Bab 2 Dia Telah Keluar Dari Penjara
by Kickson
10:01,Apr 18,2022
Semua orang kebingungan, apa itu Tiga Bunga Di Atas Kepala?
Maxon menyimpan kekuatannya perlahan-lahan, seolah tidak mendengarnya, lalu kolom udara di atas kepalanya itu pun menghilang. Setelah itu, ia mengulurkan tangannya secepat kilat, lalu mencabut semua jarum emasnya dengan cepat, dan berkata pelan, "Sudah selesai."
Timothy bangkit berdiri, merenggangkan lengannya, memutar-mutar lehernya, rasanya sungguh sangat nyaman dan ringan, seolah kembali ke usia dua puluh tahun.
Ia sangat terkejut dan senang, sambil menggenggam tangan Maxon, ia berkata dengan penuh rasa terima kasih, "Tabib Ajaib Wu, penolong hidupku, aku tidak akan melupakannya sepanjang masa!"
Melihat bahwa Timothy adalah orang yang sangat baik hati, Maxon pun tersenyum dan berkata, "Jenderal Chu tidak perlu sungkan, kau adalah tentara yang bekerja untuk negara, bisa menyembuhkan penyakitmu adalah suatu kebanggaan bagiku."
Timothy tertawa keras, "Tabib Ajaib Wu, kita tidak perlu membicarakan perkataan-perkataan yang sungkan lagi. Kelak kalau kau ada waktu, datanglah ke daerah barat laut untuk menemuiku, aku pasti akan melayanimu dengan baik!"
Maxon tertawa, "Pasti!"
Sheldon berjalan kemari, lalu menyerahkan sebuah kartu bank ke tangan Maxon, sambil berkata, "Tuan Wu, ini sedikit hadiah dari kami, harap Anda menerimanya."
Maxon juga tidak berpura-pura sungkan, langsung memasukkannya ke dalam kantongnya, "Terima kasih."
Sheldon sangat menghormati Maxon, Maxon juga merasa bahwa Sheldon dapat dijadikan teman, oleh karena itu mereka berdua pun saling bertukan kontak, lalu segerombolan orang itu pun pergi.
Barisan mobil pun keluar dari pintu utama penjara, tiba-tiba Sheldon bertanya pada penjaga yang tadi, "Paman Ghost, yang kau sebut dengan Tiga Bunga Di Atas Kepala tadi itu apa?"
Paman Ghost, panggilannya adalah "Ghost Gun", teknik menembaknya seperti hantu, merupakan salah satu orang terhebat di sisi Timothy, ilmu bela dirinya cukup tinggi. Sejak ia melihat kolom udara tadi, tatapan mata Paman Ghost saat melihat Maxon pun penuh dengan kekaguman, hal ini membuat Sheldon sangat bingung.
Paman Ghost menarik nafas dalam-dalam, lalu berkata, "Tiga Bunga Di Atas Kepala, adalah tahap yang sangat hebat dalam melatih reiki, orang yang seperti itu, hanya berjarak satu langkah lagi untuk menjadi God Realm Master."
Sheldon tercengang, Master?
Paman Ghost melanjutkan, "Mungkin kalian tidak tahu apa artinya Tiga Bunga Di Atas Kepala itu, nama panggilanku adalah Ghost Gun, karena teknik menembakku seperti hantu, juga karena aku memiliki ilmu bela diri. Tapi jika aku bertanding dengannya dalam jarak tiga puluh meter, aku pasti akan mati! Dalam lima puluh meter, aku juga hanya memiliki kemungkinan 10% untuk hidup!"
Sheldon sangat terkejut, "Lima puluh meter, hanya 10% saja?"
Paman Ghost menganggukkan kepalanya, "Orang Tiga Bunga Di Atas Kepala, hatinya seperti dewa, tubuhnya seperti setan, sangat sulit untuk membunuh mereka. 10% kesempatanku itu, juga akan kudapatkan jika terjadi di dalam situasi yang sangat luas dan terbuka, misalnya di taman. Jika di sekelilingku ada barang-barang lain, aku pasti akan mati telak."
Sheldon pun berpikir sejenak dan berkata, "Sepertinya, aku harus benar-benar berteman baik dengan Maxon Wu ini!"
Tak lama setelah barisan mobil itu pergi, Jerry pun membawa setumpuk dokumen untuk ditandatangani oleh Maxon, setelah selesai, ia tersenyum dan berkata, "Adik Kecil, kalau tak ada masalah lain, kau sudah bisa keluar besok."
"Besok?" Maxon sudah tidak bisa menunggu sedikit pun, ia mengerutkan alisnya dan berkata, "Sekarang aku masih belum bisa pergi?"
Jerry berpikir sejenak, dalam hati ia berpikir, kalau membantu orang, bantulah sampai tuntas, oleh karena itu ia pun terpaksa berkata, "Baiklah, pergilah sekarang. Urusan selanjutnya akan kubantu kau melakukannya. Setelah selesai, aku akan meneleponmu."
Maxon pun memberinya hormat, "Pak Tua Li, terima kasih!"
Jerry melambai-lambaikan tangannya, "Kita berdua sudah saling mengenal selama dua tahun, tak perlu sungkan. Sana, berpamitanlah pada mereka!"
Orang yang ingin dipamiti oleh Maxon, adalah para narapidana yang ada di seluruh penjara itu, dari para narapidana itu, setidaknya ada lebih dari setengah yang sudah pernah menerima kebaikan darinya. Dalam waktu satu tahun lebih, sakit maag, rematik, katarak, sakit jantung, dll. mereka telah membaik perlahan-lahan di bawah pengobatan Maxon, orang-orang itu sangat berterima kasih pada Maxon.
Begitu pula dengan polisi di penjara itu, banyak sekali dari mereka yang telah menerima bantuan dari Maxon, begitu mereka atau keluarga mereka mengalami masalah kesehatan, mereka selalu mencari Maxon untuk berobat, dan Maxon selalu menyembuhkan penyakit mereka sampai tuntas.
Para narapidana pun dilepas di sebuah lapangan olahraga, berbagai macam orang ada di sana, termasuk belasan polisi penjara, mereka semua menunggu kedatangan Maxon di sana, begitu melihat Maxon datang, mereka langsung membungkukkan badan mereka dan memberi hormat, sambil berkata keras, "Selamat datang kembali!"
Awalnya Maxon merasa sedikit terharu, namun begitu mendengar ucapan itu, ia segera memaki, "Sial!"
Karena para polisi takut terjadi keributan, acara pelepasan itu pun dilakukan dengan sangat sederhana, setelah mereka semua berpamitan dan mengucapkan selamat tinggal, para polisi pun membawa mereka kembali ke penjara lagi. Terakhir yang mengantarkan Maxon keluar, hanya Jerry dan beberapa bawahan terkedatnya saja.
"Adik Kecil, begitu kau pergi, sangat sulit untuk bertemu denganmu lagi. Kalau ada apa-apa, telepon saja, yang bisa kubantu pasti akan kulakukan." kata Jerry dengan sepenuh hati.
Maxon mengusap-usap hidungnya, "Baik, kalau aku ada waktu aku akan menemuimu. Oh ya, resep yang kuberikan padamu itu, harus tetap kau minum, tiga bulan kemudian baru boleh berhenti."
Setengah tahun yang lalu Jerry mengidap tumor ganas, Maxon lah yang menariknya kembali dari tangan dewa kematian secara paksa, oleh karena itu dia adalah orang yang paling berterimakasih terhadap Maxon.
"Aku tahu, aku masih terus meminumnya." kata Jerry tertawa.
Setelah keluar dari pintu penjara, Jerry mengeluarkan sebuah kartu bank dan ia berikan pada Maxon.
Maxon tercengang, "Apa maksudnya?"
Jerry tersenyum dan berkata, "Adik Kecil, di dalam sini ada dua ratus ribu RMB dari para rekan polisi. Tidak banyak, tapi ini adalah hadiah kecil dari kami, anggap saja ini adalah hadiah untuk kau menikah nanti. Tapi, kalau kau benar-benar menikah nanti, jangan lupa untuk mengundang kami."
Maxon merasa sangat terharu, Jerry Li ini, orangnya sangat licik, tapi dia juga memiliki sisi yang baik. Ia pun tidak sungkan dan menerima kartu itu.
Jerry mengeluarkan secarik kertas lagi pada Maxon, di atasnya tertulis sebuah alamat, serta nomor telepon, dengan serius ia berkata, "Adik Kecil, ini adalah kontak cucu perempuan dari seorang pebisnis besar, aku susah payah untuk ingin memperkenalkannya denganmu. Kalau kau dapat menyembuhkannya, bayarannya minimal 7 nominal RMB lho!"
Hati Maxon tergerak, ia menerima kertas itu, dan berkata, "Terima kasih! Lalu, sampaikan ucapan terima kasihku kepada mereka. Tak usah mengantarku, aku pergi dulu!"
Dia adalah orang yang sangat santai, lalu ia pun langsung pergi.
Maxon memesan sebuah taxi dari handphone, ia menyuruh sang supir untuk menuju ke arah stasiun bus, perjalanannya sekitar dua jam. Meskipun dia telah hidup di dalam penjara selama dua tahun, tapi dia selalu memiliki handphone-nya, tidak hanya handphone, bahkan ruang selnya di dalam penjara memiliki dua kamar dan satu ruang tamu, perabotannya juga sangat lengkap.
Mobil pun menyala, dalam hati Maxon berkata, "Akhirnya pulang juga!" Matanya penuh dengan kerinduan dan kebencian.
Ingatannya pun kembali ke dua tahun lalu, saat itu dia adalah seorang mahasiswa semester ketiga, nilai akademiknya sangat bagus. Namun, hari tak berjalan seindah harapannya, ayahnya tertabrak oleh sebuah mobil yang melebihi batas kecepatan dalam perjalanannya ke kantor, dan langsung meninggal di tempat.
Yang menyetir, adalah seorang anak konglomerat bernama Troy Song, ia tidak hanya melanggar batas kecepatan saja, ia juga mengkonsumsi narkoba saat berkendara. Namun, karena orang tuanya yang kaya raya, akhirnya malah ayah Maxon lah yang menanggung sebagian besar akibatnya, dan hanya memberi uang ganti rugi sebesar dua ratus ribu RMB saja.
Troy Song yang menabrak orang karena melebihi batas kecepatan dan mengkonsumsi narkoba saat berkendara itu tetap saja berhura-hura di luar sana, karena ada orang yang akan selalu melindunginya.
Maxon merasa hal ini terlalu aneh, oleh karena itu ia mulai menyelidikinya, saat ia menyelidikinya, ia dikejar-kejar dan ingin dibunuh oleh segerombolan orang yang tidak tahu identitasnya, dalam keributan itu, Maxon merebut sebilah pisau dan membuat salah satu dari mereka terluka parah.
Dirinya sendiri juga terluka, darahnya menetes ke giok di dadanya itu, dan mengaktifkan larangan di dalamnya, setelah itu ia pun mendapatkan sebuah warisan kuno dari sejarah lama yang sangat tak terkalahkan, serta sebuah kemampuan spesial, "Eye of Dimension"! Eye of Dimension ini memiliki kemampuan untuk melihat tembus pandang, dapat melihat nadi, aliran darah, daging, saraf, juga dapat melihat kehidupan yang tidak termasuk dalam dimensi realita, misalnya dewa dan buddha, siluman dan setan!
Warisan dalam giok itu, termasuk ilmu kedokteran, ilmu sihir, ilmu perang, ilmu bela diri, dan sebagainya, sungguh sangat banyak, tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Maxon terkejut akan informasi yang ada di kepalanya itu, tercengang di tempat, sampai akhirnya ada orang dari kepolisian yang langsung menangkapnya di sana. Pengadilan menuntutnya, menjatuhinya hukuman dengan tuduhan berkelahi dan melukai orang lain dengan sengaja, ia dihukum tujuh tahun penjara.
Setelah masuk ke dalam penjara, Maxon malah memiliki waktu untuk fokus meneliti warisan sejarah kuno ini, ia mempelajari ilmu kedokteran dan bela diri, dan dalam setengah tahun, ia pun menjadi Tabib Ajaib di dalam penjara.
Satu tahun kemudian, bahkan orang di luar penjara pun juga turut datang untuk berobat padanya. Dia tidak menginginkan biaya pengobatan, hanya menginginkan peringanan hukuman saja. Hal ini membuatnya memiliki posisi yang tidak biasa, bahkan Jerry Li sang Kepala Penjara pun juga sangat sungkan padanya, menjadi sahabat baik dengannya.
Tentu saja, jika dibandingkan dengan ilmu kedokteran, ilmu bela dirinya lebih hebat, tapi belum pernah ia tunjukkan, orang-orang di dalam penjara hanya tidak tahu saja.
"Mama, Adik, aku akan segera kembali!"
"Juga Laurel, kau telah menungguku selama dua tahun, aku, Maxon Wu pasti akan memperlakukanmu dengan baik!"
"Lalu, Troy Song! Kau telah menabrak ayahku sampai mati, aku pasti akan membuatmu hidup bagaikan orang mati!"
Kata Maxon dalam hati, tatapan matanya terkadang lembut dan terkadang keji.
Maxon menyimpan kekuatannya perlahan-lahan, seolah tidak mendengarnya, lalu kolom udara di atas kepalanya itu pun menghilang. Setelah itu, ia mengulurkan tangannya secepat kilat, lalu mencabut semua jarum emasnya dengan cepat, dan berkata pelan, "Sudah selesai."
Timothy bangkit berdiri, merenggangkan lengannya, memutar-mutar lehernya, rasanya sungguh sangat nyaman dan ringan, seolah kembali ke usia dua puluh tahun.
Ia sangat terkejut dan senang, sambil menggenggam tangan Maxon, ia berkata dengan penuh rasa terima kasih, "Tabib Ajaib Wu, penolong hidupku, aku tidak akan melupakannya sepanjang masa!"
Melihat bahwa Timothy adalah orang yang sangat baik hati, Maxon pun tersenyum dan berkata, "Jenderal Chu tidak perlu sungkan, kau adalah tentara yang bekerja untuk negara, bisa menyembuhkan penyakitmu adalah suatu kebanggaan bagiku."
Timothy tertawa keras, "Tabib Ajaib Wu, kita tidak perlu membicarakan perkataan-perkataan yang sungkan lagi. Kelak kalau kau ada waktu, datanglah ke daerah barat laut untuk menemuiku, aku pasti akan melayanimu dengan baik!"
Maxon tertawa, "Pasti!"
Sheldon berjalan kemari, lalu menyerahkan sebuah kartu bank ke tangan Maxon, sambil berkata, "Tuan Wu, ini sedikit hadiah dari kami, harap Anda menerimanya."
Maxon juga tidak berpura-pura sungkan, langsung memasukkannya ke dalam kantongnya, "Terima kasih."
Sheldon sangat menghormati Maxon, Maxon juga merasa bahwa Sheldon dapat dijadikan teman, oleh karena itu mereka berdua pun saling bertukan kontak, lalu segerombolan orang itu pun pergi.
Barisan mobil pun keluar dari pintu utama penjara, tiba-tiba Sheldon bertanya pada penjaga yang tadi, "Paman Ghost, yang kau sebut dengan Tiga Bunga Di Atas Kepala tadi itu apa?"
Paman Ghost, panggilannya adalah "Ghost Gun", teknik menembaknya seperti hantu, merupakan salah satu orang terhebat di sisi Timothy, ilmu bela dirinya cukup tinggi. Sejak ia melihat kolom udara tadi, tatapan mata Paman Ghost saat melihat Maxon pun penuh dengan kekaguman, hal ini membuat Sheldon sangat bingung.
Paman Ghost menarik nafas dalam-dalam, lalu berkata, "Tiga Bunga Di Atas Kepala, adalah tahap yang sangat hebat dalam melatih reiki, orang yang seperti itu, hanya berjarak satu langkah lagi untuk menjadi God Realm Master."
Sheldon tercengang, Master?
Paman Ghost melanjutkan, "Mungkin kalian tidak tahu apa artinya Tiga Bunga Di Atas Kepala itu, nama panggilanku adalah Ghost Gun, karena teknik menembakku seperti hantu, juga karena aku memiliki ilmu bela diri. Tapi jika aku bertanding dengannya dalam jarak tiga puluh meter, aku pasti akan mati! Dalam lima puluh meter, aku juga hanya memiliki kemungkinan 10% untuk hidup!"
Sheldon sangat terkejut, "Lima puluh meter, hanya 10% saja?"
Paman Ghost menganggukkan kepalanya, "Orang Tiga Bunga Di Atas Kepala, hatinya seperti dewa, tubuhnya seperti setan, sangat sulit untuk membunuh mereka. 10% kesempatanku itu, juga akan kudapatkan jika terjadi di dalam situasi yang sangat luas dan terbuka, misalnya di taman. Jika di sekelilingku ada barang-barang lain, aku pasti akan mati telak."
Sheldon pun berpikir sejenak dan berkata, "Sepertinya, aku harus benar-benar berteman baik dengan Maxon Wu ini!"
Tak lama setelah barisan mobil itu pergi, Jerry pun membawa setumpuk dokumen untuk ditandatangani oleh Maxon, setelah selesai, ia tersenyum dan berkata, "Adik Kecil, kalau tak ada masalah lain, kau sudah bisa keluar besok."
"Besok?" Maxon sudah tidak bisa menunggu sedikit pun, ia mengerutkan alisnya dan berkata, "Sekarang aku masih belum bisa pergi?"
Jerry berpikir sejenak, dalam hati ia berpikir, kalau membantu orang, bantulah sampai tuntas, oleh karena itu ia pun terpaksa berkata, "Baiklah, pergilah sekarang. Urusan selanjutnya akan kubantu kau melakukannya. Setelah selesai, aku akan meneleponmu."
Maxon pun memberinya hormat, "Pak Tua Li, terima kasih!"
Jerry melambai-lambaikan tangannya, "Kita berdua sudah saling mengenal selama dua tahun, tak perlu sungkan. Sana, berpamitanlah pada mereka!"
Orang yang ingin dipamiti oleh Maxon, adalah para narapidana yang ada di seluruh penjara itu, dari para narapidana itu, setidaknya ada lebih dari setengah yang sudah pernah menerima kebaikan darinya. Dalam waktu satu tahun lebih, sakit maag, rematik, katarak, sakit jantung, dll. mereka telah membaik perlahan-lahan di bawah pengobatan Maxon, orang-orang itu sangat berterima kasih pada Maxon.
Begitu pula dengan polisi di penjara itu, banyak sekali dari mereka yang telah menerima bantuan dari Maxon, begitu mereka atau keluarga mereka mengalami masalah kesehatan, mereka selalu mencari Maxon untuk berobat, dan Maxon selalu menyembuhkan penyakit mereka sampai tuntas.
Para narapidana pun dilepas di sebuah lapangan olahraga, berbagai macam orang ada di sana, termasuk belasan polisi penjara, mereka semua menunggu kedatangan Maxon di sana, begitu melihat Maxon datang, mereka langsung membungkukkan badan mereka dan memberi hormat, sambil berkata keras, "Selamat datang kembali!"
Awalnya Maxon merasa sedikit terharu, namun begitu mendengar ucapan itu, ia segera memaki, "Sial!"
Karena para polisi takut terjadi keributan, acara pelepasan itu pun dilakukan dengan sangat sederhana, setelah mereka semua berpamitan dan mengucapkan selamat tinggal, para polisi pun membawa mereka kembali ke penjara lagi. Terakhir yang mengantarkan Maxon keluar, hanya Jerry dan beberapa bawahan terkedatnya saja.
"Adik Kecil, begitu kau pergi, sangat sulit untuk bertemu denganmu lagi. Kalau ada apa-apa, telepon saja, yang bisa kubantu pasti akan kulakukan." kata Jerry dengan sepenuh hati.
Maxon mengusap-usap hidungnya, "Baik, kalau aku ada waktu aku akan menemuimu. Oh ya, resep yang kuberikan padamu itu, harus tetap kau minum, tiga bulan kemudian baru boleh berhenti."
Setengah tahun yang lalu Jerry mengidap tumor ganas, Maxon lah yang menariknya kembali dari tangan dewa kematian secara paksa, oleh karena itu dia adalah orang yang paling berterimakasih terhadap Maxon.
"Aku tahu, aku masih terus meminumnya." kata Jerry tertawa.
Setelah keluar dari pintu penjara, Jerry mengeluarkan sebuah kartu bank dan ia berikan pada Maxon.
Maxon tercengang, "Apa maksudnya?"
Jerry tersenyum dan berkata, "Adik Kecil, di dalam sini ada dua ratus ribu RMB dari para rekan polisi. Tidak banyak, tapi ini adalah hadiah kecil dari kami, anggap saja ini adalah hadiah untuk kau menikah nanti. Tapi, kalau kau benar-benar menikah nanti, jangan lupa untuk mengundang kami."
Maxon merasa sangat terharu, Jerry Li ini, orangnya sangat licik, tapi dia juga memiliki sisi yang baik. Ia pun tidak sungkan dan menerima kartu itu.
Jerry mengeluarkan secarik kertas lagi pada Maxon, di atasnya tertulis sebuah alamat, serta nomor telepon, dengan serius ia berkata, "Adik Kecil, ini adalah kontak cucu perempuan dari seorang pebisnis besar, aku susah payah untuk ingin memperkenalkannya denganmu. Kalau kau dapat menyembuhkannya, bayarannya minimal 7 nominal RMB lho!"
Hati Maxon tergerak, ia menerima kertas itu, dan berkata, "Terima kasih! Lalu, sampaikan ucapan terima kasihku kepada mereka. Tak usah mengantarku, aku pergi dulu!"
Dia adalah orang yang sangat santai, lalu ia pun langsung pergi.
Maxon memesan sebuah taxi dari handphone, ia menyuruh sang supir untuk menuju ke arah stasiun bus, perjalanannya sekitar dua jam. Meskipun dia telah hidup di dalam penjara selama dua tahun, tapi dia selalu memiliki handphone-nya, tidak hanya handphone, bahkan ruang selnya di dalam penjara memiliki dua kamar dan satu ruang tamu, perabotannya juga sangat lengkap.
Mobil pun menyala, dalam hati Maxon berkata, "Akhirnya pulang juga!" Matanya penuh dengan kerinduan dan kebencian.
Ingatannya pun kembali ke dua tahun lalu, saat itu dia adalah seorang mahasiswa semester ketiga, nilai akademiknya sangat bagus. Namun, hari tak berjalan seindah harapannya, ayahnya tertabrak oleh sebuah mobil yang melebihi batas kecepatan dalam perjalanannya ke kantor, dan langsung meninggal di tempat.
Yang menyetir, adalah seorang anak konglomerat bernama Troy Song, ia tidak hanya melanggar batas kecepatan saja, ia juga mengkonsumsi narkoba saat berkendara. Namun, karena orang tuanya yang kaya raya, akhirnya malah ayah Maxon lah yang menanggung sebagian besar akibatnya, dan hanya memberi uang ganti rugi sebesar dua ratus ribu RMB saja.
Troy Song yang menabrak orang karena melebihi batas kecepatan dan mengkonsumsi narkoba saat berkendara itu tetap saja berhura-hura di luar sana, karena ada orang yang akan selalu melindunginya.
Maxon merasa hal ini terlalu aneh, oleh karena itu ia mulai menyelidikinya, saat ia menyelidikinya, ia dikejar-kejar dan ingin dibunuh oleh segerombolan orang yang tidak tahu identitasnya, dalam keributan itu, Maxon merebut sebilah pisau dan membuat salah satu dari mereka terluka parah.
Dirinya sendiri juga terluka, darahnya menetes ke giok di dadanya itu, dan mengaktifkan larangan di dalamnya, setelah itu ia pun mendapatkan sebuah warisan kuno dari sejarah lama yang sangat tak terkalahkan, serta sebuah kemampuan spesial, "Eye of Dimension"! Eye of Dimension ini memiliki kemampuan untuk melihat tembus pandang, dapat melihat nadi, aliran darah, daging, saraf, juga dapat melihat kehidupan yang tidak termasuk dalam dimensi realita, misalnya dewa dan buddha, siluman dan setan!
Warisan dalam giok itu, termasuk ilmu kedokteran, ilmu sihir, ilmu perang, ilmu bela diri, dan sebagainya, sungguh sangat banyak, tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Maxon terkejut akan informasi yang ada di kepalanya itu, tercengang di tempat, sampai akhirnya ada orang dari kepolisian yang langsung menangkapnya di sana. Pengadilan menuntutnya, menjatuhinya hukuman dengan tuduhan berkelahi dan melukai orang lain dengan sengaja, ia dihukum tujuh tahun penjara.
Setelah masuk ke dalam penjara, Maxon malah memiliki waktu untuk fokus meneliti warisan sejarah kuno ini, ia mempelajari ilmu kedokteran dan bela diri, dan dalam setengah tahun, ia pun menjadi Tabib Ajaib di dalam penjara.
Satu tahun kemudian, bahkan orang di luar penjara pun juga turut datang untuk berobat padanya. Dia tidak menginginkan biaya pengobatan, hanya menginginkan peringanan hukuman saja. Hal ini membuatnya memiliki posisi yang tidak biasa, bahkan Jerry Li sang Kepala Penjara pun juga sangat sungkan padanya, menjadi sahabat baik dengannya.
Tentu saja, jika dibandingkan dengan ilmu kedokteran, ilmu bela dirinya lebih hebat, tapi belum pernah ia tunjukkan, orang-orang di dalam penjara hanya tidak tahu saja.
"Mama, Adik, aku akan segera kembali!"
"Juga Laurel, kau telah menungguku selama dua tahun, aku, Maxon Wu pasti akan memperlakukanmu dengan baik!"
"Lalu, Troy Song! Kau telah menabrak ayahku sampai mati, aku pasti akan membuatmu hidup bagaikan orang mati!"
Kata Maxon dalam hati, tatapan matanya terkadang lembut dan terkadang keji.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved