Bab 9 Rufus Lin

by Kelcy 10:01,May 07,2022
Dengan setengah sadar, sepertinya Elton pun masuk ke dalam dunia mimpi.

"Serang!"

Suara yang keras terdengar kencang, aura keji yang dingin pun memenuhi seisi dunia itu.

Elton segera membalikkan tubuhnya, melihat ke arah kejauhan, petir sedang menyambar-nyambar, para prajurit bermunculan dari ujung langit dan berlari ke arah Elton, mereka mengenakan armor hitam, membawa tombak perang di tangan mereka, tubuh mereka dikelilingi dengan kabut hitam, seolah ada sebuah awan hitam besar yang sedang mengarah kemari, Elton tercengang.

"Serang!"

Entah siapa yang memberi perintah itu, dari langit turunlah ribuan prajurit perang, tiba-tiba mereka pun melemparkan tombak panjang di tangan mereka ke arah Elton.

Srek srek srek!

Ribuan tombak melayang di udara, melaju cepat bak kilat, dan langsung mencunci Elton.

Elton ingin menghindar, namun tubuhnya tidak dapat bergerak, ia ingin berteriak, namun tidak dapat membuka mulutnya, ia hanya bisa melihat semua itu dengan mata kepalanya saja, sepertinya ia hanya bisa melihat dirinya mati perlahan-lahan.

Sing!

Tiba-tiba.

Sebuah suara pedang yang sangat menggemparkan terdengar keras, sebuah bayangan pedang turun dari langit, membelah langit, menghancurkan ribuan tombak itu, dan mengarah ke ribuan prajurit yang ada di sana.

Serangannya tak bersuara sedikit pun, sebuah pedang raksasa sepertinya dapat membelah semuanya, menghancurkan para prajurit menjadi abu, dan menghilang di udara, seolah langit yang sudah kehilangan awan hitamnya, seperti mendung yang berubah cerah.

"Syut!"

Terdengar sebuah suara pelan, pedang raksasa itu langsung mengecil, dan pada akhirnya berubah menjadi sepanjang pedang biasa, tubuh pedang itu dikelilingi dengan kabut hitam, bentuknya tak begitu jelas, Elton terkejut dan kebingungan.

Seketika, pedang itu pun langsung menusuk dada Elton seperti petir, Elton sama sekali tidak melihat gerakan dari pedang itu, namun pedang itu telah memasuki dadanya.

"Ah!"

Teriaknya keras, lalu Elton pun terbangun, nafasnya terpenggal-penggal.

"Elton, kau kenapa?"

Wajah Edrick tampak khawatir, ia menatap kedua mata Elton, membuat Elton cukup tenang, lalu ia pun melihat sekekelilingnya, dan menyadari bahwa dirinya sedang berada di kamarnya.

"Ayah, apa yang terjadi padaku?"

Tanya Elton, karena saat dia melihat dirinya sendiri, ia menyadari bahwa dirinya sudah dililit dengan kain kasa, lalu rasa sakit pun langsung merangsang otaknya.

"Elton, berbaringlah."

Edrick segera memegangi Elton untuk berbaring lagi, lalu berakta, "Aku juga tidak tahu detailnya, tapi saat aku menemukanmu di kamar, tubuhmu penuh dengan darah, dan luka-luka."

Mendengar perkataan ayahnya, Elton langsung teringat pada kejadian saat pedang kedua yang menelan kekuatan spiritualnya tadi, ia segera melihat ke dalam pusat energinya, ternyata lautan kekuatan spiritual yang ada di dalam pusat energinya sangat penuh.

Di dalam ruang misterius, pedang kedua sudah terbuka, tidak ada yang aneh.

"Elton, kenapa kau bisa terlka?" Wajah Edrick penuh dengan perhatian.

Melihat ayahnya setegang itu, hati Elton terasa tenang, ia tidak tega membuat ayahnya terlalu khawatir, ia berkata, "Ayah, tidak perlu khawatir, aku hanya telah mencapai Tingkat Pemurnian Jiwa saja, dan kelelahan sementara."

"Tingkat Pemurnian Jiwa? Dalam waktu sesingkat ini, kau telah berhasil mencapai Tingkat Pemurnian Jiwa?" kata Edrick dengan terkejut.

Elton menjawab, "Benar, baru saja mencapainya."

"Baik, baik, baik, baguslah kalau begitu." Edrick sangat senang, kemampuan Elton benar-benar di luar dugaannya.

Dalam waktu sesingkat ini, ia terus meningkatkan ilmu bela dirinya, hal ini benar-benar di luar dugaannya, siapa yang tidak berharap anaknya sendiri memiliki kemampuan yang luar biasa, kemajuan sedikit apapun, bagi orang tua, adalah sebuah kebanggan sendiri.

Melihat Edrick yagn gembira, hati Elton pun juga merasa senang, namun saat ia melihat sisa-sisa bahan obat-obatan yang ada di atas meja, Elton pun dapat merasakan rasa bahan obat-obatan yang ada di mulutnya.

Dua bahan itu, jelas-jelas ia memberikannya untuk Edrick agar ia dapat menambah kekuatannya, tapi dia malah......

Mata Elton sedikit memerah, ia ingin mengalihkan perhatian Edrick, "Ayah, aku sudah pingsan berapa lama?"

"Elton, kau sudah pingsan tiga hari penuh, sekarang akhirnya kau bangun juga, aku juga tenang sekarang, aku akan segera masak untukmu, untuk menambah energimu."

Baru selesai bicara, Edrick pun langsung pergi keluar kamar.

Melihat kejadian itu, hati Elton terasa sangat panas, ia menahan perasaan terharunya dengan kuat, dan menarik nafas dalam-dalam, membuat dirinya lebih tenang, karena ia masih ingat, ayahnya pernah memberitahunya, anak laki-laki tidak boleh meneteskan air mata dengan mudah.

"Apa maksud mimpi tadi itu?"

Elton masih sedikit ingat dengan tempat di mimpi tadi, tapi ia tidak pernah melihat tempat itu, kenapa bisa ada di dalam mimpinya, "Apa itu berhubungan dengan pedang?"

Karena tidak mengerti, Elton pun menggeleng-gelengkan kepalanya dan melupakannya, anggap saja hanya mimpi buruk.

Setelah melihat lukanya yang sudah cukup membaik, Elton pun sudah mengerti dari mana datangnya luka-luka itu.

Luka-luka ini disebabkan oleh kekuatan spiritualnya, ia menyantap belasan bahan obat-obatan sekaligus, tubuh Tingkat Pemurnian Tulang biasa pasti sudah akan meledak sejak awal, kalau bukan karena pedang itu yang menelan kekuatan spiritual itu, Elton pasti juga tidak akan selamat seperti ini.

Tapi, keuntungannya sangat jelas.

Meskipun kekuatan spiritual yang banyak itu telah diserap oleh pedang, tapi tubuh yang telah merasakan kekuatan spiritual jauh lebih kuat, Elton dapat dengan jelas merasakan setiap otot dan tulangnya penuh dengan energi.

Tiba-tiba, ia pun masuk ke dalam ruang misterius lagi, di dalam ruang misterius, sembilan pedang sedang melayang di udara, di antaranya, ada dua buah pedang yang memancarkan cahaya yang membuat orang tercengang.

Setelah mengingat-ingat semua kejadian yang telah terjadi, Elton masih sedikit khawatir, kalau setiap membuka sebuah pedang ia harus melewati batas hidup dan mati, dia hanya bisa tersenyum kecut saja, tentu saja, ia juga tidak akan mundur hanya karena hal ini, bagaimanapun bahaya dan kesempatan berada di saat yang sama.

Seperti saat ini, sebuah cahaya memancar dari dalam pedang kedua, dan mendarat di tangan Elton, berubah menjadi sebuah buku ilmu bela diri.

"Tiga Pedang Pemecah Gunung!"

Ia membuka buku itu dan mulai membacanya dengan teliti.

Buku Tiga Pedang Pemecah Gunung ini cukup unik, meskipun namanya tiga pedang, tapi sama sekali tidak ada jurusnya.

Yang diajarkan dalam buku ini, adalah pedang berat.

Begitu pedang diayunkan, pedang kedua akan ikut terayun, setiap pedang jauh lebih berat dari pedang sebelumnya, sangat kuat.

Dan pedang ketiga, mengumpulkan kekuatan kedua pedang sebelumnya, dan mencapai puncak tertinggi, terkuat, dan terberat.

Persyaratan untuk menggunakan Tiga Pedang Pemecah Gunung, adalah Tingkat Pemurnian Jiwa. Setelah mencapai Tingkat Pemurnian Jiwa, pusat energi akan menghasilkan lautan kekuatan spiritual, dan dapat mengeluarkan kekuatan spiritual, seperti saat bertarung dengan Yonathan, Yonathan melumuri pedangnya dengan kekuatan spiritual, dan dapat memberi efek serangan yang lebih kuat, namun sayang ia bertemu dengan Elton, pedang Elton terlalu cepat, terlalu tajam!

Karena bisa mempelajari Tiga Pedang Pemecah Gunung, Elton pun tidak ingin mengulur waktu, ia memasuki ruang misterius dan berlatih dengan gigih lagi.

Waktu berjalan dengan sangat cepat, tak terasa sudah sampai di hari keempat, waktu perjanjian antara dirinya dengan Jim sudah tiba.

Setelah sarapan, Elton berpamitan pada Edrick dan langsung pergi ke belakang gunung.

Belakang gunung, adalah tempat milik Keluarga Su, tapi terlalu gersang, tidak dikembangkan, digunakan oleh murid-murid Keluarga Su untuk berlatih, binatang buas yang kuat sudah diusir atau diburu, namun meskipun demikian, para pebela diri Tingkat Pemurnian Jiwa yang datang ke belakang gunung juga cukup berbahaya, karena belakang gunung tersambung dengan alam lepas yang tak terbatas.

Dalam perjalanan ini, karena Elton telah mencapai Tingkat Pemurnian Jiwa, ia sangat percaya diri, meksipun ia berhadapan dengan Jim, tapi ia juga tidak takut, ditambah lagi dengan Jurus Pedang Angin dan Tiga Pedang Pembelah Gunung, Eltoh bahkan sangat yakin bahwa dirinya dapat mengalahkan Jim.

Tak lama, Elton pun tiba di tempat janjiannya dengan Jim, namun sepertinya ada satu orang asing lagi, dan ekspresi wajah Jim tampak sedikit tidak nyaman.

Baru saja tiba di hadapan mereka, orang asing itu tiba-tiba tertawa dan berkata, "Jim, tak kusangka orang yang ingin kau tunggu itu adalah seorang sampah yang baru saja memasuki awal Tingkat Pemurnian Jiwa, kau menyuruhnya datang bukan untuk mendapatkan keuntungan lebih kan."

Jim tersenyum pahit, lalu berkata pada Elton, "Elton, ini adalah Rufus Lin dari Keluarga Lin, kultivasinya sudah mencapai akhir Tingkat Pemurnian Jiwa, hari ini dia akan pergi bersama kita, kemungkinan berhasilnya akan lebih besar."

Elton melihat ke arah Rufus sejenak, tubuhnya tinggi kekar, seperti seekor harimau yang sangat buas, apalagi kedua matanya yang bersinar-sinar itu, penuh dengan aura keji.

Namun, belum sampai Elton berbicara, Rufus langsung berkata dingin, "Jim, aku tidak setuju kau membawa seorang sampah untuk bergabung dengan kita, awal Tingkat Pemurnian Jiwa sama sekali tidak membantu, hanya akan menyusahkan saja."

"Rufus, jangan keterlaluan, sebelum kau datang, aku sudah mengundang Elton terlebih dahulu, kau tidak berhak mengusirnya." kata Jim dengan sedikit kesal.

Tapi, kemampuan Rufus jelas lebih hebat dari Jim, oleh karena itu Jim juga sangat takut pada Rufus.

"Aku tidak peduli apa kau sudah memutuskannya atau belum, mengundang seorang sampah seperti dia, hanya kau seorang yang bisa melakukannya, dulu saat aku tidak ada, tentu saja kau yang mengatur semuanya, tapi sekarang aku ada di sini, semua harus menuruti perkataanku, merekrut seorang sampah yang menyusahkan, hanya akan mengganggu semua orang."

Perkataan Rufus sangat tajam, ia tidak hanya menghina Elton saja, ia juga berjalan ke hadapan Elton, dan meliriknya dengan tatapan mengejek, lalu berkata, "Kurasa kau juga mengerti maksud perkataanku, sampah tidak berhak untuk bergabung, lebih baik pergilah saja sendiri."

Jim yang berada di sebelah pun marah, baru saja ia hendak berkata sesuatu, ia pun menyadari Elton berjalan kembali, seketika ia pun berteriak, "Elton, apa yang ingin kau lakukan?"

Elton tidak menjawab, dan langsung berjalan ke arah sebuah batu yang tingginya seperti manusia.

"Sampah ya sampah, tapi cukup tahu diri juga, daripada aku, Rufus Lin, harus main tangan." kata Rufus dingin.

Baru saja selesai bicara, Elton sudah sampai di depan batu besar itu, ia menggenggam pedagn di tangannya, dan pedang besi itu pun penuh dengan kekuatan spiritual.

"Hancur!"

Sebuah suara yang sangat dingin terlontar dari mulut Elton.

Sebuah suara gemuruh pun terdengar, sesaat ketika pedang besi itu mengenai batu besar itu, batu besar itu langsung pecah dan meledak menjadi batu kecil-kecil.

Elton membelakangi batu-batu kecil yang bertebaran itu, lalu berjalan ke arah Rufus dan Jim yang terkejut, dalam hati ia berkata, "Ternyata masih belum terlalu terbiasa menggunakan Tiga Pedang Pemecah Gunung, kalau tidak, pasti dapat langsung memecahkan batu itu sesaat ketika aku pergi, bukannya pecah saat tersentuh."

"Entah apakah aku masih berhak atau tidak?"

Tatapan mata Elton mengeluarkan sinar mengejek dan terarah pada Rufus.

Rufus mengerutkan alisnya, tatapan matanya terarah pada Elton dengan dingin.

"Cukup hebat juga!"

Rufus membalikkan kepalanya dan tidak memedulikannya, ia langsung berjalan di depan.

Di belakangnya, Jim menatap ke arah Elton dengan pasrah, lalu berkata pelan, "Ayo kita pergi, Elton, kurasa Rufus Lin itu sepertinya cukup tidak suka denganmu, tapi jangan sampai kau membuat masalah dengannya, Keluarga Lin dan Keluarga Su tidak pernah akur, kalau bukan karena saat menunggumu di sini tadi ketahuan oleh Rufus yang diam-diam masuk ke belakang gunung Keluarga Su, aku juga tidak akan mengajaknya bergabung."

Perkataan Jim terdengar sangat putus asa.

Elton mengangguk, ia tahu karena sebelumnya ia pernah mendengar bahwa Keluarga Lin dan Keluarga Su memiliki banyak permasalahan, dan Keluarga Lin sering sekali memiliki murid-murid yang sombong, suka memasuki belakang gunung Keluarga Su untuk mencari bahan obat-obatan, bahkan sampai melukai murid-murid Keluarga Su.

Sepertinya, Rufus adalah salah satunya, tak heran dia sesombong itu......

"Tenang saja, aku tahu diri, aku pasti tidak akan menambahkan masalah untukmu." Elton tersenyum tipis, tatapan matanya melihat Rufus dengan dingin.

Meskipun kultivasi Rufus jauh lebih tinggi dari Elton, bahkan Jim pun juga berbeda jauh, tapi bagi Elton, Rufus bukannya tidak bisa dikalahkan.

Dengan bantuan dua jurus pedangnya, jika ingin membunuh Rufus secara langsung, juga bukan tidak mungkin.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

400