Bab 15 Tes DNA
by Elisa
10:01,Jan 26,2021
Lucia benar-benar kesal, "Dokter selalu masuk bergantian, kenapa kau bisa tahu Dokter Lan malam ini ada di rumah sakit?"
Baru saja Lucia selesai bicara, Olivia pun langsung mengambil handphonenya, "Halo, Dokter Lan, hari ini kau tidak di rumah sakit ya?" Ia melihat ke arah Lucia sejenak, Lucia hanya melentangkan kedua tangannya, lalu Olivia pun langsung berkata dengan panik, "Aku ada masalah darurat, kau harus segera ke rumah sakit, sahabatku sepertinya keguguran, sahabatku yang kau temui waktu itu! Cepat datang, cepat! Nyawanya ada di tanganmu!"
Setelah itu, Olivia langsung menutup teleponnya.
Kedua bola mata Lucia hampir melompat keluar, "Olivia, demi mengejar seorang pria saja, kau berani melakukan perbuatan memalukan seperti ini?"
"Hehe, biasa saja lah, kita kan saling membantu."
Akhirnya Lucia pun memahami apa artinya berteman dengan orang yang salah, saat itu tiba-tiba Tommy meneleponnya lagi, namun ia langsung mematikannya, sekarang mana mungkin ia punya keinginan untuk bertemu dengan Keluarga Gu!
..........
Gavin sudah duduk di ruang tamu rumah Keluarga Pei selama setengah jam, awalnya ia sebenarnya juga sangat ingin melihat ekspresi Lucia saat dirinya mengetahui identitasnya yang sebenarnya.
Tapi......
Ia melirik sejenak ke arah Tommy dan Jessica yang sedang berbisik di belakang sambil memengangi telepon, sepertinya, dia ditelantarkan untuk yang kedua kalinya.
Hati Gavin benar-benar tidak terima.
Tiba-tiba, pintu luar pun terbuka, seluruh orang menatap ke sana, Mia tak mengira bahwa saat itu rumahnya sedang kedatangan tamu, seketika ia pun tercengang.
"Mia, sini." Jessica langsung menyuruh Mia untuk ke arahnya, "Ini adalah tunangan kakakmu."
Mia hanya pernah melihat Gavin melalui foto saja, awalnya mereka akan bertemu di pesta ulang tahunnya waktu itu, namun karena ada urusan, Gavin telah meninggalkan pesta itu sejak awal.
Ini pertama kalinya Mia bertemu dengan Gavin dalam jarak dekat.
Gavin mengenakan jas rapi dan duduk di atas sofa dengan santai, namun auranya sangat kuat, harus diakui, orang aslinya jauh lebih tampan dari yang ada di foto.
Pria setampan ini harus diberikan pada Lucia Tong, beruntung sekali dia!
Meskipun Mia agak sedikit tidak terima, tapi dari awal ia sendiri sudah memiliki pria idamannya sendiri.
Ia berjalan maju ke depan, lalu tersenyum sopan, "Kakak Ipar."
Gavin menatapnya dengan dingin, lalu tersenyum kecut, "Siapa kakak iparmu, aku tidak bilang aku akan menikahi kakakmu."
Perkataannya itu langsung membuat wajah Tommy berubah, ia segera duduk dan sambil tersenyum ia berkata, "Gavin, jangan bercanda sembarangan."
Jessica juga segera berkata, "Iya, iya, terlambat datang adalah salah Lucia kami, mungkin dia ada masalah mendadak, handphonenya...... mati, baterainya habis, sebentar lagi ia pasti akan datang, jangan marah, jangan marah ya. Berbincang-bincanglah saja dulu dengan Mia, kalian anak muda pasti ada banyak topik pembicaraan yang sama......"
Tiba-tiba, telepon dari Daniel pun masuk, tanpa mempedulikan Jessica, Gavin pun langsung mengangkatnya.
Daniel berteriak berkata, "Berita besar! Berita yang sangat besar! Tebak apa yang terjadi? Nona Besar Pei akan datang ke rumah sakit untuk melakukan operasi keguguran! Bukankah kau tidak ingin menikahinya? Cepat datang, aku akan memberimu tes DNA gratis!"
Operasi keguguran?
Gavin pun teringat akan kejadian malam itu, wajahnya berubah muram, ia pun langsung bangkit berdiri dan berjalan keluar.
"Gavin, Gavin!"
Suara teriakan Tommy semakin lama terdengar semakin pelan.
Di dalam telepon itu, Daniel pun masih melanjutkan perkataannya dengan nada yang sangat gembira, "Setelah kau membawa hasil tes DNA itu pulang ke rumah, apa Tuan Besar masih akan memaksamu menikahinya? Sahabatmu ini hanya bisa membantumu sampai di sini saja! Ckck, putri Keluarga Pei dua-duanya ini sama saja, benar-benar tragedi keluarga yang memilukan......"
Keluarga Pei benar-benar memiliki tragedi yang memilukan atau tidak, Gavin tidak tahu, ia hanya ingin tahu anak yang ada di dalam kandungan Lucia itu adalah anaknya atau bukan!
Gavin menggenggam handphonenya dengan erat, suaranya terdengar agak sedikit dingin, "Aku ke sana sekarang."
Baru saja Lucia selesai bicara, Olivia pun langsung mengambil handphonenya, "Halo, Dokter Lan, hari ini kau tidak di rumah sakit ya?" Ia melihat ke arah Lucia sejenak, Lucia hanya melentangkan kedua tangannya, lalu Olivia pun langsung berkata dengan panik, "Aku ada masalah darurat, kau harus segera ke rumah sakit, sahabatku sepertinya keguguran, sahabatku yang kau temui waktu itu! Cepat datang, cepat! Nyawanya ada di tanganmu!"
Setelah itu, Olivia langsung menutup teleponnya.
Kedua bola mata Lucia hampir melompat keluar, "Olivia, demi mengejar seorang pria saja, kau berani melakukan perbuatan memalukan seperti ini?"
"Hehe, biasa saja lah, kita kan saling membantu."
Akhirnya Lucia pun memahami apa artinya berteman dengan orang yang salah, saat itu tiba-tiba Tommy meneleponnya lagi, namun ia langsung mematikannya, sekarang mana mungkin ia punya keinginan untuk bertemu dengan Keluarga Gu!
..........
Gavin sudah duduk di ruang tamu rumah Keluarga Pei selama setengah jam, awalnya ia sebenarnya juga sangat ingin melihat ekspresi Lucia saat dirinya mengetahui identitasnya yang sebenarnya.
Tapi......
Ia melirik sejenak ke arah Tommy dan Jessica yang sedang berbisik di belakang sambil memengangi telepon, sepertinya, dia ditelantarkan untuk yang kedua kalinya.
Hati Gavin benar-benar tidak terima.
Tiba-tiba, pintu luar pun terbuka, seluruh orang menatap ke sana, Mia tak mengira bahwa saat itu rumahnya sedang kedatangan tamu, seketika ia pun tercengang.
"Mia, sini." Jessica langsung menyuruh Mia untuk ke arahnya, "Ini adalah tunangan kakakmu."
Mia hanya pernah melihat Gavin melalui foto saja, awalnya mereka akan bertemu di pesta ulang tahunnya waktu itu, namun karena ada urusan, Gavin telah meninggalkan pesta itu sejak awal.
Ini pertama kalinya Mia bertemu dengan Gavin dalam jarak dekat.
Gavin mengenakan jas rapi dan duduk di atas sofa dengan santai, namun auranya sangat kuat, harus diakui, orang aslinya jauh lebih tampan dari yang ada di foto.
Pria setampan ini harus diberikan pada Lucia Tong, beruntung sekali dia!
Meskipun Mia agak sedikit tidak terima, tapi dari awal ia sendiri sudah memiliki pria idamannya sendiri.
Ia berjalan maju ke depan, lalu tersenyum sopan, "Kakak Ipar."
Gavin menatapnya dengan dingin, lalu tersenyum kecut, "Siapa kakak iparmu, aku tidak bilang aku akan menikahi kakakmu."
Perkataannya itu langsung membuat wajah Tommy berubah, ia segera duduk dan sambil tersenyum ia berkata, "Gavin, jangan bercanda sembarangan."
Jessica juga segera berkata, "Iya, iya, terlambat datang adalah salah Lucia kami, mungkin dia ada masalah mendadak, handphonenya...... mati, baterainya habis, sebentar lagi ia pasti akan datang, jangan marah, jangan marah ya. Berbincang-bincanglah saja dulu dengan Mia, kalian anak muda pasti ada banyak topik pembicaraan yang sama......"
Tiba-tiba, telepon dari Daniel pun masuk, tanpa mempedulikan Jessica, Gavin pun langsung mengangkatnya.
Daniel berteriak berkata, "Berita besar! Berita yang sangat besar! Tebak apa yang terjadi? Nona Besar Pei akan datang ke rumah sakit untuk melakukan operasi keguguran! Bukankah kau tidak ingin menikahinya? Cepat datang, aku akan memberimu tes DNA gratis!"
Operasi keguguran?
Gavin pun teringat akan kejadian malam itu, wajahnya berubah muram, ia pun langsung bangkit berdiri dan berjalan keluar.
"Gavin, Gavin!"
Suara teriakan Tommy semakin lama terdengar semakin pelan.
Di dalam telepon itu, Daniel pun masih melanjutkan perkataannya dengan nada yang sangat gembira, "Setelah kau membawa hasil tes DNA itu pulang ke rumah, apa Tuan Besar masih akan memaksamu menikahinya? Sahabatmu ini hanya bisa membantumu sampai di sini saja! Ckck, putri Keluarga Pei dua-duanya ini sama saja, benar-benar tragedi keluarga yang memilukan......"
Keluarga Pei benar-benar memiliki tragedi yang memilukan atau tidak, Gavin tidak tahu, ia hanya ingin tahu anak yang ada di dalam kandungan Lucia itu adalah anaknya atau bukan!
Gavin menggenggam handphonenya dengan erat, suaranya terdengar agak sedikit dingin, "Aku ke sana sekarang."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved