Bab 13 Hadiah Pertemuan yang Tidak Masuk Akal

by Gempi Claudia 10:01,Feb 05,2023

Alasan Hyunna Zeng marah, karena pria mesum itu telah menandatangani surat perjanjian dengannya, pria itu telah menyelidiki tentangnya secara detail, tapi masih tidak memercayainya dan bekerja sama dengan pengawal juga bibinya, bahkan memainkan drama seperti ini untuk mengujinya!

Melihatnya ditodong oleh pistol, bahkan dipaksa berpura-pura akting menyedihkan, apakah pria itu menertawakannya di dalam hati? Bukankah Steve Leng diam-diam merasa luar biasa senang melihatnya mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan pria itu? Dirinya seperti orang idiot yang dipermainkan oleh pria itu! Ini adalah rasa yang paling dibencinya seumur hidupnya.

Hyunna Zeng adalah orang yang memiliki perasaan, dirinya bukan binatang yang dibesarkan oleh Keluarga Leng!

Wendy Leng melihat Hyunna Zeng tidak bicara, berpikir jika ucapannya tepat sasaran, lalu mengulurkan tangannya untuk mengandeng tangan gadis itu dengan tulus. “Ini bukan salah Steve, ini adalah ideku. Aku tidak peduli bagaimana latar belakangmu, aku juga tidak melihat penampilan dan keterampilan, aku hanya memiliki satu permintaan, yaitu cintai Steve dengan tulus. Aku sangat senang melihatmu bersedia mengorbankan nyawa deminya.”

Raut wajah Hyunna Zeng menjadi sedikit dingin, pantas saja Steve Leng memiliki sifat seperti itu, ternyata itu adalah ‘tradisi keluarga’.

Tiba-tiba Wendy Leng menghela napas berat. “Keluarga Leng bukan keluarga biasa, bahkan kami para wanita di Keluarga Leng, juga hanya korban dari kepentingan keluarga, jadi jika kamu ingin menjadi menantu Keluarga Leng, maka harus melewati level ini. Tentu saja ini sangat tidak sopan untukmu. Tidak seharusnya aku melakukan itu, jadi aku sendiri memainkan peran ini, awalnya juga berencana untuk meminta maaf padamu setelah ini.”

Wendy Leng tersenyum sambil menunjuk kepalanya. “Pukulanmu cukup kuat, bisa dibilang kita impas, bagaimana?”

Ternyata begitu, terdengar cukup sepadan. Hyunna Zeng tersenyum sejenak, sarat akan setuju.

Wendy Leng menepuk tangan Hyunna Zeng. “Anak baik, Bibi Kedelapan paling menyukai gadis seperti ini.” Kemudian mengulurkan tangannya menunjuk pintu kabin penumpang, memberi tahu jika ada yang menguping di balik pintu.

Akhirnya, kedua orang itu mendekat ke pintu, kemudian langsung membuka pintu kabin. Lyonel yang ada di balik pintu, langsung berdiri dengan tegak. Wendy Leng sengaja berujar dengan marah, “Lyonel, apa yang sedang kamu lakukan?”

Lyonel terlihat panik, hampir saja mengatakan yang sejujurnya. “Tuan Muda yang......” hanya saja terdengar dehaman Steve Leng, Lyonel langsung berbohong, “Tuan Muda takut Nyonya Muda kembali memukul orang, jadi menyuruhku untuk mengawasi.”

Hyunna Zeng tertawa sejenak. “Kak Lyonel, maaf soal yang tadi. Saat wanita sedang marah, IQ-nya menjadi nol, jadi jangan masukkan ke dalam hati.”

Lyonel masih merasa kesal membahas masalah ini, tapi ada sepasang tatapan dingin Tuan Muda-nya di belakang, apa dirinya bisa membuat perhitungan dengan Nyonya Muda? Dirinya hanya bisa menggaruk kepalanya yang botak. “Tidak apa-apa, aku ini orang yang lapang dada. Tapi, jika terulang kembali, kamu akan kehilangan tanganmu.”

Sebenarnya Lyonel memiliki alis yang tebal, wajahnya juga sangat jantan, karena botak, pergi ke mana pun membuat kepalanya terlihat ‘silau’, jadi orang-orang memanggilnya Kak Lyonel ‘bercahaya’, namanya juga bercahaya di antara para pengawal. Jika tidak dirinya tidak akan bisa menjadi pengawal pribadi Steve Leng.

Hyunna Zeng mengangguk berucap, “Terima kasih Kak Lyonel, aku jamin tidak akan terulang lagi.”

Apa menganggap dirinya bisa dipermainkan lagi oleh anggota Keluarga Leng? Tidak akan mungkin! Kelak jika ada yang ingin balas dendam dengan Steve Leng, maka balas dendam saja. Melindunginya adalah tugas pengawal, bukan tugas dirinya yang seorang Nyonya Muda!

Wendy Leng tertawa sejenak. “Sudahlah, salah paham telah terselesaikan, semuanya jangan marah lagi.” Selesai berucap, dia menarik tangan Hyunna Zeng, lalu menyerahkannya ke tangan Steve Leng.

Astaga, dirinya direndahkan lagi? Dirinya bahkan telah menyerahkan identitasnya, tapi masih saja menyentuhnya?

Hyunna Zeng ingin menarik kembali tangannya, tidak ingin Steve Leng menggenggam tangannya, tapi semakin Hyunna Zeng bergerak, pria itu mencengkram tangannay dengan semakin kuat, bahkan melirik Wendy Leng dan memberikan tatapan penuh arti. Lyonel lebih keterlaluan, pria itu menggambar bentuk kotak di udara, lalu menggerakkan mulutnya mengucapkan ‘perjanjian’.

Diam-diam Hyunna Zeng menggertakkan giginya, di surat perjanjian sialan itu mengatakan, agar dunia luar percaya dengan hubungan mereka berdua, kedua belah pihak boleh bersentuhan di saat yang diperlukan, seperti menggandeng tangan dan lainnya.

Wendy Leng yang tidak mengetahui apa pun menatap kedua orang itu dengan senang, lalu berucap dengan serius, “Melihat kalian yang telah saling melengkapi, aku sungguh sangat senang. Tidak tahu aku harus berkata harapan apa untuk kalian, aku hanya bisa mengatakan Hyunna adalah gadis yang baik, Steve, kelak kamu harus perlakukan dia dengan baik! Aku juga kagum dengan keberuntungan Hyunna, Steve adalah pria paling baik di dunia, dia pantas untuk kamu cintai!”

“Terima kasih, Bibi Kedelapan.” Steve Leng mengusap tangan putih Hyunna Zeng dengan sepenuh hati.

Wendy Leng memberikan sebuah tinjuan ke pundak Steve Leng. “Kamu ini, tanpa mengatakan apa pun, langsung merebut posisiku untuk menikah!”

Steve Leng semakin menggenggam tangan Hyunna Zeng. “Takdir Bibi Kedelapan akan segera datang.”

Wendy Leng hanya bergumam sejenak, lalu teringat akan satu hal yang penting. “Oh iya, pesawat privat ini aku berikan untuk keponakan baruku sebagai hadiah pertemuan!”

Astaga, sebuah pesawat! Ini bukan mainan, tapi diberikan begitu saja? Rahang Hyunna Zeng terjatuh ke bawah, bahkan menggelengkan kepalanya. “Ini terlalu mahal.”

Steve Leng justru berkata, “Maksud Hyunna adalah hadiah yang mahal sangat cocok dengannya.”

Wendy Leng terlihat senang. “Bukankah nanti malam kalian mengadakan pesta pribadi? Sangat pas jika mengendarai ini.”

Pesta? Hyunna Zeng menatap ke arah Steve Leng, kenapa dirinya tidak tahu hal ini?

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

52