Bab 7 Aku Tidak Menyukaimu
by Masterpiece
11:06,Jan 24,2024
Menutup telepon.
Jeannie langsung memelototi Victor.
"Victor, kalau tidak ada masalah, jangan bicara sembarangan. Apa kamu tahu, kamu hampir merusak rencana baiku? Heh!"
Kemudian Jeannie melihat Steven dengan sedih, "Ayah, Tuan Muda Liardi cuman bisa memberiku satu undangan."
"Ah, ini..."
"Tidak apa-apa, ayah baptis, besok aku yang membawamu..."
"Kamu diam!"
Victor langsung disela Jeannie, dan berpikir dalam hati, bagaimana orang ini bisa begitu tidak tahu malu?
Tidak ada satupun kata normal yang keluar dari mulutnya!
Setiap saat selalu menyombongkan diri.
Keahlian menyombongkan dirinya ini benar-benar tinggi!
Dan intinya, pria ini masih ingin menikahi dirinya, benar-benar mabuk!
Victor hanya diam.
Steven juga merasa sedih!
Dia menghela nafas, sama sekali tidak mendengarkan kata-kata Victor.
"Seperti itu saja, Jeannie."
"Besok kamu saja yang pergi."
"Besok, kamu harus mengenal beberapa tokoh penting disana, in akan berguna untuk perkembanganmu di masa depan."
"Ayah, aku tahu kamu khawatir tentang perusahaan, mungkin perayaan ini bisa memberi kesempatan."
"Kita besok pergi bersama saja."
"Begitu Tuan Muda Liardi memberikan undangannya, aku akan langsung memberikan padamu."
"Ayah, kalau kamu datang juga, kamu mungkin bisa menarik investasi."
Jeannie berkata dengan santai.
"Yah, hanya bisa seperti itu!"
Steven mengangguk, merasa senang karena putrinya pintar, tidak kayak Victor yang seperti seorang pecundang.
Hanya bisa membual!
Victor juga tidak berbicara lagi.
Bagaimanapun, mereka tidak percaya apa yang dia katakan.
Victor memutuskan untuk ikut mereka besok, nanti, dia yang akan membawa mereka masuk.
Seperti ini baru bisa membuat mereka yakin.
Mereka pun dengan cepat sampai di area Vila New World.
Keluarga Vicky tinggal di sini.
"Victor, ini pertama kalinya kamu datang ke tempat mewah seperti ini."
Vicky berkata dengan rasa peduli, "Awalnya mungkin kamu merasa tidak nyaman, kamu bisa anggap seperti rumahmu sendiri, jangan terlalu kaku."
"Baik, ibu baptis."
Steven melempar kunci dan menarik Vicky ke dalam kamar, kemudian marah-marah dengan nada kecil, "Vicky, kamu tidak membiarkan dia tinggal di sini, 'kan?"
"Apa salahnya kalau Victor tinggal di rumah? Jangan lupa, kita bisa sampai hari ini karena bantuan Janice."
Vicky tidak senang, "Steven, kamu juga sudah lihat, Victor sangat kasihan!"
"Dia satu-satunya keluarga yang tersisa di Keluarga Lind."
"Victor tidak punya keterampilan apa pun, aku tidak peduli, tapi Victor bagaimana?"
"Kalau begitu, kamu tidak boleh membiarkan dia tinggal di rumah!"
Steven menjadi cemas, "Orang itu sangat tidak normal, gaya berbicara dan karakternya tidak bagus."
"Kami juga tidak punya apa-apa."
"Tapi kamu tidak bisa membiarkan putrimu dalam bahaya, 'kan?"
"Anak laki-laki itu menjadi pengemis di luar negeri. Dia pasti belum pernah menyentuh wanita, dan Jeannie sangat cantik."
"Bagaimana kalau ..."
"Bagaimana kalau dia tiba-tiba kehilangan kendali?"
"Kamu tidak mungkin menikahkan Jeannie dengan Victor, 'kan? Ini sama saja memasukkan putrimu ke lubang api, apa kamu bisa menerimanya?"
Steven sangat tidak suka dengan Victor.
Jangan bilang ingin Victor menjadi menantunya.
Benar-benar tidak mungkin!
Kecuali dia sudah mati.
Putrinya, harus menikah dengan keluarga kaya.
Bagaimana mungkin bisa menikah dengan pengemis?
Jiwa Vicky seperti terpukul Steven tiga kali, mengerutkan alis, merasa perasaannya berantakan.
Selama Victor bisa sukses, Vicky tidak akan melanggar perjanjian dengan Janice.
Tapi kondisi Victor sekarang, benar-benar sayang sekali!
"Steven, Victor baru datang ke Kota Makassar."
"Biarkan dia tinggal di sini dulu. Kita akan menyuruhnya pindah saat dia sudah mendapatkan kerjaan, bagaimana?"
"Oke, begitu saja."
Steven memilih untuk bekerja sama, dia juga tidak ingin merusak hubungan dengan pasangan hanya karena orang luar.
Di ruang tamu.
Jeannie melihat orang tuanya menutup pintu kamar mereka.
Kemudian berkata seperti memberi peringatan, "Victor, aku beri tahu kamu, jangan aneh-aneh dengan keluarga kami."
"Juga, aku tidak suka padamu, jadi menyerahlah!"
Jeannie langsung naik ke atas setelah selesai bicara, dia malas berbicara dengan Victor lagi.
Victor juga tidak peduli.
Dia juga tidak bilang kalau dia suka Jeannie.
Kenapa Jeannie menyuruhnya menyerah?
Victor datang ke sini hanya karena ibu baptisnya adalah kerabat paling dekat di Kota Makassar.
"Victor, kemarilah. Ibu ingin bicara padamu."
Vicky membawa Victor ke sebuah ruangan, "Victor, aku tidak mau menyembunyikannya darimu."
"Kamu dan Jeannie memiliki kontrak pernikahan!"
"Kalau ingin Jeannie menerimamu, kamu harus bekerja keras dan menghasilkan uang, mengerti?"
"Baik, ibu baptis!"
Victor juga kaget saat tahu kalau dia dan Jeannie memiliki kontrak pernikahan, dan akhirnya mengerti kenapa Jeannie berkata tidak suka padanya!
Tapi Victor juga tidak banyak bicara.
Karena ibunya sudah membuatkan kontrak pernikahan, dia juga tidak memperlakukan ibu baptisnya sebagai orang luar.
Victor tidak boleh mengecewakan ibunya.
Tidak penting Jeannie suka padanya atau tidak.
Vicky memberi tahu Victor tentang kontrak pernikahan itu untuk memotivasi Victor.
Dia tidak mau ada orang yang meremehkan Victor.
Sekarang sudah lewat jam tiga pagi.
Saat semua orang tertidur.
Ada dua sosok yang diam-diam muncul di luar vila Keluarga Guo.
Jeannie langsung memelototi Victor.
"Victor, kalau tidak ada masalah, jangan bicara sembarangan. Apa kamu tahu, kamu hampir merusak rencana baiku? Heh!"
Kemudian Jeannie melihat Steven dengan sedih, "Ayah, Tuan Muda Liardi cuman bisa memberiku satu undangan."
"Ah, ini..."
"Tidak apa-apa, ayah baptis, besok aku yang membawamu..."
"Kamu diam!"
Victor langsung disela Jeannie, dan berpikir dalam hati, bagaimana orang ini bisa begitu tidak tahu malu?
Tidak ada satupun kata normal yang keluar dari mulutnya!
Setiap saat selalu menyombongkan diri.
Keahlian menyombongkan dirinya ini benar-benar tinggi!
Dan intinya, pria ini masih ingin menikahi dirinya, benar-benar mabuk!
Victor hanya diam.
Steven juga merasa sedih!
Dia menghela nafas, sama sekali tidak mendengarkan kata-kata Victor.
"Seperti itu saja, Jeannie."
"Besok kamu saja yang pergi."
"Besok, kamu harus mengenal beberapa tokoh penting disana, in akan berguna untuk perkembanganmu di masa depan."
"Ayah, aku tahu kamu khawatir tentang perusahaan, mungkin perayaan ini bisa memberi kesempatan."
"Kita besok pergi bersama saja."
"Begitu Tuan Muda Liardi memberikan undangannya, aku akan langsung memberikan padamu."
"Ayah, kalau kamu datang juga, kamu mungkin bisa menarik investasi."
Jeannie berkata dengan santai.
"Yah, hanya bisa seperti itu!"
Steven mengangguk, merasa senang karena putrinya pintar, tidak kayak Victor yang seperti seorang pecundang.
Hanya bisa membual!
Victor juga tidak berbicara lagi.
Bagaimanapun, mereka tidak percaya apa yang dia katakan.
Victor memutuskan untuk ikut mereka besok, nanti, dia yang akan membawa mereka masuk.
Seperti ini baru bisa membuat mereka yakin.
Mereka pun dengan cepat sampai di area Vila New World.
Keluarga Vicky tinggal di sini.
