Bab 16 Banyak Sekali Yang Diketahui Anak Berusia Empat Tahun

by Summer 11:47,Mar 22,2021
Grand Mall termasuk salah satu mall besar di Kota Utara.

Saat Porsche mereka memasuki daerah perkotaan yang ramai, perhatian para pejalan kaki pun terpusat pada mereka.

Ada yang menunjuk-nunjuk sebagai ungkapan kagum, bahkan ada pula yang memfoto dan merekamnya dengan ponsel.

Tyler Jin yang duduk di kursi pengemudi menyetir dengan penuh konsentrasi. Sekembalinya mereka ke vila di pulau pribadi tadi, ia langsung mandi dan berganti pakaian yang sederhana.

Tetapi, bahkan kaus putih dan celana olahraga yang paling umum dipakai oleh orang biasa pun terlihat mempesona saat dikenakan di tubuhnya.

Setelah mobil berhenti di parkiran Grand Mall, saat Tyler Jin turun dari mobil sambil menggendong Austin dan berjalan ke pintu masuk mall, lebih dari sepuluh pasang mata langsung mengarah padanya, kebanyakan dari mereka adalah gadis remaja.

"Ya Tuhan, ia tampan sekali, anaknya juga lucu sekali, tetapi perempuan itu kelihatan biasa saja."

"Tetapi beruntung sekali perempuan itu, kalau aku yang punya suami dan anak setampan itu, aku akan terus tersenyum seperti orang gila!"

Ayah dan anak itu sepertinya sudah terbiasa dengan obrolan semacam itu, tetapi tidak demikian dengan Ivory Ning. Ia menutupi setengah wajahnya, menunduk dan mempercepat langkahnya.

Jika dari awal ia tahu kalau ayah dan anak ini begini menarik perhatian, ia tidak akan mau ikut.

Mereka masuk ke mall dan langsung menuju ke lantai 6, ke daerah pakaian wanita.

Toko pertama yang mereka masuki adalah Chanel.

Austin sangat penurut, ia memeluk boneka yang disodorkan oleh karyawan toko dan duduk diam di sofa sambil bermain sendiri.

Sedangkan Tyler Jin bergaya seperti seorang majikan besar, ia berjalan di antara rak-rak pakaian dan menunjuk tiga potong baju, "Selain ketiga pakaian ini, biarkan ia mencoba semua pakaian lainnya."

Setelah mengatakannya, ia memasukkan tangan ke kantong celana dan duduk di samping Austin sambil menyilangkan kaki. Ia menyilangkan tangan di depan dada, bagaikan seorang pengawas ujian.

Para karyawan toko segera berdesakan menghampiri Ivory Ning dan menanyakan ukuran pakaiannya, kemudian pergi ke gudang untuk mencari ukuran yang pas.

Ini pertama kalinya Ivory Ning diperlakukan selayaknya seorang ratu.

Ia sangat tidak terbiasa dikelilingi sekelompok orang yang melayaninya dengan sopan begitu ia mengangkat tangannya, dan ia lebih tidak suka lagi perasaan boros seperti ini.

"Tunggu, dua rok ini saja, ukuran S, yang lain tidak usah. Dan tolong ambilkan aku dua set pakaian dalam."

Ujarnya kepada karyawan toko di sampingnya dengan suara pelan.

Dua set pakaian dalam cukup untuk tinggal selama 7 hari di vila pulau pribadi jika dipakai bergantian.

"Anu... tapi tuan itu bilang ia mau semua ini."

"Dengarkan perkataanku," ujar Ivory Ning dengan wajah kaku.

Segerombol karyawan toko itu segera berbondong-bondong pergi, seorang dari mereka membawa dua rok itu dan mengantarnya ke kamar pas.

Seorang karyawan toko lainnya bertugas mencarikan pakaian dalam, namun ia baru sadar ia belum menanyakan ukurannya.

Ia mendongak, kebetulan dilihatnya pria yang tidak suka tersenyum itu duduk dengan keren di sana.

Ia segera menghampiri Tyler Jin dan memelankan suaranya dengan malu, "Tuan, tolong tanya, berapa ukuran tubuh istri Anda, saya akan memilihkan pakaian dalam untuknya."

Mendengar kata 'istri', Tyler Jin mengangkat alis, mata dinginnya menatap karyawan itu. Gerakannya tangkas, ia tidak banyak menjelaskan.

Ia tiba-tiba berdiri, melangkahkan kaki panjangnya menuju ke bagian pakaian dalam.

Ia melihat sekilas rak di sana, ia menunjuk pakaian dalam dengan renda hitam dan pakaian dalam yang setengah transparan, lalu berkata datar, "Dua ini, 34B."



Ketika Ivory Ning melepas pakaiannya dan hendak berganti, ia baru menyadari bahwa karyawan toko belum membawakannya pakaian dalam.

Saat ia hendak mengenakan kembali pakaiannya, pintunya diketuk dari luar.

Ketika ia membuka pintu, karyawan itu tersenyum padanya dan terus meminta maaf, "Maaf, ini pakaian dalam Anda, saya mengambilnya sesuai ukuran yang dikatakan oleh suami Anda."

"Suami saya?" tanya Ivory Ning sambil mengernyitkan dahi.

"Benar, bukankah pria yang tampan itu suami Anda?"

"Bukan."

Begitu ia selesai berbicara, ekspresi karyawan itu berubah drastis, ia tersenyum canggung dan membantunya menutup pintu, bahkan tatapan matanya saat memandang Ivory Ning juga berubah.

Ivory Ning menutup pintu. Begitu melihat dua benda di tangannya itu, semua bukanlah model yang biasa ia pakai!

Tetapi ketika ia hendak mengenakan pakaiannya lagi dan keluar untuk memilih pakaian dalam sendiri, ia mendengar obrolan dari luar pintu.

"Ternyata ia adalah selingkuhan, menurutku sih."

Tangan yang telah ia julurkan untuk membuka pintu, ditariknya kembali setelah mendengarnya.

Jalan-jalan bersama ayah dan anak itu, pasti mudah menimbulkan kesalahpahaman bahwa mereka bertiga adalah keluarga. Kalau ia bilang bukan, tidak aneh juga kalau orang berpikir yang tidak-tidak.

Tetapi yang membuatnya sebal adalah, ini pertama kalinya ia dianggap sebagai selingkuhan dengan alasan yang tidak jelas.

Ia mencoba pakaian dalam itu, ukurannya sangat pas. Ia juga mengenakan bajunya, tidak ada masalah besar.

Tyler Jin ternyata tahu sekali ukuran tubuhnya?

Memikirkan itu, wajahnya merah padam.

Ia keluar dari kamar pas mengenakan rok dan pakaian dalam itu, ia langsung meminta karyawan toko melepas merk dan harganya, lalu membayarnya sendiri di kasir.

"Nyonya, totalnya 28000 RMB."

Rok di Chanel memang tidak murah, apalagi ia membeli banyak sekali.

Saat ia merogoh tasnya untuk mengeluarkan kartu kredit, sebuah tangan yang besar menggenggam tangannya.

Telapak tangan yang panas itu menempel di punggung tanga Ivory Ning. Ia mendongak, dilihatnya percikan api di mata pria itu.

Ia jelas terlihat marah.

"Kenapa hanya dua rok ini?" tanyanya pada karyawan toko dengan kesal.

Karyawan toko itu segera menunduk dan terus meminta maaf.

"Sikap melayani seperti ini, kau sudah tidak ingin kerja ya?" kata Tyler Jin dengan wajah suram.

Ivory Ning sudah tahu apa yang akan Tyler Jin lakukan seperti dalam masalah Joe, pria ini begitu keji tanpa mau berdiskusi terlebih dahulu.

Ivory Ning takut karyawan toko itu kehilangan pekerjaan karenanya, maka ia segera menarik tangan Tyler Jin dan menjelaskan, "Akulah yang hanya meminta dua rok, kurasa hanya menginap 7 hari saja tidak perlu membeli sebanyak itu, boros."

"Bukankah wanita suka belanja?"

Ivory Ning ingin sekali menjawab kalau ia bukanlah tipe wanita seperti itu. Namun ia tidak suka belanja karena dirinya miskin, dan ia tidak ingin menggunakan uang pria yang tidak begitu dikenalnya.

Tapi saat kata-kata itu hampir keluar dari bibirnya, ia menahannya dan tersenyum kecil, "Aku lebih suka perhiasan. Aku tidak tertarik pada apa pun selain perhiasan, jadi beli ini saja, ya?"

Tyler Jin menatapnya dalam-dalam, tanpa berkata apa pun, ia menyodorkan kartunya pada karyawan toko.

Setelah membayar, Ivory Ning baru dapat menghela nafas lega, ia menjinjing tas belanja dan menghampiri Austin. Ia menggandengnya dan cepat-cepat mengajaknya keluar, karena takut seseorang akan berubah pikiran jika langkahnya terlalu lambat.

Terkadang ia benar-benar tidak mengerti, bagaimana bisa seseorang dengan kepribadian seperti Tyler Jin bisa menjadi CEO Jin's Corp? Dan bagaimana bisa ia melahirkan bayi yang begitu imut?

Austin pasti mewarisi gen ibunya, anak ini pasti mirip ibunya!

"Austin, Mommy sudah selesai membeli barang, bukankah Austin juga ingin jalan-jalan? Beritahu Mommy apa yang kau mau, Mommy akan belikan untukmu."

"Oke!"

Bocah kecil itu meraih tangan Mommy-nya, berbelok ke kiri dan ke kanan, lalu turun ke bawah. Ia tiba-tiba mengajak Ivory Ning ke sebuah toko serba ada, ia mengambil sebuah kotak yang dipajang di depan kasir, lalu tersenyum pada Ivory Ning dan berkata, "Aku mau main ini!"

Ivory Ning menatap kotak merah muda di tangan mungil anak kecil itu, matanya sakit melihat tulisan berbahasa Inggris di kotak itu.

Saat itu pula Tyler Jin datang mengikuti mereka, ia kebetulan melihat Ivory Ning mengambil kotak tersebut dari tangan Austin.

Raut wajahnya seketika berubah. "Ivory Ning, untuk apa kamu membeli benda itu?"

"Bukan aku, Austin yang..."

"Mana mungkin anak berusia 4 tahun mengerti hal semacam ini? Atau, rencana buruk apa yang kau miliki?"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

557