Bab 6 Surat Perjanjian Pernikahan
by Gempi Claudia
10:01,Feb 05,2023
Lyonel kembali berkata, “Kamu tenang saja, Tuan Muda kami sama sekali tidak tertarik pada wanita sepertimu, jadi kalian hanya pura-pura menikah! Ingat dengan jelas, walaupun hanya kita bertiga yang mengetahui perjanjian ini, tapi kamu dan Tuan Muda murni hanya pura-pura menikah! Di perjanjian telah tertera tanggung jawab dan tugasmu, lihatlah satu per satu dengan teliti......”
Hahahaha, Hyunna Zeng tiba-tiba tertawa.
“Kenapa tertawa?” Lyonel langsung melirik, hanya terlihat ada selembar koran yang terjepit di antara surat perjanjian, di atasnya terdapat tulisan “Tuan Muda Perusahaan Leng yang tidak memiliki kekasih selama tujuh tahun, mengabaikan semua wanita cantik yang mengejarnya, seorang kenalannya telah mengkonfirmasi bahwa dirinya memiliki orientasi seksual dan saat ini memiliki kekasih pria” dengan besar, di bawahnya juga terdapat sebuah foto yang besar, foto itu adalah Tuan Muda Leng dan dirinya.
Hyunna Zeng langsung menutup mulutnya, lalu berujar dengan serius, “Orang yang menulis berita ini sunggoh bodoh!”
Namun hatinya merasa luar biasa senang, ternyata Tuan Muda Leng yang terkenal itu seorang gay, pantas saja tidak ada wanita yang bisa mendapatkannya.
Sudut bibir Lyonel tertarik, para media tidak bermutu! Akhirnya pria itu segera berucap, “Membuat Tuan Muda terbebas dari gosip tidak berdasar ini, juga salah satu tanggung jawabmu.”
Hyunna Zeng menyaut sejenak, lalu membaca surat perjanjian dengan serius dari awal hingga akhir, intinya adalah satu kalimat, yaitu menjadi Nyonya Muda yang diakui oleh Keluarga Leng dan dunia luar.
“Aku sudah membaca semuanya.” Hyunna Zeng menutup surat perjanjian itu, lalu berkata dengan serius dan tulus, “Maaf, Tuan Muda Leng, dengan penampilan dan kepintaranku yang sangat biasa, aku tidak akan melakukan hal seperti ini!”
“Hebat!” Steve Leng bersandar di sofa, kedua tangannya diletakkan di belakang kepala, senyumannya terlihat sangat mengerikan.
“Dari mana kepercayaan dirimu itu?” Astaga, bahkan dirinya telah membuat begitu banyak tanda silang di dirinya sendiri. Baik dari latar belakang, status, keluarga, juga penampilan, karakter dan kebiasaan, tidak ada satu pun yang membuat mereka cocok.
Steve Leng membuat sebuah gestur dengan tangannya pada Lyonel, lalu kembali melemparkan setumpuk dokumen ke hadapan Hyunna Zeng. Gadis itu mengambil dan membukanya, seketika tercengang tidak mengerti satu kata pun yang ada di dokumen itu. Dokumen apa ini? Tapi dirinya tetap bisa menebak bahwa tumpukan dokumen ini adalah laporan analisis data.
“Apa maksudnya ini?” Wajah Hyunna Zeng terlihat bingung.
“Ini adalah Bahasa Jemonia, dokumen itu bersisi laporan analisis semua test yang pernah kamu ikuti dari sekolah dasar hingga sekolah menengah.”
“Lalu?” Hyunna Zeng masih tidak begitu mengerti.
“Data itu menunjukkan bahwa potensi yang kamu miliki mencapai standarku!”
Astaga! Jawaban ini...... Hyunna Zeng mengusap keningnya, apa pria itu sedang meledeknya karena tidak bisa bahasa asing? Baiklah, percaya saja dengan apa yang dikatakan Tuan Muda Leng.
Hyunna Zeng menarik napasnya dalam-dalam, “Jika kamu bersikeras dengan ucapanmu itu, kalau begitu aku juga dengan terpaksa menerima alasanmu ini. Tapi walaupun apa yang kamu ucapkan itu memang benar, aku juga tidak berkewajiban untuk membantumu, ‘kan?”
“Bagus sekali!” Steve Leng mengucapkan dua kata itu dengan datar.
“Bagus apanya?” Hyunna Zeng merasa bingung.
“Kamu sangat materialistis, ini sangat bagus!”
“Materialistis? Heh! Lagi pula aku tidak sedang berbuat amal, apa data itu tidak memberitahumu?” Hyunna Zeng memang orang yang pamrih juga materialistis! Ditambah lagi, “Tidak bisa sia-sia membantumu, apa itu tergolong materialistis? Setiap pekerjaan pasti ada imbalannya, apa itu dinamakan materialistis? Heh! Penafsiranmu terhadap kata materialistis ternyata cukup luas!”
Tunggu dulu, dirinya tidak berkewajiban untuk membantu, berarti gadis itu pada dasarnya tidak berniat untuk ikut campur dengan urusannya? Kenapa malah disangkutpautkan dengan materialistis? OMG, dirinya hampir saja masuk ke dalam jebakan pria tampan ini!
Dasar licik, sungguh licik! Hyunna Zeng memfitnahnya.
“Maaf sekali, Tuan Muda Leng, aku sungguh tidak bisa membantumu soal ini.” Walaupun bisa membantu dirinya juga tidak bersedia. Apa ada yang pernah melihat seseorang meminta bantuan dengan begitu arogan? Bahkan mengarahkan pistol ke kepalanya, tentu saja dia tidak bersedia! Apalagi ini adalah misi yang tidak mungkin bisa diselesaikan!
“Sepertinya kamu sungguh telah melupakan apa yang terjadi pada malam itu.” Tiba-tiba Steve Leng bangkit berdiri, lalu mendekat ke arah Hyunna Zeng, “Apa aku perlu membantumu untuk mengingatnya?”
Hyunna Zeng ingin menghindar, tapi tangan Steve Leng telah mengunci tubuhnya di kiri dan kanan, ingin kabur lewat bawah tapi ada kaki Steve Leng yang menghadang, membuatnya tidak bisa lari ke mana-mana.
“Hmm?” Steve Leng sedikit mengangkat sebelah alisnya, suaranya terdengar begitu menggoda.
“Bukankah malam itu aku pergi ke tempat karaoke untuk minum alkohol? Aku juga tidak melakukan apa pun.” Hyunna Zeng berusaha berpura-pura bodoh.
“Lalu setelah minum alkohol?” ucap Steve Leng yang ‘berniat baik’ untuk mengingatkan.
Hyunna Zeng merasa luar biasa malu, dirinya langsung mendorong Steve Leng, “Aku ini sedang bertanya padamu, kenapa kamu mengurungku di sini?”
Steve Leng terhuyung ke belakang, lalu jatuh terduduk di sofa yang sebelumnya didudukinya. Lyonel yang melihat Hyunna Zeng kembali bersikap tidak sopan pada Tuan Muda, bersiap ingin menarik pistolnya, tapi dihentikan oleh tatapan Steve Leng. Namun, adegan ini tertangkap oleh mata Hyunna Zeng, pengecut ini kembali terkejut hingga terduduk di sofa dan tidak berani bergerak.
“Karena kamu melupakannya, kalau begitu biar kuberitahu padamu.” Posisi Steve Leng yang ada di atas sofa terlihat penuh dengan pesona, “Setelah kamu mabuk, kamu datang ke ruang VIP milikku, lalu berkata ingin menikah denganku, bahkan mengatakan Zico bertunangan untuk ditunjukkan padamu, jadi kamu ingin menikah untuk ditunjukkan kepadanya.”
Hyunna Zeng yang mendengar hal ini, seketika wajahnya menjadi merah sekaligus pucat. Toleransi alkoholnya memang tidak begitu baik, dirinya memang bisa melakukan dan mengatakan hal seperti ini, tapi...... “Apa kamu tidak bisa menolak?”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved