Bab 8 Raymond Ye Telah Keluar!

by Summer 10:38,Aug 08,2022
Tatapan mata yang simpati atau meledek itu sama sekali tidak mempengaruhi Wilbert.

Dirinya yang kemarin, mungkin benar-benar tidak akan berkata apa-apa sampai akhir.

Sayangnya, dirinya yagn sekarang, sudah bukanlah pemuda yang lemah dan tidak berani berkata apa-apa lagi.

"Kehidupan Daniella Lin, dipilih oleh dia sendiri. Siapa pun itu, tidak akan bisa mengubah hal ini."

Itu adalah perjanjian antara sang pemuda Wilbert dan Daniella.

Selain itu, ini adalah satu-satunya harapan sang pemuda yang akan dikabulkan oleh Wilbert setelah ia terlahir kembali.

Begitu Wilbert berkata demikian, seluruh ruang tamu pun hening.

Awalnya, para tamu yang datang hanya berpikir apakah pemuda yang kelihatannya tidak selemah kabar yang beredar ini, akan mengatakan perkataan-perkataan yang membangkang.

Namun sepertinya sekarang, ini tidak hanya membangkang saja......

Benar-benar......

"Beraninya kau!"

Orang yang pertama berdiri, adalah pengurus rumah yang sedari tadi ada di sebelah Nyonya Wang, Danny Lian.

Dia adalah orang tua yang sudah bekerja melayani Keluarga Ye sejak sebelum Raymond menjabat sebagai gubernur, oleh karena itu namanya juga cukup dikenal di seisi keluarga.

"Tuan Muda Kelima, meskipun kau adalah putra dari Gubernur Raymond, harap Anda menarik perkataan Anda berusan!"

Pria tua yang berkata dengan sangat teguh itu mengeluarkan aura yang kuat dari tubuhnya.

Dengan iringannya itu, tuduhan-tuduhan berikutnya pun tak bisa dihentikan lagi.

"Adik Kelima, kau pikir kau itu siapa? Berani-beraninya kau berkata seperti itu, kalau menyusahkan dirimu sendiri sih tak masalah, jangan sampai ikut menyusahkan Bibi Maria!"

Perkataan Fendy itu agak sedikit bergetar tidak tentu, para tamu yang hadir yang tidak tahu bagaimana untuk berdiri di samping mengambil tembakan kepastian.

Karena Kepala Pelayan Lian dan dua Tuan Muda lainnya juga sudah berbicara, sebagian besar orang-orang di Keluarga Ye itu berdiri di pihak siapa sudah terlihat sangat jelas.

"Benar, Tuan Muda Kelima, meskipun kami bisa memahami perasaanmu, tapi kau tidak boleh berkata tidak sopan kepada Nyonya Wang di hadapan orang sebanyak ini."

Orang-orang yang awalnya masih simpati terhadap Wilbert, langsung mengubah kubu mereka.

"Anggota Keluarga Lin hari ini juga ada di sini, kau harus bertanya pada mereka setuju atau tidak!"

Kemudian, sepasang suami istri yang sedari tadi duduk di kursi tamu pun segera bangkit berdiri.

"Tuan Muda Kelima, kami sudah memutuskan untuk menikahkan putri kami dengan Tuan Muda Ketiga, kami harap kau tidak menyulitkan kami!" kata ayah Daniella Lin, Sonny Lin, dengan marah.

Kalau orang yang berbicara seperti tadi bukanlah anggota Keluarga Ye, mungkin sekarang dia sudah memukuli orang itu.

"Wilbert......" Maria yang duduk di sebelah Wilbert menarik tangannya, menatapnya dengan tatapan mata memohon.

Meskipun Wilbert ingin menjaga perasaan ibunya, tapi ini juga bukan waktunya ia harus mengalah.

Melihat ekspresi wajah Nyonya Wang semakin muram, dan situasinya hampir tidak bisa diperbaiki lagi......

"Haha, anakku memang anakku!"

Suara tawa yang keras terdengar dari kejauhan, jantung orang yang familiar dengan suara itu pun berdebar kencang, orang-orang Keluarga Ye yang menunggu di ruang tamu pun memasang wajah yang penuh harapan.

Lalu, sebuah tekanan yang kuat pun menghadiri ruangan tersebut. seorang pria parih baya yang gagah dan tampan berjalan masuk perlahan-lahan ke ruangan tersebut.

Sesaat ketika melihat orang tersebut, para anggota Keluarga Ye langsung bersujud memberi hormat dengan sepenuh hati, para tamu yang hadir pun juga ikut berlutut karena merasakan tekanan yang dahsyat itu, bahkan Nyonya Wang yang paling berkuasa pun juga menunduk hormat pada suaminya.

Di antara semua orang yang ada di sana, satu-satunya yang tidak bergerak, hanyalah Wilbert seorang.

Tubuh pemuda itu berdiri dengan sangat tegak, saat ia berdiam diri di tempat, membuat orang merasa dirinya tampak seperti sebuah gunung yang gagah dan tegak.

Tapi mungkin semua itu hanya perasaan mereka saja.

Sebesar apapun semangat Wilbert, setinggi apapun tingkat kekuatan jiwa Wilbert, bagaimanapun tingkat kultivasi Wilbert juga masih berada di awal Tingkat Pembekuan Darah. Orang yang bahkan belum pernah menyentuh Yuan sama sekali, mana mungkin bertarung dengan pria itu? Bagaimanapun, itu semua mungkin karena orang itu tidak menekannya saja.

Raymond hari ini sangat gembira.

Saat ia mengunci dirinya selama satu tahun ini, bisa dibilang dia juga sudah menghabiskan seluruh kekuatannya, satu-satunya ia berhenti, karena putra ketiganya menerima undangan percobaan Dinasti Kerajaan Canglan.

Hari itu, Raymond langsung menghentikan kultivasinya, dan minum bersama putra ketiganya sebelum mengantarkannya pergi.

Hari ini, ia telah menerobos tingkatan kultivasinya, Raymond yang kembali ke rumah kediamannya itu langsung melihat putra kelimanya yang selama ini paling membuatnya khawatir bangkit berdiri seperti seorang pria tulen.

Meskipun tetap sedikit lemah, namun setidaknya...... dia sudah berani untuk berdiri tegak dan membusungkan dada untuk mengatakan ketidakadilan yang ia dapatkan.

Sebagai seorang ayah, itu adalah hal yang paling membahagiakan.

Sejak langkah kakinya yang mengambang di udara itu terjatuh ke tanah, saat ia tiba di ruang tamu, barulah orang-orang yang berlutut itu berani untuk mengangkat kepala mereka.

Saat itu pula, ada orang yang menyadari bahwa Wilbert tidak berlutut.

"Adik Kelima, berani sekali kau!" teriak Fendy kencang.

"Berani sekali?" kata Wilbert, "Apa kau pantas mengatakan hal itu?"

Melihat kedua orang itu hendak bertengkar lagi, Raymond pun batuk pelan, menyuruh mereka untuk tenang sejenak. Kemudian, tatapan matanya pun terarah pada Wilbert.

Saat berada sedikit jauh darinya tadi, Raymond sudah bisa merasakan aura yang berbeda dari tubuh Wilbert.

Aura itu bukan karena dia telah mencapai Tingkat Pembekuan Dewa, melainkan aura yang lebih dalam, disertai dengan kepercayaan diri, serta sikap, bahkan aura yagn ada hubungannya dengan jiwanya.

"Wilbert, kau sudah besar."

Raymon meletakkan tangannya ke atas kepala Wilbert dengan senang, suaranya yang lembut itu membuat ekspresi wajah Fendy berubah iri.

Wilbert mengangkat kepalanya, langsung menatap mata Raymond dan berkata, "Aku yang sekarang, masih kecil dan lemah."

Itu adalah kenyataan yang tidak akan dielak oleh seluruh orang yang hadir di sana.

Awal Tingkat Pembekuan Darah, sungguh sangat lazim bagi seorang pemuda usia lima belas enam belas tahunan. Apalagi di mata Franco dan yang lainnya, dia masih berada di pertengahan Tingkat Pemurnian Tubuh?

Sepertinya Raymond sudah bisa menebak apa yang ingin dikatakan Wilbert, senyuman di wajahnya pun menghilang, dan berubah menjadi keseriusan seorang kepala rumah tangga dan seorang gubernur prefektur.

"Namun kekecilan dan kelemahanku, hanya akan berhenti di sini," kata Wilbert tak cepat dan tak lambat.

Ia tidak mengatakan hal-hal besar lainnya, juga tidak marah karena mendapatkan perlakuan yang tidak adil.

Pemuda itu hanya mengatakan "kenyataannya" dengan tenang saja.

"Di upacara berburu dua bulan lagi, aku pasti akan mendapatkan juara pertama."

Ini pertama kalinya Wilbert mengatakan targetnya sendiri.

Tidak...... ini bahkan mungkin tidak bisa disebut dengan "target".

Baginya, ini hanyalah sebuah pemberhentian kecil dalam perjalanannya untuk menjadi yang terkjuat.

Jelas-jelas perkataan ini dikatakan oleh Tuan Muda Kelima yang sejak kecil sama sekali tidak pernah dianggap, dan selalu diberi julukan "orang lemah", tapi entah mengapa perkatan ini membuat orang merasa bisa dipercayai. Seolah, dua bulan kemudian, rupanya yang menjadi juara pertama sudah sedang berada di depan mata mereka.

Tapi juara pertama di upacara berburu ini, jaraknya masih cukup jauh dari perkataan besar yang dilontarkan oleh Wilbert ini.

Oleh karena itu ia pun menutup kedua matanya, dan berkata, "Di pertandingan bela diri antar sekte satu tahun kemudian, aku akan menginjak Fredy Ye di bawah kakiku."

Seketika itu, seluruh orang yang ada di ruang tamu itu pun mulai tidak tenang.

Fredy Ye adalah kebanggaan Prefektur Tianyun. Meskipun dia adalah saudaranya, tapi ia juga tidak boleh berkata sembarangan seperti itu.

Raymond mengerutkan alisnya, menatap mata Wilbert secara langsung.

Seluruh orang yang ada di dalam ruang tamu itu mungkin sedikit ragu apakah Wilbert akan mendapatkan juara pertama dalam upacara perburuan dua bulan lagi, namun Raymond sangat percaya pada putra kelimanya ini.

Meningkat sampai ke Tingkat Pembekuan Darah tanpa sadar seperti ini, dan membuat Raymond merasa bahwa Tingkat Pembekuan Darah awalnya jauh lebih kuat dari yang biasanya, bahkan Franco yang sudah berada di akhir Tingkat Pembekuan Darah pun tidak sebanding dengannya.

Wilbert yang seperti itu, memang memiliki kesempatan yang besar untuk memenangkan juara pertama.

Meskipun jika dibandingkan dengan Fredy yang sangat membanggakan itu, perbedaan di antara mereka berdua masih tetap terlihat sangat jauh, tapi Raymond tetap mengangguk dan berkata, "Ayah menantikan hari di saat kau memenuhi perkataanmu ini."

Lalu tiba-tiba, ibu Franco berlari masuk ke dalam ruang tamu, dan langsung menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan Raymond.

"Raymond, kau harus menegakkan keadilan untuk Franco!" suara tangisannya pun terpecah, ibu Franco, Rani Liu, berkata sambil menunjuk ke arah Wilbert, "Dia, dia telah memukuli Franco sampai babak belur, sekarang dia masih berbaring di atas ranjang dan tidak bisa bangkit dari ranjangnya!"

Tatapan mata Raymond terpaku, ia memegangi Rani untuk berdiri terlebih dahulu, lalu menatap ke arah Wilbert, seolah ingin menanyakan apa yang terjadi.

Saat itu tatapan mata seluruh orang pun terarah pada Wilbert lagi, tak sedikit dari mereka yang memandanginya dengan cukup gembira, apalagi Fendy Ye, dia beanr-benar ingin tahu bagaimana Raymond akan menghukum Wilbert.

"Raymond, semua salahku, aku......"

Maria bangkit berdiri, baru saja ia hendak menaruh semua kesalahan pada dirinya, Raymond malah memotong perkataannya, ia hanya menatap Maria dengan tenang sejenak, lalu bertanya pada Wilbert, "Wilbert, apa kau benar-benar memukuli Franco sampai babak-belur?"

"Ya, kenapa memangnya?" suara Wilbert sangat tenang, "Franco Ye mengganggu dan mempermalukan ibuku sembarangan, tidakkah sebagai anak aku seharusnya membalasnya?"

Selesai bicara, kedua mata Wilbert pun menerima tatapan mata yang sangat keji dari Raymond, Raymond tidak berakta apa-apa, hanya menatap Wilbert tanpa berkedip sedikit pun, perasaan di balik tatapan matanya itu sangatlah membingungkan dan tidak biasa.

"Baik!" Beberapa saat kemudian, barulah Raymond melontarkan sepatah kata itu, yang membuat semua orang yang ada di sana kebingungan.

Setelah itu, Raymond membubarkan orang-orang yang ada di ruang tamu, meskipun masalah pertunangan Fredy tidak dibatalkan, tapi dalam hati para anggota Keluarga Ye sekarang tidak ada yang memikirkan tentang hal itu.

Kalau...... Wilbert benar-benar melakukan dan memenuhi apa yang ia katakan tadi, mengalahkan Fendy Ye satu tahun kemudian.

Berarti...... bagaimana sikapnya terhadap Keluarga Ye yang merebut wanita yang ia cintai darinya?

Bagaimanapun, bagaimana caranya menghadapi perjanjian dalam satu tahun ini, hanya Raymond yang dapat memutuskannya.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

148