Bab 19 Keputusan Arriana Jiang
by Dean
10:01,May 03,2021
Hari ini adalah hari sabtu. Arriana Jiang pun bangun sangat pagi dan berdandan di depan cermin kamar mandinya.
Bennett Chen keluar dari kamar, sambil merayu putrinya yang menangis.
“Bukankah kamu istirahat hari ini? Mengapa kamu bangun begitu pagi?” Bennett Chen menggendong putrinya, berdiri di depan pintu kamar mandi dan bertanya.
Arriana Jiang pun membalasnya tanpa menoleh ke sana. “Hari ini aku harus pergi ke kantor dan sore nanti harus menemui klien.”
Selesai berkata, ia pun melihat pantulan dirinya yang terdapat di cermin sana, lalu memakai lipstick dan menyesap bibirnya.
Wanita ini memang begitu cantik. Mau riasan wajahnya sangat tipis, ia pun tetap cantik bagai seorang bidadari.
Arriana Jiang pun langsung melewati tubuh Bennett Chen, mengambil tasnya cepat dan memakai sepatu hak tingginya berkata, “Oh iya, hari ini kamu pergi ke ruang pameran saja, untuk membantu Ayah. Kalau Camilla, kamu minta Carina untuk merawatnya sebentar. Kemarin malam aku sudah memberitahunya, kira-kira jam sepuluh nanti, ia akan datang kemari.”
“Cepat pulang, Ibu.”
Camilla yang digendong dalam tangan Bennett Chen pun melambaikan tangan kecilnya kepada Arriana Jiang dengan lucu, serta membentuk senyuman polos dengan kedua lesung pipinya yang muncul.
Mendengar panggilan ‘Ibu’ yang lucu, Arriana Jiang yang buru-buru bersiap keluar pun merasa tidak rela dan meninggalkan kecupan ringan pada pipi Camilla, baru berangkat kerja.
Sebelum pergi, ia mengingatkan Bennett Chen lagi. “Jangan lupa pergi bantu Ayahku.”
Bennett Chen mengiyakannya. “Aku tahu, cepat berangkat cepat pulang ya.”
Berdiri di depan pintu rumah yang kecil, sambil memandang punggung kepergian Arriana Jiang, Bennett Chen pun mengelus kepala Camilla yang berada di pelukannya dengan penuh kasih sayang dan berkata. “Mari bermain sama Ayah.”
“Siap, Ayah. Aku mau menunggang kuda.” Camilla pun sangat senang, sambil menari-nari.
Rumah kecil ini adalah rumah nikah Bennett Chen dan Arriana Jiang dengan dekorasi yang sangat sederhana, karena saat itu mereka juga tidak memiliki banyak uang dan mereka menggunakan semua uang mereka untuk mendirikan usaha sendiri.
Meski mereka gagal mendirikan usaha sendiri, tapi setidaknya mereka masih memiliki rumah ini.
Setidaknya masih ada sebuah rumah.
Hanya saja rumah ini juga berada di posisi yang bahaya sekarang.
Setelah bermain dengan Camilla selama dua jam, bel pintu berdering.
Sekali membuka pintu, ia pun langsung bertemu Carina Jiang yang berdandan dengan riasan wajah yang tebal, berdiri kesal di depan pintu. Carina Jiang pun mendorong Bennett Chen kasar. Ia memakai celana kulit yang sangat pendek dengan baju renda berwarna hitam. Pakaian ini terdapat banyak lubang-lubang, sehingga tampak jelas pakaian dalam Carina Jiang yang berwarna hitam.
Ini, terlalu terbuka, bukan?
Apakah gadis muda zaman sekarang berpakaian begitu seksi?
Tanpa menunggu Bennett Chen berkata, Carina Jiang pun menggoyangkan pantatnya berjalan masuk ke dalam rumah, lalu mendaratkan pantatnya di atas sofa. Awalnya ia melototi Camilla yang bermain-main di samping, lalu menatap Bennett Chen kesal dan berkata. “Aku hanya bisa berada di sini untuk dua jam. Aku masih ada janji dengan teman sore nanti.”
Bennett Chen pun terkekeh, lalu menyajikan makanan ringan yang telah disiapkan dan berkata. “Aku akan segera pulang.”
Selesai berkata, Bennett Chen pun pelan-pelan berjalan ke dekat Camilla dan berjongkok mengelus kepalanya, tertawa berkata, “Camilla, Ayah pergi dulu ya. Kamu harus patuh ya sama Tante.”
Camilla pun mengangguk. Ia pun melirik Carina Jiang yang sambil menonton televisi sambil makan makanan ringan dengan berwaspada.
Lalu ia melangkahkan kaki kecilnya dan memberi mainan yang dipegangnya kepada Carina Jiang, lalu berkata dengan suara imutnya. “Tante, untuk kamu.”
Carina Jiang pun meliriknya jijik dan berkata dengan dingin, tanpa menerima mainannya. “Kamu main sendiri saja.”
Beberapa saat kemudian, Bennett Chen pun berangkat.
Meninggalkan Carina Jiang dan Camilla berdua di rumah.
Ia dan Camilla pun tidak bermain bersama sama sekali.
Carina Jiang hanya peduli untuk panggilan video dengan pacarnya dan terus mengeluh bahwa dirinya harus merawat anak bandel.
Camilla berlari-lari sembarangan di rumah, ia pun langsung mengomelnya.
Camilla mau minum air, ia pun membiarkannya menuang air sendiri.
Camilla memecahkan gelas, ia pun langsung berdiri dan menendangnya, lalu menggerutu kesal. “Dasar bocah, Ayahmu sampah, dirimu jugalah sampah, bahkan menuang air saja tidak bisa!”
Camilla pun menangis sedih. Melihat ia menangis, Carina Jiang pun menjadi semakin kesal, lalu mendaratkan beberapa tamparan pada wajah Camilla dan mengomel kasar. “Kalau kamu menangis lagi, aku akan menjualmu ke orang lain! Dasar sampah!”
Camilla pun menutup bibirnya dengan kedua mata besarnya yang penuh air mata. Wajah kecilnya juga tertinggal jejak merah dan terus berteriak. “Ayah, aku mau Ayah.”
Carina Jiang sungguh merasa pusing mendengarnya, lalu langsung mengunci Camilla sendirian di dalam kamar.
Camilla yang kecil dan lemah, memukul pintu dan menangis berteriak. “Aku mau Ayah, aku mau Ibu…..huhu…..”
Setelah menangis selama setengah jam, Camilla pun kelelahan menangis dan langsung terbaring di atas ranjang.
Carina Jiang sendirian panggilan video di ruang tamu dan berkata dengan sangat tidak senang. “Sepertinya aku tidak bisa ke sana hari ini. Ada beban kecil itu, aku sungguh merasa sangat kesal.”
“Jangan begitu, kita semua sudah menunggumu. Kamu bawa bocah itu kemari saja, tidak apa-apa.” Orang di seberang panggilan video sana adalah Danson Wang, ia pun tengah duduk di dalam ruang karaoke.
“Baik, aku akan segera tiba di sana.”
Carina Jiang pun mematikan panggilan video, kemudian membuka pintu kamar dan membangunkan Camilla kasar, sambil menyipitkan matanya berkata. “Bocah, ikut aku pergi main, tapi aku beritahu kamu, kalau kamu menangis dan membuat keributan lagi, maka aku akan menjualmu!”
Camilla pun langsung mengangguk dengan ketakutan.
Lima menit kemudian, Carina Jiang membawa Camilla berangkat.
Kembali lagi ke Arriana Jiang yang pagi-pagi sudah berangkat kerja.
Ia datang ke kantor terlebih dahulu, karena kemarin malam Claute Zhao ada memberitahunya untuk datang ke kantor dulu, karena ia mendapatkan beberapa informasi yang ada kaitan dengan kerja sama Rumah Sakit Humanity.
Baru sampai di kantor, Claute Zhao pun memasang senyuman datang ke kantor Arriana Jiang dan duduk di atas sofa dengan santai.
“Wakil CEO Jiang, beritahu kamu sebuah berita baik. Kali ini orang yang dikirim Rumah Sakit Humanity itu adalah Pamanku.” Claute Zhao pun tidak dapat menahan senyumannya.
Mendengar ini, Arriana Jiang pun menjadi senang dan berkata, “CEO Zhao, apakah yang Anda katakan itu benar? Sungguh baik kalau begitu. Kerja sama dengan Rumah Sakit Humanity kali ini, CEO Zhao harus membantuku ya.”
“Mudah, mudah, yang penting Wakil CEO Jiang mengerti aturan dan aku tentu saja akan membantumu.”
Claute Zhao pun tersenyum berkata, lalu menepuk sofa yang kosong di sebelahnya, bermaksud untuk menyuruh Arriana Jiang duduk di sini.
Arriana Jiang berkerut alis kebingungan, tapi ia tetap pergi ke sana dan duduk.
Lagi pula ini melibatkan surat perjanjian yang senilai tiga puluh juta dan dirinya juga bisa mendapat komisi sebanyak satu juta. Saat itu, biaya pengobatan Camilla juga dapat teratasi.
“CEO Zhao, Anda katakan saja apa yang harus aku lakukan.” ujar Arriana Jiang tersenyum.
Hari ini ia memakai setelan jas kerja yang berwarna putih. Setelah duduk di atas sofa, lekukan tubuhnya yang indah itu pun membuat Claute Zhao terangsang.
Ia langsung menaruh tangannya di atas paha Arriana Jiang dan menepuk pelan-pelan, lalu tersenyum mesum dan berkata. “Aku dan Pamanku berjanji untuk bertemu di Happy Star Club. Nanti kita akan membahas kerja sama ini di sana.”
Arriana Jiang langsung menyingkirkan tangan Claute Zhao dan berkata dengan merasa kesulitan. “CEO Zhao, sepertinya itu kurang baik. Bagaimana kalau kita membahasnya di kantor saja?”
Raut wajah Claute Zhao seketika berubah, ia pun berkata dengan membawa nada bicara mengancam. “Wakil CEO Jiang, kamu harus tahu, meksi penanggung jawab Rumah Sakit Humanity kali ini adalah Pamanku, tapi kita juga belum tentu bisa langsung bekerja sama dengannya. Lagi pula ada begitu banyak perusahaan yang juga menaruh perhatian pada kesempatan baik ini. Kalau Wakil CEO Jiang tidak maksud baik, maka aku juga tidak berdaya.”
Setelah mengatakan itu, Claute Zhao pun langsung bangkit dari tempat dan mau meninggalkan tempat.
Setelah mendengar itu, Arriana Jiang pun merasa panik dan buru-buru berkata, “CEO Zhao, mohon Anda tunggu sebentar. Aku mau memikirkannya dulu.”
Komisi sebanyak satu juta, biaya pengobatan Camilla!
Arriana Jiang pun menghibur dirinya seperti itu. Jika dipikir-pikir lagi, ia paling juga hanya perlu minum-minum dan nyanyi saja. Seharusnya mereka tidak melakukan hal-hal yang berada di luar batas.
Claute Zhao pun menyipitkan mata dan senyumannya menjadi semakin liik. Ia pun menunjuk kotak di atas meja kerja dan berkata, “Kamu pikirkan baik-baik, itu adalah hadiahku untukmu. Jika kamu sudah memikirkannya, maka pakailah itu dan berangkat bersamaku.”
Pakailah itu?
Menunggu Claute Zhao pergi, Arriana Jiang pun membuka kotak itu dengan ragu.
Sepasang pakaian dalam renda berwarna hitam dan thong!
Serta telinga Playboy Bunny dan stoking fishnet berwarna hitam!
Kaki Arriana Jiang seketika melemas. Ia pun membelalak mata besar, sambil mengepalkan tangan kesal!
Kebetulan pada saat ini, ponselnya pun menerima sebuah pesan singkat yang dikirim oleh Claute Zhao. “Wakil CEO Zhao, ini adalah hadiah dari Pamanku. Kamu harus memakainya ya. Aku jamin kerja sama ini akan menjadi milikmu jika kamu memakainya datang!”
“Oh iya, aku lupa memberitahumu, jika kerja sama kali ini gagal, mungkin posisimu sebagai Wakil CEO juga akan diganti. Kamu pikirkan baik-baik, Wakil CEO Jiang.”
Setelah mengirim pesan singkat, Claute Zhao pun tertawa licik di dalam kantornya.
Apa itu Dewi perusahaan yang dingin dan cuek!
Kentut!
Paling tidak hanyalah mainan pria saja.
Arriana Jiang, malam ini aku akan menikmatimu dengan baik.
Sedangkan Arriana Jiang sini seketika melemas setelah membaca pesan singkat itu. Ia pun tampak tak berdaya dan kesal.
Sampah, semuanya sampah!
Claute Zhao baru saja kembali ke kantor, Melsy Xu pun menerobos ke dalam dengan kesal.
“Claute, apa maksudmu? Mengapa kamu mau membantu Arriana Jiang si jalang itu!” tanya Melsy Xu dengan kesal.
Claute Zhao pun tersenyum, sambil melambaikan tangan kepadanya. Melsy Xu pun mengerutkan dahi dan tetap berjalan mendekatinya, lalu membiarkannya menarik dirinya ke dalam pelukan.
“Melsy, kamu itu wanitaku. Mengapa aku harus membantu wanita lain? Kamu tenang saja, kali ini aku sedang bekerja untuk Pamanku.” Tangan Claute Zhao pun menyentuh tubuh Melsy Xu sembarangan.
Melsy Xu pun mendecih pelan dan menyingkirkan tangannya, lalu memasang wajah cuek bertanya. “Sebenarnya apa maksudmu itu?”
Claute Zhao pun memberitahu semua rencananya kepada Melsy Xu, tentu saja ia tidak memberitahu bagian dirinya sendiri.
Mendengar ini, mata Melsy Xu pun menjadi bersinar, lalu berkata dengan semangat. “Kalau begitu, bukankah Arriana Jiang harus tidur dengan Pamanmu?”
“Ckck, wanita tidak begitu masalah jika ia harus mengorbankan sesuatu demi kerja sama.” Claute Zhao pun tersenyum senang. Mengingat dirinya bisa melakukan kegiatan panas sepanjang malam dengan Arriana Jiang, ia pun merasa sangat bergairah.
Tidak hanya ditiduri Pamanku, bahkan juga harus ditiduriku.
“Lagi pula pada akhirnya perusahaan juga membutuhkan aku untuk membahas kerja sama dengan Rumah Sakit Humanity. Arriana Jiang hanya dijadikan hadiah untuk Pamanku saja.” ujar Claute Zhao, lalu menyeringai.
Arriana Jiang yang kasihan, bisa-bisanya dipermainkan Claute Zhao.
Melsy Xu pun mengangguk dan tertawa sinis. “Karma! Karma! Sudah seharusnya Arriana Jiang si jalang itu diperlakukan seperti itu.”
Mengingat mala mini Arriana Jiang harus melayani seorang pria tua yang berusia empat lima puluh, hati Melsy Xu pun merasa sangat puas.
“CEO Zhao, apakah tidak ada masalah jika masalah ini ketahuan oleh suaminya?” ujar Melsy Xu khawatir.
“Hanya seorang sampah, untuk apa kita takut kepadanya?”
Claute Zhao pun memasang wajah tidak peduli. “Jika ia benar-benar berani datang mencari masalah, aku juga ada banyak cara untuk melawannya.”
Bennett Chen?
Hehe, hanyalah seorang pecundang.
Claute Zhao ingin segera melihat ekspresi Bennett Chen yang menyedihkan, setelah mengetahui istrinya yang ditiduri oleh dua pria.
Hahaha!
Melsy Xu pun mengangguk, lalu melingkari leher Bennett Chen dan berkata dengan suara manis. “CEO Zhao, kalau begitu, tunggu Arriana Jiang si jalang itu dipecat, maka posisi Wakil CEO ini….”
Melsy Xu sudah lama menginginkan posisi Wakil CEO ini. Kalau tidak, ia juga tidak mungkin mau menjadi kekasih Claute Zhao yang botak dan menjijikan ini.
“Hahaha, kamu tenang saja. Posisi Wakil CEO ini akan menjadi milikmu!”
Claute Zhao tertawa senang. Melihat Melsy Xu yang genit, ia pun tidak tahan untuk langsung menekannya ke bawah meja. “Sini kamu datang memuaskan aku.”
Melsy Xu juga tidak merasa jijik, lalu berjongkok dan menenggelamkan wajahnya di tubuh bagian bawah Claute Zhao, sambil menggoyangkan kepalanya.
Sedangkan pada detik ini, pikiran Claute Zhao pun terpenuhi oleh Arriana Jiang.
Bennett Chen keluar dari kamar, sambil merayu putrinya yang menangis.
“Bukankah kamu istirahat hari ini? Mengapa kamu bangun begitu pagi?” Bennett Chen menggendong putrinya, berdiri di depan pintu kamar mandi dan bertanya.
Arriana Jiang pun membalasnya tanpa menoleh ke sana. “Hari ini aku harus pergi ke kantor dan sore nanti harus menemui klien.”
Selesai berkata, ia pun melihat pantulan dirinya yang terdapat di cermin sana, lalu memakai lipstick dan menyesap bibirnya.
Wanita ini memang begitu cantik. Mau riasan wajahnya sangat tipis, ia pun tetap cantik bagai seorang bidadari.
Arriana Jiang pun langsung melewati tubuh Bennett Chen, mengambil tasnya cepat dan memakai sepatu hak tingginya berkata, “Oh iya, hari ini kamu pergi ke ruang pameran saja, untuk membantu Ayah. Kalau Camilla, kamu minta Carina untuk merawatnya sebentar. Kemarin malam aku sudah memberitahunya, kira-kira jam sepuluh nanti, ia akan datang kemari.”
“Cepat pulang, Ibu.”
Camilla yang digendong dalam tangan Bennett Chen pun melambaikan tangan kecilnya kepada Arriana Jiang dengan lucu, serta membentuk senyuman polos dengan kedua lesung pipinya yang muncul.
Mendengar panggilan ‘Ibu’ yang lucu, Arriana Jiang yang buru-buru bersiap keluar pun merasa tidak rela dan meninggalkan kecupan ringan pada pipi Camilla, baru berangkat kerja.
Sebelum pergi, ia mengingatkan Bennett Chen lagi. “Jangan lupa pergi bantu Ayahku.”
Bennett Chen mengiyakannya. “Aku tahu, cepat berangkat cepat pulang ya.”
Berdiri di depan pintu rumah yang kecil, sambil memandang punggung kepergian Arriana Jiang, Bennett Chen pun mengelus kepala Camilla yang berada di pelukannya dengan penuh kasih sayang dan berkata. “Mari bermain sama Ayah.”
“Siap, Ayah. Aku mau menunggang kuda.” Camilla pun sangat senang, sambil menari-nari.
Rumah kecil ini adalah rumah nikah Bennett Chen dan Arriana Jiang dengan dekorasi yang sangat sederhana, karena saat itu mereka juga tidak memiliki banyak uang dan mereka menggunakan semua uang mereka untuk mendirikan usaha sendiri.
Meski mereka gagal mendirikan usaha sendiri, tapi setidaknya mereka masih memiliki rumah ini.
Setidaknya masih ada sebuah rumah.
Hanya saja rumah ini juga berada di posisi yang bahaya sekarang.
Setelah bermain dengan Camilla selama dua jam, bel pintu berdering.
Sekali membuka pintu, ia pun langsung bertemu Carina Jiang yang berdandan dengan riasan wajah yang tebal, berdiri kesal di depan pintu. Carina Jiang pun mendorong Bennett Chen kasar. Ia memakai celana kulit yang sangat pendek dengan baju renda berwarna hitam. Pakaian ini terdapat banyak lubang-lubang, sehingga tampak jelas pakaian dalam Carina Jiang yang berwarna hitam.
Ini, terlalu terbuka, bukan?
Apakah gadis muda zaman sekarang berpakaian begitu seksi?
Tanpa menunggu Bennett Chen berkata, Carina Jiang pun menggoyangkan pantatnya berjalan masuk ke dalam rumah, lalu mendaratkan pantatnya di atas sofa. Awalnya ia melototi Camilla yang bermain-main di samping, lalu menatap Bennett Chen kesal dan berkata. “Aku hanya bisa berada di sini untuk dua jam. Aku masih ada janji dengan teman sore nanti.”
Bennett Chen pun terkekeh, lalu menyajikan makanan ringan yang telah disiapkan dan berkata. “Aku akan segera pulang.”
Selesai berkata, Bennett Chen pun pelan-pelan berjalan ke dekat Camilla dan berjongkok mengelus kepalanya, tertawa berkata, “Camilla, Ayah pergi dulu ya. Kamu harus patuh ya sama Tante.”
Camilla pun mengangguk. Ia pun melirik Carina Jiang yang sambil menonton televisi sambil makan makanan ringan dengan berwaspada.
Lalu ia melangkahkan kaki kecilnya dan memberi mainan yang dipegangnya kepada Carina Jiang, lalu berkata dengan suara imutnya. “Tante, untuk kamu.”
Carina Jiang pun meliriknya jijik dan berkata dengan dingin, tanpa menerima mainannya. “Kamu main sendiri saja.”
Beberapa saat kemudian, Bennett Chen pun berangkat.
Meninggalkan Carina Jiang dan Camilla berdua di rumah.
Ia dan Camilla pun tidak bermain bersama sama sekali.
Carina Jiang hanya peduli untuk panggilan video dengan pacarnya dan terus mengeluh bahwa dirinya harus merawat anak bandel.
Camilla berlari-lari sembarangan di rumah, ia pun langsung mengomelnya.
Camilla mau minum air, ia pun membiarkannya menuang air sendiri.
Camilla memecahkan gelas, ia pun langsung berdiri dan menendangnya, lalu menggerutu kesal. “Dasar bocah, Ayahmu sampah, dirimu jugalah sampah, bahkan menuang air saja tidak bisa!”
Camilla pun menangis sedih. Melihat ia menangis, Carina Jiang pun menjadi semakin kesal, lalu mendaratkan beberapa tamparan pada wajah Camilla dan mengomel kasar. “Kalau kamu menangis lagi, aku akan menjualmu ke orang lain! Dasar sampah!”
Camilla pun menutup bibirnya dengan kedua mata besarnya yang penuh air mata. Wajah kecilnya juga tertinggal jejak merah dan terus berteriak. “Ayah, aku mau Ayah.”
Carina Jiang sungguh merasa pusing mendengarnya, lalu langsung mengunci Camilla sendirian di dalam kamar.
Camilla yang kecil dan lemah, memukul pintu dan menangis berteriak. “Aku mau Ayah, aku mau Ibu…..huhu…..”
Setelah menangis selama setengah jam, Camilla pun kelelahan menangis dan langsung terbaring di atas ranjang.
Carina Jiang sendirian panggilan video di ruang tamu dan berkata dengan sangat tidak senang. “Sepertinya aku tidak bisa ke sana hari ini. Ada beban kecil itu, aku sungguh merasa sangat kesal.”
“Jangan begitu, kita semua sudah menunggumu. Kamu bawa bocah itu kemari saja, tidak apa-apa.” Orang di seberang panggilan video sana adalah Danson Wang, ia pun tengah duduk di dalam ruang karaoke.
“Baik, aku akan segera tiba di sana.”
Carina Jiang pun mematikan panggilan video, kemudian membuka pintu kamar dan membangunkan Camilla kasar, sambil menyipitkan matanya berkata. “Bocah, ikut aku pergi main, tapi aku beritahu kamu, kalau kamu menangis dan membuat keributan lagi, maka aku akan menjualmu!”
Camilla pun langsung mengangguk dengan ketakutan.
Lima menit kemudian, Carina Jiang membawa Camilla berangkat.
Kembali lagi ke Arriana Jiang yang pagi-pagi sudah berangkat kerja.
Ia datang ke kantor terlebih dahulu, karena kemarin malam Claute Zhao ada memberitahunya untuk datang ke kantor dulu, karena ia mendapatkan beberapa informasi yang ada kaitan dengan kerja sama Rumah Sakit Humanity.
Baru sampai di kantor, Claute Zhao pun memasang senyuman datang ke kantor Arriana Jiang dan duduk di atas sofa dengan santai.
“Wakil CEO Jiang, beritahu kamu sebuah berita baik. Kali ini orang yang dikirim Rumah Sakit Humanity itu adalah Pamanku.” Claute Zhao pun tidak dapat menahan senyumannya.
Mendengar ini, Arriana Jiang pun menjadi senang dan berkata, “CEO Zhao, apakah yang Anda katakan itu benar? Sungguh baik kalau begitu. Kerja sama dengan Rumah Sakit Humanity kali ini, CEO Zhao harus membantuku ya.”
“Mudah, mudah, yang penting Wakil CEO Jiang mengerti aturan dan aku tentu saja akan membantumu.”
Claute Zhao pun tersenyum berkata, lalu menepuk sofa yang kosong di sebelahnya, bermaksud untuk menyuruh Arriana Jiang duduk di sini.
Arriana Jiang berkerut alis kebingungan, tapi ia tetap pergi ke sana dan duduk.
Lagi pula ini melibatkan surat perjanjian yang senilai tiga puluh juta dan dirinya juga bisa mendapat komisi sebanyak satu juta. Saat itu, biaya pengobatan Camilla juga dapat teratasi.
“CEO Zhao, Anda katakan saja apa yang harus aku lakukan.” ujar Arriana Jiang tersenyum.
Hari ini ia memakai setelan jas kerja yang berwarna putih. Setelah duduk di atas sofa, lekukan tubuhnya yang indah itu pun membuat Claute Zhao terangsang.
Ia langsung menaruh tangannya di atas paha Arriana Jiang dan menepuk pelan-pelan, lalu tersenyum mesum dan berkata. “Aku dan Pamanku berjanji untuk bertemu di Happy Star Club. Nanti kita akan membahas kerja sama ini di sana.”
Arriana Jiang langsung menyingkirkan tangan Claute Zhao dan berkata dengan merasa kesulitan. “CEO Zhao, sepertinya itu kurang baik. Bagaimana kalau kita membahasnya di kantor saja?”
Raut wajah Claute Zhao seketika berubah, ia pun berkata dengan membawa nada bicara mengancam. “Wakil CEO Jiang, kamu harus tahu, meksi penanggung jawab Rumah Sakit Humanity kali ini adalah Pamanku, tapi kita juga belum tentu bisa langsung bekerja sama dengannya. Lagi pula ada begitu banyak perusahaan yang juga menaruh perhatian pada kesempatan baik ini. Kalau Wakil CEO Jiang tidak maksud baik, maka aku juga tidak berdaya.”
Setelah mengatakan itu, Claute Zhao pun langsung bangkit dari tempat dan mau meninggalkan tempat.
Setelah mendengar itu, Arriana Jiang pun merasa panik dan buru-buru berkata, “CEO Zhao, mohon Anda tunggu sebentar. Aku mau memikirkannya dulu.”
Komisi sebanyak satu juta, biaya pengobatan Camilla!
Arriana Jiang pun menghibur dirinya seperti itu. Jika dipikir-pikir lagi, ia paling juga hanya perlu minum-minum dan nyanyi saja. Seharusnya mereka tidak melakukan hal-hal yang berada di luar batas.
Claute Zhao pun menyipitkan mata dan senyumannya menjadi semakin liik. Ia pun menunjuk kotak di atas meja kerja dan berkata, “Kamu pikirkan baik-baik, itu adalah hadiahku untukmu. Jika kamu sudah memikirkannya, maka pakailah itu dan berangkat bersamaku.”
Pakailah itu?
Menunggu Claute Zhao pergi, Arriana Jiang pun membuka kotak itu dengan ragu.
Sepasang pakaian dalam renda berwarna hitam dan thong!
Serta telinga Playboy Bunny dan stoking fishnet berwarna hitam!
Kaki Arriana Jiang seketika melemas. Ia pun membelalak mata besar, sambil mengepalkan tangan kesal!
Kebetulan pada saat ini, ponselnya pun menerima sebuah pesan singkat yang dikirim oleh Claute Zhao. “Wakil CEO Zhao, ini adalah hadiah dari Pamanku. Kamu harus memakainya ya. Aku jamin kerja sama ini akan menjadi milikmu jika kamu memakainya datang!”
“Oh iya, aku lupa memberitahumu, jika kerja sama kali ini gagal, mungkin posisimu sebagai Wakil CEO juga akan diganti. Kamu pikirkan baik-baik, Wakil CEO Jiang.”
Setelah mengirim pesan singkat, Claute Zhao pun tertawa licik di dalam kantornya.
Apa itu Dewi perusahaan yang dingin dan cuek!
Kentut!
Paling tidak hanyalah mainan pria saja.
Arriana Jiang, malam ini aku akan menikmatimu dengan baik.
Sedangkan Arriana Jiang sini seketika melemas setelah membaca pesan singkat itu. Ia pun tampak tak berdaya dan kesal.
Sampah, semuanya sampah!
Claute Zhao baru saja kembali ke kantor, Melsy Xu pun menerobos ke dalam dengan kesal.
“Claute, apa maksudmu? Mengapa kamu mau membantu Arriana Jiang si jalang itu!” tanya Melsy Xu dengan kesal.
Claute Zhao pun tersenyum, sambil melambaikan tangan kepadanya. Melsy Xu pun mengerutkan dahi dan tetap berjalan mendekatinya, lalu membiarkannya menarik dirinya ke dalam pelukan.
“Melsy, kamu itu wanitaku. Mengapa aku harus membantu wanita lain? Kamu tenang saja, kali ini aku sedang bekerja untuk Pamanku.” Tangan Claute Zhao pun menyentuh tubuh Melsy Xu sembarangan.
Melsy Xu pun mendecih pelan dan menyingkirkan tangannya, lalu memasang wajah cuek bertanya. “Sebenarnya apa maksudmu itu?”
Claute Zhao pun memberitahu semua rencananya kepada Melsy Xu, tentu saja ia tidak memberitahu bagian dirinya sendiri.
Mendengar ini, mata Melsy Xu pun menjadi bersinar, lalu berkata dengan semangat. “Kalau begitu, bukankah Arriana Jiang harus tidur dengan Pamanmu?”
“Ckck, wanita tidak begitu masalah jika ia harus mengorbankan sesuatu demi kerja sama.” Claute Zhao pun tersenyum senang. Mengingat dirinya bisa melakukan kegiatan panas sepanjang malam dengan Arriana Jiang, ia pun merasa sangat bergairah.
Tidak hanya ditiduri Pamanku, bahkan juga harus ditiduriku.
“Lagi pula pada akhirnya perusahaan juga membutuhkan aku untuk membahas kerja sama dengan Rumah Sakit Humanity. Arriana Jiang hanya dijadikan hadiah untuk Pamanku saja.” ujar Claute Zhao, lalu menyeringai.
Arriana Jiang yang kasihan, bisa-bisanya dipermainkan Claute Zhao.
Melsy Xu pun mengangguk dan tertawa sinis. “Karma! Karma! Sudah seharusnya Arriana Jiang si jalang itu diperlakukan seperti itu.”
Mengingat mala mini Arriana Jiang harus melayani seorang pria tua yang berusia empat lima puluh, hati Melsy Xu pun merasa sangat puas.
“CEO Zhao, apakah tidak ada masalah jika masalah ini ketahuan oleh suaminya?” ujar Melsy Xu khawatir.
“Hanya seorang sampah, untuk apa kita takut kepadanya?”
Claute Zhao pun memasang wajah tidak peduli. “Jika ia benar-benar berani datang mencari masalah, aku juga ada banyak cara untuk melawannya.”
Bennett Chen?
Hehe, hanyalah seorang pecundang.
Claute Zhao ingin segera melihat ekspresi Bennett Chen yang menyedihkan, setelah mengetahui istrinya yang ditiduri oleh dua pria.
Hahaha!
Melsy Xu pun mengangguk, lalu melingkari leher Bennett Chen dan berkata dengan suara manis. “CEO Zhao, kalau begitu, tunggu Arriana Jiang si jalang itu dipecat, maka posisi Wakil CEO ini….”
Melsy Xu sudah lama menginginkan posisi Wakil CEO ini. Kalau tidak, ia juga tidak mungkin mau menjadi kekasih Claute Zhao yang botak dan menjijikan ini.
“Hahaha, kamu tenang saja. Posisi Wakil CEO ini akan menjadi milikmu!”
Claute Zhao tertawa senang. Melihat Melsy Xu yang genit, ia pun tidak tahan untuk langsung menekannya ke bawah meja. “Sini kamu datang memuaskan aku.”
Melsy Xu juga tidak merasa jijik, lalu berjongkok dan menenggelamkan wajahnya di tubuh bagian bawah Claute Zhao, sambil menggoyangkan kepalanya.
Sedangkan pada detik ini, pikiran Claute Zhao pun terpenuhi oleh Arriana Jiang.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved