Bab 12 Orang Yang Seharusnya Mati, Akhirnya Tetap Harus Mati
by Summer
11:47,Mar 22,2021
Untungnya Ivory Ning bisa diantar ke rumah sakit dengan tepat waktu, dokter langsung menangani luka bakarnya ini dengan obat oles, dalam waktu satu minggu sudah bisa pulih dan tidak akan meninggalkan bekas.
Dokter memberi saran agar dia bisa dirawat di rumah sakit selama satu hati, dalam waktu ini dia tidak berani menghubungi ibunya, takut ibunya khawatir.
Meimei menjaganya di samping bangsal pasien sambil mengupaskan apel untuknya, diia melihat Meimei dengan kasihan, Meimei tidak berhentinya memberi penjelasa dia bilang pada saat itu mulutnya bergerak terlalu cepat, sehingga tidak sengaja mengatakan sesuatu, namun siapa sangka Joe dan May malah mengambil hal ini untuk mengancamnya, jika tidak mau satu kelompok dengannya maka dia akan melaporkan kalau dirinya sudah membocorkan rahasia.
Ivory Ning memang marah, namun melihat dirinya terluka dan hanya ada Meimei seorang yang terlihat cemas dan mengurusnya, membuat hatinya ikut melembut.
Setelah menerima apel, dia tersenyum “Bodoh, apa kamu kira aku tidak tahu kalau kamu yang mengatakan ini.”
“Kak Ivory maaf.”
“Iya, tidak apa, namun tidak boleh terulang kembali.”
“Iya, tidak akan terulang lagi, jika ini terulang lagi maka hukum aku agar berubah menjadi orang gendut!”
“Haha.” Ivory Ning dibuat tertawa oleh wanita ini.
Karena lukanya tidak parah, Joe hanya ditahan beberapa jam saja, dalam waktu beberapa hari ini pengacara Joe datang ke rumah sakit untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara ganti rugi dengan uang.
Dia tahu lukanya ini tidak terlalu parah, dia bisa memasukkan Joe ke penjara, jadi menyelesaikan masalah dengan ganti rugi adalah cara yang paling bagus.
Namun dia tidak menginginkannya, apakah demi sedikit uang lukanya akan sia-sia? Apa gunanya?
Namun Joe merasa sangat bangga, sengaja mengirim pesan pendek untuk memprovokasi, mengatakan kalau hukum tidak bisa mengatasinya, dan menyuruh Ivory Ning untuk menerima kenyataan saja!
Dimalam hari Ivory Ning menghubungi Linda untuk izin pergi ke Kediaman Jin untuk menjaga Austin.
Alasan dia tidak memberitahu masalah ini langsung kepada Tyler Jin karena tidak ingin terlibat hubungan apa-apa dengannya.
Namun KM itu tempat apa? Itu adalah anak perusahaan Jin’s Corp, jadi Tyler Jin tidak mungkin tidak tahu kalau terjadi masalah yang besar di perusahaan.
Malam setelah ivory Ning selesai makan malam, setelah Meimei tidak lama pergi dari sana, diluar kamar pasien terdengar suara langkah kaki.
Setelah itu pintu kamar itu dibuka oleh orang dari luar, dan seorang pria berjalan masuk ke dalam.
Ivory Ning terkejut, melihat seorang pria bertubuh besar yang memiliki aura yang kuat dan wajah yang suram berjalan ke sisinya.
Melihat wajahnya dia meangkat tangannya ingin mengelus wajahnya.
Namun ketika hampir menyentuhnya, dia kembali menarik tangannya lagi dan memasukkan tangan kedalam saku celana.
“Katakan, kamu ingin apakan wanita itu.” Dia berkata langsung.
Ivory Ning tercenggang “Apa maksudnya?”
“Wanita yang telah menghancurkan wajahmu, mau kamu apakan?”
“Masalah ini sudah aku laporkan ke pengadilan, jadi tidak akan merepotkan CEO lagi.”
Dia langsung menjawab, sebenarnya dia tidak ingin memiliki hubungan yang lebih jauh dengannya, paling tidak dalam keadaan seperti ini dia ingin menjauh darinya.
Wajah Tyler Jin masih terlihat suram, dia melangkah besar ke sofa yang berada disamping, mengangkat satu kakinya keatas satu kakinya lagi, lalu satu tangannya ditaruh di sampingnya.
Sofa yang lebar itu seketika hanya bisa memuat dia seorang, semua orang dihadapannya seolah-olah berubah menjadi kecil.
Matanya menatap datar ke depan, tanpa banyak omong kosong, berkata : “Bawa orang itu masuk kedalam!”
Pintu seketika dibuka, dua orang pengawal bertubuh besar mendorong Joe yang terlihat menyedihkan masuk kedalam, ketika dia pertama kali masuk ke dalam kamar, kakinya langsung ditendang oleh seorang pengawal yang membuatnya berlutut di lantai.
Yang mengarah ke hadapan Ivory Ning.
Pengawal lainnya memegang sebuah termos, tanpa berkata apapun dia langsung menutup pintu dan sekalian membuka penutup termos.
“Nona Ivory, ini adalah air hangat, kamu ingin kami siram dari atas kepala atau langsung siram ke wajahnya?”
Joe sekali mendengar ini langsung berteriak menangis, menoleh kearah Tyler Jin, dan langsung memeluk kakinya memohon ampun “CEO, aku salah, aku salah, tolong ampuni aku ya? Kedepannya aku tidak berani lagi, huhu.”
Namun Tyler Jin dengan jijik menendangnya “Aku Tyler Jin adalah orang yang melakukan sesuatu sesuai dengan prinsip, menindas orang tidak boleh terlalu berlebihan, karena kamu sudah menyirami wajah Ivory Ning, maka kamu juga harus mencoba rasa sakit ini!”
“Tidak! Aku tidak mau! Tidak boleh! Hal ini bisa menghancurkan wajahku! CEO, huhu, aku benar-benar salah, tolong ampuni aku kali ini, untuk kali ini saja.”
Tidak peduli seberapa menyedihkan tangisan Joe, Tyler Jin tidak terharu sedikit pun.
Pengawal mulai menariknya ke hadapan ivory Ning lagi, dan langsung menutup mulutnya dengan lem, mengambil termos berisi air hangat itu dan langsung menyiram ke wajahnya.
Gerakan ini sangatlah cepat, kejam, tepat, dalam waktu beberapa detik saja wajah dan dada Joe seketika berubah menjadi merah, bahkan melepuh dengan cepat.
Luka ini lebih parah dari Ivory Ning, paling tidak luka bakar tingkat kedua.
Ivory Ning membuang wajahnya, namun tidak mengatakan apapun.
Dia bukanlah seorang dewi, jika ditindas oleh orang dia tidak akan membiarkannya.
Hanya saja apa yang dilakukan oleh Tyler Jin sangatlah kejam.
“Cepat antar dia ke UGD.” Akhirnya dia berkata dengan tidak tega.
Tyler Jin menurunkan kakinya, tatapan mata gelapnya bersinar, beberapa saat kemudian dia melambaikan tangan kepada pengawal “Dengar kata-kata Ivory Ning, bawa dia pergi.”
Joe hampir pingsan seperti orang lumpuh yang ditarik keluar dari bangsal pasien.
Ivory Ning melihat keraah pria yang duduk diatas sofa, berkata dengan datar : “Terima kasih CEO Jin, namun kedepannya jangan terlalu melakukan banyak hal seperti ini untukku, aku tidak bisa menerimanya.”
Tyler Jin yang awalnya sudah memasang wajah yang datar, seketika kembali berubah menjadi tajam lagi.
Dia tiba-tiba berdiri, berjalan keluar.
Ketika hampir keluar dari kamar, dia tiba-tiba menoleh menatap tajam Ivory Ning “Kedepannya ingat, semua yang aku lakukan ini untuk Austin, kamu lebih baik besok bisa pulih dan kembali ke sisinya, jika tidak aku akan menghentikan peranmu dalam kerjasama Su’s Corp!”
“Aku akan segera pulih……”
Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, pria itu langsung membawa aura membunuh yang kuat itu membuka pintu dan menutupnya dengan keras.
Jika dikatakan cukup aneh, ketika mendengar Tyler Jin mengatakan semua ini demi Austin, hatinya seketika merasakan sebuah kekecewaan yang mendalam.
Jadi apakah dia benar-benar memiliki harapan kepadanya>
Tidak boleh! Benar-benar tidak boleh! Mereka berdua adalah dua orang yang berbeda dunia, kalau bersama tidak akan memiliki akhir yang bagus.
……
Tengah malam ketika Ivory Ning masuk ke dalam tidurnya, ponsel yang berada di samping bantalnya berbunyi.
Ketika malam hari ponselnya diatur menjadi mode getar, dan biasanya dalam waktu seperti ini selain keadaan darurat tidak akana da orang yang menghubunginya.
Dia melihat ke ponselnya, sekarang sudah pukul 2 subuh, dan yang menghubunginya adalah Leo Chen.
“Halo?” dengan mengantuk dia mengusap matanya, berkata, lalu tiba-tiba dia teringat dengan janjinya dengannya.
Dibalik telepon itu terdengar suara yang cemas “Ivory, kita sudah berjanji untuk bertemuan di kafe bawah gedung pukul 8 malam, aku sudah menghubungimu beberapa kali tapi kamu tidak mengangkatnya, apa yang terjadi padamu?”
Ivory Ning seketika langsung terduduk, dia menggeser status panggilan keatas, lalu membuka catatan panggilan suara, sekali dilihat ternyata Leo Chen sudah menghubunginya lebih dari 10 kali, hampir setiap setengah jam sekali menghubunginya.
Dia menggaruk kepalanya, langsung menjelaskan “Tidak apa tidak apa, aku hari ini lembur sampai lupa, kita buat janji beberapa hari lagi ya, akhir-akhir ini aku sangat sibut.”
“Kamu lagi-lagi begadang di perusahaan? Aku Tanya kepada ibumu, dia bilang selama dua hari ini kamu tidak pulang kerumah, nanti aku akan pulang dan memasak sup untukmu, besok pagi akan aku antar untukmu!”
Dokter memberi saran agar dia bisa dirawat di rumah sakit selama satu hati, dalam waktu ini dia tidak berani menghubungi ibunya, takut ibunya khawatir.
Meimei menjaganya di samping bangsal pasien sambil mengupaskan apel untuknya, diia melihat Meimei dengan kasihan, Meimei tidak berhentinya memberi penjelasa dia bilang pada saat itu mulutnya bergerak terlalu cepat, sehingga tidak sengaja mengatakan sesuatu, namun siapa sangka Joe dan May malah mengambil hal ini untuk mengancamnya, jika tidak mau satu kelompok dengannya maka dia akan melaporkan kalau dirinya sudah membocorkan rahasia.
Ivory Ning memang marah, namun melihat dirinya terluka dan hanya ada Meimei seorang yang terlihat cemas dan mengurusnya, membuat hatinya ikut melembut.
Setelah menerima apel, dia tersenyum “Bodoh, apa kamu kira aku tidak tahu kalau kamu yang mengatakan ini.”
“Kak Ivory maaf.”
“Iya, tidak apa, namun tidak boleh terulang kembali.”
“Iya, tidak akan terulang lagi, jika ini terulang lagi maka hukum aku agar berubah menjadi orang gendut!”
“Haha.” Ivory Ning dibuat tertawa oleh wanita ini.
Karena lukanya tidak parah, Joe hanya ditahan beberapa jam saja, dalam waktu beberapa hari ini pengacara Joe datang ke rumah sakit untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara ganti rugi dengan uang.
Dia tahu lukanya ini tidak terlalu parah, dia bisa memasukkan Joe ke penjara, jadi menyelesaikan masalah dengan ganti rugi adalah cara yang paling bagus.
Namun dia tidak menginginkannya, apakah demi sedikit uang lukanya akan sia-sia? Apa gunanya?
Namun Joe merasa sangat bangga, sengaja mengirim pesan pendek untuk memprovokasi, mengatakan kalau hukum tidak bisa mengatasinya, dan menyuruh Ivory Ning untuk menerima kenyataan saja!
Dimalam hari Ivory Ning menghubungi Linda untuk izin pergi ke Kediaman Jin untuk menjaga Austin.
Alasan dia tidak memberitahu masalah ini langsung kepada Tyler Jin karena tidak ingin terlibat hubungan apa-apa dengannya.
Namun KM itu tempat apa? Itu adalah anak perusahaan Jin’s Corp, jadi Tyler Jin tidak mungkin tidak tahu kalau terjadi masalah yang besar di perusahaan.
Malam setelah ivory Ning selesai makan malam, setelah Meimei tidak lama pergi dari sana, diluar kamar pasien terdengar suara langkah kaki.
Setelah itu pintu kamar itu dibuka oleh orang dari luar, dan seorang pria berjalan masuk ke dalam.
Ivory Ning terkejut, melihat seorang pria bertubuh besar yang memiliki aura yang kuat dan wajah yang suram berjalan ke sisinya.
Melihat wajahnya dia meangkat tangannya ingin mengelus wajahnya.
Namun ketika hampir menyentuhnya, dia kembali menarik tangannya lagi dan memasukkan tangan kedalam saku celana.
“Katakan, kamu ingin apakan wanita itu.” Dia berkata langsung.
Ivory Ning tercenggang “Apa maksudnya?”
“Wanita yang telah menghancurkan wajahmu, mau kamu apakan?”
“Masalah ini sudah aku laporkan ke pengadilan, jadi tidak akan merepotkan CEO lagi.”
Dia langsung menjawab, sebenarnya dia tidak ingin memiliki hubungan yang lebih jauh dengannya, paling tidak dalam keadaan seperti ini dia ingin menjauh darinya.
Wajah Tyler Jin masih terlihat suram, dia melangkah besar ke sofa yang berada disamping, mengangkat satu kakinya keatas satu kakinya lagi, lalu satu tangannya ditaruh di sampingnya.
Sofa yang lebar itu seketika hanya bisa memuat dia seorang, semua orang dihadapannya seolah-olah berubah menjadi kecil.
Matanya menatap datar ke depan, tanpa banyak omong kosong, berkata : “Bawa orang itu masuk kedalam!”
Pintu seketika dibuka, dua orang pengawal bertubuh besar mendorong Joe yang terlihat menyedihkan masuk kedalam, ketika dia pertama kali masuk ke dalam kamar, kakinya langsung ditendang oleh seorang pengawal yang membuatnya berlutut di lantai.
Yang mengarah ke hadapan Ivory Ning.
Pengawal lainnya memegang sebuah termos, tanpa berkata apapun dia langsung menutup pintu dan sekalian membuka penutup termos.
“Nona Ivory, ini adalah air hangat, kamu ingin kami siram dari atas kepala atau langsung siram ke wajahnya?”
Joe sekali mendengar ini langsung berteriak menangis, menoleh kearah Tyler Jin, dan langsung memeluk kakinya memohon ampun “CEO, aku salah, aku salah, tolong ampuni aku ya? Kedepannya aku tidak berani lagi, huhu.”
Namun Tyler Jin dengan jijik menendangnya “Aku Tyler Jin adalah orang yang melakukan sesuatu sesuai dengan prinsip, menindas orang tidak boleh terlalu berlebihan, karena kamu sudah menyirami wajah Ivory Ning, maka kamu juga harus mencoba rasa sakit ini!”
“Tidak! Aku tidak mau! Tidak boleh! Hal ini bisa menghancurkan wajahku! CEO, huhu, aku benar-benar salah, tolong ampuni aku kali ini, untuk kali ini saja.”
Tidak peduli seberapa menyedihkan tangisan Joe, Tyler Jin tidak terharu sedikit pun.
Pengawal mulai menariknya ke hadapan ivory Ning lagi, dan langsung menutup mulutnya dengan lem, mengambil termos berisi air hangat itu dan langsung menyiram ke wajahnya.
Gerakan ini sangatlah cepat, kejam, tepat, dalam waktu beberapa detik saja wajah dan dada Joe seketika berubah menjadi merah, bahkan melepuh dengan cepat.
Luka ini lebih parah dari Ivory Ning, paling tidak luka bakar tingkat kedua.
Ivory Ning membuang wajahnya, namun tidak mengatakan apapun.
Dia bukanlah seorang dewi, jika ditindas oleh orang dia tidak akan membiarkannya.
Hanya saja apa yang dilakukan oleh Tyler Jin sangatlah kejam.
“Cepat antar dia ke UGD.” Akhirnya dia berkata dengan tidak tega.
Tyler Jin menurunkan kakinya, tatapan mata gelapnya bersinar, beberapa saat kemudian dia melambaikan tangan kepada pengawal “Dengar kata-kata Ivory Ning, bawa dia pergi.”
Joe hampir pingsan seperti orang lumpuh yang ditarik keluar dari bangsal pasien.
Ivory Ning melihat keraah pria yang duduk diatas sofa, berkata dengan datar : “Terima kasih CEO Jin, namun kedepannya jangan terlalu melakukan banyak hal seperti ini untukku, aku tidak bisa menerimanya.”
Tyler Jin yang awalnya sudah memasang wajah yang datar, seketika kembali berubah menjadi tajam lagi.
Dia tiba-tiba berdiri, berjalan keluar.
Ketika hampir keluar dari kamar, dia tiba-tiba menoleh menatap tajam Ivory Ning “Kedepannya ingat, semua yang aku lakukan ini untuk Austin, kamu lebih baik besok bisa pulih dan kembali ke sisinya, jika tidak aku akan menghentikan peranmu dalam kerjasama Su’s Corp!”
“Aku akan segera pulih……”
Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, pria itu langsung membawa aura membunuh yang kuat itu membuka pintu dan menutupnya dengan keras.
Jika dikatakan cukup aneh, ketika mendengar Tyler Jin mengatakan semua ini demi Austin, hatinya seketika merasakan sebuah kekecewaan yang mendalam.
Jadi apakah dia benar-benar memiliki harapan kepadanya>
Tidak boleh! Benar-benar tidak boleh! Mereka berdua adalah dua orang yang berbeda dunia, kalau bersama tidak akan memiliki akhir yang bagus.
……
Tengah malam ketika Ivory Ning masuk ke dalam tidurnya, ponsel yang berada di samping bantalnya berbunyi.
Ketika malam hari ponselnya diatur menjadi mode getar, dan biasanya dalam waktu seperti ini selain keadaan darurat tidak akana da orang yang menghubunginya.
Dia melihat ke ponselnya, sekarang sudah pukul 2 subuh, dan yang menghubunginya adalah Leo Chen.
“Halo?” dengan mengantuk dia mengusap matanya, berkata, lalu tiba-tiba dia teringat dengan janjinya dengannya.
Dibalik telepon itu terdengar suara yang cemas “Ivory, kita sudah berjanji untuk bertemuan di kafe bawah gedung pukul 8 malam, aku sudah menghubungimu beberapa kali tapi kamu tidak mengangkatnya, apa yang terjadi padamu?”
Ivory Ning seketika langsung terduduk, dia menggeser status panggilan keatas, lalu membuka catatan panggilan suara, sekali dilihat ternyata Leo Chen sudah menghubunginya lebih dari 10 kali, hampir setiap setengah jam sekali menghubunginya.
Dia menggaruk kepalanya, langsung menjelaskan “Tidak apa tidak apa, aku hari ini lembur sampai lupa, kita buat janji beberapa hari lagi ya, akhir-akhir ini aku sangat sibut.”
“Kamu lagi-lagi begadang di perusahaan? Aku Tanya kepada ibumu, dia bilang selama dua hari ini kamu tidak pulang kerumah, nanti aku akan pulang dan memasak sup untukmu, besok pagi akan aku antar untukmu!”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved