Bab 8 Pertemuan Kimberlie dan Nicholas
by Lizbeth Lee
13:12,Jul 28,2023
“Sudahlah Galaxy aku tidak ingin berdebat denganmu, masuklah kau makan apa?” tanya Nicho yang juga ingin memesak sarapan.
“Apa saja samakan dengan pesananmu” jawab Galaxy sambil melangkah masuk dan melihat foto Kimberlie ada di meja kerja Nicho.
Saat Nicho selesai memesan makanannya Ia berbalik dan mendapati Galaxy sedang memandang wajah Kimberlie dengan sendu, “Kau menyukainya?” tanya Nicho to the point.
“Iyah sangat menyukainya, mungkin kalau aku yang menjadi suaminya aku akan berhenti menjadi seorang casanova. Tapi aku tau diri dengan kedua orang tuamu. Jika saja sainganku bukan sepupuku sendiri, kupastikan aku akan merebutnya dari pria manapun,” ucap Galaxy jujur sambil menatap tajam Nicho dan memasukkan foto Kimberlie ke kantong jasnya.
“Well Lexy karena kau yang paling tau siapa diriku, aku akan mengatakan sedikit kepadamu rencanaku. Aku tidak akan menyentuh Kimberlie selama dua tahun dan setelah aku akan menceraikannya dengan alasan dia tidak bisa memberikanku keturunan. Saat dia sudah menjadi janda kau bisa mendekatinya, aku bahkan tidak berkeberatan bekas istriku menjadi adik ipar,” kekeh Nicho membuat Galaxy mengepalkan kedua tangannya.
“Kau memang brengsek Nicho! Kau pasti akan menyesal, aku jamin kau pasti akan menyesal. Satu lagi jika kau bisa mencari tau latar belakang Kimberlie mengapa kau tidak menyewa detektif untuk mencari apa yang dilakukan oleh kekasih artismu itu?” sindir Galaxy.
“Karena aku percaya sepenuhnya kepadanya,” jawab Nicho dengan yakin.
“Hahaha! Yah... yah... baguslah suatu hubungan memang harus dilandasi dengan kepercayaan. Berikan sarapanku untuk Will saja, aku akan sarapan di rumah auntyku,” ejek Galaxy beranjak pergi.
Nicho sadar ada sesuatu yang tidak beres dengan Angel, sebuah peringatan tersirat dalam ucapan Galaxy, tapi Nicho terlalu takut untuk menerima kenyataan. Kalaupun Angel disana mendua asal dia akan kembali dan menikah dengan Nicho maka dia akan berlagak buta dan tuli akan ucapan setiap orang yang memperingatinya.
Setelah sarapan Nicho segera menyuruh Will untuk menghubungi kontraktornya dan merenovasi sebuah kamar di apartemen penthousenya. “Tuan kontraktornya sudah siap nanti akan datang jam satu siang,” terang Will.
“Hem, pastikan dia mendesign kamar tersebut sesuai gambar yang kemarin kau berikan. Itu memang warna kesukaan Kimberlie kan?” tanya Nicho memastikan pilihan Will tidak salah.
“Iyah Tuan, dia menyukai segala sesuatu yang berwarna putih dan cream,” terang Will.
“Yah sudah kerjakan saja, anggap saja itu hadiah dariku karena dia tidak meminta pernikahan yang besar,” kekeh Nicho lalu menyeruput kopinya.
Will yang mendengar ucapan bosnya hanya bisa menggeleng lemah. Bagaimana mungkin wanita secantik dan sebaik ini justru di suruh tidur di kamar sendiri walau sudah menjadi istri. Tapi apa daya Will hanyalah ajudan yang dipercaya oleh Nicholas, kewajibannya hanya melaksanakan perintah tuannya. Dia akan berbicara jika diminta, selebihnya kata wajib yang terucap adalah “siap tuan” tidak lebih dari dua kata itu.
Sebuah kamar telah beres, kini Nicho kembali melihat foto-foto rumah pada proyek yang setengah di bangunnya di sebuah komplek perumahan mewah The Green Mountion area The Bolton wajahnya tersenyum sendu. Ada sebuah rumah besar dengan tanah seluas satu hektar dibangunnya sebuah mansion dengan warna putih emas, sekarang mansion itu sedang dalam tahan pembangunan.
“Mansion ini akan selesai dalam dua tahun kedepan, setelah selesai ini akan menjadi rumah kita sayang. Aku sudah mendesignnya dengan segala kemewahan. Seperti dirimu Angel kau selalu mampu melambangkan kemewahan dari segala yang ada pada dirimu,” gumam Nicho sambil tersenyum menatap foto Angel di ponselnya.
Hiruk pikuk terjadi di Mansion milik keluarga Cale bukan karena ada masalah tapi karena semangat Iva Cale saat melihat persiapan keluarganya untuk berangkat ke belakang kapel tempat akan diadakannya pemberkatan nikah anak semata wayangnya. Yah! Ini adalah hari pernikahan Nicholas dan Kimberlie.
Kimberlie begitu gugup saat turun dari tangga, wajahnya terlihat begitu jelita hingga menghipnotis siapa saja yang memandangnya. “Mah... apakah ini Kimberlie calon menantu kita?” tanya Owen benar-benar kagum atas pilihan istrinya dan merasa bersyukur anaknya mendaptkan seorang pendamping yang begitu jelita dan kelakuan baik.
“Iyah pa, inilah menantu pilihan kita, Pa,” kekeh Iva sambil mengangguk dan menyeka airmata bahagianya.
Sedangkan Galaxy begitu terpanah kepada Kimberlie, hanya dengan pakai gaun saja kini Kimberlie terlihat bagaikan seorang bidadari dari surga yang turun ke dunia, “Aku akan membuatmu menyesal Nicho jika kau berani menyakiti wanita secantik dan selembut ini,” gumam Galaxy dalam hati.
“Mah... Pa, Kim sudah siap,” ucap Kimberlie sambil menunduk menahan malu karena menjadi pusat perhatian semua orang.
“Oh okay, ayo kita jalan. Nicholas juga sudah menunggu di Kapel, katanya dia sudah sampai baru saja lima menit yang lalu,” terang Owen yang langsung memanggil supir untuk mengantarkan mereka menuju ke gereja tempat dimana Kimberlie di besarkan.
Sepanjang perjalanan jantung Kimberlie berdetak begitu kencang. Selama ini Ia tidak pernah sekalipun bertemu dengan Nicho, dan kini untuk pertama kalinya setelah dewasa Kimberlie akan bertemu dengan Nicho di depan altar pernikahan. Ia begitu gugup untuk membayangkannya saja.
Menyadari jika Kimberlie meremas-remas jemarinya terus Iva langsung tersenyum sambil memegang tangan calon menantunya, “Tenanglah semua akan baik-baik saja, mama ada disini bersamamu. Nicho juga akan menyambutmu dengan baik dan akan memperlakukanmu dengan baik. Seperti Papa Owen memperlakukan mama dengan baik,” ucap Iva menenangkan Kimberlie.
“Iyah ma... aku yakin,” jawab Kimberlie menahan rasa gugupnya.
Ketika mereka sampai di area parkiran gereja, sepanjang jalan masuk telah dihiasi berbagai bunga krisan warna warni. Hati Kimberlie begitu bahagia ssekaligus terharu, Ia tau siapa yang telas membuat jalan masuk ke kapel ini menjadi begitu indah.
“Mah... ini pasti rancangan suster Theresa, hanya beliau yang tau pernikahan impianku,” bisik Kimberlie.
“Iyah benar suster Theresa dan mama mertuamu,” jawab Iva membuat Kimberlie membulatkan matanya karena terkejut.
”Yah Tuhan, terima kasih ma...,” ucap Kimberlie sambil memeluk Iva.
Kini keduanya berjalan menuju sebuah ruangan kecil tempat Kimberlie akan menunggu acara dimulai. Nicholas yang juga berada diruangan lain kini malah dengan asiknya sedang bertukar pesan mesra melalui ponselnya dengan Angel.
“Kau memang lelaki brengsek yang aku cintai sayang... Hahaha! Bisanya disaat acara pernikahanmu mau dimulai kau justru menggodaku.” Pesan singkat dari Angel membuat Nicholas terkekeh.
“Apa saja samakan dengan pesananmu” jawab Galaxy sambil melangkah masuk dan melihat foto Kimberlie ada di meja kerja Nicho.
Saat Nicho selesai memesan makanannya Ia berbalik dan mendapati Galaxy sedang memandang wajah Kimberlie dengan sendu, “Kau menyukainya?” tanya Nicho to the point.
“Iyah sangat menyukainya, mungkin kalau aku yang menjadi suaminya aku akan berhenti menjadi seorang casanova. Tapi aku tau diri dengan kedua orang tuamu. Jika saja sainganku bukan sepupuku sendiri, kupastikan aku akan merebutnya dari pria manapun,” ucap Galaxy jujur sambil menatap tajam Nicho dan memasukkan foto Kimberlie ke kantong jasnya.
“Well Lexy karena kau yang paling tau siapa diriku, aku akan mengatakan sedikit kepadamu rencanaku. Aku tidak akan menyentuh Kimberlie selama dua tahun dan setelah aku akan menceraikannya dengan alasan dia tidak bisa memberikanku keturunan. Saat dia sudah menjadi janda kau bisa mendekatinya, aku bahkan tidak berkeberatan bekas istriku menjadi adik ipar,” kekeh Nicho membuat Galaxy mengepalkan kedua tangannya.
“Kau memang brengsek Nicho! Kau pasti akan menyesal, aku jamin kau pasti akan menyesal. Satu lagi jika kau bisa mencari tau latar belakang Kimberlie mengapa kau tidak menyewa detektif untuk mencari apa yang dilakukan oleh kekasih artismu itu?” sindir Galaxy.
“Karena aku percaya sepenuhnya kepadanya,” jawab Nicho dengan yakin.
“Hahaha! Yah... yah... baguslah suatu hubungan memang harus dilandasi dengan kepercayaan. Berikan sarapanku untuk Will saja, aku akan sarapan di rumah auntyku,” ejek Galaxy beranjak pergi.
Nicho sadar ada sesuatu yang tidak beres dengan Angel, sebuah peringatan tersirat dalam ucapan Galaxy, tapi Nicho terlalu takut untuk menerima kenyataan. Kalaupun Angel disana mendua asal dia akan kembali dan menikah dengan Nicho maka dia akan berlagak buta dan tuli akan ucapan setiap orang yang memperingatinya.
Setelah sarapan Nicho segera menyuruh Will untuk menghubungi kontraktornya dan merenovasi sebuah kamar di apartemen penthousenya. “Tuan kontraktornya sudah siap nanti akan datang jam satu siang,” terang Will.
“Hem, pastikan dia mendesign kamar tersebut sesuai gambar yang kemarin kau berikan. Itu memang warna kesukaan Kimberlie kan?” tanya Nicho memastikan pilihan Will tidak salah.
“Iyah Tuan, dia menyukai segala sesuatu yang berwarna putih dan cream,” terang Will.
“Yah sudah kerjakan saja, anggap saja itu hadiah dariku karena dia tidak meminta pernikahan yang besar,” kekeh Nicho lalu menyeruput kopinya.
Will yang mendengar ucapan bosnya hanya bisa menggeleng lemah. Bagaimana mungkin wanita secantik dan sebaik ini justru di suruh tidur di kamar sendiri walau sudah menjadi istri. Tapi apa daya Will hanyalah ajudan yang dipercaya oleh Nicholas, kewajibannya hanya melaksanakan perintah tuannya. Dia akan berbicara jika diminta, selebihnya kata wajib yang terucap adalah “siap tuan” tidak lebih dari dua kata itu.
Sebuah kamar telah beres, kini Nicho kembali melihat foto-foto rumah pada proyek yang setengah di bangunnya di sebuah komplek perumahan mewah The Green Mountion area The Bolton wajahnya tersenyum sendu. Ada sebuah rumah besar dengan tanah seluas satu hektar dibangunnya sebuah mansion dengan warna putih emas, sekarang mansion itu sedang dalam tahan pembangunan.
“Mansion ini akan selesai dalam dua tahun kedepan, setelah selesai ini akan menjadi rumah kita sayang. Aku sudah mendesignnya dengan segala kemewahan. Seperti dirimu Angel kau selalu mampu melambangkan kemewahan dari segala yang ada pada dirimu,” gumam Nicho sambil tersenyum menatap foto Angel di ponselnya.
Hiruk pikuk terjadi di Mansion milik keluarga Cale bukan karena ada masalah tapi karena semangat Iva Cale saat melihat persiapan keluarganya untuk berangkat ke belakang kapel tempat akan diadakannya pemberkatan nikah anak semata wayangnya. Yah! Ini adalah hari pernikahan Nicholas dan Kimberlie.
Kimberlie begitu gugup saat turun dari tangga, wajahnya terlihat begitu jelita hingga menghipnotis siapa saja yang memandangnya. “Mah... apakah ini Kimberlie calon menantu kita?” tanya Owen benar-benar kagum atas pilihan istrinya dan merasa bersyukur anaknya mendaptkan seorang pendamping yang begitu jelita dan kelakuan baik.
“Iyah pa, inilah menantu pilihan kita, Pa,” kekeh Iva sambil mengangguk dan menyeka airmata bahagianya.
Sedangkan Galaxy begitu terpanah kepada Kimberlie, hanya dengan pakai gaun saja kini Kimberlie terlihat bagaikan seorang bidadari dari surga yang turun ke dunia, “Aku akan membuatmu menyesal Nicho jika kau berani menyakiti wanita secantik dan selembut ini,” gumam Galaxy dalam hati.
“Mah... Pa, Kim sudah siap,” ucap Kimberlie sambil menunduk menahan malu karena menjadi pusat perhatian semua orang.
“Oh okay, ayo kita jalan. Nicholas juga sudah menunggu di Kapel, katanya dia sudah sampai baru saja lima menit yang lalu,” terang Owen yang langsung memanggil supir untuk mengantarkan mereka menuju ke gereja tempat dimana Kimberlie di besarkan.
Sepanjang perjalanan jantung Kimberlie berdetak begitu kencang. Selama ini Ia tidak pernah sekalipun bertemu dengan Nicho, dan kini untuk pertama kalinya setelah dewasa Kimberlie akan bertemu dengan Nicho di depan altar pernikahan. Ia begitu gugup untuk membayangkannya saja.
Menyadari jika Kimberlie meremas-remas jemarinya terus Iva langsung tersenyum sambil memegang tangan calon menantunya, “Tenanglah semua akan baik-baik saja, mama ada disini bersamamu. Nicho juga akan menyambutmu dengan baik dan akan memperlakukanmu dengan baik. Seperti Papa Owen memperlakukan mama dengan baik,” ucap Iva menenangkan Kimberlie.
“Iyah ma... aku yakin,” jawab Kimberlie menahan rasa gugupnya.
Ketika mereka sampai di area parkiran gereja, sepanjang jalan masuk telah dihiasi berbagai bunga krisan warna warni. Hati Kimberlie begitu bahagia ssekaligus terharu, Ia tau siapa yang telas membuat jalan masuk ke kapel ini menjadi begitu indah.
“Mah... ini pasti rancangan suster Theresa, hanya beliau yang tau pernikahan impianku,” bisik Kimberlie.
“Iyah benar suster Theresa dan mama mertuamu,” jawab Iva membuat Kimberlie membulatkan matanya karena terkejut.
”Yah Tuhan, terima kasih ma...,” ucap Kimberlie sambil memeluk Iva.
Kini keduanya berjalan menuju sebuah ruangan kecil tempat Kimberlie akan menunggu acara dimulai. Nicholas yang juga berada diruangan lain kini malah dengan asiknya sedang bertukar pesan mesra melalui ponselnya dengan Angel.
“Kau memang lelaki brengsek yang aku cintai sayang... Hahaha! Bisanya disaat acara pernikahanmu mau dimulai kau justru menggodaku.” Pesan singkat dari Angel membuat Nicholas terkekeh.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved