dan mahkluk legendaris lainya bermunculan satu demi satu. Dengan tujuan untuk melindungi orang yang dia sayangi, Marvin tidak punya pilihan lain selain mempelajari tentang kegelapan. Ini cerita tentang seorang ranger muda yang tumbuh besar menjadi sang Penguasa Malam saat Era Kekacauan.
-
Chapter 100 Yoman Greson 08:07,Aug 15,2025 Ye Song, yang dulunya hidup di dunia yang sangat maju secara teknologi, meninggal dan bereinkarnasi ke dalam tubuh seorang remaja bangsawan di dunia lain. Sebuah dunia fantasi yang dipenuhi oleh sihir! Serangkaian peristiwa penuh tragedi, aksi, dan lainnya mulai terjadi satu demi satu ketika ia secara takdir menemukan salah satu rahasia paling dijaga di dunia ini, dan memperoleh kekuatan legendaris para Penyihir. Saksikan bagaimana ia mencapai puncak yang tak terjangkau sebagai seorang Penyihir yang sangat kuat di dunia barunya ini.
-
Chapter 100 I Fix Air-Conditioner 08:03,Jan 16,2025 Mobil jenazah dengan bau aneh melambat saat mendekati gerbang. Suara kerikil terdengar memantul di langit-langit bersamaan dengan munculnya langkah kaki dari koridor. Sepertinya, ada seseorang yang mengintip di ruangan sebelah. Di sisi lain, gagang pintu sedikit bergetar, dan keran di kamar mandi terus menetes meskipun sudah ditutup. Terlihat bola karet yang terguling sendiri di bawah tempat tidur. Lalu, Langkah kaki yang tampak basah tengah menyusuri koridor. Pada pukul 3 pagi, Chen Ge mencengkeram parang di tangannya saat bersembunyi di samping pemanas ruangan. Panggilan yang ia coba lakukan akhirnya dijawab. "Tuan, apakah ini yang kau maksud dengan 'rumah akan sedikit ramai di malam hari'?"
