Bab 2 Harus Merangkak Keluar!
by Summer
10:37,Aug 08,2022
DI dalam dunia yang sangat memandang tinggi kemampuan ini, agar para murid di dalam keluarganya rajin berlatih, keluarga yang memiliki peraturan ketat seperti Keluarga Ye ini juga tidak sedikit.
Kenyataannya, dalam Keluarga Ye yang darahnya tidak populer ini, mereka memang pernah mengusir anggota keluarga mereka keluar dari keluarga mereka. Orang-orang itu kalau tidak berusaha keras sekuat tenaga untuk kembali ke dalam keluarga, mereka akan menjadi orang-orang biasa di dalam prefektur tersebut.
Tapi mengusir darah daging Keluarga Ye sendiri, ini pertama kalinya.
"Gunermur tidak pernah berkata akan mempersulit Wilbert!"
Maria menatap Franco dengan wajah muram. Meskipun sang Gubernur, Raymond Ye, sudah lama sekali menutup dirinya sendiri di dalam kamar untuk melatih ilmu bela dirinya, dan tidak pernah mengurusi masalah dalam keluarga, tapi itu tidak berarti bahwa dia akan mengusir Wilbert begitu saja.
"Meskipun Ayah tidak berkata demikian, tapi Bibi Veren sudah mengatakannya dengan jelas dalam rapat keluarga hari ini."
Bibi Veren yang dimaksud oleh Franco itu, adalah istri pertama dari Gubernur, Veren Wang.
Sebagai istri yang dinikahi paling awal, Veren tidak hanya mendapatkan kasih sayang dari Raymond, keluarganya sendiri juga merupakan sebuah keluarga besar yang tidak kalah dari Keluarga Ye di Kota Tianyun. Kalau mengatakan soal kedudukan, saat Raymond Ye sedang mengunci dirinya untuk berlatih, di seisi Keluarga Ye, tidak ada lagi yang lebih tinggi dari Veren.
Katanya dulu, Veren sangat tidak setuju Raymond memperistri selir, namun setelah berpikir panjang, pada akhirnya ia pun menurunkan keegoisannya, dan membiarkan keempat selir lainnya menikah dan masuk ke dalam Keluarga Ye.
Di antara keempat selir yang diperistri Raymond, masih ada satu yang belum mendapatkan persetujuan dari Veren. Tak salah lagi, wanita itu adalah Maria Chen.
Pada akhirnya Raymond bersikeras untuk memperistri Maria dan membawanya masuk ke dalam Keluarga Ye, namun karena keluarga Maria sama sekali tidak sebanding dengan keluarganya, hal itu menimbulkan sedikit keributan di Keluarga Ye.
Waktu itu, para petua di keluarga serta Veren sangat tidak setuju dengan pernikahan ini, tapi pada akhirnya mereka tetap saja tidak bisa mengalahkan Raymond, hanya bisa menyerah saja. Sejak Maria datang ke Keluarga Ye, orang-orang ini tetap saja memperlakukannya dengan tidak baik.
"Ingin langsung mencapai langit dalam satu langkah saja itu tidak mudah, Bibi Maria."
Franco mengejeknya, "Bagaimanapun Ayah adalah kepala keluarga kita, dia harus mempertimbangkan masa depan Keluarga Ye. Kalau Adik Kelima sehebat Kakak Ketiga, mungkin saja kau bisa mengambil kesempatan itu untuk menaikkan martabat keluarga kalian, Keluarga Chen.
Sayang sekali...... Meskipun darah kalian yang rendah ini masuk ke dalam Keluarga Ye, kalian juga hanya dapat melahirkan seorang sampah yang sudah umur enam belas tahun tapi masih belum bisa mencapai Tingkat Pembekuan Darah, dan harus mengandalkan darah macan untuk menyambung hidupnya."
"Apa darah macan ini hasil dari memohon pada Istana Nan?" Wilbert mengangkat alisnya, saat itu barulah ia menatap ke arah Maria. Melihat Maria tidak menjawab, dalam hati ia pun sudah mendapatkan jawabannya.
Darah macan yang dapat meredakan penyakit sindrom dingin, bukanlah darah dari seekor harimau biasa, melainkan darah murni dari harimau buas darah merah yang telah mencapai Tingkat Pembekuan Darah. Membunuh seekor harimau darah merah juga hanya dapat memperoleh darah sebanyak satu mangkuk ini saja, bagi keluarga biasa, ini bukanlah sesuatu yang murah.
Sejak Maria masuk ke Keluarga Ye, ia selalu menerima banyak tekanan, sama sekali tidak punya kesempatan untuk menyimpan banyak yang.
Tapi di dalam ingatan Wilbert, semua hal yang ia inginkan, ibunya pasti membelikannya untuknya, darah dari harimau darah merah seperti ini juga tidak pernah berhenti ia berikan.
Sebenarnya Maria yang disayangi oleh Raymond itu bisa memiliki harta yang cukup banyak, tapi sepertinya sekarang dirnya benar-benar harus mempertahankan hidupnya dengan susah payah.
Mengingat hal itu, Wilbert pun mengeluarkan sebuah kantong yang tidak besar dari bawah bantalnya, lalu mengeluarkan sebuah liontin giok yang sangat jernih.
Wilbert mengangkat liontin giok itu dan melihatnya sejenak, lalu langsung ia lemparkan pada Franco.
"Wilbert, itu adalah......" Maria sangat terkejut, karena itu adalah hadiah yang awalnya ingin Wilbert berikan kepada wanita yang disukainya, namun sekaran ia malah menyerahkannya ke tangan Franco dengan cara seperti itu.
"Ibu, tidak apa-apa." Wilbert melambai-lambaikan tangannya pada Maria, lalu berkata pada Franco, "Liontin giok ini ditukar dengan semangkuk darah macan, cukup tidak?"
Liontin giok ini bukanlah giok biasa, melainkan giok berharga yang dapat membantu pelatihan ilmu bela diri, meskipun tidak bisa dibilang mahal, tapi juga cukup untuk membayar semangkuk darah macan.
Franco memandangi liontin giok di tangannya itu, lalu berkata dengan puas, "Cukup sih cukup, tapi ini bukan karena ibuku yang pelit, melainkan Adik Kelima yang memberikannya sendiri padaku."
Lalu, ia pun membalikkan badannya dan berjalan keluar.
Tepat saat ia akan pergi, Wilbert tiba-tiba membuka mulutnya, "Berhenti!"
Franco menghentikan langkah kakinya, berbalik menatap ke arah Wilbert dengan tercengang, jelas sekali ia tidak menyangka bahwa WIlbert berani berkata seperti itu dengannya.
Saat ini, Wilbert sudah selesai melatih "Ilmu Bela Diri Sembilan Harimau" ronde pertama, kekuatan tubuhnya sudah meningkat pesat, seolah terlahir di sebuah tubuh yang baru, entah kekuatan atau kecepatannya, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan yang dulu lagi.
Belum sampai Franco tersadar, Wilbert sudah turun dan berdiri dari atas ranjang, dan seketika langsung berubah drastis, "Masalah darah murni harimau darah merah sudah beres, kalau begitu selanjutnya, kita selesaikan masalah kau memukul pembantuku, serta masalah ketidaksopananmu terhadap ibuku!"
Mendengar perkataan Wilbert, Franco dan Maria tercengang di tempat.
Mereka tidak percaya, Wilbert akan berkata seperti itu.
Franco mengerutkan alisnya, lalu berkata dengan sedikit mengejek, "Wah, sepertinya sampah ini sudah berubah kuat ya? Coba katakan, bagaimana kau ini menyelesaikannya?"
Wilbert berjalan ke arah Franco selangkah demi selangkah, Maria yang melihatnya pun segera menariknya, namun ia malah berkata dengan penuh percaya diri, "Tidak apa-apa, Ibu, percayalah padaku."
Wilbert berjalan sampai ke hadapan Franco, lalu menatapnya dengan tatapan mata dingin, "Karena darah yang mengalir di dalam tubuh kita adalah darah yang sama, aku tidak akan membunuhmu, tapi kau harus merangkak keluar."
"Kau tidak membunuhku? Ingin aku merangkak keluar? Hahahaha, lucu sekali!" Franco seolah mendengar sebuah lelucon terkonyol di seluruh dunia, dan langsung tertawa terbahak-bahak.
Namun sedetik kemudian, suara tawanya tiba-tiba terhenti.
Karena Wilbert sudah melayangkan kepalan tangannya ke perut Franco, dan langsung membuatnya langsung terpental keluar dan memuntahkan darah.
Franco memegangi perginya sendiri, sambil berteriak kesakitan di atas tanah, ia menatap Wilbert dengan penuh kengerian, "Ke...... Kenapa kau bisa memiliki kekuatan sebesar ini?"
Dia benar-benar tidak percaya, sampah yang dulu bisa ia pukuli dengan satu tangan saja, sekarang memiliki kekuatan yang semengerikan ini!
Tepat saat Franco sedang kebingungan, Wilbert sudah melangkahkan kakinya dan segera berjalan ke arah Franco, "Pukulan yang tadi itu untuk membayar pukulanmu kepada pembantuku, dan tendanganku selanjutnya untuk membalas ibuku!"
Franco ketakutan dan segera mengancamnya dengan panik, "A...... apa yang ingin kau lakukan? Jangan sembarangan, aku adalah putra dari Nyonya Keempat, kalau kau berani menyentuhku, kau pasti akan mati mengenaskan!"
Baru saja ia selesai bicara, sebuah kaki pun langsung melayang, disertai dengan tiupan angin yang kencang, dan langsung mendarat ke wajahnya.
Brak!
Bersamaan dengan sebuah suara pukulan, tubuh Franco langsung terpental ke belakang, dan menabrak dinding rumah, bahkan sampai muncul retakan berbentuk sarang laba-laba di dindingnya.
Setelah ditendang oleh Wilbert, Franco sudah benar-benar tampak berantakan, bahkan beberapa giginya pun juga patah.
Dan sepertinya Wilbert sama sekali belum mau berhenti, ia terus berjalan ke arah Franco, "Pukulanku kali ini, untuk membalas diriku sendiri!"
Franco memuntahkan darah dari bibirnya yang bengkak itu, ia memohon dengan sangat tidak jelas, "Ma...... maaf, aku yang salah, tolong jangan pukul aku...... Jangan pukul aku......"
Kaki Wilbert langsung menginjak wajah Franco, menatapnya dari atas ke bawah, "Pukulan ini akan membuatmu tahu, apakah aku, Wilbert Ye, seorang sampah atau bukan!"
Baru saja selesai bicara, pukulan Wilbert pun langsung melayang dan mendarat di punggung Franco dengan keras.
Krak!
Krak!
Krak......
Suara tulang retak pun terdengar terus-menerus, ditambah dengan suara teriakan Franco yang memenuhi seisi ruangan.
"Kuberi kau waktu sepuluh nafas untuk pergi dari sini, kalau tidak nasibmu akan jauh lebih mengenaskan!" Tanpa melihat Franco sedikit pun, Wilbert langsung berbalik dan berjalan ke arah ranjangnya.
Franco tidak berani berkata apa-apa lagi, ia segera merangkak keluar dari kamarnya. Tulang belakangnya sudah retak, sekarang ia sama sekali tidak bisa berdiri, hanya bisa merangkak keluar dari sana seperti seekor anjing yang kehilangan keluarganya.
"Wilbert...... Kau......" Maria menatap Wilbert dengan penuh kekhawatiran, tiba-tiba ia merasa Wilbert yang ada di hadapannya itu sangat asing, seolah benar-benar berubah menjadi orang lain.
Wilbert menepuk-nepuk tangan Maria, lalu berkata dengan sangat yakin, "Ibu, jangan khawatir, mulai hari ini, tidak ada yang berani mengganggu kita lagi! Tidak ada!!!"
Kenyataannya, dalam Keluarga Ye yang darahnya tidak populer ini, mereka memang pernah mengusir anggota keluarga mereka keluar dari keluarga mereka. Orang-orang itu kalau tidak berusaha keras sekuat tenaga untuk kembali ke dalam keluarga, mereka akan menjadi orang-orang biasa di dalam prefektur tersebut.
Tapi mengusir darah daging Keluarga Ye sendiri, ini pertama kalinya.
"Gunermur tidak pernah berkata akan mempersulit Wilbert!"
Maria menatap Franco dengan wajah muram. Meskipun sang Gubernur, Raymond Ye, sudah lama sekali menutup dirinya sendiri di dalam kamar untuk melatih ilmu bela dirinya, dan tidak pernah mengurusi masalah dalam keluarga, tapi itu tidak berarti bahwa dia akan mengusir Wilbert begitu saja.
"Meskipun Ayah tidak berkata demikian, tapi Bibi Veren sudah mengatakannya dengan jelas dalam rapat keluarga hari ini."
Bibi Veren yang dimaksud oleh Franco itu, adalah istri pertama dari Gubernur, Veren Wang.
Sebagai istri yang dinikahi paling awal, Veren tidak hanya mendapatkan kasih sayang dari Raymond, keluarganya sendiri juga merupakan sebuah keluarga besar yang tidak kalah dari Keluarga Ye di Kota Tianyun. Kalau mengatakan soal kedudukan, saat Raymond Ye sedang mengunci dirinya untuk berlatih, di seisi Keluarga Ye, tidak ada lagi yang lebih tinggi dari Veren.
Katanya dulu, Veren sangat tidak setuju Raymond memperistri selir, namun setelah berpikir panjang, pada akhirnya ia pun menurunkan keegoisannya, dan membiarkan keempat selir lainnya menikah dan masuk ke dalam Keluarga Ye.
Di antara keempat selir yang diperistri Raymond, masih ada satu yang belum mendapatkan persetujuan dari Veren. Tak salah lagi, wanita itu adalah Maria Chen.
Pada akhirnya Raymond bersikeras untuk memperistri Maria dan membawanya masuk ke dalam Keluarga Ye, namun karena keluarga Maria sama sekali tidak sebanding dengan keluarganya, hal itu menimbulkan sedikit keributan di Keluarga Ye.
Waktu itu, para petua di keluarga serta Veren sangat tidak setuju dengan pernikahan ini, tapi pada akhirnya mereka tetap saja tidak bisa mengalahkan Raymond, hanya bisa menyerah saja. Sejak Maria datang ke Keluarga Ye, orang-orang ini tetap saja memperlakukannya dengan tidak baik.
"Ingin langsung mencapai langit dalam satu langkah saja itu tidak mudah, Bibi Maria."
Franco mengejeknya, "Bagaimanapun Ayah adalah kepala keluarga kita, dia harus mempertimbangkan masa depan Keluarga Ye. Kalau Adik Kelima sehebat Kakak Ketiga, mungkin saja kau bisa mengambil kesempatan itu untuk menaikkan martabat keluarga kalian, Keluarga Chen.
Sayang sekali...... Meskipun darah kalian yang rendah ini masuk ke dalam Keluarga Ye, kalian juga hanya dapat melahirkan seorang sampah yang sudah umur enam belas tahun tapi masih belum bisa mencapai Tingkat Pembekuan Darah, dan harus mengandalkan darah macan untuk menyambung hidupnya."
"Apa darah macan ini hasil dari memohon pada Istana Nan?" Wilbert mengangkat alisnya, saat itu barulah ia menatap ke arah Maria. Melihat Maria tidak menjawab, dalam hati ia pun sudah mendapatkan jawabannya.
Darah macan yang dapat meredakan penyakit sindrom dingin, bukanlah darah dari seekor harimau biasa, melainkan darah murni dari harimau buas darah merah yang telah mencapai Tingkat Pembekuan Darah. Membunuh seekor harimau darah merah juga hanya dapat memperoleh darah sebanyak satu mangkuk ini saja, bagi keluarga biasa, ini bukanlah sesuatu yang murah.
Sejak Maria masuk ke Keluarga Ye, ia selalu menerima banyak tekanan, sama sekali tidak punya kesempatan untuk menyimpan banyak yang.
Tapi di dalam ingatan Wilbert, semua hal yang ia inginkan, ibunya pasti membelikannya untuknya, darah dari harimau darah merah seperti ini juga tidak pernah berhenti ia berikan.
Sebenarnya Maria yang disayangi oleh Raymond itu bisa memiliki harta yang cukup banyak, tapi sepertinya sekarang dirnya benar-benar harus mempertahankan hidupnya dengan susah payah.
Mengingat hal itu, Wilbert pun mengeluarkan sebuah kantong yang tidak besar dari bawah bantalnya, lalu mengeluarkan sebuah liontin giok yang sangat jernih.
Wilbert mengangkat liontin giok itu dan melihatnya sejenak, lalu langsung ia lemparkan pada Franco.
"Wilbert, itu adalah......" Maria sangat terkejut, karena itu adalah hadiah yang awalnya ingin Wilbert berikan kepada wanita yang disukainya, namun sekaran ia malah menyerahkannya ke tangan Franco dengan cara seperti itu.
"Ibu, tidak apa-apa." Wilbert melambai-lambaikan tangannya pada Maria, lalu berkata pada Franco, "Liontin giok ini ditukar dengan semangkuk darah macan, cukup tidak?"
Liontin giok ini bukanlah giok biasa, melainkan giok berharga yang dapat membantu pelatihan ilmu bela diri, meskipun tidak bisa dibilang mahal, tapi juga cukup untuk membayar semangkuk darah macan.
Franco memandangi liontin giok di tangannya itu, lalu berkata dengan puas, "Cukup sih cukup, tapi ini bukan karena ibuku yang pelit, melainkan Adik Kelima yang memberikannya sendiri padaku."
Lalu, ia pun membalikkan badannya dan berjalan keluar.
Tepat saat ia akan pergi, Wilbert tiba-tiba membuka mulutnya, "Berhenti!"
Franco menghentikan langkah kakinya, berbalik menatap ke arah Wilbert dengan tercengang, jelas sekali ia tidak menyangka bahwa WIlbert berani berkata seperti itu dengannya.
Saat ini, Wilbert sudah selesai melatih "Ilmu Bela Diri Sembilan Harimau" ronde pertama, kekuatan tubuhnya sudah meningkat pesat, seolah terlahir di sebuah tubuh yang baru, entah kekuatan atau kecepatannya, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan yang dulu lagi.
Belum sampai Franco tersadar, Wilbert sudah turun dan berdiri dari atas ranjang, dan seketika langsung berubah drastis, "Masalah darah murni harimau darah merah sudah beres, kalau begitu selanjutnya, kita selesaikan masalah kau memukul pembantuku, serta masalah ketidaksopananmu terhadap ibuku!"
Mendengar perkataan Wilbert, Franco dan Maria tercengang di tempat.
Mereka tidak percaya, Wilbert akan berkata seperti itu.
Franco mengerutkan alisnya, lalu berkata dengan sedikit mengejek, "Wah, sepertinya sampah ini sudah berubah kuat ya? Coba katakan, bagaimana kau ini menyelesaikannya?"
Wilbert berjalan ke arah Franco selangkah demi selangkah, Maria yang melihatnya pun segera menariknya, namun ia malah berkata dengan penuh percaya diri, "Tidak apa-apa, Ibu, percayalah padaku."
Wilbert berjalan sampai ke hadapan Franco, lalu menatapnya dengan tatapan mata dingin, "Karena darah yang mengalir di dalam tubuh kita adalah darah yang sama, aku tidak akan membunuhmu, tapi kau harus merangkak keluar."
"Kau tidak membunuhku? Ingin aku merangkak keluar? Hahahaha, lucu sekali!" Franco seolah mendengar sebuah lelucon terkonyol di seluruh dunia, dan langsung tertawa terbahak-bahak.
Namun sedetik kemudian, suara tawanya tiba-tiba terhenti.
Karena Wilbert sudah melayangkan kepalan tangannya ke perut Franco, dan langsung membuatnya langsung terpental keluar dan memuntahkan darah.
Franco memegangi perginya sendiri, sambil berteriak kesakitan di atas tanah, ia menatap Wilbert dengan penuh kengerian, "Ke...... Kenapa kau bisa memiliki kekuatan sebesar ini?"
Dia benar-benar tidak percaya, sampah yang dulu bisa ia pukuli dengan satu tangan saja, sekarang memiliki kekuatan yang semengerikan ini!
Tepat saat Franco sedang kebingungan, Wilbert sudah melangkahkan kakinya dan segera berjalan ke arah Franco, "Pukulan yang tadi itu untuk membayar pukulanmu kepada pembantuku, dan tendanganku selanjutnya untuk membalas ibuku!"
Franco ketakutan dan segera mengancamnya dengan panik, "A...... apa yang ingin kau lakukan? Jangan sembarangan, aku adalah putra dari Nyonya Keempat, kalau kau berani menyentuhku, kau pasti akan mati mengenaskan!"
Baru saja ia selesai bicara, sebuah kaki pun langsung melayang, disertai dengan tiupan angin yang kencang, dan langsung mendarat ke wajahnya.
Brak!
Bersamaan dengan sebuah suara pukulan, tubuh Franco langsung terpental ke belakang, dan menabrak dinding rumah, bahkan sampai muncul retakan berbentuk sarang laba-laba di dindingnya.
Setelah ditendang oleh Wilbert, Franco sudah benar-benar tampak berantakan, bahkan beberapa giginya pun juga patah.
Dan sepertinya Wilbert sama sekali belum mau berhenti, ia terus berjalan ke arah Franco, "Pukulanku kali ini, untuk membalas diriku sendiri!"
Franco memuntahkan darah dari bibirnya yang bengkak itu, ia memohon dengan sangat tidak jelas, "Ma...... maaf, aku yang salah, tolong jangan pukul aku...... Jangan pukul aku......"
Kaki Wilbert langsung menginjak wajah Franco, menatapnya dari atas ke bawah, "Pukulan ini akan membuatmu tahu, apakah aku, Wilbert Ye, seorang sampah atau bukan!"
Baru saja selesai bicara, pukulan Wilbert pun langsung melayang dan mendarat di punggung Franco dengan keras.
Krak!
Krak!
Krak......
Suara tulang retak pun terdengar terus-menerus, ditambah dengan suara teriakan Franco yang memenuhi seisi ruangan.
"Kuberi kau waktu sepuluh nafas untuk pergi dari sini, kalau tidak nasibmu akan jauh lebih mengenaskan!" Tanpa melihat Franco sedikit pun, Wilbert langsung berbalik dan berjalan ke arah ranjangnya.
Franco tidak berani berkata apa-apa lagi, ia segera merangkak keluar dari kamarnya. Tulang belakangnya sudah retak, sekarang ia sama sekali tidak bisa berdiri, hanya bisa merangkak keluar dari sana seperti seekor anjing yang kehilangan keluarganya.
"Wilbert...... Kau......" Maria menatap Wilbert dengan penuh kekhawatiran, tiba-tiba ia merasa Wilbert yang ada di hadapannya itu sangat asing, seolah benar-benar berubah menjadi orang lain.
Wilbert menepuk-nepuk tangan Maria, lalu berkata dengan sangat yakin, "Ibu, jangan khawatir, mulai hari ini, tidak ada yang berani mengganggu kita lagi! Tidak ada!!!"
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved