Bab 18 Jangan-Jangan Kamu Datang Untuk Meminjam Uang Lagi?

by Masterpiece 08:01,Dec 06,2023
Huala!

Seluruh ruangan langsung berubah ramai. "Sebenarnya apa yang terjadi? Ternyata begitu serius?"

“Tuan Qin, lebih baik kamu langsung ngomong aja, sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh tuan zhou?”

“Benar, jika tidak nyaman bilang didepan umum, kami dapat keluar sekarang.”

Nicky yang lain berujar dengan panik, kali ini mereka benar - benar khawatir Yoshi. Sebaliknya Yoshi, memandang curiga ke arah Justin. Sekalipun ia baru aja menyaksikan keterampilan medis Justin, ia tetap tak percaya tubuhnya sebenarnya dalam bahaya. Mau gimana pun, ia sendiri berurusan dalam bisnis pengobatan. Meski tidak tau keterampilan medis, justru terdiri beberapa dokter tiongkok hebat di sekitarnya. Kalau emang ada masalah serius pada tubuhnya, seharusnya udah tau sejak lama, ‘kan? “Tuan zhou, bisa kah kamu lepaskan liontin giok di lehermu dan tunjukkan kepadaku?”

Justin tidak jawab pertanyaan, melainkan mengangkat tangan, menunjuk ke liontin giok putih di leher Yoshi dan berujar. Yoshi langsung melepaskan liontin giok tersebut dan menyerahkan pada Justin. Justin ambil liontin giok itu, mengamati sejenak, kemudian tanya, "Kamu pasti baru mulai memakai liontin giok ini baru - baru ini, kan?"

“Benar, aku baru mulai pakai liontin giok ini sekitar 1 minggu lalu.”

Yoshi mengangguk dan mengakui. Justin lanjut tanya, "Gimana kamu dapat liontin giok ini?"

Yoshi berujar, "Sejujurnya, temen baikku yang memberikan liontin giok ini kepadaku. Ia tau aku suka benda antik, jadi ia pergi ke tempat antik untuk beli barang seperti ini. Menurutnya, liontin giok ini berasal dari makam raja Liang dari dinasti Tianming, habis banyak uangnya baru bisa membeli benda ini."

Justin terdiam berapa saat lalu berujar, "Aku tidak mau tanya tentang hal lain, dan juga tidak mau terlibat. Aku cuman bisa beri tau kepadamu ada yang tidak beres dengan liontin giok ini."

“Ada yang tidak beres dengan liontin giok?”

"Benar!

“Kamu perhatikan baik - baik..."

Justin mengangguk. Detik selanjutnya, ia mulai memutarkan sastra human star. Semua orang memandang ke arah liontin giok itu tanpa sadar. Tidak lama, liontin giok yang terlihat halus dan dibuat dengan terampil ternyata mulai mengeluarkan jejak energi hitam. Energi hitam berhenti berapa saat di atas udara, ternyata berubah jadi wajah manusia yang menyeramkan. Wajah orang itu bergerak dan meronta, bahkan mengeluarkan jeritan yang keras dan menakutkan. Jeritannya buat kulit kepala orang mati rasa dan merasa ketakutan. Sebagai wanita, wajah cantik Felicia berubah sedikit pucat usai lihat adegan ini. Tak lama kemudian, beriringan Justin melambaikan telapak tangannya, wajah yang terbentuk dari energi hitam itu langsung hancur dan hilang. "Sungguh sayang cuman Roh Kebencian yang paling biasa, tidak bisa meningkatkan kultivasiku terlalu banyak!"

Justin memutar sastra human star, memurnikan Roh Kebencian dengan mudah, tapi peningkatan kultivasi sangat terbatas. “Tuan Qin, barusan itu apa?”

Yoshi tanya dengan rasa takut. Saat ini, wajahnya pucat dan terlihat takut. Ia sama sekali tidak percaya ada hal mengerikan yang tersembunyi didalam liontin giok yang ia kenakan selama satu minggu. "Satu roh kebencian!"

Justin berujar dengan jujur, "Roh kebencian ini bersembunyi didalam liontin giok. Saat orang biasa memakainya, roh kebencian perlahan-lahan bakal menyerap jiwa manusia. Kalau memakan waktu 3 sampai 5 hari, itu tak bakal jadi masalah besar. Kalau memakan waktu lebih dari 7 hari, bakal mulai mengalami mimpi buruk. Selama lebih dari 10 hari, orang tersebut akan mengalami koma. Dalam waktu setengah bulan, roh kebencian bakal berhasil menyerap esensi jiwa, yang merupakan jiwa surgawi di antara 3 jiwa, dan orang akan langsung mati!"

"Ssh……"

Yoshi terduduk lemes di kursi, wajah ia berubah sangat pucat, Nicky yang lain juga merasa ketakutan. Sedangkan Sage berdiri dan memandang ke arah Yoshi, "Paman kedua, siapa yang beri liontin giok ini padamu? Aku bakal bawa ia menemuimu sekarang!"

“Lupakan aja, tak perlu, aku bakal menyelesaikan masalah ini sendiri.”

Berapa saat kemudian, Yoshi menggelengkan kepala, berdiri dan mengepalkan tangannya ke arah Justin lalu berujar, "Tuan Qin, aku sangat terima kasih atas kebaikanmu. Bolehkah aku tanya imbalan apa yang dibutuhkan tuan Qin? Selama aku bisa mengeluarkannya, aku pasti bakal berusaha.”

“Tuan Qin, aku juga demikian. Kamu menyembuhkan tubuhku, aku bakal beri imbalan yang besar!”

Suton juga mengutarakan pendiriannya. "Semuanya, aku Justin tidak perlu imbalan, aku cuman mau meminta kalian membantuku satu masalah kecil.”

Usai Justin berujar, ia ambil 1 lembar kertas dan menuliskan nama berapa bahan obat, “6 bahan obat ini sangat penting bagiku. Jika kalian benar - benar ingin terima kasih kepadaku, tolong bantuku mendapatkan 6 bahan obat ini."

"Ternyata tuan Qin mau beli bahan obat? Aku kira masalah besar seperti apa? Kita sendiri menjual bahan obat. Setelah selesai makan, aku bakal tanya kepada karyawan perusahaanku, dan membiarkan mereka ambil 6 bahan obat ini untuk tuan Qin."

"Tuan Qin, kamu menyembuhkan tubuh kita, tapi pada akhir justru hanya membutuhkan berapa bahan obat, ini…..”

"Benar, tuan Qin, kamu jangan sungkan dengan kita. Terutama tuan Zhou, ia adalah orang kaya, kamu jangan sungkan dengannya.”

Nicky yang lain mengutarakan pendapat mereka, apalagi Yoshi yang langsung mengeluarkan sebuah kartu bank dan menyerahkannya kepada Justin, "Tuan Qin, ada 20 juta di kartu ini. Mohon terima."

Melihat itu, Nicky yang lain semua berdecak kagum, orang kaya mengeluarkan uang emang berbeda. Justin justru mengangkat tangannya, menahan tangan Yoshi yang memegang kartu bank, "Tuan Zhou dan juga tiga bos, seperti yang baru aja aku katakan. Jika kalian benar - benar ingin terima kasih kepadaku, bantu aku temukan 6 bahan obat ini. Sebab 6 bahan obat ini sangat penting bagiku."

"Baiklah!"

Justin udah bicara seperti ini, Yoshi cuman bisa menyimpan kartu banknya, dan di waktu bersamaan berjanji kepadanya, "Tuan Qin, kamu tidak perlu khawatir, aku bakal urus masalah 6 bahan obat ini.”

"Kalau begitu, aku bakal tunggu kabar kalian."

Justin senyum dan menangkupkan tangannya. Usai makan, Yoshi yang lain bersulang kepada Justin satu demi satu, sikap mereka sangat sopan, benar - benar memperlakukan Justin seperti pemimpin. Mau bagaimanapun, Justin punya keterampilan medis yang hebat, nilai berteman dengan orang seperti ini tidak dapat diukur dengan uang. Di momen-momen penting, dapat menyelamatkan nyawa!

Usai makan, Justin menolak Yoshi yang lain yang ingin dirinya tinggal lebih lama, dan langsung meninggalkan tempat. Nicky yang lain juga bergegas pergi dan pergi ke perusahaan masing - masing. Terlihat jelas mereka mau di dalam waktu pertama mencari orang untuk menanyakan masalah bahan obat. "Paman kedua, liontin giokmu..."

Sage jalan mendekat dan tanya dengan sedikit khawatir. Sekarang tidak ada orang luar di dalam ruangan, ia juga berani mengeluarkan berapa pertanyaan. Sage mengangkat tangan dan menyela, "Kamu tidak perlu peduli masalah ini, aku bakal menanganinya sendiri. Kamu cuman perlu bantu aku selesaikan 1 masalah, yaitu menyelidiki tuan Qin lagi. Memberi uang kepadanya, ia tidak mau. Kalau begitu lihat apakah ia butuh yang lain atau tidak."

"Baik, aku ngerti."

Sage buru - buru mengangguk. Justin tidak lanjut cari bahan obat, jika Yoshi yang lain tidak dapat menemukan bahan obat, maka ia semakin tidak akan menemukannya di luar. 1 jam kemudian, Justin kembali ke rumah. "Justin, hari ini kamu udah sibuk sepanjang pagi. Gimana? Apakah kamu menemukan kerjaan yang memuaskan?"

Begitu tiba di rumah, Tavis yang tengah duduk di ruang tamu tanya dengan penuh semangat. "Ayah, aku... aku mengunjungi beberapa perusahaan di pagi hari, tapi sekarang bukan masa puncak perekrutan, jadi mereka tidak membuka lowongan untuk saat ini."

Justin mematung sebentar, ia hampir lupa ia beri tau kepada ayahnya, ia keluar hari ini untuk cari kerjaan. "2 hari ini aku bakal mikir baik - baik, lihat apakah masih ada kerjaan yang cocok untukku atau tidak.”

"Begitu kah? Baik, pikirkan baik - baik dan usahakan cari pekerjaan tetap secepatnya. Tidak ada pekerjaan tetap, cari kekasih pun susah.”

Tavis berujar dengan khawatir, dan dalam waktu sesaat Justin tidak dapat berkata - kata!

Ayahnya mendesak ia untuk cari pekerjaan lebih banyak karena ingin dirinya cari kekasih? Malam hari, Justin pergi menjemput Karen pulang. Usai makan, Tavis pun menarik Justin keluar, tangannya masih menenteng dua tas. “Ayah, kita akan pergi ke mana?”

Justin bertanya dengan bingung. "Pergi ke rumah paman kamu."

Tavis pakai tongkat, namun ia tetap berjalan dengan lancar, hanya aja tidak terlalu cepat. "Aku mikir sepanjang sore dan merasa masalah kamu cari kerjaan benar - benar tidak boleh ditunda lagi. Jika kamu sendiri tidak mudah cari kerjaan, kalau begitu kita tunduk kepala, cari paman dan sepupumu untuk bantu. Terakhir kali aku pergi ke rumah pamanmu, mendengar mereka bilang sepupumu baru aja bergabung di sebuah perusahaan, dan lihat apakah bisa membuatmu masuk ke perusahaan itu untuk kerja juga atau tidak.”

"Kerja……"

Justin tanpa sadar tersenyum pahit, ia sebenarnya ingin beri tau kepada ayahnya tentang identitasnya di departemen perang utara, sehingga ayahnya tidak perlu lagi khawatir cari kerjaan untuknya. Tapi setelah memikirkannya, ia menyerah atas pikirannya. Departemen yang ia tempatkan memiliki disiplin yang kuat dan juga sangat bahaya, banyak musuh yang mengawasi di luar. Kalau tersebar keluar, akan bawa bahaya yang sangat besar. Tentang masalah pergi ke rumah paman…. udah 3 tahun tidak bertemu, kali ini pulang, sekalian mengunjunginya lah. Ia juga pernah dengar ayahnya bilang, pamannya telah menjaga keluarganya dengan baik dalam 2 hingga 3 tahun ini. Sekitar 1 jam kemudian, Justin dan ayahnya Tavis naik bus dan tiba di sebuah komplek namanya Junshanghai. Dibanding dengan komplek tempat mereka tinggal, Junshanghai hampir dapat dibilang sebagai 'komplek orang kaya'. Tak hanya penghijauan yang dilakukan secara menyeluruh, tapi sebagian besar mobil yang keluar masuk komplek adalah mobil mewah. Setelah mendaftar di kantor jaga, ayah dan anak ini masuk ke dalam komplek, jalan dan sampai di depan pintu rumah paman kedua mereka. Rumah hunian dengan lift yang terletak di lantai 16!

Setelah mengetuk pintu, pintu langsung dibuka oleh seorang wanita berusia sekitar 50 tahunan. “Kak? Kamu datang lagi?”

Lihat Tavis, wajah ia langsung menunjukkan sedikit tatapan waspada dan rasa jijik, "Jangan - jangan kamu datang untuk pinjam uang lagi?"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

200