Bab 1 Siapa yang lebih kuat antara Harimau dan Singa?
by 大脑斧
13:09,Dec 29,2023
Provinsi Jiangnan.
kota Jiangcheng.
Kebun binatang Qingshan.
Dylan Jiang tiduran dengan santai sambil merasakan sejuknya udara di bawah pohon besar yang teduh.
Cuaca yang sangat panas membuatnya malas untuk melakukan apapun.
Dua ekor harimau besar lain tergolek disisinya, mereka merupakan adik-adik Dylan Jiang.
“Rupanya tidak terlalu buruk juga jadi Harimau, tidak usah belajar, tidak harus ikut ulangan, tidak perlu mengerjakan apa-apa, cukup berbaring saja.”
Dylan Jiang sangat bahagia saat memikirkanya.
Dalam kehidupan sebelumnya, ia seperti anjing lelah, namun sampai saat ini dirinya tetap tak mampu lepas dari takdir berumur pendek.
Beruntungnya dia dikirim ke dunia pararel ini oleh dewi nasib serta merubahnya jadi seekor Harimau, satwa yang dilindungi negara, sejak kecil kegiatanya kebanyakan hanya berbaring.
Selama dua tahun ini, berat badanya sudah mencapai 300 kilogram dan menjadi penguasa di taman Harimau serta memiliki sekitar 30 an lebih harimau muda jantan sebagai adiknya.
Sebenarnya dia sendiri pun kaget, hanya dalam kurun waktu sekitar 2 tahun beratnya sudah menyentuh angka 300 kilogram, padahal umumnya harimau seusia dirinya baru memiliki berat sekitar 250 kilogram.
Alasanya cukup sederhana, yaitu karena ia sangat suka makan.
“Hmm.., tapi kekurangan yang paling umum bagi seekor harimau itu adalah umur yang singkat, seandainya diriku memiliki umur hingga seratus tahun, aku bisa menghabiskan waktu seratus tahun untuk santai.”
Dylan Jiang melanjutkan tiduran santainya sambil menarik nafas frustrasi.
Hal yang paling menyenangkan baginya adalah ketika dia membuka mulut untuk makan.
Tentu saja Dylan Jiang juga melakukan olahraga secara teratur agar terhindar dari kegemukan serta penuaan dini.
Di Taman Harimau, kendaraan safari berlalu lalang tanpa henti, begitu juga dengan mobil-mobil pribadi.
“Bu, Harimaunya sangat besar.”
Suara seorang gadis cilik terdengar di telinga Dylan Jiang, apa dia sedang membicarakan dirinya?
Ia tolehkan kepala besarnya serta mencari dan menatap ke sumber suara tersebut.
Sebuah mobil SUV warna hitam dengan jendela sedikit terbuka menampakkan sosok berkepala mungil.
Ternyata memang seorang gadis cilik berusia sekitar lima tahunan, rambutnya di kepang dua dan wajahnya dipenuhi kolagen, terlihat begitu imut.
Dylan Jiang melemparkan senyuman kepada gadis cilik tersebut.
Alih-alih ingin menampilkan senyum manis, wajah Dylan Jiang justru terlihat mengerikan karena menampakkan gigi serta taringnya.
“Mama, Harimau besarnya sangat imut,” seru anak tersebut dengan bersemangat.
“Hahahaha, Cathy, bukan hanya imut tapi seekor Harimau juga cukup ganas,” ucap ibu gadis cilik yang terlihat masih muda tersebut dengan tersenyum.
“Papa, ayo bawa mobilnya lebih dekat lagi, aku mau lihat Harimaunya.”
Dylan Jiang tak bergerak sama sekali, ia berniat memperlihatkan keagunganya dihadapan para manusia dungu tersebut.
Akan tetapi kedua adik lelaki Dylan Jiang mulai bergerak karena kendaraan SUV tersebut sepertinya cukup menarik bagi mereka.
“Auuuumm”
Dylan Jiang meraung memperingatkan kedua adiknya untuk tetap diam, kalau tidak orang-orang bodoh tersebut batal mendekat.
Mobil SUV tersebut makin mendekat, sampai kemudian berhenti sekitar duapuluh meter di depan Dylan Jiang.
“Macan besar, Macan besar,” seru gadis cilik tersebut kegirangan.
Dylan Jiang menampilkan senyum samar, ia bangkit dari tempatnya berbaring lalu meluruskan tubuhnya.
Nyamanyaaa…
“Macan ini sungguh besar sekali,.”Bukan cuma ucapan gadis cilik tersebut, namun begitu juga dengan penumpang lain dalam mobil, mereka menatap Dylan Jiang penuh minat.
Sepertinya karena mengetahui mobil off-road tersebut mendekat tetapi tidak membuat Dylan Jiang bergerak sama sekali, akhirnya mobil lainya pun melakukan hal yang sama.
Selain itu terdapat pula sebuah bis tamasya dengan penumpang sekitar dua puluhan lebih berseru penuh semangat mirip anak kecil.
“Berat Harimau ini kemungkinan besar pasti 250 kilogram lebih.”
“Sepertinya begitu.”
“Aku pikir lebih besar daripada Singa yang ada di sebelah.”
“Mustahil, Singa itu ukuranya tidak kalah besar.”
“Coba katakan, siapa yang lebih kuat, Harimau ataukah Singa?” Salah satu pengunjung perempuan dengan usia sekitar empat puluhan tahun mendadak bertanya.
“Sudah pasti Harimau tersebut yang kuat. Lihatlah lelaki besar itu, ia mampu menundukkan singa tanpa kesulitan,” lelaki muda dengan usia sekitar dua puluh tahunan menjawab.
“Cihh,,mana mungkin Harimau mampu menyaingi Singa”Perempuan muda yang berusia sekitar dua puluh tahunan dan memiliki tahi lalat pada ujung mata menyanggah ucapan laki-laki muda tersebut.
Meskipun tidak begitu yakin anak muda itu segera merespon: “Kamu lihatlah Harimau itu, badanya kekar. Ditambah tulangnya yang kuat serta gigitanya juga lebih tajam dibandingkan singa, jadi mana mungkin Singa sebanding denganya.
“Heh, Singa Jantan itu lehernya dipenuhi surai. Meskipun Kucing sakit(harimau) ini gigitannya tajam tak ada gunanya juga. Yang bisa masuk ke dalam mulutnya paling-paling cuma sehelai bulu saja. Singa Jantan mampu menghancurkan Harimau hanya dua kali pukulan.” Gadis muda yang memiliki tahi lalat di sudut mata berbicara dengan nada menghina kepada pemuda tersebut.
“Tepat, mana mungkin Kucing sakit mampu melawan Singa, sejak dahulu Singa adalag pelindung di depan pintu. Jelas ia lebih hebat dibanding Kucing sakit tersebut.” Jaringan Novel Dafeng
“Singa merupakan lambang kekuasaan dan keadilan, sedangkan Harimau itu kejahatan.”
“Singa merupakan evolusi terbaik kucing, dengan gampang mampu menaklukkan Kucing penyakitan itu.
Tiga gadis muda yang lainnya turut mengekspresikan ketakjubanya kepada Singa itu.
Karena tak paham dengan ucapan para wanita tersebut anak muda itu akhirnya mengatakan: “ Cocok duduk di dalam kandang Harimau, Singa akan berjaga di pintu.”
“Maksudmu apa?” si gadis muda bertahi lalat mengacungkan telunjuknya kepada lelaki muda sambil berteriak marah.
“Fakta,” jawab pemuda tersebut sambil mendengus.
Padahal cuma menjawab dengan satu kata tapi gadis itu berteriak-teriak seperti anjing tidak waras, membuat pemuda tersebut hanya terdiam.
“Sudah,,sudah, jangan bertengkar lagi, mengenai siapa yang unggul atara Singa dan Harimau, menurutku Singa yang unggul.” Dengan cepat pemandu wisata menenangkan suasana yang hampir mirip tempat sirkus.
Wanita sekarang gampang emosi, selalu mempermasalahkan hal sepele dan tidak mau mengalah.
Tidak, tidak ada kekalahan, yang ada hanya kemenangan, kalau tidak kita tidak akan menyerah.
Dengan perasaan marah anak muda tersebut pun duduk sambil menggumam lirih: “mana mungkin Singa sekuat Harimau, dalam segala hal Singa jelas tidak sebanding, hanya taringnya saja yang mirip, sedangkan Harimau merupakan evolusi terbaik kucing.
Hanya saja jenis mahluk yang disebut perempuan dengan pikiran diluar nalar memang ada.
Kemudian empat wanita muda tersebut mendadak tertawa gembira mengetahui pramuwisata sependapat dengan mereka.
“lihat Harimau dungu itu, bagaimana mungkin bisa sebanding dengan Singa.”
“Tentu saja. Ia justru mirip babi gendut. Berhati-hatilah jangan sampai mati kelelahan.”
Empat gadis muda tersebut menghina Dylan Jiang.
“Brengsek empat jalang itu” maki Dylan Jiang.
Percakapan empat gadis muda yang barusan adu mulut dengan lelaki muda tadi terdengar jelas olehnya.
Ia mengerti bahasa manusia.
Bahkan dirinya dipanggil Kucing sakit. Apa mereka tidak tahu bahwa ada makhluk yang disebut anjing pudel.
Dirinya merupakan Raja Harimau, melumpuhkan para anjing pudel itu hanya seperti menampar muka, bahkan jika itu Raja Singa sekalipun, cukup dengan dua sampai tiga ronde saja. Sangat disayangkan para jalang itu justru lebih mengagumi anjing pudel itu.
Disaat Pangda sedang marah, Ia mendadak merasa ada yang tidak beres dengan Taman Harimau itu.
“Auuummm!”
Sebuah suara mengerikan terdengar dari kejauhan.
Dylan Feng mencoba fokus, Ia menyadari ada sebuah energi yang mengerikan.
Bengis, ganas, buas.
Mahluk apa ini sebenarnya?
Di di di……….
Begitu banyak mobil yang bergerak dengan panik, beberapa di antaranya menghantam pohon.
Ia pun menjadi kebingungan.
“Ini ada apa sebenarnya?”
Pengunjung yang berada dalam bis safari melihat tempat itu dengan pandangan kosong.
Tak seorangpun mengetahui ada kejadian apa sebenarnya, namun semuanya menjadi panik serta ketakutan terhadap sesuatu yang tidak mereka ketahui.
“Cepat lari, seekor Singa jantan dari Taman Singa mengamuk, sekarang sedang menuju Taman Harimau.” Seorang pengedara mobil putih berteriak kencang menuju tempat dimana semua kendaraan yang sedang parkir, kemudian meninggalkan tempat tersebut dengan tergesa-gesa.
“Singa itu mengamuk, kenapa harus takut bukanya kita ada di dalam bis? Dia baik, tidak akan menerkam, kita jangan takut.”
Gadis muda yang tadi memanggilnya Kucing sakit kini mulai bersuara lagi.
“Benar, benar,,kita tidak perlu khawatir, bahkan kita bisa saja menonton Singa di Taman Harimau ini.
“Eh,,bukanya tadi dirimu mengatakan Singa tidak sebanding dengan Kucing sakit itu, saat ini dia sedang menuju kesini. Lihatlah dengan baik seperti apa dia akan menghajar si Kucing sakit itu.”
Gadis muda yang memiliki tahi lalat tersebut mulai mendebat kembali anak muda yang tadi memuji kehebatan Harimau.
Anak muda hanya diam, tetapi dia juga bertanya-tanya kenapa Singa tersebut tiba-tiba datang ke Taman Harimau.
“Aummmm!”
Disertai bunyi yang menggelegar, seekor Singa mengerikan datang.
kota Jiangcheng.
Kebun binatang Qingshan.
Dylan Jiang tiduran dengan santai sambil merasakan sejuknya udara di bawah pohon besar yang teduh.
Cuaca yang sangat panas membuatnya malas untuk melakukan apapun.
Dua ekor harimau besar lain tergolek disisinya, mereka merupakan adik-adik Dylan Jiang.
“Rupanya tidak terlalu buruk juga jadi Harimau, tidak usah belajar, tidak harus ikut ulangan, tidak perlu mengerjakan apa-apa, cukup berbaring saja.”
Dylan Jiang sangat bahagia saat memikirkanya.
Dalam kehidupan sebelumnya, ia seperti anjing lelah, namun sampai saat ini dirinya tetap tak mampu lepas dari takdir berumur pendek.
Beruntungnya dia dikirim ke dunia pararel ini oleh dewi nasib serta merubahnya jadi seekor Harimau, satwa yang dilindungi negara, sejak kecil kegiatanya kebanyakan hanya berbaring.
Selama dua tahun ini, berat badanya sudah mencapai 300 kilogram dan menjadi penguasa di taman Harimau serta memiliki sekitar 30 an lebih harimau muda jantan sebagai adiknya.
Sebenarnya dia sendiri pun kaget, hanya dalam kurun waktu sekitar 2 tahun beratnya sudah menyentuh angka 300 kilogram, padahal umumnya harimau seusia dirinya baru memiliki berat sekitar 250 kilogram.
Alasanya cukup sederhana, yaitu karena ia sangat suka makan.
“Hmm.., tapi kekurangan yang paling umum bagi seekor harimau itu adalah umur yang singkat, seandainya diriku memiliki umur hingga seratus tahun, aku bisa menghabiskan waktu seratus tahun untuk santai.”
Dylan Jiang melanjutkan tiduran santainya sambil menarik nafas frustrasi.
Hal yang paling menyenangkan baginya adalah ketika dia membuka mulut untuk makan.
Tentu saja Dylan Jiang juga melakukan olahraga secara teratur agar terhindar dari kegemukan serta penuaan dini.
Di Taman Harimau, kendaraan safari berlalu lalang tanpa henti, begitu juga dengan mobil-mobil pribadi.
“Bu, Harimaunya sangat besar.”
Suara seorang gadis cilik terdengar di telinga Dylan Jiang, apa dia sedang membicarakan dirinya?
Ia tolehkan kepala besarnya serta mencari dan menatap ke sumber suara tersebut.
Sebuah mobil SUV warna hitam dengan jendela sedikit terbuka menampakkan sosok berkepala mungil.
Ternyata memang seorang gadis cilik berusia sekitar lima tahunan, rambutnya di kepang dua dan wajahnya dipenuhi kolagen, terlihat begitu imut.
Dylan Jiang melemparkan senyuman kepada gadis cilik tersebut.
Alih-alih ingin menampilkan senyum manis, wajah Dylan Jiang justru terlihat mengerikan karena menampakkan gigi serta taringnya.
“Mama, Harimau besarnya sangat imut,” seru anak tersebut dengan bersemangat.
“Hahahaha, Cathy, bukan hanya imut tapi seekor Harimau juga cukup ganas,” ucap ibu gadis cilik yang terlihat masih muda tersebut dengan tersenyum.
“Papa, ayo bawa mobilnya lebih dekat lagi, aku mau lihat Harimaunya.”
Dylan Jiang tak bergerak sama sekali, ia berniat memperlihatkan keagunganya dihadapan para manusia dungu tersebut.
Akan tetapi kedua adik lelaki Dylan Jiang mulai bergerak karena kendaraan SUV tersebut sepertinya cukup menarik bagi mereka.
“Auuuumm”
Dylan Jiang meraung memperingatkan kedua adiknya untuk tetap diam, kalau tidak orang-orang bodoh tersebut batal mendekat.
Mobil SUV tersebut makin mendekat, sampai kemudian berhenti sekitar duapuluh meter di depan Dylan Jiang.
“Macan besar, Macan besar,” seru gadis cilik tersebut kegirangan.
Dylan Jiang menampilkan senyum samar, ia bangkit dari tempatnya berbaring lalu meluruskan tubuhnya.
Nyamanyaaa…
“Macan ini sungguh besar sekali,.”Bukan cuma ucapan gadis cilik tersebut, namun begitu juga dengan penumpang lain dalam mobil, mereka menatap Dylan Jiang penuh minat.
Sepertinya karena mengetahui mobil off-road tersebut mendekat tetapi tidak membuat Dylan Jiang bergerak sama sekali, akhirnya mobil lainya pun melakukan hal yang sama.
Selain itu terdapat pula sebuah bis tamasya dengan penumpang sekitar dua puluhan lebih berseru penuh semangat mirip anak kecil.
“Berat Harimau ini kemungkinan besar pasti 250 kilogram lebih.”
“Sepertinya begitu.”
“Aku pikir lebih besar daripada Singa yang ada di sebelah.”
“Mustahil, Singa itu ukuranya tidak kalah besar.”
“Coba katakan, siapa yang lebih kuat, Harimau ataukah Singa?” Salah satu pengunjung perempuan dengan usia sekitar empat puluhan tahun mendadak bertanya.
“Sudah pasti Harimau tersebut yang kuat. Lihatlah lelaki besar itu, ia mampu menundukkan singa tanpa kesulitan,” lelaki muda dengan usia sekitar dua puluh tahunan menjawab.
“Cihh,,mana mungkin Harimau mampu menyaingi Singa”Perempuan muda yang berusia sekitar dua puluh tahunan dan memiliki tahi lalat pada ujung mata menyanggah ucapan laki-laki muda tersebut.
Meskipun tidak begitu yakin anak muda itu segera merespon: “Kamu lihatlah Harimau itu, badanya kekar. Ditambah tulangnya yang kuat serta gigitanya juga lebih tajam dibandingkan singa, jadi mana mungkin Singa sebanding denganya.
“Heh, Singa Jantan itu lehernya dipenuhi surai. Meskipun Kucing sakit(harimau) ini gigitannya tajam tak ada gunanya juga. Yang bisa masuk ke dalam mulutnya paling-paling cuma sehelai bulu saja. Singa Jantan mampu menghancurkan Harimau hanya dua kali pukulan.” Gadis muda yang memiliki tahi lalat di sudut mata berbicara dengan nada menghina kepada pemuda tersebut.
“Tepat, mana mungkin Kucing sakit mampu melawan Singa, sejak dahulu Singa adalag pelindung di depan pintu. Jelas ia lebih hebat dibanding Kucing sakit tersebut.” Jaringan Novel Dafeng
“Singa merupakan lambang kekuasaan dan keadilan, sedangkan Harimau itu kejahatan.”
“Singa merupakan evolusi terbaik kucing, dengan gampang mampu menaklukkan Kucing penyakitan itu.
Tiga gadis muda yang lainnya turut mengekspresikan ketakjubanya kepada Singa itu.
Karena tak paham dengan ucapan para wanita tersebut anak muda itu akhirnya mengatakan: “ Cocok duduk di dalam kandang Harimau, Singa akan berjaga di pintu.”
“Maksudmu apa?” si gadis muda bertahi lalat mengacungkan telunjuknya kepada lelaki muda sambil berteriak marah.
“Fakta,” jawab pemuda tersebut sambil mendengus.
Padahal cuma menjawab dengan satu kata tapi gadis itu berteriak-teriak seperti anjing tidak waras, membuat pemuda tersebut hanya terdiam.
“Sudah,,sudah, jangan bertengkar lagi, mengenai siapa yang unggul atara Singa dan Harimau, menurutku Singa yang unggul.” Dengan cepat pemandu wisata menenangkan suasana yang hampir mirip tempat sirkus.
Wanita sekarang gampang emosi, selalu mempermasalahkan hal sepele dan tidak mau mengalah.
Tidak, tidak ada kekalahan, yang ada hanya kemenangan, kalau tidak kita tidak akan menyerah.
Dengan perasaan marah anak muda tersebut pun duduk sambil menggumam lirih: “mana mungkin Singa sekuat Harimau, dalam segala hal Singa jelas tidak sebanding, hanya taringnya saja yang mirip, sedangkan Harimau merupakan evolusi terbaik kucing.
Hanya saja jenis mahluk yang disebut perempuan dengan pikiran diluar nalar memang ada.
Kemudian empat wanita muda tersebut mendadak tertawa gembira mengetahui pramuwisata sependapat dengan mereka.
“lihat Harimau dungu itu, bagaimana mungkin bisa sebanding dengan Singa.”
“Tentu saja. Ia justru mirip babi gendut. Berhati-hatilah jangan sampai mati kelelahan.”
Empat gadis muda tersebut menghina Dylan Jiang.
“Brengsek empat jalang itu” maki Dylan Jiang.
Percakapan empat gadis muda yang barusan adu mulut dengan lelaki muda tadi terdengar jelas olehnya.
Ia mengerti bahasa manusia.
Bahkan dirinya dipanggil Kucing sakit. Apa mereka tidak tahu bahwa ada makhluk yang disebut anjing pudel.
Dirinya merupakan Raja Harimau, melumpuhkan para anjing pudel itu hanya seperti menampar muka, bahkan jika itu Raja Singa sekalipun, cukup dengan dua sampai tiga ronde saja. Sangat disayangkan para jalang itu justru lebih mengagumi anjing pudel itu.
Disaat Pangda sedang marah, Ia mendadak merasa ada yang tidak beres dengan Taman Harimau itu.
“Auuummm!”
Sebuah suara mengerikan terdengar dari kejauhan.
Dylan Feng mencoba fokus, Ia menyadari ada sebuah energi yang mengerikan.
Bengis, ganas, buas.
Mahluk apa ini sebenarnya?
Di di di……….
Begitu banyak mobil yang bergerak dengan panik, beberapa di antaranya menghantam pohon.
Ia pun menjadi kebingungan.
“Ini ada apa sebenarnya?”
Pengunjung yang berada dalam bis safari melihat tempat itu dengan pandangan kosong.
Tak seorangpun mengetahui ada kejadian apa sebenarnya, namun semuanya menjadi panik serta ketakutan terhadap sesuatu yang tidak mereka ketahui.
“Cepat lari, seekor Singa jantan dari Taman Singa mengamuk, sekarang sedang menuju Taman Harimau.” Seorang pengedara mobil putih berteriak kencang menuju tempat dimana semua kendaraan yang sedang parkir, kemudian meninggalkan tempat tersebut dengan tergesa-gesa.
“Singa itu mengamuk, kenapa harus takut bukanya kita ada di dalam bis? Dia baik, tidak akan menerkam, kita jangan takut.”
Gadis muda yang tadi memanggilnya Kucing sakit kini mulai bersuara lagi.
“Benar, benar,,kita tidak perlu khawatir, bahkan kita bisa saja menonton Singa di Taman Harimau ini.
“Eh,,bukanya tadi dirimu mengatakan Singa tidak sebanding dengan Kucing sakit itu, saat ini dia sedang menuju kesini. Lihatlah dengan baik seperti apa dia akan menghajar si Kucing sakit itu.”
Gadis muda yang memiliki tahi lalat tersebut mulai mendebat kembali anak muda yang tadi memuji kehebatan Harimau.
Anak muda hanya diam, tetapi dia juga bertanya-tanya kenapa Singa tersebut tiba-tiba datang ke Taman Harimau.
“Aummmm!”
Disertai bunyi yang menggelegar, seekor Singa mengerikan datang.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved