Bab 1 Pengkhianatan Dari Kedua Pihak

by Winter 10:01,May 20,2022
"Gledek......"

Sebuah suara petir terdengar tiba-tiba, dan membuat Janice Leng yang sedang berdiri di depan perusahaan.

Pagi ini dia pergi dengan terlalu terburu-rubu, tidak membawa payung, tak disangka begitu pulang kantor langsung hujan lebat seperti ini.

Tepat pada saat ia ingin menelepon tunangannya, Kevin Zhou, agar dia bisa menjemputnya, tiba-tiba, sebuah mobil yang familiar pun menuju kemari dari kejauhan.

Mata Janice bersinar terang, bukankah itu adalah mobil Kevin? Dia pasti datang untuk menjemputnya.

Ia menyimpan kembali handphone-nya ke dalam tas, menunggu mobil itu dengan penuh harapan.

Namun, mobil itu tidak berhenti, seolah tidak melihat keberadaannya, setelah mobil itu menyipratkan genangan air hujan kepada dirinya, mobil itu pun langsung pergi begitu saja.

Janice sedikit tidak senang, ia mengambil handphone-nya hendak menelepon Kevin.

Belum sampai ia bicara, Kevin sudah berkata dengan suara lembut, "Janice, di luar sedang hujan ya, aku sedang dinas keluar kota, tidak bisa menjemputmu, naiklah taksi untuk pulang ke rumah, pakailah baju yang banyak, jangan sampai kedinginan."

Sangat perhatian seperti biasanya.

Janice menutup telepon itu, ia merasa curiga, apakah dirinya salah lihat, apa mobil tadi bukan mobil Kevin?

Tidak mungkin, saat mobil tadi menyipratinya dengan air, Janice memperhatikan plat mobil itu dengan serius, jelas-jelas itu adalah mobil Kevin.

Mengingat bahwa rumah sahabatnya, Felice Lin ada di sekitar sana, Janice pun berlari kecil ke sana, dia ingin mengadukan isi hatinya pada sahabatnya itu, ingin menganalisa bersama, mengapa Kevin membohonginya.

Di depan pintu rumah Felice, Janice mendengar sebuah suara yang sangat familiar.

"Kevin, besok kau sudah akan menikah, berani-beraninya kau masih datang kemari?" Felicia mengeluarkan suaranya dengan sangat manja.

"Apa yang kau takutkan? Selamanya wanita bodoh itu pasti tidak akan menyadarinya, jangankan besok akan menikah, hari ini pun, aku juga tetap akan bersama dirimu, bukankah dia ingin menjaga keperawanannya, bagus, aku akan membuatnya menunggu seorang diri di dalam kamar pengantin."

"Kau jahat sekali......"

Tak lama kemudian, terdengar suara yang sangat tidak pantas dari dalam kamar.

Janice benar-benar tidak menyangka, dua orang yang paling ia percayai di dunia ini, ternyata mengkhianatinya di waktu bersamaan. Hanya karena dia adalah yatim piatu, apakah orang lain boleh menindasnya seperti ini?

Tak mungkin bisa ditahan lagi kan?

Janice mengerahkan seluruh tenaganya, untuk menendang pintu rumah Felice sampai terbuka.

"Krek krek", foto diambil berentetan.

Belum sampai kedua orang itu tersadar, Janice sudah menghilang dalam hujan yang deras.

Di bar.

Janice yang sekujur tubuhnya basah kuyup sedang meneguk banyak alkohol, ia minum sambil menangis, ia benar-benar merasa kegigihan dan dedikasinya selama bertahun-tahun ini sia-sia.

"Nona, apa perlu bantuan?" Terdengar suara pelayan di sebelah telinganya.

"Perlu!"

Tanpa melihat siapa yang bertanya, Janice langsung merasa yakin bahwa orang itu adalah pelayan di bar tersebut, ia memeluk pinggang sang pelayan, dengan suara seraknya ia berkata, "Tubuhku basah kuyup, bawa aku pergi mandi......"

Yang bertanya tadi memang seorang pelayan, tapi yang dipeluk oleh Janice itu adalah pria yang ada di sebelah sang pelayan itu.

"Tuan Gong, ......"

Sang asisten, Alex Chen, sangat amat khawatir, nyali wanita ini besar juga, tubuhnya sebasah itu, berani-beraninya ia bersandar pada tubuh pemilik Gong's Group!

Siapa yang tidak mengenal pemilik Gong's Group, Nathan Gong, di dalam dunia bisnis, mysophobianya sangat parah.

Tubuh wanita ini kotor dan bawah, berani-beraninya ia melompat ke tubuh Nathan, malam ini dia pasti akan mati!

"Hei, pergi jauh-jauh dariku!" Nathan mengeluarkan suara yang sangat amat dingin.

"Tidak mau, bawa aku pergi mandi......" Janice memeluknya dengan erat.

Di dalam kepalanya terbesit sebuah ide untuk membalas perbuatan mereka, kalau Kevin sudah mengkhianatinya, untuk apa ia mempertahankan keperawanannya demi Kevin, malam ini, dia akan merubah dirinya dari perempuan menjadi wanita.

"Bawa aku pergi mandi, setelah wangi nanti akan kuberikan padamu......" Janice menyandarkan wajahnya ke pelukan Nathan, menggesek-gesekkan kepalanya seperti seekor kelinci.

"Hei, kau sendiri yang memintanya!" Nathan menggendong Janice, dan langsung berjalan ke kamarnya sendiri.

"Tuan Gong......" Sang asisten, Alex, benar-benar tercengang melihat kejadian itu.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

490