Bab 3 Tinggal Menjadi Menantu

by Josh Vid 08:01,Dec 14,2023
Lintown, Terrace.

Setiap tumbuk tanah di sini sangat mahal, dan merupakan komplek perumahan termahal serta pemandangan terbaik di Lintown.

Melihat perumahan mewah di depannya, Peter Lin tidak bisa menahan diri untuk tidak berdecak, "Tunanganku ini memang luar biasa, bisa tinggal di daerah seperti ini, keluarga Su memang sungguh luar biasa!"

Ketika penjaga keamanan di pintu mendengar ini, dia tidak bisa menahan diri dan mengerucutkan bibirnya, "Heh nak, Keluarga Su tidak tinggal di sini."

Peter Lin langsung mengerutkan kening, "Tidak mungkin, alamat yang tertulis di kontrak pernikahan itu di sini."

Penjaga keamanan yang usianya sudah paruh baya ini seperti memandang orang bodoh, "Maksudku, seluruh daerah dan komplek ini dikembangkan oleh Keluarga Su itu sendiri!"

"Kalau begitu bagus lah. Cepat biarkan aku masuk. Di sana ada 6 kakak senior yang menungguku."

Setelah mengatakan itu, Peter Lin maju selangkah dan ingin masuk.

Ekspresi penjaga keamanan langsung berubah dan dia segera mengeluarkan tongkat listriknya, "Mundur, kalau tidak aku tidak akan sungkan untuk menghentikanmu!"

Dan pada saat ini, sebuah Rolls-Royce melaju perlahan.

Jendela mobil diturunkan, memperlihatkan wajah dengan karakter China yang tidak sabar namun anggun, "Apa yang terjadi?"

Penjaga keamanan Liu segera berdiri tegap, "Ketua Su! Pemuda ini bilang—"

Setelah mendengarkan penjelasan Pak Liu, Jeremy Su mengerutkan kening dan bertanya, "Kamu bilang kamu tunangan Kenya, apa kamu punya bukti?"

Peter Lin mengangguk, "Aku belajar di bawah bimbingan Gunung Ghost, sekarang datang kemari untuk memenuhi perjanjian tetua di masa lampau."

Setelah mendengar kata-kata ini, wajah Jeremy Su tiba-tiba menjadi ragu.

Dan setelah hening beberapa saat, dia pun berkata, "Masuk ke mobil, ikut aku pulang dulu saja."

Pak Liu langsung tercengang. Mungkinkah pemuda ini benar-benar calon menantu Keluarga Su?

Dia menelan air ludahnya sambil memegang telapak tangannya yang kasar.

Tangannya barusan terpegang oleh Peter Lin, dan dia berencana untuk tidak mencucinya di setengah tahun ini!

Di vila Keluarga Su, Jeremy Su melihat kontrak pernikahan dan terdiam lama.

"Paman Su, sebenarnya aku datang ke sini kali ini karena aku ingin..."

Sebelum Peter Lin selesai berbicara, Jeremy Su sudah berdiri dan menyela, "Maaf, ada telepon penting di atas..."

Dan alasan telepon ini membuat Peter Lin menunggu selama 3 jam.

Tidak peduli seberapa bodohnya Peter Lin, dia tentu mengerti maksud Jeremy Su.

Peter Lin berdiri dan berkata kepada pelayan yang ada di sana, "Tolong beri tahu tuan keluarga Su kalau aku tahu Nona Su sudah bertunangan. Aku bukan penguntit yang mati-matian mengejar cinta. Aku hanya berharap Keluarga Su bisa mengembalikan kontrak pernikahan lainnya kepadaku."

Tiba-tiba, terdengar suara dingin dari atas, "Siapa yang memberitahumu kalau adikku sudah bertunangan?"

Itu adalah seorang wanita berusia 30-an, dengan ekspresi menawan, seksi juga dewasa.

Usia tidak meninggalkan jejak selain membuat sosoknya menjadi semakin menarik.

Wanita itu berjalan ke bawah dan duduk dengan santai di hadapan Peter Lin, "Aku kakak Kenya Su, Snow Su."

Cara dia menggerakkan tangan dan kakinya menunjukkan lekuk tubuhnya yang memikat, ini cukup membuat banyak lelaki tergila-gila.

Peter Lin mengangkat bahunya, "Kakak Su, apa yang ku katakan tadi kamu juga sudah mendengarnya kan. Tidak baik bersikap memaksa. Berikan saja kontrak pernikahan sebelumnya dan aku akan segera pergi, aku janji tidak akan datang mengganggu kalian."

Tapi bibir merah Snow Su malah sedikit terbuka, "Pergi? Kamu ini calon menantu yang ditunjuk dari keluarga Su kami. Mau pergi kemana kamu?"

Kalimat ini hampir membuat Peter Lin tercekik sampai mati.

Dia tersenyum genit, "Kakak, tolong jangan bercanda denganku. Aku bagaimana bisa..."

Tapi ekspresi Snow Su langsung menjadi serius, "Adikku tidak mungkin menikah dengan Keluarga Yan. Karena kamu memiliki kontrak pernikahan di tanganmu, maka Kenya adalah calon sahmu!"

Peter Lin terkejut, "Tapi..."

“Tapi apa?”

Snow Su tersenyum menawan, “Memangnya Keluarga Su kami tidak layak untukmu?”

"Tidak, cuma..."

Ucapan Peter Lin disela lagi oleh Snow Su, "Jangan khawatir, meskipun levelmu di bawah kami, tapi tidak akan ada yang berani meremehkanmu, dan kami tidak akan membiarkan itu terjadi... "

Kali ini giliran Peter Lin yang menyela, "Kak, sebenarnya aku punya banyak kebiasaan buruk dan malas mencuci kaki. Kenapa tidak berpikir lebih serius lagi? Ini tidak buru-buru kok, tidak buru-buru!"

Sambil mengatakan itu Peter Lin berdiri dan meninggalkan kediaman keluarga Su seperti hendak melarikan diri.

Lagian bercanda saja, kalau terus meneruskan obrolan ini, Peter Lin takut dia akan langsung dinikahkan malam ini juga!

Melihat punggung belakang Peter Lin, Snow Su langsung tertawa terbahak-bahak.

Anak ini cukup menarik. Saat ini, Jeremy Su keluar dari ruang kerja dengan wajah muram.

"Snow, apa maksudmu?!"

Faktanya, dia dari tadi bersembunyi di ruang kerja dan sama sekali tidak menerima panggilan telepon penting.

Tentu saja, hal ini dilakukan untuk menghabiskan waktu dan membuat Peter Lin pergi keluar sendiri.

Snow Su memandang ayahnya dengan ekspresi dingin, "Kamu dulu memaksaku menikahi orang dari keluarga Yan yang cacat dan tidak memiliki kesuburan. Untungnya, tepat setelah kami menikah dia mengalami kecelakaan mobil."

"Dan sekarang, aku tidak akan membiarkan Kenya melakukan kesalahan yang sama seperti yang aku lakukan!"

Mengabaikan kata-kata ayahnya di belakangnya, Snow Su membuka pintu dan berjalan keluar.

Saat ini, Peter Lin baru saja keluar dari kediaman keluarga Su.

"Daerah perumahan ini terlalu besar..."

Tepat ketika dia tersesat di Terrace, dia tiba-tiba mendengar deru mesin di belakangnya.

Sebuah Mercedes-Benz G merah diparkir di sebelahnya, dan jendelanya diturunkan, memperlihatkan wajah Snow Su yang menawan dan dingin.

"Naik!"

Peter Lin tampak terkejut, "Kakak, aku..."

"Sudah ku bilang, kamu adalah calon menantu dari keluarga Su, dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Masuklah ke dalam mobil, dan aku akan mengantarmu."

10 menit kemudian, begitu Peter Lin masuk ke mobil dia baru menyadari betapa salahnya keputusan yang dia buat!

Saat ini, ada banyak orang yang berjalan-jalan setelah makan malam.

Semua orang tinggal di daerah yang sama, jadi wajar saja mereka semua akrab dan familiar dengan anggota keluarga Su.

"Paman Qian, lagi jalan-jalan ya. Kenalkan ini tunangan Kenya."

"Bibi Wang, hari ini tidak pergi menjemput cucumu ya. Kenalkan ini tunangan Kenya."

Dari kediaman Su hingga pintu masuk komplek hanya berjarak beberapa ratus meter.

Tapi Snow Su mengemudikan mobilnya selama lebih dari 10 menit, setiap kali dia bertemu seorang kenalan, dia pasti akan berhenti dan mengobrol.

Tentu saja, setiap saat dia tidak pernah lupa menambahkan satu kalimat, ‘kenalkan ini adalah tunangan Kenya’.

Tepat ketika Peter Lin mencoba mencari celah untuk keluar dari keadaan ini, Snow Su tiba-tiba menepuk lengannya, "Hei, perkenalkan dirimu."

Peter Lin dengan refleks berkata, "Halo, aku tunangan Kenya."

Fuftt!

Snow Su menutupi bibir merahnya dan tertawa besar, dan terus menepuk paha Peter Lin.

"Kak, tolong lepaskan aku!"

Peter Lin tampak tak berdaya, "Buka pintunya, aku ingin keluar."

Tapi Snow Su malah tersenyum dan mendengus, mobilnya melaju semakin cepat.

Huh, mau kamu mengendarai mobilnya sampai terbang, kalau aku mau turun aku pasti akan bisa turun!

Peter Lin membuka pintu mobil dan hendak melompat keluar dari mobil.

"Kamu gila ya!"

Melihat gerakannya Snow Su tampak kaget dan dengan cepat menginjak rem.

Citt--

Dengan suara ban yang bergesekan dengan tanah, mobil itu langsung tiba-tiba berhenti.

Peter Lin keluar dari mobil sambil tersenyum berkata, "Masih ingin menyulitkanku haha, aku pergi dulu ya!"

Namun, yang kali ini Snow Su tidak menghentikannya lagi.

Merasa ada yang tidak beres, Peter Lin menoleh dan menemukan wajah Snow Su terbaring di stir kemudi dengan ekspresi yang sangat jelek.

"Kenapa?"

Snow Su lantas berkata dengan lemah, "Tidak apa-apa, penyakit lama, pergelangan kakiku terkilir."

“Orang dewasa sepertimu kok bisa begitu ceroboh.”

Peter Lin terlihat tidak habis pikir.

Snow Su pun memutar matanya, "Heh bro, aku melakukan ini memangnya untuk siapa?Lagian kamu masih seenaknya turun dari mobil?"

"Sini, biar aku bantu lihat."

Peter Lin mengulurkan tangannya hendak melepas sandal Snow Su.

Tapi Snow Su bak tersengat listrik langsung berseru, "Jangan sentuh!"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

250