Bab 6 Menjemput Kak Sella Pulang Kerja

by Christo 10:01,Sep 25,2021
Nicky Chen adalah orang yang bermuka tebal dan tidak tahu malu, dengan cepat dia mengikuti Michelle Tang. Sebenarnya Michelle Tang sedang tertawa dalam hati, dia memiliki perasaan yang berbeda terhadap Nicky Chen.

Meskipun sebelum Nicky Chen begitu berani di dalam kantor, tapi dia masih memiliki perasaan yang asing terhadap Nicky Chen, namun sikap Nicky Chen sekarang malah membuatnya merasa sangat dekat.

Sekali Nicky Chen berjalan ke hadapan Michelle Tang, Michelle Tang langsung menarik senyum di wajahnya dan memasang wajah serius.

“Michelle, aku memiliki sebuah pertanyaan yang membuatku penasaran.” Nicky Chen berkata.

Michelle Tang berkata dengan datar : “Penasaran apa?”

Nicky Chen berkata : “Apakah bra kamu menggunakan cup B?’

Michelle Tang terkejut, lalu berkata dengan marah : “Dasar kamu bajingan, aku menggunakan cup C.”

Nicky Tang berkata : “oh, aku kira kamu memasukkan busa ke dalam, sepertinya itu asli.”

Michelle Tang tersipu malu, apa yang dia bicarakan ini!

Segera Michelle Tang tidak menghiraukan Nicky Chen si bajingan ini lagi.

Mereka berdua dengan cepat datang ke kantor CEO.

Miranda Lin sedang duduk di depan meja kerja sambil melihat laporan penjualan, tapi dia terlihat seperti tidak fokus.

Michelle Tang menutup pintu, berkata kepada Miranda Lin : “CEO Lin, Nicky Chen sudah datang.”

Miranda Lin pun menutup laporan penjualan, dia berdiri dan duduk keatas sofa. Michelle Tang duduk di sampingnya.

“Nicky, kamu jangan terlalu kaku…..” sebelum Miranda Lin selesai bicara, Nicky Chen langsung duduk di atas sofa sambil menyilangkan kakinya. Kaku? Orang ini bukanlah orang yang kaku.

Miranda Lin terdiam melihatnya.

Mengapa anak ini begitu akrab ya!

Sebaliknya Nicky Chen yang dikatakan oleh Miranda Lin seperti ini membuatnya merasa sedikit tidak enakan, dia langsung menurunkan kakinya.

“Nama kamu Nicky Chen bukan?” Miranda Lin bertanya.

Nicky Chen menganggukkan kepala, berkata : “Aku benar-benar tidak menyangka, ternyata ada master seperti kamu di Departemen Keamanan kita.”

Nicky Chen tersenyum, berkata : “Biasa saja-biasa saja, nomor tiga di dunia.”

Miranda Lin dan Michelle Tang sedikit terkejut, mereka tercenggang dan merasa tidak bisa berkata apa-apa lagi, anak ini terlalu tidak rendah hati.

Miranda Lin berkata : “Kamu memiliki kemampuan seperti ini, mengapa kamu mau menjadi satpam disini?”

Nicky Chen berseru : “Karena disini ada banyak wanita cantik ya!”

Miranda Lin dan Michelle Tanghampir saja muntah darah karena kata-katanya, orang ini terlalu jujur bukan.

Miranda Lin berkata dengan tidak masuk di akal : “Karena ini?”

Nicky Chen berkata dengan tidak mengerti : “Apakah masih tidak cukup?”

Miranda Lin merasa pasrah, dia sedikit menghelakan nafas, berkata : “Baiklah, kalau begitu apa pekerjaan kamu sebelumnya?”

Dia memiliki niat untuk menaikkan jabatan Nicky Chen, tapi dia juga takut kalau Nicky Chen adalah mata-mata perusahaan, jadi dia mau menanyakan dengan jelas.

Nicky Chen berkata : “Oh, aku dulu seorang tentara, setelah itu aku pension.”

Miranda Lin berkata : “Pasukan mana?”

Meskipun Nicky Chen sedang mengatakan omong kosong, tapi mana mungkin dia bisa digertak oleh anak kecil seperti Miranda Lin, dia langsung berkat dengan lancar : “Markas Batalion yang berasal dari Wilayah Militer Shenyang, komandan markas kami adalah Ferdy Lan.”

Miranda Lin berkata : “Secara logika kamu bisa mendapatkan biaya pension yang banyak bukan? Bagaimana pun kamu adalah orang yang berbakat.” Nicky Chen berkata : “Biaya pension 12 ribu Yuan yang aku dapat aku berikan kepada keluarga rekan seperjuangan aku yang meninggal.”

Kenyataannya, ketika Nicky Chen berada di Wolverine Hiring Group, dia bernilai lebih dari 300 juta Yuan. Tapi dia tidak membawa pergi uang sedikitpun, smeuanya dia berikan kepada bawahannya agar bisa di jadikan pesangon. Ini adalah penyesalannya.

Miranda Lin dan Michelle Tang merasa kagum kepada Nicky Chen setelah mendengar ini, dia merasa Nicky Chen benar-benar setia dan merupakan pria sejati.

Alasan Nicky Chen mengatakan ini agar bisa mendapatkan kepercayaan dari Miranda Lin. Dengan begini barulah dia bisa melindungi Miranda!

Miranda Lin merenung sejenak, berkata : “begini saja, Nicky Chen aku akan menjadikan kamu sebagai kapten satpam.”

Nicky Chen langsung menolak, berkata : “Tidak bisa begitu. Kak Xia adalah sahabat aku, jika kamu menjadikan aku sebagai kapten satpam, maka lebih baik aku mengundurkan diri dari sini.”

Mirada Lin bertanya : “Siapa Kak Xia?”

Nicky Chen tercenggang, setelah itu berkata : “kak Xia adalah kapten satpam sekarang ya!”

Miranda Lin dan Michelle Lin mengerti. Miranda Lin tidak mungkin membiarkan Nicky Chen mengundurkan diri, dia berkata : “Bagaimana kalau kedepannya kamu menjadi supir dan pengawal aku dan Michelle.”

Nicky Chen merasa senang, inilah yang dia inginkan. Dia langsung menanyakan soal gaji : “Tidak masalah tidak masalah, tapi kamu harus menaikkan gaji aku ya!”

Mirada Lin dan Michelle Tang menutup mulut dan tertawa. Miranda Lin berkata : “Aku kasih kamu gaji satu bulan 10 ribu Yuan, bagaimana?”

Nicky Chen langsung menganggukkan kepala, berkata : “Boleh, boleh, ini terlalu baik.”

“Baik, kamu turunlah sana. Nanti malam kamu bawa mobil dan antar kami pulang.” Miranda Lin berkata.

Nicky Chen sudah mencapai tujuannya, tentu saja dia merasa senang. Dia juga tidak banyak bicara lagi, langsung keluar dari ruangan.

Pukul 5 sore Miranda Lin dan Michelle Tang keluar dari Gedung Bright Lake.

Nicky Chen juga dipanggil kemari.

Miranda Lin memberikan setumpukan kunci mobil kepada Nicky Chen, berkata : “Kamu memiliki SIM bukan?”

Nicky Chen berkata : “Ada.”

Mobil Miranda Lin adalah BMW seri 7, harganya kelihatan sekitar 45 ribu Yuan.

Nicky Chen membukakan pintu untuk Miranda Lin dan Michelle Tang, setelah membawa dua orang itu masuk ke dalam mobil, barulah dia duduk di kursi pengemudi.

Nicky Chen sudah sangat terampin dalam mengendarai mobil, memutar, berbelok dilakukan secara sekaligus, seperti sedang bermain mobil-mobilan. Miranda Lin dan Michelle Tang melihat ini, tanpa sadar membuat mereka merasa kalau anak ini benar-benar orang berbakat.

Miranda Lin dan michelle Tang tinggal bersama di Wilayah Vila Liuye.

Setelah Nicky Chen mengantar dua wanita itu, Miranda Lin berkata : “Mobil ini kamu bawa saja, besok jam 7.30 pagi datang kemari dengan tepat waktu untuk jemput kami.”

Nicky Chen menjawab oke, setelah itu dia berbalik dan pergi dari sana.

Keamanan di Wilayah Vila Liuye sangatlah bagus, di tambah terdapat kamera pemantauan disini, jadi Nicky Chen sangat tenang dengan keamanan Miranda Lin.

Setelah keluar dari Wilayah Vila Liuye, Nicky Chen melihat waktu masih awal, jadi dia langsung menelpon Sella Su.

Meskipun ada begitu banyak wanita cantik di Perusahaan Adaire, tapi hanya Sella Su yang ada di hati Nicky Chen! Dia tidak bisa melupakan kata-kata Sella Su yang mengajaknya makan malam.

Panggilan itu dengan cepat diangkat, suara Sella Su sangatlah lembut. Dia berkata : “Halo, ini adalah Toko HP Buftoon, senang bisa melayani anda.”

Nicky Chen berdeham, berkata : “Kak Sella, ini aku Nicky Chen.”

Sella Su langsung mengerti “Dek Nicky, itu kamu ya.”

Panggilan adik Nicky ini membuat Nicky Chen merasa sedikit kesal, dia berkata : “Hari ini aku pulang lebih awal, aku jemput kamu pulang ya.”

Wajah Sella Su seketika menjadi merah, berkata : “Terlalu merepotkanmu, aku bisa pulang sendiri.”

Nicky Chen berkata : “Kak Sella, beberapa orang itu tidaklah mudah, aku takut mereka mencari masalah denganmu lagi.”

Sella Su yang dikatakan oleh Nicky Chen seperti ini, seketika membuatnya merasa takut, lalu langsung memberikan alamat.

Nicky Chen langsung membawa mobil ke alamat itu.

Ketika sampai, dia melihat Sella Su sedang menunggu di depan toko HP, dia sudah pulang kerja.

Saat ini cahaya matahari bersinar ke rambut Sella Su membuatnya terlihat seperti dewi.

Nicky Chen tercenggang melihatnya di dalam mobil, tanpa sadar dia teringat dengan adegan Sella Su sedang mandi.

Aih, tidak boleh sembarang pikir. Jika tidak nanti akan ada respon yang aneh, hal ini akan sangat memalukan.

Nicky Chen langsung membuka pintu mobil, berteriak kepada Sella Su : “kak Sella!”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

200