Bab 20 Menghadiri Pesta Bersamanya Dengan Status Pasangan Wanitanya
by Alice
10:01,Feb 05,2021
“Aku sudah baik-baik saja.” Thea Qiao mengangkat kepalanya. Wajahnya yang kecil ditemani dengan kelima indera yang indah tampak kasihan.
“Hari ini terima kasih.” Saat berterima kasih, wajahnya penuh dengan keseriusan.
Saat memandangnya, wajah Xander Qin seperti tampak agak berbeda, “Sama-sama.”
Thea Qiao makan sesuap bubur dan merasakan suasana yang agak canggung. Entah kapan Dokter militer telah meninggalkan ruang medis dan menyisakan waktu untuk mereka berdua.
“Kamu bantulah aku jika ingin berterima kasih kepadaku.” Xander Qin pun memecahkan keheningan.
Thea Qiao tentu ingin membalas budi, ia pun langsung mengangguk. “Silahkan Ketua katakan.”
“Malam ini komando distrik militer ada pesta, kamu jadilah pasangan wanitaku.” Xander Qin mengundangnya. Ia baru tahu jika nanti tidak membawa pasangan wanita, mungkin ada saja setumpuk masalah yang mendatanginya.
Thea Qiao ragu, “S-sepertinya ini kurang cocok?” Ia adalah seorang wanita yang sudah menikah, sepertinya kurang baik menghadiri pesta bersamanya dengan status pasangan wanitanya.
“Hanya pasangan wanita saja, bukan pacar, ada apa yang tidak cocok?” Xander Qin menyembunyikan beberapa hal. “Tidak apa-apa kalau kamu tidak mau. Setelah kamu merasa lebih baik, aku akan membiarkan Letnan Kolonel Yang yang mengantarmu pulang.”
Thea Qiao merasa semakin tidak enak. Jika tidak menerima, ia selalu merasa kurang baik. “Baik, aku menerimanya.”
Hanya sebuah pesta, ia menghibur dirinya.
“Kamu istirahatlah sebentar, aku akan menyiapkan segalanya.” Ia menerimanya dan ekspresi pada wajah Xander Qin juga tidak banyak berubah.
Ia pun berjalan ke luar. Thea Qiao makan sesuap bubur yang terakhir, lalu menaruh kotak makan di samping. Ruang medis itu hanya tersisa ia sendiri. Sarafnya yang tegang seketika kembali santai.
Ia memegang leher belakangnya yang sakit itu. Berbaring di atas ranjang, mengingat kata-kata Dokter militer, ia pun berencana untuk lanjut tidur.
Tapi baru saja mengejapkan mata, ia teringat lagi akan hal-hal yang ia lakukan kepada Xander Qin. Sepertinya ia tidak hanya memegang bagian sana, bahkan juga mencium lehernya. Entah juga meninggalkan jejak atau tidak….
Rasa malu pun memanjat di dalam hatinya, entah juga apakah ia bisa menganggap dirinya sebagai wanita tidak tahu malu.
Semakin berpikir, Thea Qiao pun langsung menutup wajahnya dengan selimut. “Malu sekali.” Ia menghela nafas.
Ia tidur di atas ranjang komando distrik militer, ponselnya juga tidak ada baterai. Ia tidak mengetahui bahwa Robert Luo tengah mengacaukan satu hotel demi menangkap basah dirinya yang berselingkuh.
Ia sangat kesal dan manajer hotel tengah berdiri di hadapannya.
Robert Luo menanyakannya, “Kemana kamu menyimpan sepasang pria dan wanita sialan itu?” Ia memeriksa daftar check-in, bahkan menyuruh orang mencari ke setiap kamar, tapi tetap tidak menemukan Xander Qin dan Thea Qiao.
Thea Qiao sudah minum obat perangsang, tentu saja tidak bisa pergi jauh, apalagi ia mengikuti Xander Qin tiba di hotel tersebut, jadi ia sangat percaya bahwa Thea Qiao berada di sini.
“Tuan Muda Luo, kita tidak menyimpan istrimu.” Manajer Hotel menjelaskan, “Anda juga sudah melihat daftar tamu yang tinggal disini dan menyuruh orang untuk memeriksa ke setiap kamar tamu kami yang tengah beristirahat, tapi juga tidak menemukan apapun, berarti benar-benar tidak ada.”
Hotel mereka diganggu oleh orang yang kaya dan berkuasa itu juga termasuk sangat sial.
Tatapan Robert Luo terlintas kelicikan. “Kamu takut akan kekuasaan pria itu, bukan?”
Tubuh manajer itu gemetar dan langsung menggelengkan kepala, “Nyonya Luo sama sekali tidak datang, untuk apa aku takut kepada kekuasaan pria itu?”
Robert Luo mendengus pelan, “Kalau aku tahu kalian sengaja membantu mereka, hotel kalian juga tidak perlu lanjut beroperasi.” Setelah melontarkan kata-kata kejam, ia pun hanya bisa pergi dari sana karena tidak menemukan mereka.
-------
Entah kapan Thea Qiao terlelap. Saat ia membuaka matanya lagi, hari sudah menggelap dan sepertinya mau hujan.
Ia berbalik badan, ada sebuah ilusi dimana ia merasa ranjang di sini jauh lebih nyaman dari ranjang Keluarga Luo yang mewah itu.
Bertemu dengan mata Xander Qin, ia terkejut dan langsung duduk. “Malam, Ketua.” Ia bagai tentara lain menyapa pria di hadapannya ini.
Mengingat hal yang sudah ia terima, Thea Qiao pun berkeringat dingin, jangan-jangan ia sudah melewati waktunya?
“Alat rias dan gaunnya sudah aku bawakan ke ruang medis. Kamu siap-siaplah disini.” ujarnya.
“Hmm.” Thea Qiao melihat satu set alat rias yang begitu mahal dan belum dibuka, diam-diam di dalam hati berkata, ia rela juga dalam menghabiskan uang.
Xander Qin berkata, “Aku tunggu kamu di luar.”
Gerakan Thea Qiao dalam merias sangatlah terlatih. Menjadi Nyonya Luo untuk setahun, ia cukup mengetahui beberapa hal dalam merias.
Setelah mengganti gaun pesta yang pendek itu, ia pun berjalan ke luar ruang medis dan berkata dengan menyemangati diri. “Ketua, aku sudah selesai.”
Xander Qin melihatnya penampilannya. Ia menahan nafas dan menunggu pria ini berkata, “Mari berangkat.”
Thea Qiao mengikutinya hingga tiba di depan mobil Maserati. Melihat ia membuka pintu kursi penumpang di sebelah pengemudi, ia pun agak kebingungan. “Dimana Letnan Kolonel Yang?”
Ia kira Letnan Kolonel Yang yang mengantar mereka ke sana, tapi siapa sangka Xander Qin sendiri yang menyetir. Seorang Ketua dengan tingkat Mayor Jenderal mengendarai mobil, ia sungguh tidak pernah membayangkannya.
“Ia minta ijin.” balas Xander Qin.
Saat naik mobil, Thea Qiao menyadari gerakannya yang sangat sopan, mengulur tangan untuk melindungi kepalanya.
Setelah memakai sabuk pengaman, ia menyadari di dalam mobil ada pengisi baterai dan kabelnya kebetulan persis dengan ponselnya. Ia bertanya, “Ketua, bolehkah aku meminjam pengisi baterai Anda?”
“Silahkan.” Xander Qin fokus mengendarai mobil.
Ponselnya tersambung daya, Thea Qiao pun menekan tombol pengaktifan, seketika ada sepuluh notifikasi panggilan tak tersambung yang muncul, suara dering pesan singkat pun satu-satu terdengar di dalam mobil.
Ia melirik sekilas dan sebagian besarnya berasal dari Robert Luo. Bibir yang dilapisi dengan lipstik merah pun melengkung sindir.
Ujung mata Xander Qin pun menyadarinya, tapi ia tidak mengatakan apapun.
“Aku menghubungi seseorang sebentar.” ujar Thea Qiao pelan. Selain panggilan dan pesan singkat dari Robert Luo, sisanya berasal dari Stella Lin.
“Hmm.” Suara Xander Qin yang berat itu memasuki telinganya dan rasa tidak senang di hatinya agak berkurang.
Menekan tombol memanggil kembali, Stella Lin dengan cepat mengangkat panggilannya. “Thea, dimana kamu sekarang? Robert Luo sampai datang ke kantorku untuk mencarimu, seperti orang gila.”
“Ia tidak melakukan apapun kepadamu, bukan?” Thea Qiao menjadi gugup, ia tidak sangka bahwa Robert Luo begitu gila demi menangkapnya.
“Aku lagi berada di rumah sakit, jika pria itu berani melakukan sesuatu, maka aku juga berani mempermalukannya di depan para pasien!” Stella Lin tidak pernah ada rasa suka terhadap Robert Luo.
“Tapi apa yang kamu lakukan sebenarnya? Ia terus memanggilmu wanita jalang, sungguh membuat orang kesal. Aku tidak sangka ia begitu tidak setia, bahkan juga tidak terdidik.”
“Aku tidak melakukan apapun.” Bibir Thea Qiao melengkung sedih. “Seharusnya kamu bertanya apa yang ia lakukan kepadaku.”
“Ia tidak melakukan apapun kepadamu, bukan? Ia tidak melukaimu, bukan?” Stella Lin langsung bertanya dengan penuh khawatir.
“Ia memberi obat perangsang untukku.” Suara Thea Qiao terdengar tenang, “Ia masih ingin memperoleh bukti aku selingkuh. Tapi aku sangat beruntung, tidak tertangkap olehnya.”
Sembari berkata, ia pun melirik sekilas pria yang berada di sampingnya. Semuanya berkat Xander Qin, sehingga ia bisa terbebas dari semua jebakan ini.
“Hari ini terima kasih.” Saat berterima kasih, wajahnya penuh dengan keseriusan.
Saat memandangnya, wajah Xander Qin seperti tampak agak berbeda, “Sama-sama.”
Thea Qiao makan sesuap bubur dan merasakan suasana yang agak canggung. Entah kapan Dokter militer telah meninggalkan ruang medis dan menyisakan waktu untuk mereka berdua.
“Kamu bantulah aku jika ingin berterima kasih kepadaku.” Xander Qin pun memecahkan keheningan.
Thea Qiao tentu ingin membalas budi, ia pun langsung mengangguk. “Silahkan Ketua katakan.”
“Malam ini komando distrik militer ada pesta, kamu jadilah pasangan wanitaku.” Xander Qin mengundangnya. Ia baru tahu jika nanti tidak membawa pasangan wanita, mungkin ada saja setumpuk masalah yang mendatanginya.
Thea Qiao ragu, “S-sepertinya ini kurang cocok?” Ia adalah seorang wanita yang sudah menikah, sepertinya kurang baik menghadiri pesta bersamanya dengan status pasangan wanitanya.
“Hanya pasangan wanita saja, bukan pacar, ada apa yang tidak cocok?” Xander Qin menyembunyikan beberapa hal. “Tidak apa-apa kalau kamu tidak mau. Setelah kamu merasa lebih baik, aku akan membiarkan Letnan Kolonel Yang yang mengantarmu pulang.”
Thea Qiao merasa semakin tidak enak. Jika tidak menerima, ia selalu merasa kurang baik. “Baik, aku menerimanya.”
Hanya sebuah pesta, ia menghibur dirinya.
“Kamu istirahatlah sebentar, aku akan menyiapkan segalanya.” Ia menerimanya dan ekspresi pada wajah Xander Qin juga tidak banyak berubah.
Ia pun berjalan ke luar. Thea Qiao makan sesuap bubur yang terakhir, lalu menaruh kotak makan di samping. Ruang medis itu hanya tersisa ia sendiri. Sarafnya yang tegang seketika kembali santai.
Ia memegang leher belakangnya yang sakit itu. Berbaring di atas ranjang, mengingat kata-kata Dokter militer, ia pun berencana untuk lanjut tidur.
Tapi baru saja mengejapkan mata, ia teringat lagi akan hal-hal yang ia lakukan kepada Xander Qin. Sepertinya ia tidak hanya memegang bagian sana, bahkan juga mencium lehernya. Entah juga meninggalkan jejak atau tidak….
Rasa malu pun memanjat di dalam hatinya, entah juga apakah ia bisa menganggap dirinya sebagai wanita tidak tahu malu.
Semakin berpikir, Thea Qiao pun langsung menutup wajahnya dengan selimut. “Malu sekali.” Ia menghela nafas.
Ia tidur di atas ranjang komando distrik militer, ponselnya juga tidak ada baterai. Ia tidak mengetahui bahwa Robert Luo tengah mengacaukan satu hotel demi menangkap basah dirinya yang berselingkuh.
Ia sangat kesal dan manajer hotel tengah berdiri di hadapannya.
Robert Luo menanyakannya, “Kemana kamu menyimpan sepasang pria dan wanita sialan itu?” Ia memeriksa daftar check-in, bahkan menyuruh orang mencari ke setiap kamar, tapi tetap tidak menemukan Xander Qin dan Thea Qiao.
Thea Qiao sudah minum obat perangsang, tentu saja tidak bisa pergi jauh, apalagi ia mengikuti Xander Qin tiba di hotel tersebut, jadi ia sangat percaya bahwa Thea Qiao berada di sini.
“Tuan Muda Luo, kita tidak menyimpan istrimu.” Manajer Hotel menjelaskan, “Anda juga sudah melihat daftar tamu yang tinggal disini dan menyuruh orang untuk memeriksa ke setiap kamar tamu kami yang tengah beristirahat, tapi juga tidak menemukan apapun, berarti benar-benar tidak ada.”
Hotel mereka diganggu oleh orang yang kaya dan berkuasa itu juga termasuk sangat sial.
Tatapan Robert Luo terlintas kelicikan. “Kamu takut akan kekuasaan pria itu, bukan?”
Tubuh manajer itu gemetar dan langsung menggelengkan kepala, “Nyonya Luo sama sekali tidak datang, untuk apa aku takut kepada kekuasaan pria itu?”
Robert Luo mendengus pelan, “Kalau aku tahu kalian sengaja membantu mereka, hotel kalian juga tidak perlu lanjut beroperasi.” Setelah melontarkan kata-kata kejam, ia pun hanya bisa pergi dari sana karena tidak menemukan mereka.
-------
Entah kapan Thea Qiao terlelap. Saat ia membuaka matanya lagi, hari sudah menggelap dan sepertinya mau hujan.
Ia berbalik badan, ada sebuah ilusi dimana ia merasa ranjang di sini jauh lebih nyaman dari ranjang Keluarga Luo yang mewah itu.
Bertemu dengan mata Xander Qin, ia terkejut dan langsung duduk. “Malam, Ketua.” Ia bagai tentara lain menyapa pria di hadapannya ini.
Mengingat hal yang sudah ia terima, Thea Qiao pun berkeringat dingin, jangan-jangan ia sudah melewati waktunya?
“Alat rias dan gaunnya sudah aku bawakan ke ruang medis. Kamu siap-siaplah disini.” ujarnya.
“Hmm.” Thea Qiao melihat satu set alat rias yang begitu mahal dan belum dibuka, diam-diam di dalam hati berkata, ia rela juga dalam menghabiskan uang.
Xander Qin berkata, “Aku tunggu kamu di luar.”
Gerakan Thea Qiao dalam merias sangatlah terlatih. Menjadi Nyonya Luo untuk setahun, ia cukup mengetahui beberapa hal dalam merias.
Setelah mengganti gaun pesta yang pendek itu, ia pun berjalan ke luar ruang medis dan berkata dengan menyemangati diri. “Ketua, aku sudah selesai.”
Xander Qin melihatnya penampilannya. Ia menahan nafas dan menunggu pria ini berkata, “Mari berangkat.”
Thea Qiao mengikutinya hingga tiba di depan mobil Maserati. Melihat ia membuka pintu kursi penumpang di sebelah pengemudi, ia pun agak kebingungan. “Dimana Letnan Kolonel Yang?”
Ia kira Letnan Kolonel Yang yang mengantar mereka ke sana, tapi siapa sangka Xander Qin sendiri yang menyetir. Seorang Ketua dengan tingkat Mayor Jenderal mengendarai mobil, ia sungguh tidak pernah membayangkannya.
“Ia minta ijin.” balas Xander Qin.
Saat naik mobil, Thea Qiao menyadari gerakannya yang sangat sopan, mengulur tangan untuk melindungi kepalanya.
Setelah memakai sabuk pengaman, ia menyadari di dalam mobil ada pengisi baterai dan kabelnya kebetulan persis dengan ponselnya. Ia bertanya, “Ketua, bolehkah aku meminjam pengisi baterai Anda?”
“Silahkan.” Xander Qin fokus mengendarai mobil.
Ponselnya tersambung daya, Thea Qiao pun menekan tombol pengaktifan, seketika ada sepuluh notifikasi panggilan tak tersambung yang muncul, suara dering pesan singkat pun satu-satu terdengar di dalam mobil.
Ia melirik sekilas dan sebagian besarnya berasal dari Robert Luo. Bibir yang dilapisi dengan lipstik merah pun melengkung sindir.
Ujung mata Xander Qin pun menyadarinya, tapi ia tidak mengatakan apapun.
“Aku menghubungi seseorang sebentar.” ujar Thea Qiao pelan. Selain panggilan dan pesan singkat dari Robert Luo, sisanya berasal dari Stella Lin.
“Hmm.” Suara Xander Qin yang berat itu memasuki telinganya dan rasa tidak senang di hatinya agak berkurang.
Menekan tombol memanggil kembali, Stella Lin dengan cepat mengangkat panggilannya. “Thea, dimana kamu sekarang? Robert Luo sampai datang ke kantorku untuk mencarimu, seperti orang gila.”
“Ia tidak melakukan apapun kepadamu, bukan?” Thea Qiao menjadi gugup, ia tidak sangka bahwa Robert Luo begitu gila demi menangkapnya.
“Aku lagi berada di rumah sakit, jika pria itu berani melakukan sesuatu, maka aku juga berani mempermalukannya di depan para pasien!” Stella Lin tidak pernah ada rasa suka terhadap Robert Luo.
“Tapi apa yang kamu lakukan sebenarnya? Ia terus memanggilmu wanita jalang, sungguh membuat orang kesal. Aku tidak sangka ia begitu tidak setia, bahkan juga tidak terdidik.”
“Aku tidak melakukan apapun.” Bibir Thea Qiao melengkung sedih. “Seharusnya kamu bertanya apa yang ia lakukan kepadaku.”
“Ia tidak melakukan apapun kepadamu, bukan? Ia tidak melukaimu, bukan?” Stella Lin langsung bertanya dengan penuh khawatir.
“Ia memberi obat perangsang untukku.” Suara Thea Qiao terdengar tenang, “Ia masih ingin memperoleh bukti aku selingkuh. Tapi aku sangat beruntung, tidak tertangkap olehnya.”
Sembari berkata, ia pun melirik sekilas pria yang berada di sampingnya. Semuanya berkat Xander Qin, sehingga ia bisa terbebas dari semua jebakan ini.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved