chapter 8 Dijodohkan

by Cipto 13:47,Nov 07,2023
Malamnya, Reinhard Su tidur di kamar pelayan Keluarga Yun. Natasha Yun tentu tidak akan membiarkan Reinhard tidur bersamanya.

Dari sananya mereka tidak memiliki hubungan seperti suami-istri. Apalagi Natasha sama sekali tidak punya perasaan apa-apa terhadap Reinhard. Malah sebaliknya dia merasa sedikit kesal padanya.

Sejak hari dia melarikan diri dari pernikahannya ke daerah Utara, Natasha mendapat banyak sekali hinaan. Jika ingin menebus luka batin yang diterima Natasha, maka diperlukan waktu yang cukup panjang.

Pagi hari berikutnya.

Tok, tok, tok!

Feronika Cai mengetuk pintu kamar Natasha.

Natasha membuka pintu. Rambutnya berantakan dan matanya setengah terpejam.

"Ibu, mengapa memanggilku begitu pagi?"

Di hari biasa, Natasha bekerja dengan sangat lelah. Susah payah mendapat hari libur seperti hari itu, tentu saja dia ingin tidur lebih lama.

Dia menjabat sebagai Kepala Departemen Bedah di RS Dua Kota R.

"Sekarang masih pagi. Cepatlah berdandan dan pergi bersamaku ke Restoran Mugaritz."

"Beritahu aku dulu. Untuk apa kita pergi ke Restoran Mugaritz. Biaya makanan di sana sangatlah tinggi."

"Tentu saja untuk bertemu calon jodohmu!"

"Aku tidak mau."

Baru saja Natasha hendak menutup kembali pintu kamarnya, Feronika langsung menghentikannya.

Dalam dua tahun pertama, Feronika masih patuh pada aturan. Tetapi mulai tahun ini, dia sangat sering mengajaknya untuk mencari jodoh.

Sebab bagi Feronika, Reinhard dan Natasha hanya menikah demi permintaan kakeknya sebelum beliau meninggal. Mereka hanyalah suami-istri dalam perjanjian. Jika waktunya tiba nanti, mereka akan bercerai.

Tentu saja dia harus memikirkan kehidupan putrinya yang selanjutnya.

"Kali ini tidak sama. Kamu mengenalnya."

"Aku tetapi tidak mau pergi sekalipun aku mengenalnya."

Feronika masuk begitu saja ke dalam kamarnya.

"Kali ini kamu harus pergi. Deon Zhou baru saja pulang dari luar negri."

"Deon Zhou?" Natasha tidak menyangka.

Keluarga Deon adalah pebisnis ternama di Kota R. Kini nilai pasar Keluarga Zhou sudah mencapai beberapa miliyar.

Deon kuliah di London, Inggris. Sebelum pulang, dia telah membangun sebuah perusahaan IT di dalam negri. Dengar-dengar kali ini dia pulang untuk memulai pemasaran perusahaannya.

Natasha pernah bertemu beberapa kali dengannya. Kesannya terhadapnya biasa saja. Tidak baik dan tidak buruk.

Tapi dia sangat menyukai Natasha. Dia sudah beberapa kali meminta orang untuk menjodohkan mereka. Tetapi Natasha menolaknya dengan alasan sudah menikah.

"Dia adalah seorang hidung belang."

"Kata siapa? Deon adalah anak baik. Dia bahkan tidak punya pacar selama kuliah di luar negeri. Sudah dua tahun ini dia tetap merindukanmu. Apapun yang terjadi, kamu harus ke sana." Feronika beteguh hati.

"Tapi Reinhard ada di rumah."

"Jangan hiraukan apa yang dilakukan pecundang itu. Tidak punya usaha. Sekarang saja dia masih tidur malas-malasan."

Begitu nama Reinhard disebut, Feronika merasa sangat kesal. Dia baru saja kembali dari kamp militer, pekerjaan biasa pun dia tidak punya. Mana mungkin dia punya masa depan.

Karena tidak bisa menentang Feronika, akhirnya Natasha menerima ajakannya.

Setelah mandi dia merias diri ala kadanya. Kemudian dia meninggalkan kamarnya.

Natasha tidak perlu terlalu merias diri. Meskipun pekerjaannya sangat banyak dan dia sering bergadang, tetapi kualitas kulitnya sangat baik. Banyak sekali wanita-wanita yang iri padanya.

Tepat pada saat itu juga Reinhard juga berjalan keluar dari kamarnya. Begitu melihat Natasha, dia cepat-cepat berkata, "Natasha. Aku sudah memasak bubur untukmu. Coba cicipi."

Reinhard sesungguhnya sudah bangun dari tadi.

Natasha mengerenyit dan berkata, "Reinhard, jangan melakukan semua ini. Tidak ada gunanya."

"Aku sudah berkata bahwa aku akan sangat menyayangimu. Aku akan menjadikanmu wanita paling bahagia di dunia. Aku tidak akan ingkar janji."

"Aku tidak suka pada suami rumah tangga. Aku menyukai pria yang dapat berkarir dan berkembang."

"Tenang saja. Aku akan berusaha keras agar kamu mau menerimaku."

Mendengar kata-kata ini, kepala Natasha rasanya mau pecah. Dia malas berdebat dengan Reinhard.

Akan tetapi dia tetap mencicip bubur yang sudah di siapkan di atas meja. Rasanya benar-benar nikmat. Dia yang biasanya tidak makan pagi, tidak bisa menahan diri untuk menghabiskan isi mangkuknya.

Pada saat beres-beres, Natasha menatap ke arah Reinhard. Tiba-tiba saja ada ide yang melintas dalam benaknya.

"Reinhard, apakah ada yang harus kamu lakukan hari ini?"

"Tidak ada, kata Reinhard."

"Bagus. Pergilah bersamaku ke Restoran Mugaritz"

"Baiklah, istriku tercinta!"

Dari dalam mobil, mulut Feronika dipenuhi dengan umpatan.

"Untuk apa kamu masuk ke dalam mobil?!" Feronika membelalak marah pada Reinhard.

Reinhard berkata pelan, "Natasha memintaku untuk menemaninya ke Restoran Mugaritz."

"Omong kosong! Untuk apa kamu pergi ke Restoran Mugaritz. Cepat turun dari mobil!" Feronika semakin marah saja.

Natasha berkata, "Aku yang menyuruhnya naik mobil."

"Kamu menyuruhnya naik mobil?" Feronika tidak mengerti. "Lalu apa yang akan terjadi jika dia pergi?!"

"Lebih baik dia pergi agar tidak canggung. Lagipula aku juga ingin agar dia lihat seperti apa rupa orang yang hebat."

Sekalipun dia tidak memiliki rasa apapun pada Deon, tetapi harus diakui bahwa dia adalah orang yang cukup hebat.

Keluarganya terpandang, kuliah di London, sepertinya bisa beberapa bahasa asing. Dan dia pun juga mendirikan sebuah perusahaan IT.

Jika mereka berdua dibanding-bandingkan, ternyata mereka berbeda. Dan perbedaan di antara mereka, cukup besar.

Natasha bukanlah orang yang mementingkan materi. Tetapi dirinya sendiri cuku[ berprestasi. Tentu saja suaminya tidak boleh kalah darinya.

Dia mengajak Reinhard karena dia ingin Reinhard melihat sendiri seperti apa pembawaan seorang pria yang berprestasi tinggi. Dia harap dengan demikian, Reinhard bisa termotivasi untuk mengembangkan diri.

Anggap saja ini adalah ujian.

Jika Reinhard merasa termotivasi dan bersedia berjuang untuk mengembangkan diri setelah melihat pembawaan orang yang berprestasi, artinya Reinhard masih memiliki kejantanan sebagai seorang pria.

Tetapi jika setelah ini Reinhard masih tetap saja seperti sebelumnya dan tidak ingin berkembang, maka dia tidak akan menaruh harapan apa-apa padanya lagi.

Dalam waktu satu bulan, dia akan menceraikannya dan berpisah dengan cara baik-baik. Setidaknya mereka sudah menghormati keinginan mendiang kakek mereka.

Setelah mendengar perkataannya, Feronika tidak lagi marah.

"Benar apa katamu. Biar dia saksikan betapa baik prestasi Deon. Biar dia bisa merasa malu pada dirinya sendiri."

Reinhard duduk dengan tenang di bagian belakang mobil. Kedua matanya terpejam.

Natasha menyalakan mesin, menginjak gas dan mobil itu menggelinding meninggalkan kompleks mereka.

Mereka sangat hening di sepanjang perjalanan.

Kira-kira tepat pada siang hari, mereka tiba di Restoran Mugaritz.

Restoran Mugaritz adalah tempat yang paling terkenal untuk berkencan di Kota R. Letaknya ada di daerah emas Kota R. Mereka menggunakan sistem keanggotaan.

Setiap hari, mereka hanya menerima 100 orang. Ini adalah peraturan Restoran Mugaritz. Aturan ini tidak pernah berubah.

Restoran Mugaritz asalnya dari Spanyol dan tadinya merupakan tempat makan kerajaan. Setidaknya orang-orang menghabiskan 100 ribu Yuan untuk satu kali transaksi di tempat ini. Orang yang bisa melakukan itu, adalah orang-orang kalangan atas di komunitas mereka.

Di seluruh bagian Barat Daya, hanya ada satu cabang restoran.

Natasha memarkir mobil mereka, lalu mereka bertiga memasuki restoran itu.

Pada saat itu juga, ada seorang pria mengenakan jas berjalan mendekati mereka. Wajahnya penuh dengan senyuman. Orang itu adalah Deon. Kedua matanya membesar berkali-kali lipat saat melihat Natasha.

"Bibi, kalian sudah tiba." Deon cepat-cepat mempersilakan mereka memasuki restoran.

"Deon, maaf kami terlambat. Kami terhambat di perjalanan."

"Tidak masalah, Bibi. Aku juga baru tiba."

Lokasi duduk yang dipesan Deon merupakan lokasi termahal di restoran itu. Hanya untuk memesan tempatnya saja harus membayar 300 ribu yuan. Harus diakui, dia benar-benar kaya.

Deon bersikap seperti bangsawan. Dia menarik bangku Natasha dan Feronika saat mereka hendak duduk. Tetapi begitu dia melihat Reinhard, dia mengerutkan alisnya.

"Apakah dia adik laki-lakimu." tanya Deon.

Natasha menggelengkan kepalanya, "Dia adalah suamiku."

Wajah Deon langsung berubah. Dia tampak tidak puas. Mengapa dia membawa suaminya untuk datang ke acara perjodohan?

"Pernikahan mereka hanya secara nominal. Kamu tahu sendiri demi menepati permintaan Kakeknya, Natasha menikah dengannya. Mereka akan bercerai dalam waktu satu bulan."

Feronika cepat-cepat menjelaskan, "Kami membawanya agar dia melihat dunia yang lebih besar. Tentu saja, kami juga ingin membuatnya berhenti berharap. Seorang pecundang mana layak untuk mendampingi Natasha."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

200