Bab 6 Mengintip Privasi

by Elisa 10:01,Jan 26,2021
Setelah sejam kembali duduk di depan komputer, dengar-dengar ada orang gila menyetir mobil dan menabrak mobil silver hingga hancur lebur di bawah gedung, membuat rangka mobil jadi terkesan seperti mayat mobil.
Mata Lucia Tong terasa sedikit nyeri saat mendengarnya, tak bisa dipungkiri, meskipun mobil itu bukan mobil mewah, tapi sebelumnya pernah membawa dia dan Noah Rong bersama selama beberapa tahun, namun sekarang, hubungan di antara mereka sudah benar-benar sudah berakhir.
Saat waktu istirahat di siang hari, dia menghubungi nomor ponselnya sendiri, ponselnya bisa dihubungi, tapi tak ada yang mengangkatnya.
Sebenarnya, saat Lucia Tong menghubungi nomornya, ponselnya sedang terletak di atas rak samping ranjang dalam kamarnya Gavin Gu sambil mengisi baterai, sedangkan Gavin Gu sedang berdiri di dalam ruang kerja tuan besar Gu dan sedang dimarahi.
"Siapa yang menyuruhmu menarik seluruh investasinya?" Tuan besar Gu menggunakan tongkat menghantam lantai dengan kuat, menatap Gavin Gu yang ada di depannya dengan penuh amarah, "Keluarga Gu dan keluarga Pei sudah saling berteman dekat semenjak kakekmu masih hidup!"
Gavin Gu bersikap tidak begitu peduli: "Saat menyuruhku kembali untuk mengambil alih mengelola perusahaan, kamu sendirilah yang bilang mulai sekarang akulah yang memegang kendali penuh atas perusahaan."
"Kamu!" Tuan besar Gu tertegun, kemudian amarahnya sedikit mereda, "Lupakan saja hal ini, tapi pernikahan tetap harus dilakukan!"
Gavin Gu tertawa sinis: "Kakek, meskipun dia memang cantik, tapi aku tidak bersedia menikahi orang yang berselingkuh."
Sebenarnya tuan besar Gu adalah ayahnya Gavin Gu, tapi karena Gavin Gu lahir saat usia sudah tinggi, dengan usianya ini, dia memang bisa menjadi kakeknya Gavin Gu, saat sedang nakal di rumah, dia bakalan ikut-ikutan memanggilnya kakek seperti keponakan perempuannya.
Tuan besar Gu sama sekali tidak merasa marah, dia sangat tahu jelas akan hal ini: "Di masa sekarang, anak muda mana yang tidak pernah berpacaran dengan beberapa orang sebelum menikah? Beranikah kamu bilang kamu tidak pernah berpacaran?"
Gavin Gu tertawa sinis: "Aku mana pernah memperlihatkan adegan ranjang ke publik." Sang pria menguap, "Aku masih kantuk, aku balik ke kamar untuk tidur dulu."
Setelah mengatakannya, dia membalikkan badan keluar dari ruang kerja.
"Gavin!" Tuan besar Gu merasa sangat kesal hingga berdiri secara mendadak.
Sekretarisnya, Robert Xia, segera mendekat membahunya dan berkata: "Tuan Besar, hal ini pun bukanlah ulahnya CEO Gu, sebenarnya ini sungguh......"
"Hmph, kamu jangan membelanya, memangnya aku tidak tahu hal ini adalah adegan yang dimainkan olehnya sendiri?" Jenggot tuan besar Gu bergerak, "Memangnya dia jarang melakukan hal seperti ini? Dulu saat aku membantu kedua abangnya mencarikan pasangan, dia bahkan sampai mengajari kedua abangnya itu berbuat seperti ini! Coba kamu katakan, berapa umurnya pada saat itu! Dari kecil selalu mempelajari hal buruk!"
Robert Xia sedikit membuka mulutnya, kelihatannya, tuan besarnya ini memang sangat memahami putranya yang ini, tapi kali ini, sebelum Gavin Gu sempat bertindak, seseorang malah telah mendahuluinya.
Robert Xia berkata dengan sedikit canggung: "Kali ini sungguh benar-benar bukan ulahnya CEO Gu, video Nona Pei ini memang asli."
"Kamu bilang apa?" Raut wajah tuan besar Gu seketika langsung memburuk.
Ada sebuah panggilan masuk di ponselnya.
Robert Xia mengambilnya dan melihat sekilas, raut wajah langsung menjadi rumit: "Tuan Besar, ini...... CEO Pei."
Tuan besar Gu duduk dengan kesal: "Tidak mau angkat, sebarkan pernyataanku, mulai dari sekarang, kalau Zhenyi masih bertahan, tidak akan ada yang namanya Pei's Corp!"
Setelah kedua putranya meninggal berturut-turut, Gavin Gu adalah satu-satunya keturunan dia yang sangat berharga, mana mungkin bisa terima putranya ditindas oleh orang lain seperti ini?
…………
Gavin Gu baru saja membuka pintu, sebuah sosok tubuh yang mungil langsung menyerbunya, memeluknya, memanggilnya dengan manja: "Paman, kenapa tidak mengabariku saat kamu pulang!"
Sofia Gu yang telah menduduki bangku SMA sudah tumbuh setinggi dadanya Gavin Gu, Gavin Gu ingat pada tahun saat dia pergi ke luar negeri, gadis ini masih kecil, dan mungil, sekarang malah sudah lebih tinggi dan menawan.
Sofia Gu meraba dari atas sampai bawah, berkata: "Paman, otot dadamu ini bagus juga! Wah, otot perut ini!"
Gavin Gu menangkap tangannya, berkata sambil mengerutkan kening: "Kamu begitu cabul, kakek tahu kamu bersifat seperti ini tidak?"
Sofia Gu tertawa jahil: "Kalau sampai tahu, aku akan bilang ini berkat pengajaran darimu."
Gavin Gu mendorong Sofia Gu yang bergelantungan di tubuhnya, berjalan masuk ke dalam ruangan sambil bertanya: "Apa yang kamu lakukan di kamarku?"
"Ini kan karena merindukanmu, makanya diam-diam pulang mumpung sedang siang hari." Sofia Gu merebah di ranjang sambil menopang dagunya dengan tangan, "Tapi ini siapa? Dia terus meneleponmu tanpa henti? Pacarmu?"
Gavin Gu pergi melihat ke arah sana, lalu terlihat ada pemberitahuan 28 panggilan tak terjawab di ponselnya Lucia Tong.
…………
Tepat saat Lucia Tong mulai menyerah, Gavin Gu balik meneleponnya.
Sang wanita segera bertanya: "Kamulah yang memungut ponselku?"
Gavin Gu menanggapinya.
Lucia Tong segera berkata: "Terima kasih, permisi, kapan kamu ada waktu luang? Kamu di mana, aku bisa pergi menemuimu mengambilnya!" Meskipun mengganti ponsel baru bukan masalah besar, tapi pergantian smartphone pada masa sekarang terbilang cukup rumit, kalau bisa diambil kembali ya ambil saja.
Tapi tidak disangka orang itu malah berkata: "Bagaimana caramu membuktikan ini adalah ponselmu?"
Lucia Tong terbungkam.
Gavin Gu kembali berkata: "Layar ponsel telah diberi kode sandi, kalau bisa mengatakan kode sandinya, aku akan mempercayaimu."
"0708." Lucia Tong langsung mengatakannya tanpa berpikir panjang lebar.
Orang itu berkata "Baik.", lalu langsung menutup panggilan.
"Halo? Halo!" Lucia Tong melongo, saat hendak balik menelepon, orang perusahaan bilang tiba-tiba harus mengadakan rapat, pasalnya, game yang akan diluncurkan minggu depan memiliki bug di bagian tertentu, semua orang dipanggil untuk mengadakan rapat.
…………
"Kachak" Terdengar suatu suara, kunci layar ponsel Lucia Tong terbuka, sudut bibir Gavin Gu terangkat ke atas.
Sofia Gu berkata sambil menyusutkan leher: "Memangnya tidak apa-apa kamu mengintip privasi orang lain seperti ini?"
Gavin Gu bersandar di bantal dengan nyaman dan mulai menelusuri isi di dalam ponselnya Lucia Tong, Sofia Gu tak kuasa menahan rasa penasaran dan mendekat ke sana: "Paman, biarkan aku melihatnya juga."
Tapi sang pria malah bergerak menutupinya: "Tidak pantas dilihat anak kecil."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

275