Bab 1 Kelahiran Kembali Sang Dewa Perang!
by Summer
10:37,Aug 08,2022
"Peri Thessa, Dewa Asura, kalian adalah wanita yang paling kucintai dan sahabat terbaikku, aku, Wilbert Ye tidak pernah mengira, ternyata kalian berdua telah mengkhianatiku!"
Seiring dengan suara teriakan kemarahan, pemuda yang ada di atas ranjang langsung membuka kedua matanya lebar-lebar, tatapan matanya pun penuh dengan rasa kebencian yang tak bisa ditutupi.
Wilbert Ye, dulu adalah Dewa Perang nomor satu di seluruh Dunia Dewa.
Tiga ratus tahun yang lalu, sebagai Dewa Perang nomor satu di dunia, dia membawa Istana Dewa Perang yang ia bangun dengan tangannya sendiri, pergi untuk menyerang Markas Besar Dunia Iblis di Kota Pemurnian Iblis, berperang dengan Raja Iblis tiga hari tiga malam.
Saat dirinya sedang mengerahkan seluruh tenaganya untuk mengalahkan Raja Iblis, ternyata wanita yang paling ia cintai, mengkhianatinya bersama dengan sahabat terbaiknya, mereka turun ke Kota Pemurnian Iblis di Dunia Iblis.
Sampai sekarang, Wilbert masih ingat dengan jelas ekspresi wajah dingin Peri Thessa sesaat dia akan mati, serta senyuman Dewa Asura yang dingin itu.
Setelah mati, seharusnya tubuh dewa Wilbert langsung lenyap, namun karena sebuah kesempatan yang tak terduga, ia pun terlahir kembali ke tubuh seorang pemuda yang memiliki nama yang sama seperti dirinya, selain itu, ia juga mendapatkan ingatan dari pemuda ini.
Melalui ingatan itu, Wilbert mengetahui, pemuda ini adalah putra kelima dari Raymond Ye, Gubernur Prefektur Tianyun, salah satu dari keenam belas prefektur di Kerajaan Nanyan. Dan saat ini, ia sedang berada di pusat Prefektur Tianyun, Kota Tianyun.
Namun sebagai putra gubernur, dia malah memiliki bakat latihan bela diri yang jauh lebih rendah dari anggota Keluarga Ye seumuran lainnya, dan memiliki penyakit sindrom dingin bawaan sejak lahir, hal itu membuatnya sering sekali berbaring di atas ranjang karena sakit.
Di kehidupan sebelumnya, Wilbert berperang dengan Raja Iblis, di dalam ingatan pemuda ini, sudah tertulis di dalam sebuah buku legenda, menjadi sebuah cerita tiga ratus tahun yang lalu.
Sekarang tiga ratus tahun sudah berlalu, Dunia Iblis sudah hancur tak tersisa. Dan saat Wilbert menyerang Dunia Iblis dulu, ia mengalahkan Raja Iblis seorang diri, namun cerita itu sama sekali tidak dituliskan ke dalam buku itu.
Peri Thessa dan Dewa Asura lah yang merebut kemenangan Wilbert saat itu, dan ditulis bahwa mereka berdua telah menghancurkan seluruh Dunia Iblis, mengalahkan Raja Iblis, dan dihormati serta dikagumi oleh orang-orang di seluruh dunia.
Meningat semua kerja kerasnya dulu malah diakui oleh dua orang yang sudah mengkhianatinya, Wilbert merasa sangat marah, ia mengepalkan kedua tangannya, dan karena tenaganya terlalu keras, hal itu membuat kukunya menusuk sampai ke kulit dan dagingnya.
"Jika nasib memberiku kesempatan untuk terlahir kembali, aku harus kembali ke puncak ilmu bela diri seperti dulu, aku harus kembali ke Dunia Dewa dan membalaskan dendamku, merebut hal yang seharusnya adalah milikku!"
"Peri Thessa, Dewa Asura, setelah aku berlatih tiga puluh tahun lagi, aku pasti akan membuat nyawa kalian melayang!"
Perkataannya sangat berani, membuat orang yang mendengarnya merinding, seketika semangat Wilbert pun berapi-api, seperti sebuah pedang tajam yang baru saja keluar dari sarungnya.
"Wilbert, apa sindrom dinginmu kambuh lagi?"
Tiba-tiba, pintu pun terbuka, seorang wanita berjubah polos pun segera berjalan ke depan ranjang, tatapan matanya penuh dengan kepanikan dan kekhawatiran.
Wanita ini adalah ibu dari Wilbert Ye sang pemilik tubuh ini, Maria Chen, dua jam yang lalu, ia masuk ke dalam kamar untuk melihat Wilbert, dan sekarang ia kembali lagi, ia khawatir penyakit sindrom dingin yang selalu menyerang tubuh kecil itu kambuh lagi.
"Aku tidak apa-apa, Ibu."
Wilbert menggunakan tenaganya yang ia dapatkan dari latihannya di kehidupannya yang lalu untuk menahan pengaruh penyakit sindrom dinginnya, namun wajahnya yang memucat tetap saja membuat Maria curiga.
"Wilbert, jangan memaksakan diri, Ibu akan mencarikan darah macan untukmu sekarang." Baru saja selesai bicara, Maria langsung berlari keluar dari kamar, tanpa menunggu Wilbert berkata sesuatu.
Penyakit sindrom dingin Wilbert, adalah penyakit yang selalu menyertainya semenjak ia lahir, setiap kali penyakit itu kambuh, ia selalu merasakan rasa dingin yang menyerang sampai ke dalam tulangnya, kalau tidak minum darah macan, dalam dua jam nyawanya akan terancam.
Sebenarnya Wilbert bukanlah seseorang yang malas, agar ibunya tidak khawatir, setiap hari ia selalu pergi ke lapangan sekolah untuk berlatih ilbu bela diri dengan Master Bela Diri, namun meskipun ia tidak pernah absen sama sekali, di umurnya yang sudah enam belas tahun ini, dia baru sampai ke Tingkat Pemurnian Kedua.
Sedangkan anak-anak biasanya, sebelum enam belas tahun, mereka sudah bisa mencapai Tingkat Pemurnian Kelima.
Dengan progres Wilbert yang seperti itu, kalau ia ingin mencapai Tingkat Pemurnian Kelima, mungkin ia harus menunggu sampai hampir umur dua puluh. Jangankan menjadi ahli bela diri, apakah dia dapat mengumpulkan seluruh tenaganya, membuka seluruh nadinya, sampai menjadi seorang pebela diri tingkat rendah saja belum tentu bisa.
"Sepertinya waktuku tidak banyak lagi!"
Meskipun tubuhnya seperti ini, tapi Wilbert tetap tidak akan menyerah.
Setelah berpikir demikian, Wilbert pun segera duduk bersila, dan mulai mencari ilmu untuk melawan penyakit sindrom dingin dari ingatan kehidupannya yang sebelumnya.
Tak lama, ia pun menemukan sebuah ilmu bela diri tingkat langit, "Ilmu Bela Diri Sembilan Harimau", ilmu bela diri ini sangat kuat, setelah melatihnya tubuhnya akan jauh lebih membaik, kekuatannya juga akan meningkat pesat. Dan ilmu dasarnya saja sudah cukup untuk melawan sindrom dingin, ilmu dalamnya juga dapat mempelajari cara untuk menggunakan Telapak Tangan Api.
Tepat saat Wilbert sedang berlatih "Ilmu Bela Diri Sembilan Harimau", tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar kamarnya.
"Tuan muda!"
Yang masuk ke dalam bukanlah Maria, melainkan pembantu wanita satu-satunya dari ibu dan anak itu, Hannah.
"Tuan muda, cepat minum darah macan ini!"
Hannah langsung berlari ke depan ranjang, dan memberikan mangkuk di tangannya pada Wilbert.
Meskipun tidak tahu apa yang terjadi di luar, Wilbert tetap meminum darah macan yang hangat dan amis itu terlebih dahulu sampai habis, bagaimanapun darah macan ini sangat berguna untuk berlatih "Ilmu Bela Diri Sembilan Harimau".
Namun baru saja ia meminum darah itu, seorang pemuda langsung berlari ke dalam kamarnya, meskipun Maria juga ikut di belakangnya, tapi jelas sekali ia tidak sempat untuk mencegahnya.
Melihat tangan orang itu sudah hampir menyentuh tubuh Wilbert, Hannah langsung membuka kedua tangannya dan menghadangnya di depan Wilbert, "Tuan Muda Keempat! Jangan!"
"Minggir sana!"
Pemuda itu menampar wajah Hannah, tenaganya yang kuat itu langsung membuat Hannah terjatuh ke samping, dan menabrak kaki ranjang Wilbert.
Dan Hannah yang tubuhnya lemah itu pun langsung jatuh pingsan, kening serta pipinya penuh dengan darah.
Wilbert mengerutkan keningnya, seketika hatinya langsung penuh dengan kemarahan. Tapi ia tetap duduk diam di atas ranjang, sama sekali tidak bergerak. Karena "Ilmu Bela Diri Sembilan Harimau" masih sedang berlangsung, tidak boleh berhenti di tengah-tengah, kalau tidak tubuhnya akan terluka secara permanen.
"Pembantu saja berani-beraninya menghadang jalanku? Dasar tidak punya mata!"
Kata Tuan Muda Keempat dengan dingin, ia menatap ke arah Wilbert yang ada di depannya, dan berakta, "Dan kau juga adalah seorang sampah yang hanya bisa bertopang pada wanita saja!"
Tuan Muda Keempat dari Keluarga Ye di Prefektur Tianyun, Franco Ye, adalah putra dari Gubernur Prefektur Raymond Ye dengan salah satu selirnya. Meskipun dia bukanlah putra yang memiliki bakat terbaik di antara kelima putranya, tapi dia adalah anak yang paling sombong di antara kelima anak-anaknya.
Wilbert yang sejak kecil tubuhnya sangat lemah itu, di matanya adalah sebuah hal yang memalukan bagi Keluarga Ye di Tianyun, dan malam ini, ibu dari adiknya yang memalukan ini datang malam-malam ke kediamannya, Istana Nan, untuk meminta darah macan.
Melihat Franco hendak mengatakan sesuatu yang keterlaluan, Meria pun segera membuka mulutnya, "Franco Ye, darah macan ini adalah pemberian dari Nyonya Keempat. Kau datang kemari dan membuat onar seperti ini, apa kau tidak takut Gubernur memarahimu?"
Franco tertawa dingin, "Ibu memberi kalian darah macan ini hanya karena beliau kasihan pada kalian, sekarang aku datang kemari hanya untuk memberitahu kalian satu hal.
Dua bulan lagi akan ada upacara berburu di dalam keluarga, murid keluarga yang tidak mencapai Tingkat Pembekuan Darah, sesuai dengan peraturan, akan diusir dari keluarga!"
Seiring dengan suara teriakan kemarahan, pemuda yang ada di atas ranjang langsung membuka kedua matanya lebar-lebar, tatapan matanya pun penuh dengan rasa kebencian yang tak bisa ditutupi.
Wilbert Ye, dulu adalah Dewa Perang nomor satu di seluruh Dunia Dewa.
Tiga ratus tahun yang lalu, sebagai Dewa Perang nomor satu di dunia, dia membawa Istana Dewa Perang yang ia bangun dengan tangannya sendiri, pergi untuk menyerang Markas Besar Dunia Iblis di Kota Pemurnian Iblis, berperang dengan Raja Iblis tiga hari tiga malam.
Saat dirinya sedang mengerahkan seluruh tenaganya untuk mengalahkan Raja Iblis, ternyata wanita yang paling ia cintai, mengkhianatinya bersama dengan sahabat terbaiknya, mereka turun ke Kota Pemurnian Iblis di Dunia Iblis.
Sampai sekarang, Wilbert masih ingat dengan jelas ekspresi wajah dingin Peri Thessa sesaat dia akan mati, serta senyuman Dewa Asura yang dingin itu.
Setelah mati, seharusnya tubuh dewa Wilbert langsung lenyap, namun karena sebuah kesempatan yang tak terduga, ia pun terlahir kembali ke tubuh seorang pemuda yang memiliki nama yang sama seperti dirinya, selain itu, ia juga mendapatkan ingatan dari pemuda ini.
Melalui ingatan itu, Wilbert mengetahui, pemuda ini adalah putra kelima dari Raymond Ye, Gubernur Prefektur Tianyun, salah satu dari keenam belas prefektur di Kerajaan Nanyan. Dan saat ini, ia sedang berada di pusat Prefektur Tianyun, Kota Tianyun.
Namun sebagai putra gubernur, dia malah memiliki bakat latihan bela diri yang jauh lebih rendah dari anggota Keluarga Ye seumuran lainnya, dan memiliki penyakit sindrom dingin bawaan sejak lahir, hal itu membuatnya sering sekali berbaring di atas ranjang karena sakit.
Di kehidupan sebelumnya, Wilbert berperang dengan Raja Iblis, di dalam ingatan pemuda ini, sudah tertulis di dalam sebuah buku legenda, menjadi sebuah cerita tiga ratus tahun yang lalu.
Sekarang tiga ratus tahun sudah berlalu, Dunia Iblis sudah hancur tak tersisa. Dan saat Wilbert menyerang Dunia Iblis dulu, ia mengalahkan Raja Iblis seorang diri, namun cerita itu sama sekali tidak dituliskan ke dalam buku itu.
Peri Thessa dan Dewa Asura lah yang merebut kemenangan Wilbert saat itu, dan ditulis bahwa mereka berdua telah menghancurkan seluruh Dunia Iblis, mengalahkan Raja Iblis, dan dihormati serta dikagumi oleh orang-orang di seluruh dunia.
Meningat semua kerja kerasnya dulu malah diakui oleh dua orang yang sudah mengkhianatinya, Wilbert merasa sangat marah, ia mengepalkan kedua tangannya, dan karena tenaganya terlalu keras, hal itu membuat kukunya menusuk sampai ke kulit dan dagingnya.
"Jika nasib memberiku kesempatan untuk terlahir kembali, aku harus kembali ke puncak ilmu bela diri seperti dulu, aku harus kembali ke Dunia Dewa dan membalaskan dendamku, merebut hal yang seharusnya adalah milikku!"
"Peri Thessa, Dewa Asura, setelah aku berlatih tiga puluh tahun lagi, aku pasti akan membuat nyawa kalian melayang!"
Perkataannya sangat berani, membuat orang yang mendengarnya merinding, seketika semangat Wilbert pun berapi-api, seperti sebuah pedang tajam yang baru saja keluar dari sarungnya.
"Wilbert, apa sindrom dinginmu kambuh lagi?"
Tiba-tiba, pintu pun terbuka, seorang wanita berjubah polos pun segera berjalan ke depan ranjang, tatapan matanya penuh dengan kepanikan dan kekhawatiran.
Wanita ini adalah ibu dari Wilbert Ye sang pemilik tubuh ini, Maria Chen, dua jam yang lalu, ia masuk ke dalam kamar untuk melihat Wilbert, dan sekarang ia kembali lagi, ia khawatir penyakit sindrom dingin yang selalu menyerang tubuh kecil itu kambuh lagi.
"Aku tidak apa-apa, Ibu."
Wilbert menggunakan tenaganya yang ia dapatkan dari latihannya di kehidupannya yang lalu untuk menahan pengaruh penyakit sindrom dinginnya, namun wajahnya yang memucat tetap saja membuat Maria curiga.
"Wilbert, jangan memaksakan diri, Ibu akan mencarikan darah macan untukmu sekarang." Baru saja selesai bicara, Maria langsung berlari keluar dari kamar, tanpa menunggu Wilbert berkata sesuatu.
Penyakit sindrom dingin Wilbert, adalah penyakit yang selalu menyertainya semenjak ia lahir, setiap kali penyakit itu kambuh, ia selalu merasakan rasa dingin yang menyerang sampai ke dalam tulangnya, kalau tidak minum darah macan, dalam dua jam nyawanya akan terancam.
Sebenarnya Wilbert bukanlah seseorang yang malas, agar ibunya tidak khawatir, setiap hari ia selalu pergi ke lapangan sekolah untuk berlatih ilbu bela diri dengan Master Bela Diri, namun meskipun ia tidak pernah absen sama sekali, di umurnya yang sudah enam belas tahun ini, dia baru sampai ke Tingkat Pemurnian Kedua.
Sedangkan anak-anak biasanya, sebelum enam belas tahun, mereka sudah bisa mencapai Tingkat Pemurnian Kelima.
Dengan progres Wilbert yang seperti itu, kalau ia ingin mencapai Tingkat Pemurnian Kelima, mungkin ia harus menunggu sampai hampir umur dua puluh. Jangankan menjadi ahli bela diri, apakah dia dapat mengumpulkan seluruh tenaganya, membuka seluruh nadinya, sampai menjadi seorang pebela diri tingkat rendah saja belum tentu bisa.
"Sepertinya waktuku tidak banyak lagi!"
Meskipun tubuhnya seperti ini, tapi Wilbert tetap tidak akan menyerah.
Setelah berpikir demikian, Wilbert pun segera duduk bersila, dan mulai mencari ilmu untuk melawan penyakit sindrom dingin dari ingatan kehidupannya yang sebelumnya.
Tak lama, ia pun menemukan sebuah ilmu bela diri tingkat langit, "Ilmu Bela Diri Sembilan Harimau", ilmu bela diri ini sangat kuat, setelah melatihnya tubuhnya akan jauh lebih membaik, kekuatannya juga akan meningkat pesat. Dan ilmu dasarnya saja sudah cukup untuk melawan sindrom dingin, ilmu dalamnya juga dapat mempelajari cara untuk menggunakan Telapak Tangan Api.
Tepat saat Wilbert sedang berlatih "Ilmu Bela Diri Sembilan Harimau", tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar kamarnya.
"Tuan muda!"
Yang masuk ke dalam bukanlah Maria, melainkan pembantu wanita satu-satunya dari ibu dan anak itu, Hannah.
"Tuan muda, cepat minum darah macan ini!"
Hannah langsung berlari ke depan ranjang, dan memberikan mangkuk di tangannya pada Wilbert.
Meskipun tidak tahu apa yang terjadi di luar, Wilbert tetap meminum darah macan yang hangat dan amis itu terlebih dahulu sampai habis, bagaimanapun darah macan ini sangat berguna untuk berlatih "Ilmu Bela Diri Sembilan Harimau".
Namun baru saja ia meminum darah itu, seorang pemuda langsung berlari ke dalam kamarnya, meskipun Maria juga ikut di belakangnya, tapi jelas sekali ia tidak sempat untuk mencegahnya.
Melihat tangan orang itu sudah hampir menyentuh tubuh Wilbert, Hannah langsung membuka kedua tangannya dan menghadangnya di depan Wilbert, "Tuan Muda Keempat! Jangan!"
"Minggir sana!"
Pemuda itu menampar wajah Hannah, tenaganya yang kuat itu langsung membuat Hannah terjatuh ke samping, dan menabrak kaki ranjang Wilbert.
Dan Hannah yang tubuhnya lemah itu pun langsung jatuh pingsan, kening serta pipinya penuh dengan darah.
Wilbert mengerutkan keningnya, seketika hatinya langsung penuh dengan kemarahan. Tapi ia tetap duduk diam di atas ranjang, sama sekali tidak bergerak. Karena "Ilmu Bela Diri Sembilan Harimau" masih sedang berlangsung, tidak boleh berhenti di tengah-tengah, kalau tidak tubuhnya akan terluka secara permanen.
"Pembantu saja berani-beraninya menghadang jalanku? Dasar tidak punya mata!"
Kata Tuan Muda Keempat dengan dingin, ia menatap ke arah Wilbert yang ada di depannya, dan berakta, "Dan kau juga adalah seorang sampah yang hanya bisa bertopang pada wanita saja!"
Tuan Muda Keempat dari Keluarga Ye di Prefektur Tianyun, Franco Ye, adalah putra dari Gubernur Prefektur Raymond Ye dengan salah satu selirnya. Meskipun dia bukanlah putra yang memiliki bakat terbaik di antara kelima putranya, tapi dia adalah anak yang paling sombong di antara kelima anak-anaknya.
Wilbert yang sejak kecil tubuhnya sangat lemah itu, di matanya adalah sebuah hal yang memalukan bagi Keluarga Ye di Tianyun, dan malam ini, ibu dari adiknya yang memalukan ini datang malam-malam ke kediamannya, Istana Nan, untuk meminta darah macan.
Melihat Franco hendak mengatakan sesuatu yang keterlaluan, Meria pun segera membuka mulutnya, "Franco Ye, darah macan ini adalah pemberian dari Nyonya Keempat. Kau datang kemari dan membuat onar seperti ini, apa kau tidak takut Gubernur memarahimu?"
Franco tertawa dingin, "Ibu memberi kalian darah macan ini hanya karena beliau kasihan pada kalian, sekarang aku datang kemari hanya untuk memberitahu kalian satu hal.
Dua bulan lagi akan ada upacara berburu di dalam keluarga, murid keluarga yang tidak mencapai Tingkat Pembekuan Darah, sesuai dengan peraturan, akan diusir dari keluarga!"
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved