Bab 6 Empat Tahun Ini Kau Menggoda Siapa

by Winter 10:01,May 20,2022
"Aku...... tidak tahu apa yang kau bicarakan." kata Janice dengan wajahnya yang memerah.

Pria sialan, dia tampan sekali, sampai-sampai membuat wajah Janice tidak tahan untuk memerah, dan membuat jantungnya berdebar kencang.

"Kau tidak mengerti ya, polos sekali." Nathan menggertakkan giginya, lalu melepaskan tangannya.

"Ka...... kalau tidak ada apa-apa, aku, aku, aku pergi dulu!" kata Janice sambil memegangi ganggang pintu.

"Kau berani!" Nathan langsung menarik kerah baju Janice, namun karena kekuatannya terlalu besar, kerah bajunya langsung sobek, pundak Janice yang putih bersih itu pun terpapar keluar.

"Ah, apa yang kau lakukan?" Janice berteriak keras, dan segera menutupi pundak kanannya.

Wajah Nathan tampak panik sekilas, ia segera menyimpan kembali tangannya.

Namun seketika, ia berkata lagi dengan dingin, "Untuk apa berteriak, bukan pertama kali juga melihatnya?"

Apa? Janice membelalakkan kedua matanya.

Mengapa Nathan berkata seperti itu? Apa dia ingat padanya?

Tidak bisa, jangan sampai Nathan ingat padanya, kalau pun dia ingat, dia juga tidak boleh mengakuinya, kalau tidak, begitu Nathan tahu akan keberadaan anak-anak, dia pasti akan merebut hak asuh anak-anak.

Dengan sengaja ia berkata, "Ya, pria sepertimu ini, ingin angin dapat angin, ingin hujan dapat hujan, wanita seperti apa yang tidak pernah kau temui? Bagian tubuh mana yang tidak pernah kau lihat?"

"Apa yang sedang kau katakan?" Nathan menatap Janice dengan mata dingin.

Udara di sana dingin bak hampir membeku, Janice tidak tahan akan rasa dingin itu, ia membereskan bajunya, lalu memegang ganggang pintu lagi.

"Masih ingin kabur?" Nathan mencengkram tangannya dengan erat, "Katakan sejujurnya, dalam empat tahun ini, kau menggoda siapa lagi?"

Ternyata dia ingat!

Janice menarik nafas dingin, dia tidak akan mengakui kejadian empat tahun lalu, ia sengaja berteriak kencang, "Apa kau gila, empat tahun lalu apanya? Kau salah orang ya? Aku tidak pernah bertemu denganmu!"

Salah orang? Apa benar-benar salah orang?

Nathan melepaskan tangannya, tatapan matanya agak sedikit bingung, seperti sedang mengingat-ingatnya lagi.

Di saat itu, Janice pun mengambil kesempatan itu untuk segera membuka pintu ruang VIP dan berlari keluar.

Lisa yang melihat Janice memegangi kerah bajunya, sangat terkejut, ternyata Nathan Gong suka yang seperti ini? Suka menggunakan kekerasan? Tidak suka pada yang menyodorkan dirinay sendiri?

Melihat kerah baju Janice yang sobek itu, Alex lebih terkejut lagi, kenapa tuannya bisa berubah menjadi seperti ini?

"Berhenti!" Nathan mengejarnya dengan kaki panjangnya.

Janice berdiri di sebelah Lisa, berkata dengan berani, "Kenapa menyuruhku berhenti? Aku mau kerja, tidak punya waktu untuk bertengkar denganmu!"

Sambil menunjuk ke bajunya yang sobek, ia berkata dengan kesal, "Baju ini baru saja kubeli, pertama kali kupakau sudah langsung kau sobek, kau harus ganti rugi!"

"Ganti rugi?" Nathan tersenyum, ia menunjuk ke arah botol wine yang baru saja diantarkan oleh pelayan, "Minum wine itu, setelah itu aku akan memberimu uang ganti rugi atas bajumu."

"Tuan Gong......" Alex sangat terkejut, wine itu adalah wine yang disimpan oleh Nathan bertahun-tahun, harganya sampai jutaan RMB.

Meminum satu botol penuh? Janice membelalakkan matanya, sejak kapan ia bisa minum sebanyak itu? Kalau pun bisa, empat tahun lalu kejadian itu juga tidak akan terjadi.

"Maaf, aku tidak bisa minum!" Janice menolaknya mentah-mentah.

Tidak bisa minum? Nathan menyipitkan mata dinginnya, empat tahun lalu, wanita ini bisa minum banyak sekali.

"Kalau tidak mau minum juga tidak apa, pijat kakiku, setelah itu aku akan mengganti rugi bajumu."

Pijat kaki? Apa dia tukang pijat? Dia datang kemari untuk jadi putri duyung.

Janice melambai-lambaikan tangannya, "Sudahlah, tidak perlu kau ganti rugi!"

Memijat kaki pria ini, jangan mimpi!

"Kak Lisa, ayo kita pergi kerja." kata Janice sambil memeluk lengan tangan Lisa.

Melihat wajah dingin Nathan, mana berani ia membawa Janice pergi? Ia melepaskan tangan Janice pelan-pelan, lalu tersenyum paksa, "Pekerjaanmu di sini, mana ini Tuan Gong memesan seisi club."

Ah? Janice sangat menyesal, apa dia benar-benar tidak bisa kabur?

Nathan melihat jam tangannya, lalu bertanya dingin, "Kapan pertunjukan putri duyung dimulai?"

"Segera, aku akan membawa putri duyung ganti kostum sekarang." kata Lisa sambil membawa Janice ke ruang ganti segera.

Janice mengenakan kostum putri duyung, memandangi dirinya yang cantik di depan cermin, cantik sekali, kalau sampai keenam anaknya melihatnya, pasti akan senang bukan kepalang.

"Kak Lisa, apa aku boleh mengambil foto diriku sendiri?" Janice tidak sabar untuk memotret rupanya sekarang ini, lalu memperlihatkannya pada anak-anaknya setelah pulang nanti.

"Setelah kau masuk ke dalam air nanti, ada fotografer yang akan mengambil fotomu." kata Lisa sambil membuka pintu belakang ruang ganti.

Pintu belakang itu langsung tersambung dengan kolam putri duyung.

"Pertunjukan berlangsung dua jam, di sela-sela hanya bisa istirahat 10 menit, apa kau bisa bertahan?" tanya Lisa.

"Bisa." kata Janice yakin.

Kalau pun tidak bisa tetap harus bisa, jika ia menggunakan 500 RMB dengan hebat, cukup untuk memberi makan 6 anak itu selama 3 hari, kalau dia tidak mendapatkan uang ini, keenam anaknya pasti akan kelaparan besok.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

490