Bab 11 Tamparan

by Starry Nights 13:27,Jan 19,2024
Meskipun keluarga Jian dan lainnya ingin meluapkan kemarahan pada Gilbert, tapi Peter sudah menyampaikan pendapat lebih dulu, mereka tentu tidak berani membantah, hanya bisa memandang Gilbert dengan tatapan kebencian, seolah ingin menelannya hidup-hidup.

"Aku butuh dua puluh juta RMB!" ujar Gilbert pelan, "Dua puluh juta RMB sebagai tanda menjalin persahabatan dengan keluarga Jian!"

Gilbert memiliki nomor Peter karena sebelumnya, saat Peter hampir dibunuh, Gilbert secara kebetulan menyelamatkannya, dan sebagai imbalannya, dia memberikan nomor teleponnya. Meski Gilbert telah menghubunginya beberapa kali ketika menghadapi kesulitan, Peter hanya membantunya sekali, yaitu dengan mengirimkan dua puluh juta RMB. Peter sebenarnya bukan benar-benar orang baik, dan Gilbert tidak mungkin memiliki kesan baik padanya.

Mungkin Gilbert terbiasa dengan nomornya karena saat itu ada beberapa obsesi sebelum kematiannya.

"Tidak masalah beri kau dua puluh juta RMB, tapi kalau kau tidak bisa membuat kakek tetap hidup, Gilbert, aku akan membuatmu tahu di dunia ini ada banyak hal yang lebih menakutkan daripada kematian!" ujar Peter menunjukkan kepribadiannya yang tegas.

Gilbert sudah siap untuk itu, ia hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Gilbert bukan lagi pria cacat seperti dulu, ia sekarang seorang Kultivator tingkat tiga.

Pada tingkat tiga, hampir tidak mungkin diracuni.

Pada saat ini, "Keluarga Jian, menurut kalian, dia punya cara untuk menyembuhkan kakek?" tanya Marcus tidak tahan lagi.

Melihat Peter mengangguk, meski status dan posisinya sangat tinggi, Marcus juga kesal.

"Itu berlebihan, kita semua jelas kondisi Kakek. Meski aku bukan tabib hebat, tapi aku yakin dalam bidang kedokteran, di seluruh Kerajaan Dragonia, hanya ada sedikit orang yang dapat menyamaiku. Hehe, Tuan Jian, bagaimana mungkin kau membiarkan seorang anak muda merawat Kakek? Sungguh konyol! Ini konyol sekali, apa yang dia pikirkan? "

"Kau lihat dia!"

"Pakaian sederhana!"

"Di seluruh tubuhnya, mana ada tanda-tanda seperti seorang dokter?"

"Walaupun dia dokter, untuk usianya sekarang, apa yang bisa dia miliki?"

Banyak orang mengangguk setuju, mendengar ucapan Marcus.

Benar!

Gilbert terlalu muda.

Dan sama sekali tidak terlihat seperti seorang dokter.

"Kupikir dia hanya pembohong yang mencari sensasi?" keluh seseorang

Peter tahu yang dikatakan Marcus sangat masuk akal.

Tapi, dia tidak punya pilihan.

Di rumah Keluarga Jian yang begitu besar, kalau Kakek tiba-tiba mati, pasti terjadi kekacauan besar.

Jika Kakek bisa bertahan hidup lebih lama, ia yakin bisa mengendalikan seluruh keluarga Jian tanpa kekacauan.

Gilbert berdiri di bawah, tidak mengucapkan sepatah kata cukup lama.

"Nak, memang tidak apa-apa menggertak, tapi harus tahu tempat dan waktu. Apalagi, ini rumah keluarga Jian, belum pernah ada orang yang berani menipu keluarga Jian. Kusarankan kau untuk tidak sembarangan!" ujar Marcus semakin semangat.

"Terima kasih, Tuan Marcus!" Angguk Gilbert sedikit, dan ketika Marcus mengira dia akan menyerah mengobati Kakek keluarga Jian, dia mendengar Gilbert berkata, "Tapi aku yakin, dapat mengobati Kakek."

"Lancang, hari ini aku ingin lihat bagaimana kau menyembuhkan Kakek, kalau kondisi Kakek tidak membaik, bukan hanya keluarga Jian yang tidak akan melepaskanmu, aku pun sebagai tetua juga tidak akan memaafkanmu. Aku pasti tidak akan membiarkan sampah sepertimu mencelakai orang lain!" ujar Marcus marah.

Gilbert terlihat sangat tenang, menghadapi kemarahan Marcus.

Dia tidak menjawab, hanya melangkah masuk ke lantai dua.

Orang-orang keluarga Jian memberinya jalan, tapi tatapan mereka sangat tidak bersahabat.

Gilbert tidak peduli, ia masuk ke lantai dua di bawah tatapan banyak orang, dan segera masuk ke dalam kamar.

Kakek Jian sudah sadar dan mengetahui semua kejadian di luar dengan jelas. Melihat Gilbert masuk, ia tidak bisa tahan untuk berdeham, seakan merasa Gilbert bukan ahli yang diharapkan.

Gilbert tidak memperdulikan itu, ia mendekat ke tepi tempat tidur.

Kakek memalingkan kepalanya, bahkan tidak mau melihat Gilbert.

Ini membuat Gilbert tak berdaya.

Ini sedang ngambek?

Baiklah!

Dia memang terlalu muda, wajar kalau ada keraguan.

Sebenarnya dia bukan ahli medis.

Tapi, baginya selamatkan seseorang adalah hal yang mudah.

"Gilbert, apa yang kau butuhkan?" tanya Peter.

Awalnya, Peter mengira Gilbert akan meminta rekam medis atau sesuatu seperti jarum perak, tapi Gilbert malah mengatakan tidak memerlukan apa-apa. Peter merasa ingin memukul orang itu.

Tidak butuh apa-apa, bagaimana mungkin dia bisa menyembuhkan penyakit hanya dengan tangannya?

Sebelum Peter sadar, tiba-tiba Gilbert bergerak, memukul keras punggung Kakek dengan satu tamparan.

“Poof!" tiba-tiba, Kakek Jian memuntahkan darah hitam dalam jumlah besar dan mengotori seprai.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Peter marah melihat Gilbert tiba-tiba menyerang Kakek, tanpa pikir panjang, Peter menyerang Gilbert, memukulnya dengan satu pukulan.

Gilbert membalasnya dengan satu tamparan di dada Peter hingga mundur, "Bukankah kau minta kuselamatkan ayahmu? Sekarang aku sedang selamatkan ayahmu!" ujar dia

Peter terpental oleh satu tamparan itu, ia berhenti mendengar kata-kata Gilbert dan ingin memukul lagi, "Kalau kau berani berbuat gegabah lagi, percaya tidak akan kubunuh?" ujar Gilbert ketus

Tak tahu mengapa, setelah mendengar ucapan Gilbert ini, Peter seketika terdiam, tanpa sadar memandang Ayahnya dengan panik.

Sementara itu, monitor EKG yang tadinya berbunyi keras tiba-tiba kembali normal.

"Bagaimana mungkin?" Kakek merasa setelah memuntahkan darah, dia menjadi lebih bersemangat, seolah beban besar di dadanya tiba-tiba diangkat, memberinya rasa lega yang luar biasa.

"Apa, aku sudah sembuh?" tanya dia tidak percaya.

Jika sebelumnya dia adalah orang tua yang sudah sangat tua.

Sekarang, dia terlihat sangat bugar.

Untuk sesaat, semua orang terpaku.

"Belum sembuh, aku hanya menghancurkan pembekuan darah di dalam tubuhmu dan mengeluarkannya. Untuk sembuh sepenuhnya, perlu minum beberapa obat tradisional!" ujar Gilbert menggelengkan kepala.

"Ayah, kau benar-benar sembuh?" Peter mendekat, melihat ayahnya dengan terkejut.

"Cek saja kalau tidak percaya."

Setelah mendengar perkataan Gilbert, Peter segera memerintahkan Jack dan lainnya untuk kembali ke kamar dan mulai memeriksa.

Sementara sekelompok tetua, terus mengeluarkan suara heran saat melihat data di monitor.

Marcus juga mendekat untuk memerika denyut nadi Kakek Jian.

Akhirnya, semua orang mencapai kesimpulan yang sama.

Orang tua yang sebelumnya sangat lemah, sekarang hidup!

Mendengar hasil ini, semua orang terkesima.

Tatapan kagum tertuju ke arah Gilbert.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

200