"Victor, ini pertama kalinya kamu datang ke tempat mewah seperti ini."
Vicky berkata dengan rasa peduli, "Awalnya mungkin kamu merasa tidak nyaman, kamu bisa anggap seperti rumahmu sendiri, jangan terlalu kaku."
"Baik, ibu baptis."
Steven melempar kunci dan menarik Vicky ke dalam kamar, kemudian marah-marah dengan nada kecil, "Vicky, kamu tidak membiarkan dia tinggal di sini, 'kan?"
"Apa salahnya kalau Victor tinggal di rumah? Jangan lupa, kita bisa sampai hari ini karena bantuan Janice."
Vicky tidak senang, "Steven, kamu juga sudah lihat, Victor sangat kasihan!"
"Dia satu-satunya keluarga yang tersisa di Keluarga Lind."
"Victor tidak punya keterampilan apa pun, aku tidak peduli, tapi Victor bagaimana?"
"Kalau begitu, kamu tidak boleh membiarkan dia tinggal di rumah!"
Steven menjadi cemas, "Orang itu sangat tidak normal, gaya berbicara dan karakternya tidak bagus."
"Kami juga tidak punya apa-apa."
"Tapi kamu tidak bisa membiarkan putrimu dalam bahaya, 'kan?"
"Anak laki-laki itu menjadi pengemis di luar negeri. Dia pasti belum pernah menyentuh wanita, dan Jeannie sangat cantik."
"Bagaimana kalau ..."
"Bagaimana kalau dia tiba-tiba kehilangan kendali?"
"Kamu tidak mungkin menikahkan Jeannie dengan Victor, 'kan? Ini sama saja memasukkan putrimu ke lubang api, apa kamu bisa menerimanya?"
Steven sangat tidak suka dengan Victor.
Jangan bilang ingin Victor menjadi menantunya.
Benar-benar tidak mungkin!
Kecuali dia sudah mati.
Putrinya, harus menikah dengan keluarga kaya.
Bagaimana mungkin bisa menikah dengan pengemis?
Jiwa Vicky seperti terpukul Steven tiga kali, mengerutkan alis, merasa perasaannya berantakan.
Selama Victor bisa sukses, Vicky tidak akan melanggar perjanjian dengan Janice.
Tapi kondisi Victor sekarang, benar-benar sayang sekali!
"Steven, Victor baru datang ke Kota Makassar."
"Biarkan dia tinggal di sini dulu. Kita akan menyuruhnya pindah saat dia sudah mendapatkan kerjaan, bagaimana?"
"Oke, begitu saja."
Steven memilih untuk bekerja sama, dia juga tidak ingin merusak hubungan dengan pasangan hanya karena orang luar.
Di ruang tamu.
Jeannie melihat orang tuanya menutup pintu kamar mereka.
Kemudian berkata seperti memberi peringatan, "Victor, aku beri tahu kamu, jangan aneh-aneh dengan keluarga kami."
"Juga, aku tidak suka padamu, jadi menyerahlah!"
Jeannie langsung naik ke atas setelah selesai bicara, dia malas berbicara dengan Victor lagi.
Victor juga tidak peduli.
Dia juga tidak bilang kalau dia suka Jeannie.
Kenapa Jeannie menyuruhnya menyerah?
Victor datang ke sini hanya karena ibu baptisnya adalah kerabat paling dekat di Kota Makassar.
"Victor, kemarilah. Ibu ingin bicara padamu."
Vicky membawa Victor ke sebuah ruangan, "Victor, aku tidak mau menyembunyikannya darimu."
"Kamu dan Jeannie memiliki kontrak pernikahan!"
"Kalau ingin Jeannie menerimamu, kamu harus bekerja keras dan menghasilkan uang, mengerti?"
"Baik, ibu baptis!"
Victor juga kaget saat tahu kalau dia dan Jeannie memiliki kontrak pernikahan, dan akhirnya mengerti kenapa Jeannie berkata tidak suka padanya!
Tapi Victor juga tidak banyak bicara.
Karena ibunya sudah membuatkan kontrak pernikahan, dia juga tidak memperlakukan ibu baptisnya sebagai orang luar.
Victor tidak boleh mengecewakan ibunya.
Tidak penting Jeannie suka padanya atau tidak.
Vicky memberi tahu Victor tentang kontrak pernikahan itu untuk memotivasi Victor.
Dia tidak mau ada orang yang meremehkan Victor.
Sekarang sudah lewat jam tiga pagi.
Saat semua orang tertidur.
Ada dua sosok yang diam-diam muncul di luar vila Keluarga Guo.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved