chapter 5 Barang Palsu

by Cipto 13:47,Nov 07,2023
Prajurit Po yang menunggu di depan pintu, mengikuti Reinhard Su meninggalkan tempat itu.

Setelah meninggalkan kediaman turun-temurun keluarga Yun, raut wajah Reinhard kembali menjadi dingin.

Prajurit Po melihat ke arah Reinhard. Dia merasa sedikit marah, lalu berkata "Yang Mulia, Anda memberi mereka hadiah yang begitu berharga. Tampaknya mereka tetap tidak bersedia menerima Anda."

"Jangan terlalu menghiraukan kodok di dasar sumur."

"Yang Mulia, aku baru saja menerima kabar dari Kota R."

"Kabar apa?"

"Kepala Daerah Barat Daya mendengar kabar kedatangan Anda. Dia ingin mengadakan upacara penyambutan yang megah untuk Anda."

"Tidak menarik."

"Yang Mulia, setidak-tidaknya Beliau merupakan Jendral bintang satu. Lebih baik Anda menghadirinya."

"Kamu saja yang menggantikan aku."

Prajurit Po tersenyum pahit. Dia sudah terbiasa. Jika Reinhard sudah berkata dia tidak akan hadir, maka dia tidak akan hadir.

Sementara itu, kediaman turun-temurun Keluarga Yun masih sangat ramai.

Begitu Reinhard pergi, Alfredo Yun langsung mengalihkan targetnya pada Natasha Yun.

"Lihatlah suami pecundangmu itu. Begitu dia kembali, dia langsung mempermalukan dirinya."

Renny Yun pun memutar matanya dan berkata, "Benar. Padahal dirinya sendiri memberi seonggok sampah sebagai hadiah, tetapi beraninya mengatakan bahwa hadiah dari kami adalah barang palsu. Dasar kampungan."

Natasha hanya bisa terdiam saat mendengar kata-kata mereka itu.

Feronika Cai memotong dengan nada kesal, "Apa hubungannya dengan kami. Aku tidak pernah menganggapnya sebagai menantuku!"

Nyonya Besar Shi menopangkan dirinya pada tongkatnya dan bangkit berdiri. Dia berkata kepada semua orang, "Cukup!"

Mereka semua menjadi hening. Tetapi para tamu tetap berdesas-desus di antara mereka.

Nyonya Besar Shi melihat ke arah putra sulungnya Aldrian Yun dan berkata, "Aldrian, mari kita hidangkan makanannya."

Aldrian Yun mengerenyitkan dahi dan berkata, "Tapi, Bu, Master Cang belum tiba."

Nyonya Besar Shi menepuk kepalanya dan berkata, "Jika kamu tidak mengingatkan aku, aku hampir saja lupa. Master Cang adalah tamu terhormat. Kita harus menunggu kehadirannya."

Tidak lama kemudian, ada seorang pria tuan yang berjalan masuk ke dalam geerbang. Dia memiliki janggut dan pembawaannya sangat berwibawa.

Dia adalah Master Cang. Seorang ahli barang antik yang terkenal di Kota R. Dia diberi julukan 'Mata Emas'.

Hanya dengan memegangnya saja, dia bisa mengetahui keaslian sebuah barang antik.

Selama puluhan tahun di bidang ini, dia tidak pernah melakukan kesalahan.

Nyonya Besar Shi sangat menyukai barang antik, maka dia sangat mengagumi Master Cang.

Begitu Master Cang tiba, Nyonya Besar Shi langsung cepat-cepat menyambutnya.

"Nyonya Besar terlalu berlebihan. Anda tidak perlu menyambutku sendiri."

"Sudah seharusnya aku menyambut Master Cang."

"Para tamu sudah berkumpul semua, maaf telah membuat mereka semua menunggu aku seorang."

"Tidak apa-apa. Kami semua bersedia menunggu Master Cang."

Master Cang memiliki kebiasaan unik. Setiap kali dia melihat barang antik, dia pasti ingin mengidentifikasinya.

Begitu dia melihat porselen, lukisan dan kaligrafi di antara tumpukan hadiah-hadiah itu, hatinya merasa gatal.

"Nyonya Besar, akankah Anda mengizinkan aku untuk mengamati porselen, lukisan dan kaligrafi ini?"

Raut wajah Alfredo dan lainnya berubah.

"Aku rasa, tidak perlu." Maxime mengerutkan alisnya.

Nyonya Besar Shi melambaikan tangannya dan berkata, "Tidak apa-apa. Biarkan Master Cang menilai benda-benda itu. Dengan demikian, kita bisa menghentikan keraguan para undangan lain."

Master Cang mengangguk. Kemudian dia mendekat dan mengambil gulungan lukisan 'Aroma Anggrek dan Bambu'.

Hati Maxime menjadi gugup. Wajahnya tampak sangat canggung.

Master Cang menelitinya beberapa kali, lalu meletakkannya. Selanjutnya dia mengambil porselen pemberian Alfredo.

Dia hanya meliriknya sekilas sebelum mengerutkan alisnya. Kemudian dia pun meletakkannya kembali.

Giok pemberian Renny juga dia timbang-timbang di dalam genggaman tangannya. Setelah memeriksanya sekali lagi, Master Cang menghela napas panjang.

Mereka bertiga mulai merasa was-was. Wajah mereka tampak semakin canggung.

Nyonya Besar Shi bertanya, "Mengapa Master Cang menghela nafas?"

"Semua benda-benda yang baru saja aku lihat dibuat dengan asal-asalan. Hal ini membuat suasana hatiku buruk."

Wajah Nyonya Besar Shi menjadi gelap. Ketiga benda itu merupakan pemberian cucunya. Harganya pun sangat tinggi. Bagaimana mungkin dibuat dengan asal-asalan.

"Master Cang. Apakah Anda bisa melihatnya lagi dengan lebih seksama?"

"Tidak perlu. Itu semua adalah barang murahan. Nilai tertinggi lukisan itu tidak mencapai seribu Yuan. Porselen itu setidaknya 5 ratus Yuan. Apalagi giok itu. Ia hanyalah batu biasa."

Begitu dia selesai bicara, raut wajah Nyonya Besar Shi langsung berubah drastis.

Bukan hanya dia, Alfredo dan yang lainnya juga menundukkan kepala dan tak berani menatapnya.

Para undangan di sekitar mereka mulai membahas hal ini.

"Bukankah ketiganya merupakan hadiah dari cucu-cucu Keluarga Yun?"

"Aku ingat mereka berkata bahwa Aroma Anggrek dan Bambu itu bernilai jutaan."

"Benar. Katanya porselen itu lebih dari satu juta."

"Bukankah batu giok itu bernilai ratusan ribu?"

Mereka semua kebingungan dan mulai curiga.

"Apakah kalian meragukan aku," muncul amarah di wajah Master Cang.

"Master Cang, salah paham. Kami tidak akan berani meragukan Anda."

"Benar. Anda adalah ahlinya barang antik."

Mereka semua cepat-cepat menenangkan dia.

Ada yang berkata, "Ibu bukanlah kata-kata kamu. Para cucu dari Keluarga Yun sendirilah yang berkata demikian. Semua orang bisa menjadi saksinya."

"Benar. Merekalah yang mengatakan itu sendiri. Kami semua ada di tempat kejadian."

Nyonya Besar Shi mengerutkan alisnya. Dia merasa ada sesuatu yang janggal.

Master Cang berkata dengan sangat emosi, "Tiga benda itu bahkan tidak layang disebut sebagai barang tiruan. Benar-benar barang kelas rendahan. Jika kalian tidak percaya, kalian boleh memanggil orang lain untuk menilainya."

Lalu, Master Cang kembali menambahkan.

"Kolektor-kolektor biasa pun, bisa langsung mengenalinya."

Setelah dia selesai bicara, para tamu undangan mulai mendiskusikan hal ini. Mereka semua melihat ke arah Alfredo dan yang lainnya sambil menunjuk-nunjuk mereka.

Wajah mereka bertiga menjadi merah.

Ketiga benda itu memang bukan barang asli. Mereka membelinya di pinggir jalan dengan harga murah. Karena tampak bagus, mereka kira mereka bisa menipu Rowanda.

"Coba aku lihat."

Jimmy Wang, CEO Grup Yorksea melangkah ke depan. Dia sendiri juga suka mengoleksi barang antik.

Jimmy mengambil benda-benda itu, lalu melihatnya sekilas. Kemudian dia menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Semuanya barang palsu, jelas sekali tiruan yang di buat."

Begitu mendengar perkataannya, mereka semua tercengang.

"Memberi nenek sendiri barang-barang palsu. Benar-benar menarik."

"Bisa-bisanya mereka berkata harganya jutaan Yuan. Dasar tebal muka!"

"Memalukan sekali."

Nyonya Besar Shi menjadi murka.

Kemunculan Reinhard hanya memalukan bagi Keluarga Arsenio Yun.

Tetapi apa yang dilakukan Alfredo dan yang lainnya ini benar-benar membuat seluruh keluarga besar kehilangan reputasinya di hadapan semua orang. Membuat malu seluruh keluarga!

"Sesungguhnya aku tidak ingin mengatakannya. Tetapi benda-benda semacam ini benar-benar mencemari mataku." Master Cang kembali menambahkan.

Wajah Nyonya Besar Shi menjadi gelap karena marah. Seluruh semangat perayaan pada hari ulang tahunnya pun lenyap.

Baru saja dia berkata bahwa anak-cucunya merupakan orang-orang yang paling unggul. Tidak lama kemudian, wajahnya seperti ditampar.

Karena terdesak, Alfredo teringat. Dia cepat-cepat menghampiri Nyonya Besar Shi. Seluruh wajahnya tampak penuh rasa bersalah, "Nenek. Ini semua salahku. Aku telah ditipu!"

Nyonya Besar Shi tampak tergerak, dan berkata, "Ada apa?"

"Aku tahu Nenek menyukai barang antik, maka sebelum ini aku pergi ke pasar barang antik untuk membeli benda-benda ini dan ingin menghadiahkannya untuk Nenek. Siapa sangka benda-benda itu semuanya palsu."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

200