Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih kebanggaanku. Mengoconya pelan namun pasti. Pusaka itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala kebanggaanku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan pusakaku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima pusaka besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.