Bab 15 Membuat Mereka Melakukan Apa Yang Dilakukan Suami Istri

by Summer 11:47,Mar 22,2021
Ia kemari untuk menjadi pengasuh, bukan untuk menikmati posisi sebagai nyonya besar!

Ivory Ning menggeliat tidak nyaman dalam pelukan Tyler Jin, ia ingin keluar dari pelukannya, namun Tyler Jin memeluknya dengan lebih erat.

Ivory Ning memiringkan tubuh untuk memandang wajah tampan yang dingin itu, bibir tipis Tyler Jin berkata, "Tenanglah sedikit! Jangan buat Austin kecewa!"

Setelah diperingatkan seperti itu, Ivory Ning menggigit bibirnya, ia berpura-pura menegakkan tubuh dengan santai, ia tersenyum canggung namun tetap menawan, mereka berjalan berdampingan.

Sesuai dugaan, Austin sangat gembira, ia melompat seperti kelinci kecil yang imut.

Setelah masuk ke vila, bocah itu baru melepaskan tangan ayahnya dan berdiri di hadapan Ivory Ning, lalu menggandengnya.

"Mommy, aku punya kejutan untuk Mommy!"

"Kejutan?"

"Iya, ikuti aku!"

Bocah itu menariknya sekuat tenaga, mengajak Ivory Ning naik ke lantai dua.

Ada empat ruangan di lantai dua, mereka berhenti di ruangan pertama.

Austin tiba-tiba meminta Ivory Ning untuk berjongkok, kemudian ia menutup mata Ivory Ning dari belakang.

"Mommy, aku akan menghitung sampai tiga, lalu Mommy boleh buka mata. Satu, dua, tiga!"

Tangan mungil yang empuk itu menyingkir, di saat yang bersamaan, Ivory Ning membuka matanya.

Seorang pelayan membuka pintu ruangan di depan mereka, terlihat ruangan yang dipenuhi warna merah muda.

Di dalam kamar luas bergaya Eropa itu, terdapat queen bed yang dikelilingi kelambu merah muda yang menjulur hingga ke karpet wol putih. Di sampingnya, bertebaran berbagai jenis boneka merah muda.

Dua boneka Hello Kitty terletak di atas sofa, tirai yang juga berwarna merah jambu itu menari terkena hembusan angin.

Selain itu, lemari, meja rias, dan perabotan lain juga berwarna merah muda!

"Mommy, ini adalah kamar yang disiapkan Daddy untuk Mommy, ke depannya Mommy akan tinggal bersama Austin, kita akan bersama setiap hari, oke?"

Saat Ivory Ning baru saja akan menjawab, pria di belakangnya menghampiri dan membela diri, "Austin, apakah selera Daddy-mu seburuk ini?"

Setelah mengatakannya dengan datar pada Austin, ia berkata pada Ivory Ning, "Kalau kamu tidak suka, pilihlah kamar pelayan di bawah sesukamu."

"Bukan begitu, CEO Jin. Aku tidak mengerti, maksudnya aku harus tinggal di sini?" tanya Ivory Ning sambil mengernyitkan dahi. Dari sini sudah jelas terlihat, ayah dan anak ini sudah merencanakannya.

Tyler Jin mengangkat alis, kedua tangannya dimasukkan ke kantong celana, dengan acuh tak acuh, ia berkata, "Kamu mau bekerja dengan tampang seperti ini? Kuberi kau izin libur 7 hari!"

Katanya bagaikan memberikan berkah yang sangat besar.

Namun Ivory Ning tidak menerima kebaikannya, "Transaksi dengan Su's Corp baru saja dibicarakan, aku tidak bisa izin di saat seperti ini."

Ia bertanggung jawab atas pekerjaannya, dan ia ingin mengerjakan hal ini dengan baik agar bisa mendapatkan bonus yang besar. Jika bonusnya cukup banyak, ia berencana mengganti cek 30000 yuan itu.

Tetapi Tyler Jin tidak berpikiran seperti itu. Wajah tampannya tertegun beberapa saat, ia menjulurkan lengan panjangnya, menyudutkan Ivory Ning di dinding.

Tubuh kekarnya terlihat berani, gerakannya kasar dan kuat.

Tyler Jin menjepit dagu Ivory Ning, memaksanya mendongak menatapnya.

"Apakah kamu sebegitu inginnya bertemu dengan bajingan romantis itu?"

Bajingan romantis?

Ivory Ning menunduk dan berpikir untuk beberapa saat, baru ia tiba-tiba mengerti, yang dimaksud adalah David Li.

Tetapi Ivory Ning berpikir terlalu lama, Tyler Jin memperkuat cubitannya, dengan marah menjepit rahang bawah Ivory Ning hingga memerah.

"Malu karena tebakanku benar?"

"CEO Jin terlalu banyak berpikir, aku hanya bekerja demi uang."

Mereka berdua saling bertatapan, ada bayangan satu sama lain dalam bola mata mereka. Suasana aneh segera muncul dari antara keduanya, dan kemudian meluas.

Bocah kecil di samping mereka mengelap kening, ia sangat khawatir.

Ia berdiri di samping ayahnya, menarik ujung bajunya dan berkata, "Daddy, lepaskan Mommy! Nenek Hua mengambil cuti tahunannya, kalau Daddy membuat Mommy pergi karena ketakutan, sudah tidak ada lagi yang menjagaku, huhuhu."

Ia mengayun-ayunkan tangannya dengan tampang memelas.

Baru Tyler Jin melepaskan tangannya dari Ivory Ning, "Pokoknya begitu!"

Setelah mengatakannya, ia tidak memberikan Ivory Ning kesempatan untuk menawar, ia pergi dengan menampakkan sosok punggungnya yang suram.

Austin memeluk kaki Ivory Ning dengan tetap sok memelas, ia berkata manja, "Mommy, aku cuma suka makan masakan Mommy dan Nenek Hua, kalau Mommy tidak tinggal di sini, Austin mogok makan!"

"Oke... aku akan tinggal," jawabnya. Ayah dan anak ini, yang satu jelas-jelas mengerikan, yang satu diam-diam mengancam, ia terpaksa menyerah.

"Mommy, apakah Mommy suka kamar ini?"

"Suka..."

-

Malamnya, Ivory Ning menelepon ibunya. Ia sudah tidak pulang selama 2 hari berturut-turut, kalau ia beralasan tidak pulang karena lembur, tentu saja itu tidak cukup meyakinkan.

Di ujung telepon, Ifan Yu menasehatinya, "Ivory, aku tahu kamu sengaja tidak pulang karena menghindari Leo, bukan? Coba pikirkan, ibu membesarkanmu sendirian, pekerjaan kotor apa yang belum pernah kulakukan selama dua puluh tahun ini? Di usia ini, aku benar-benar tidak ingin menguras tenaga lagi. Saat ini aku masih sibuk ke sana kemari, bukankah semua ini agar kamu bisa hidup dengan baik di kemudian hari? Seandainya suatu hari nanti ibu menutup mata..."

"Bu! Jangan asal bicara!" seru Ivory Ning memotong perkataan ibunya.

Ibunya menangis, "Ibu tidak mau kamu sendirian di dunia ini."

Sekeras apa pun hatinya, mendengar ibunya menangis dengan begitu sedih, ia pun luluh.

Ia memang seperti ini sejak masih kecil, tidak peduli seberapa menderita dirinya, ia tidak akan tahan melihat ibunya menderita barang sedikit pun.

Saat itu pula, benteng di hatinya luluh.

Ivory Ning mengangguk dan menjawab, "Bu, aku ikut perjalanan dinas selama seminggu, nanti saat kembali akan kusanggupi permintaan ibu. Akan kucoba berpacaran dengan Leo Chen."

Baru ibunya dengan senang hati mengucapkan beberapa patah kata lagi, menanyakan apakah Ivory Ning perlu bantuan untuk membereskan barang bawaannya dalam perjalanan dinas. Keduanya mengobrol dari hati ke hati selama beberapa menit, baru menutup telepon.

Tetapi, saat Ivory Ning berdiri di depan jendela sambil memegang ponselnya, melihat pemandangan malam pulau yang indah di bawah, ia merasa hatinya sangat berat.



Setelah makan malam, Austin bilang ia ingin pergi jalan-jalan dan membeli sesuatu, ia meminta ayah dan ibu mengantarkannya.

Tak disangka, Tyler Jin menyanggupinya, meski wajahnya tetap suram seperti biasa, namun gerakannya terlihat bersemangat.

Ia mengangkat bocah itu dengan satu tangan, mereka pun berjalan ke pintu gerbang.

Saat pintu gerbang dibuka, angin sejuk bertiup, baru Ivory Ning menyadari bahwa bagian bawah tubuhnya terasa kosong, ia tidak mengenakan celana dalam sejak keluar dari rumah sakit.

Seketika, wajahnya memerah, ia merapatkan kedua kakinya dan berteriak, "CEO Jin, apakah aku boleh tetap mengenakan jas Anda?"

Jas Tyler Jin sangat besar, saat dikenakan oleh Ivory Ning, jas itu kebetulan dapat menutupi hingga bagian panggulnya.

"Mommy, kata Daddy pakai saja, cepat kemari!"

Tyler Jin tidak mengatakan apa-apa, bocah yang berbaring di bahunya itu melambai pada Ivory Ning dengan bersemangat.

Ia menoleh melihat jas di sandaran kursi itu, menariknya dan memakainya, lalu berlari mengejar ayah dan anak itu dengan langkah kecil.

Diperlukan waktu satu jam dari pulau pribadi untuk pergi ke pusat perbelanjaan terdekat. Ketika Ivory Ning ikut masuk ke garasi bawah tanah, dilihatnya garasi itu benar-benar seperti toko automobile. Selusin mobil mewah dari berbagai merek dan harga terparkir di sana, udara di garasi itu dipenuhi aroma uang.

Bocah kecil itu turun dari gendongan ayahnya, ia berlari ke sebuah Porsche merah, membuka pintu kursi belakang dan masuk, "Daddy, malam ini naik yang ini!"

Pamannya bilang, semua gadis menyukai mobil sport dengan warna dan gaya seperti ini. Malam ini, ia akan menjalankan rencana B dari pamannya, agar Daddy dan Mommy-nya melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan suami istri!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

557